PTK Guru Lengkap 2 Sistematika Laporan PTK PP
PTK Guru Lengkap 2 Sistematika Laporan PTK PP
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah B. Identifikasi Masalah C. Pembatasan Masalah D. Rumusan Masalah E. Tujuan Penelitian F. Manfaat Penelitian
Judul yang sesuai untuk PTK/PTS - Upaya peningkatan Y melalui X bagi Guru SMK/SMA semester tahun - Peningkatan Y melalui X bagi . - Optimalisasi Y melalui X bagi - Penggunaan X untuk meningkatkan Y bagi.. - Meningkatkan Y melalui X bagi . - Melalui X untuk meningkatkan Y bagi . - Upaya mengatasi rendahnya Y melalui X
Riski Elpari Siregar. Ir.MT.
1.
Kenyataan yang ada, perlu didukung oleh data/ fakta Kondisi awal yaitu kondisi sebelum dilakukan penelitian tindakan.
Lanjutan
Kondisi awal sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Masalah pokok: mengandung kondisi awal dari subyek yang diteliti. Masalah lain: mengandung kondisi awal dari peneliti.
Contoh .
Permasalahan pokok, misalnya Kemampuan Guru Dalam Mengembangkan RPP bagi Guru SMK TI DI . Rendah Permasalahan yang menyelimuti Pengawas/ peneliti belum memanfaatkan Supervisi klinis secara optimal.
Menulis kenyataan yang ada (kondisi awal) Menulis harapan yang dituju (kondisi akhir), yaitu kondisi setelah dilakukan penelitian. Dapat berupa kondisi akhir yang diteliti maupun kondisi akhir peneliti.
Apa yang diharapkan setelah penelitian Kondisi akhir, dapat berupa kondisi akhir setelah penelitian bagi subyek penelitian(guru/kepsek) , maupun kondisi akhir bagi peneliti
lanjutan
Kondisi akhir yang diteliti (Guru), meningkatnya kemampuan Guru dalam mengembangkan RPP. Berapa nilai rata-rata yang diharapkan setelah penelitian, mengapa perlu ditingkatkan. Kondisi akhir peneliti (Pengawas), meningkatkan kemampuan Guru dalam mengembangkan RPP Melalui Supervisi Klinis
3.
Menulis kenyataan yang ada (kondisi awal) Menulis harapan yang dituju (kondisi akhir) Menulis masalah : kesenjangan antara kenyataan dan harapan
Adanya kesenjangan antara harapan (kondisi akhir) dengan kenyataan (kondisi awal) Masalah yang diteliti, nilai ulangan harapan kenyataan(kondisi awal)nya rendah harapan (kondisi akhir)nya meningkat Masalah peneliti, kondisi awal pembelajarannya belum memanfaatkan alat peraga ,harapan (kondisi akhirnya)nya menggunakan alat peraga
Agar permasalahan dapat dipecahkan, maka peneliti atau pengawas perlu melakukan tindakan yaitu melakukan X agar dapat meningkatkan Y ( ciri dalam penelitian tindakan Sekolah harus ada tindakan)
B. Identifikasi Masalah
Umumnya berupa pertanyaan/kal.tanya Banyaknya pertanyaan lebih dari satu Banyaknya pertanyaan lebih banyak dari banyaknya rumusan masalah
Lanjutan (2)
Mengapa Y rendah? Mengapa Y perlu ditingkatkan? Faktor-faktor apa yang menyebabkan Y rendah? Bagaimana caranya agar Y meningkat? Apa yang harus dilakukan Pengawas agar Y dapat Meningkat? dst
C. Pembatasan Masalah
Diperlukan adanya pembatasan masalah agar penelitian lebih terfokus Langkah awal, membatasi banyaknya variabel yang diteliti, variabel apa saja. (dalam contoh di atas terdapat dua variabel yaitu variabel X dan variabel Y).
lanjutan
Membatasi atau menjelaskan variabel terikat, misalnya untuk Guru apa, Rayon berapa, semester kapan, tahun kapan, materi apa dsb. Membatasi atau menjelaskan variabel bebas, dengan cara apa, alat peraganya apa, apa yang dilakukan, siapa yang melakukan, kapan tindakan itu dilakukan.
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah tersebut di atas, diajukan rumusan masalah sbb: Apakah melalui .. dapat meningkatkankemamapuan .?
E. Tujuan Penelitian
1.
Tujuan Umum . Untuk meningkatkan Y ( secara umum ) Misalnya untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar matematika.
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
1.
Manfaat Teoritis :
Mendapatkan pengetahuan atau teori baru tentang Y melalui X bagi Guru Sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya .
F. Manfaat Penelitian
Manfaat Praktis, dirinci : a. Manfaat bagi Pengawas b. Manfat bagi Guru c. Manfaat bagi sekolah d. Manfaat bagi perpustakaan sekolah
Rangkuman Bab I
1. 2. 3.
Judul : .. Variabel Y: Variabel X: Latar belakang masalah: a. Kenyataan b. Harapan c. Masalah d.Solusinya ..
lanjutan RANGKUMAN
4. 5. 6. 7. 8.
Identifikasi Masalah.. Pembatasan Masalah.. Rumusan masalah Tujuan Penelitian.. Manfaat Penelitian ..
Riski Elpari Siregar. Ir.MT.
KONDISI AWAL
TINDAKAN
Memanfaatkan (X)
SIKLUS I Memanfaatkan (X) yang didemontrasikan guru, siswa melihat. SIKLUS II Memanfaatkan (X) yang didemontrasikan guru, siswa mengikuti
KONDISI AKHIR
BAB II
A.Kajian Teori B .Penelitian yang relevan (bila ada) C. Kerangka berpikir D.Hipotesis Tindakan
Riski Elpari Siregar. Ir.MT.
A. Kajian Teori
Kebenaran menurut metode ilmiah dapat berupa kebenaran berdasarkan teori dan kebenaran berdasarkan empirik. Kajian teori sebagai dasar untuk mencari kebenaran berdasarkan teori/ buku referensi atau buku rujukan.
Riski Elpari Siregar. Ir.MT.
Teori-teori yang diambil harus relevan Relevan dengan: (1) permasalahan dilihat dari isinya, dan (2) variabel yang diteliti dilihat dari judul/sub judul yang ditulis pada kajian teori. Diambil dari teori-teori yang terbaru Diambil dari berbagai aliran
Riski Elpari Siregar. Ir.MT.
Judul atau sub judul yang ditulis pada kajian teori harus sesuai dengan variabel yang diteliti Untuk memudahkan pada contoh di atas, karena terdapat dua variabel maka dapat ditulis dua judul pada kajian teori
Hasil belajar Elemen Mesin .............( variabel Y) a. Hakikat Elemen Mesin .. dst b. Hakikat Belajar .. dst c. Hasil Belajar .. dst d. Hasil Belajar Elemen Mesin pada pokok bahasan .. dst
Riski Elpari Siregar. Ir.MT.
Mengambil teori-teori yang relevan dengan hakekat belajar, hakekat elemen mesin, hasil belajar elemen mesin, hasil belajar elemen mesin pada pokok bahasan ............................................... Diambil teori-teori yang relevan dengan permasalahan dalam penelitian dihubungkan dengan pemanfaatan alat peraga
2. Pemanfaatan alat peraga pada pokok bahasan ....................dlm pembelajaran elemen mesin (variabel X)
Hakekat pembelajaran dst b. Pengertian Alat Peraga dst c. Pemanfaatan alat peraga dalam pembelajaran elemen mesin .. dst
a.
Riski Elpari Siregar. Ir.MT.
Mengambil teori-teori yang relevan dengan hakekat pembelajaran, pengertian alat peraga dan hakekatnya, pemanfaatan alat peraga dalam pembelajaran matematika Diambil teori-teori yang relevan dengan permasalahan dalam penelitian, berhubungan dengan hasil belajar matematika.
Relevan dengan penelitian yang telah ada/ dilakukan sebelumnya, relevan dengan permasalahan dan variabel yang diteliti Untuk menghindari duplikasi Penelitian yang relevan baik yang dilakukan oleh peneliti sendiri maupun oleh orang lain
C. Kerangka berpikir
Berisi
analisis, kajian dan simpulan secara deduksi hubungan antar variabel berdasar kepada teori dan hasil-hasil penelitian yang telah dibahas
pendapat dan pandangan penulis terhadap teori yang dikemukakan
Riski Elpari Siregar. Ir.MT.
Merupakan
Lanjutan
Merupakan penjelasan sementara terhadap gejala yang menjadi obyek permasalahan Menggunakan alur pikiran yang logis Stuktur logikanya didasarkan : - Mempergunakan premis-premis yang benar - Mempergunakan cara penarikan kesimpulan yang sah
KERANGKA BERPIKIR
Didasarkan pada landasan teori Disesuaikan dengan permasalahan yang diambil Sebagai dasar untuk menentukan pengajuan hipotesis Klimaks dari kerangka berpikir umumnya terdapat kata : berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir diatas, diduga . (misalnya diduga melalui X dapat meningkatkan Y)
Riski Elpari Siregar. Ir.MT.
Kerangka Berpikir
Klimaks dari kerangka berpikir umumnya terdapat kata : berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir diatas, diduga .
-Keabsyahan yang diakui sebagai pengetahuan ilmiah yang ditarik secara deduktif akan bersifat konsisten
Kerangka Berpikir
Bukan sebagai kumpulan teori, melainkan teori yang dipilih secara selektif untuk membangun kerangka argumentasi. Berupa kesimpulan, misalnya Berdasarkan analisis ini diduga bahwa ............. Mencerminkan pernyataan klimak dari seluruh upaya dalam membangun kerangka teoritis yang mendukung hipotesis
Y: HASIL BELAJAR ELEMEN MESI POKOK BAHASAN .............................. X: PEMANFAATAN ALAT PERAGA ..........................................................
Judul: Upaya Mengatasi Agresifitas negatif melalui pemberian layanan bimbingan individu .
Kondisi awal: Guru belum menerapkan hukuman berjenjang kepada siswa yang datangnya terlambat, maka masih banyak siswa yang kedisiplinan kehadiran masuk sekolahnya rendah. Supaya tidak banyak siswa yang terlambat, maka perlu adanya action atau tindakan yang dilakukan oleh guru/peneliti yaitu dengan menerapkan pemberian hukuman berjenjang kepada siswa yang terlambat,
Riski Elpari Siregar. Ir.MT.
Siklus 1: Siswa yang datang terlambat diberi hukuman untuk membersihkan meja guru. Siklus 2: Siswa yang masih terlambat lagi diberikan hukuman tidak hanya membersihkan meja tetapi ditambah untuk membersihkan lantai di ruang guru.
Dari siklus 1 ke siklus 2, diharapkan siswa yang terlambat hadir masuk sekolah makin sedikit. Kondisi akhir: diduga melalui pemberian hukuman berjenjang kepada siswa yang terlambat dapat meningkatkan kedisiplinan kehadiran masuk sekolah.
D. Hipotesis Tindakan
Berisi hipotesis tindakan , bukan hipotesis statistik maupun hipotesis penelitian. Merupakan jawaban sementara berdasarkan pada kajian teori dan kerangka berpikir Menjawab rumusan masalah yang diajukan Merupakan hipotesis tindakan bukan hipotesis penelitian
1. RM : Apakah terdapat pengaruh X terhadap Y? Judul : Pengaruh X terhadap Y Hipotesis : pilih salah satu dari : a. Terdapat pengaruh X terhadap Y b. Y dengan menggunakan X1 > daripada yang menggunakan X2 c. Y dengan menggunakan X1 < daripada yang menggunakan X2
(Bukan PTK)
Riski Elpari Siregar. Ir.MT.
2. RM : Apakah melalui X dapat meningkatkan Y? Judul : Upaya peningkatan Y melalui X Hipotesis : Melalui X dapat meningkatkan Y
(PTK)
Riski Elpari Siregar. Ir.MT.
lanjutan
Untuk menulis hipotesis dengan mudah: (1) menyalin klimak kerangka berpikir dengan menghilangkan kata diduga, atau (2) menyalin rumusan masalah, dengan menghilangkan kata apakah dan ?
Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir seperti uraian di atas, diajukan hipotesis tindakan sebagai berikut: Melalui Metode Pebelajara Demonstrasi dapat meningkatkan Hasil Belajar penggunaan alat-alat ukur bagi siswa tingkat II SMK TI Swasta Immanuel Medan TA 2010/2011
Tugas Bab II
Lanjutan
B. Kerangka Berpikir 1. Buat skema kerangka berpikirnya 2. Buat narasinya berdasarkan skema kerangka berpikir C. Hipotesis Tindakan Tulis Hipotesis tindakannya
A.
B. C.
D.
E. F.
G.
H.
Setting Penelitian Subjek Penelitian Sumber Data Teknik dan Alat Pengumpulan Data Validasi Data Analisis Data Indikator Kinerja ( bila ada ) Prosedur Penelitian
Riski Elpari Siregar. Ir.MT.
Pendekatan
Cara umum dalam memandang permasalahan atau objek kajian; laksana pakai kacamata merah --- semua tampak kemerah-merahan. Contoh: Pendekatan sistem, pendekatan ekonomis
Strategi
Ilmu dan kiat dalam memanfaatkan segala sumber yang dimiliki dan/atau yang dapat dikerahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk melaksanakan strategi belajar-mengajar, guru perlu memiliki khasanah metode yang kaya.
Metode
Berbagai cara kerja yang bersifat relatif umum yang sesuai untuk mencapai tujuan tertentu. Contoh: Metode ceramah --- untuk menyampaikan informasi Metode diskusi --- untuk melatih siswa berargumentasi
Riski Elpari Siregar. Ir.MT.
Teknik
Ragam khas penerapan suatu metode sesuai dengan latar penerapan tertentu seperti kemampuan dan kebiasaan guru, ketersediaan peralatan, dan kesiapan siswa. Contoh: Metode ceramah ala tape-recorder atau ditambah tanya jawab.
Prosedur
Urut-urutan mengerjakan sesuatus Prosedur mengajar --- urut-urutan mengajar Prosedur melaksanakan tune up mesin Prosedur membuat roda gigi lurus
Teknik
Prosedur
A. Setting Penelitian
1.
Waktu Penelitian a. Kapan penelitian itu dilakukan: persiapan penyusunan proposal, penyusunan instrumen, pengumpulan data, analisis data, pembahasan dan laporan hasil penelitian. (dapat juga disajikan dalam bentuk tabel)
contoh
No Uraian kegiatan
01 02 Menyusun Proposal PTK Menyusun Instrumen Penelitian
Juni
Juli
Agt
Sept Okt
vv
03
vvv v vv vv vv
04
05
06
Pembahasan/Diskusi
Meyusun laporan Hasil Penelitian
Riski Elpari Siregar. Ir.MT.
vv
vvvv v
b. Beri alasan mengapa pengumpulan data/ pelaksanaan tindakan dilakukan pada waktu itu (pengumpulan data dengan cara melakukan tindakan tidak dapat dilakukan pada waktu libur sekolah)
2.
Tempat Penelitian a. Dimana penelitian itu dilakukan, sekolah mana, program apa, kelas berapa dsb. b. Beri alasan mengapa penelitian dilakukan pada tempat itu
b. Beri alasan mengapa penelitian dilakukan pada tempat itu (karena siswa kelas ./ tempat tersebut yang mempunyai masalah sesuai yang diteliti)
B. Subjek Penelitian
Pada PTK umumnya tidak menggunakan populasi, sample, dan teknik sampling seperti pada penelitian kuantitatif, tetapi menggunakan subyek penelitian. Pada PTK, Populasi = sample, merupakan subjek penelitian
Subjek Penelitian(2)
Guru sebagai peneliti, subjeknya siswa Kepala sekolah sebagai peneliti subyeknya guru ( karena Kepsek juga guru, maka dapat juga subyeknya siswa) Pengawas Sekolah sebagai peneliti, subyeknya guru atau Kepsek.
C. Sumber Data
Sumber data dapat berasal dari subyek penelitian dan dari bukan subyek. Sumber data dari subjek penelitian merupakan sumber data primer (misalnya nilai ulangan harian )
Sumber data dari selain subyek penelitian merupakan sumber data sekunder (misalnya data hasil pengamatan yang dilakukan oleh teman sejawat)
Data
1.
Teknik pengumpulan data, dapat berbentuk teknik tes maupun non tes.
a. Tes: (tertulis, lisan, perbuatan). b. Non tes: ( wawancara, pengamatan, chek list, dst .) (Teknik mana yang digunakan, dapat lebih dari satu teknik)
E. Validasi Data
o o o o o
Validasi diperlukan agar diperoleh data yang valid. Validitas yang digunakan perlu sesuai dengan data yang dikumpulkan. Untuk data kuantitatif ( berbentuk angka) umumnya yang divalidasi instrumennya. Diperlukan kisi-kisi agar terpenuhinya validitas teoretik, khususnya content validity. Sebenarnya validitas dapat berbentuk validitas teoretik (face validity, content validity, contruct validity) dan validitas empirik (criterium validity, predictive validity)
Riski Elpari Siregar. Ir.MT.
Data kualitatif (misalnya observasi, wawancara), dapat divalidasi melalui triangulasi: a. Triangulasi sumber, data berasal dari beberapa sumber. (melalui kolaborasi dengan teman sejawat) b. Triangulasi metode, data berasal dari beberapa metode. (dengan menggunakan beberapa teknik/alat pengumpulan data)
Riski Elpari Siregar. Ir.MT.
F. Analisis Data
Analisis yang digunakan sesuai dengan metode dan jenis data yang dikumpulkan. Pada PTK data yang dikumpulkan dapat berbentuk kuantitatif maupun kualitatif. Pada PTK tidak menggunakan uji statistik, tetapi dengan deskriptif.
Data kuantitatif menggunakan analisis diskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes setelah siklus 1 dan nilai tes setelah siklus 2. Kemudian di refleksi.
H. Prosedur Penelitian
Merupakan langkah-langkah yang harus dilalui peneliti. Langkah pertama menentukan metode yang digunakan dalam penelitian, yaitu metode penelitian tindakan kelas. Langkah selanjutnya menentukan banyaknya tindakan yang dilakukan dalam siklus, minimal dua siklus.
Riski Elpari Siregar. Ir.MT.
contoh
Planing Planing
Reflecting
acting
Reflecting
Acting
Observing
observing
Siklus 1
Gambar 2
Siklus 2
1. Siklus ke-1
a. Perencanaan tindakan. ( apersepsi, kegiatan inti, penutup) b. Pelaksanaan Tindakan (Tindakannya apa yang dilakukan pada siklus 1) c. Pengamatan. Apa yang diobservasi/ diamati, siapa yang diamati, kapan pengamatan dilakukan, apa hasil yang akan diperoleh dari observasi dsb (pengamatan proses pembelajaran dan pengamatan hasil belajar) d.Refleksi. Bagaimana cara merefleksi, apa yang direfleksi ( baik merefleksi proses pembelajaran dan hasil belajar)
Riski Elpari Siregar. Ir.MT.
2. Siklus ke- 2
Perencanaan: apersepsi, kegiatan inti, penutup Tindakan apa yang dilakukan Apa yang diobservasi/ diamati, siapa yang diamati, kapan pengamatan dilakukan , apa hasil yang akan diperoleh dari observasi dsb Bagaimana cara merefleksi
Siklus ke-3
A. B.
Deskripsi Kondisi Awal Deskripsi Hasil Siklus I 1. Perencanaan Tindakan 2. Pelaksanaan Tindakan 3. Hasil Pengamatan 4. Refleksi
Riski Elpari Siregar. Ir.MT.
C.
C. D. E.
Deskripsi Hasil Siklus II ( seperti siklus I) 1. Perencanaan Tindakan 2. Pelaksanaan Tindakan 3. Hasil Pengamatan 4. Refleksi Deskripsi Hasil Siklus III dst, seperti siklus 1 Pembahasan / diskusi Hasil Tindakan
Riski Elpari Siregar. Ir.MT.
Dideskripsikan semua hasil pengamatan dari kondisi awal Deskripsi dapat disajikan pula dalam bentuk tabel/ daftar, maupun dalam bentuk grafik/ diagram Proses pembelajaran pada kondisi awal bisa diuraikan dan diberi foto.
contoh
03
04
Nilai Rerata
Rentang Nilai
46
41
Riski Elpari Siregar. Ir.MT.
49
40
47
41
Contoh
90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
1. Perencanaan Tindakan
Apa pendahuluan/ pembukaan/ apersepsinya. Dideskripsikan kegiatan inti dalam perencanaan tindakan. Dideskripsikan kegiatan apa yang dilakukan pada penutup
2. Pelaksanaan Tindakan
Dideskripsikan pelaksanaan tindakan pada siklus I,: apa tindakan yang dilakukan, siapa yang melakukan tindakan, dengan menggunakan apa tindakan agar berlangsung dsb. Bila memungkinkan dapat dimuat foto kegiatan saat pelaksanaan tindakan berlangsung.
Pelaksanaan apersepsi/ pembuka Pelaksanaan Inti dalam pengumpulan data, dapat dilampirkan foto kegiatan saat pelaksanaan tindakan berlangsung. Pelaksanaan penutup, misalnya diakhiri dengan ulangan harian/ tes. Pelaksanaan pada umumnya tidak menyimpang jauh dengan perencanaan.
Riski Elpari Siregar. Ir.MT.
3. Hasil Pengamatan
* Dideskripsikan Hasil pengamatan/ observasi pada siklus I, hasil pengamatan dapat berupa hasil pengamatan proses pembelajaran maupun nilai ulangan harian/hasil belajar. Hasil pengamatan dapat disajikan dalam bentuk narasi, tabel, maupun gambar dan foto hasil pengamatan Dideskripsikan hasil Refleksi siklus I
Dideskripsikan hasil pengamatan yang diperoleh pada siklus I Hasil pengamatan dapat berupa pengamatan pada hasil pembelajaran maupun pengamatan pada proses pembelajaran Hasil pengamatan pada hasil pembelajaran pada umumnya berbentuk nilai (nilai ulangan harian) Hasil pengamatan pada proses pembelajaran dapat berupa nilai/angka maupun bukan.
Lanjutan .
Hasil pengamatan ditulis apa adanya, belum ada refleksi maupun kesimpulan Dapat disajikan dalam bentuk daftar atau tabel, maupun dalam bentuk grafik/ diagram Hasil pengamatan secara lengkap disajikan dalam lampiran.
contoh
03
04
Nilai Rerata
Rentang Nilai
60
34
Riski Elpari Siregar. Ir.MT.
Contoh
90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Rumus:
x X n
Riski Elpari Siregar. Ir.MT.
4. Refleksi
Refleksi didasarkan pada hasil observasi Sudah diperoleh kesimpulan sementara Dapat juga membandingkan antara kondisi awal dengan hasil yang diperoleh pada siklus I
Siklus 1
Dalam Pembelajaran Matematika sudah memanfaatkan alat peraga secara kelompok besar, tiap kelompok terdiri dari 7 atau 8 siswa
contoh
No Uraian Kondisi Awal
Masih banyak siswa yang pasif, masih ada siswa yang mengantuk, kreaktivitas siswa dalam belajar masih rendah
Siklus 1
Refleksi
02
Siswa yang pasif dalam pembelajaran makin berkurang, masih ada siswa yang mengantuk tetapi berkurang, kreaktivitas siswa dalam belajar nampak antosias.
Terdapat peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran, dapat mengurangi siswa yang mengantuk, kreativitas siswa dalam mengerjakan soal meningkat
contoh
No Uraian Kondisi Awal 03 Hasil Belajar
Ulangan Harian pada kondisi awal: Nilai terendah 40. Nilai Tertinggi 81 Nilai rerata 47
Siklus 1
Refleksi
Ulangan Harian pada Siklus 1: Nilai terendah 47. Nilai Tertinggi 78 Nilai rerata 60
Diskriptif Komparatif: Nilai terendah meningkat sebesar 18 persen dari 40 menjadi 47. Nilai ttertinggi turun sebesar 4 persen dari 81 menjadi 78. Nilai rata-rata meningkat sebesar 29 persen dari 47 menjadi 60 Refleksi: .
Berisi perencanaan tindakan pada siklus 2, pelaksanaan tindakan, hasil pengamatan, dan hasil refleksi. Langkahnya seperti pada siklus I Dapat membandingkan hasil siklus kedua dengan hasil siklus pertama.
1. Perencanaan Tindakan
Apa pendahuluan/ pembukaan/ apersepsinya. Dideskripsikan kegiatan inti dalam perencanaan tindakan. Dideskripsikan kegiatan apa yang dilakukan pada penutup
2. Pelaksanaan Tindakan
Dideskripsikan pelaksanaan tindakan pada siklus 2: apa tindakan yang dilakukan, siapa yang melakukan tindakan, dengan menggunakan apa tindakan agar berlangsung dsb. s Bila memungkinkan dapat dimuat foto kegiatan saat pelaksanaan tindakan berlangsung.
3. Hasil Pengamatan
* Dideskripsikan Hasil pengamatan/ observasi pada siklus 2, hasil pengamatan dapat berupa hasil pengamatan proses pembelajaran maupun nilai ulangan harian. Hasil pengamatan dapat disajikan dalam bentuk narasi, tabel, maupun gambar Dideskripsikan hasil Refleksi siklus 2
Riski Elpari Siregar. Ir.MT.
Dideskripsikan hasil pengamatan yang diperoleh pada siklus 2 Hasil pengamatan dapat berupa pengamatan pada hasil pembelajaran maupun pengamatan pada proses pembelajaran Hasil pengamatan pada hasil pembelajaran pada umumnya berbentuk nilai (nilai ulangan harian) Hasil pengamatan pada proses pembelajaran dapat berupa nilai/angka maupun bukan.
Riski Elpari Siregar. Ir.MT.
Hasil pengamatan ditulis apa adanya, belum ada refleksi maupun kesimpulan Dapat disajikan dalam bentuk daftar atau tabel, maupun dalam bentuk grafik/ diagram Hasil pengamatan secara lengkap disajikan dalam lampiran.
contoh
03
04
Nilai Rerata
Rentang Nilai
52
36
Riski Elpari Siregar. Ir.MT.
Contoh
90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
1st Qtr
2nd Qtr
3rd Qtr
4th Qtr
x ------------
Rumus:
X =
4. Refleksi
Refleksi didasarkan pada hasil observasi Sudah diperoleh kesimpulan sementara Dapat juga membandingkan nilai ulangan harian siklus 1 dengan hasil yang diperoleh pada siklus 2
01
Tindakan
Dalam Pembelajaran Matematika sudah memanfaatkan alat peraga secara kelompok besar, tiap kelompok terdiri dari 7 atau 8 siswa
Dalam Pembelajaran Matematika sudah memanfaatkan alat peraga secara kelompok kecil, tiap kelompok terdiri dari 3 atau 4 siswa
02
Siswa aktif dalam pembelajaran, masih ada 1 siswa makin berkurang, yang mengantuk, masih ada 3 kreaktivitas siswa siswa yang dalam belajar mengantuk tetapi nampak antosias berkurang, dan kratif. kreaktivitas siswa dalam belajar nampak antosias.
Riski Elpari Siregar. Ir.MT.
Terdapat peningkatan keaktivan siswa dalam pembelajaran, dapat mengurangi siswa yang mengantuk,
contoh
No Uraian Siklus 1 Siklus 2 Refleksi
02
Hasil Belajar
Ulangan Harian pada Siklus 1:: Nilai terendah 47 Nilai Tertinggi 78 Nilai rerata 60
Ulangan Harian pada Siklus 2: Nilai terendah 44. Nilai Tertinggi 80 Nilai rerata 52
Nilai terendah turun sebesar 6 persen dari 47 menjadi 44. Nilai ttertinggi meningkat sebesar 3 persen dari 78 menjadi 80. Nilai rata-rata turun sebesar 7 persen dari 60 menjadi 52 karena materi pada siklus 2 lebih sulit dari pada siklus 1
Seperti deskripsi hasil siklus I maupun siklus 2 Bila banyaknya siklus hanya 2 siklus, deskripsi hasil siklus 3 ini tidak perlu. Bila banyaknya siklus lebih dari 3 siklus, maka dilanjutkan seperti siklus I dan 2
D. Pembahasan/ diskusi
Dapat dibahas mengenai pelaksanaan tindakan kondisi awal, siklus I dan siklus siklus selanjutnya. Dibahas hasil observasi/ pengamatan kondisi awal, siklus I dan siklus -siklus selanjutnya. Dibahas hasil refleksi kondisi awal, siklus I dan siklus-siklus selanjutnta.
Riski Elpari Siregar. Ir.MT.
1. Tindakan
No
Kondisi awal
Siklus 1
Dalam Pembelajaran Matematika memanfaatkan alat peraga secara kelompok besar, tiap kelompok terdiri dari 7 atau 8 siswa
2. Proses pembelajaran
No
Kondisi awal
Siklus 1
Siswa yang pasif dalam pembelajaran makin berkurang, masih ada 3 siswa yang mengantuk, kreaktivitas siswa dalam belajar nampak antosias.
3. Hasil Belajar
No Kondisi awal Siklus 1 Siklus 2/ kondisi akhir Refleksi dari kondisi awal ke kondisi akhir
Dari kondisi awal ke kondisi akhir terdapat peningkatan hasil belajar dari rata-rata 47 menjadi 52, meningkat sebesar 11persen
02 Ulangan Harian
Ulangan Harian pada kondisi pada Siklus 1:: awal: Nilai terendah Nilai terendah 47. 40. Nilai Tertinggi 78 Nilai Tertinggi 81 Nilai rerata 60 Nilai rerata 47
Ulangan Harian pada Siklus 1:: Nilai terendah 44. Nilai Tertinggi 80 Nilai rerata 52
E. Hasil Tindakan
Hasil tindakan pada bab IV ini pada dasarnya merupakan hasil penelitian yang diperoleh melalui kebenaran empirik. ( Kebenaran secara teoretik berupa hipotesis pada bab II ). Secara teotetik kebenaran diperoleh dari pengembangan kajian teori, kerangka berpikir dan finalnya pengajuan hipotesis. Secara empirik kebenaran diperoleh dari hasil analisis data yang diperoleh dari bab III dan bab IV, sehingga hasil penelitian pada bab IV ini merupakan kebenaran secara empirik.
Riski Elpari Siregar. Ir.MT.
Hasil tindakan
peningkatan hasil belajar dari rata-rata 47 menjadi 52, meningkat sebesar 11persen terdapat peningkatan keaktifitasan siswa dalam proses pembelajaran matematika,.
BAB V PENUTUP
A. B. C.
A. Simpulan
Merupakan sintesis dari berbagai penemuan Penelitian Bersifat terpadu dan menyeluruh, mengemukakan seluruh hasil penelitian sebagai kesatuan yang utuh dari data yang bersifat terpisah (berbeda dengan hasil penelitian yang bersifat automistik dan sintetik tiap variabel)
Simpulan (2)
Dapat
dilanjutkan Pembahasan kesimpulan Penelitian dari berbagai teori keilmuan dan hasil Penelitian lain yang relevan. pada bab V ini sudah menyimpulkan simpulan kebenaran secara teoretik pada bab II dan simpulan kebenaran secara empirik pada bab IV.
Riski Elpari Siregar. Ir.MT.
Simpulan
B. Implikasi
Berupa dampak teoritis terhadap perkembangan ilmu dan penelitian
Dapat berupa dampak penerapan praktis dalam pemecahan masalah dan penyusunan kebijaksanaan
Lanjutan.
Implikasi dalam penerapan kebijakan cenderung berbentuk rekomendasi. Rekomendasi bersifat kebijakan/ teknis yang perlu dilakukan
C. Saran
Di dasarkan pada kesimpulan penelitian yang diperoleh Di jabarkan secara terinci (misalnya untuk depdiknas, lembaga, Kepala Sekolah, guru, siswa) Bersifat operasional, mudah dimengerti Memuat 3 pokok, hasil, saran, cara melaksanakan saranna.
Riski Elpari Siregar. Ir.MT.