Anda di halaman 1dari 19

BAB IV USULAN ARSITEKTUR UNTUK MASA DEPAN

Bab ini memaparkan usulan solusi terkait pembangunan arsitektur sistem informasi untuk masa depan enterprise dengan menggunakan metode EAP yang mencakup arsitektur data, arsitektur aplikasi serta arsitektur teknologi. 4.1 ARSITEKTUR DATA

4.1.1 Entitas Data Pada metode EAP, tahap pertama yang dilakukan pada fase arsitektur data adalah melakukan pendaftaran kandidat entitas data. Tahapan ini dilakukan untuk mengidentifikasi semua entitas yang potensial dari data yang dibutuhkan untuk mendukung keberjalanan bisnis. Tiaptiap fungsi bisnis harus memiliki entitas data yang dibuat (create), dikelola ataupun digunakan. Hasil keseluruhan pendaftaran kemudian diperiksa sehingga tidak ada pendefinisian yang tumpang tindih. Setelah keseluruhan entitas data, atribut dan keterhubungan antar entitas telah teridentifikasi, dilakukan pemodelan dengan diagram E-R.
Tabel IV-1 Daftar entitas data (Cuplikan Lampiran F)

Entitas Bisnis

Entitas Data Rencana_PSB Std_PenerimaanSiswa Std_SoalSeleksi SoalSeleksi

Penerimaan Siswa Baru (PSB)

CalonSiswa HasilPengerjaan HasilUjianSeleksi Lap_PSB Srt_SPB Rencana_Akademik Rencana_Supervisi Std_Kurikulum Std_KelulusanMP Rencana_Evaluasi&Remedial

Operasional Akademik

SOP_Responsi Std_SoalUjian KalenderPendidikan SoalUjian DataSupervisi Kurikulum MataPelajaran

IV-1

Gambar IV-1 Diagram E-R untuk Operasional Akademik

IV-2

Dari hasil identifikasi, didapatkan 109 buah entitas bisnis dan sebuah diagram E-R untuk masing-masing area fungsional dari SMAN 3 Bandung, yang mencakup penerimaan siswa baru, operasional akademik, penglepasan akademik, pengelolaan hubungan masyarakat, penanganan alumni, pengelolaan umum, pengelolaan SDM, pengelolaan sarana prasarana dan kesiswaan. Dengan memeriksa hasil dokumentasi IRC pada SMAN 3 Bandung (Lampiran E), terdapat setidaknya 20 entitas data yang telah dikelola oleh sistem existing. Hal ini menunjukkan bahwa hanya 25% entitas data yang telah mendukung keberjalanan fungsi bisnis melalui aplikasi yang ada dan 75% lainnya merupakan entitas data yang didefinisikan untuk masa depan. Namun, tidak semua entitas tersebut merupakan data yang baru bagi SMAN 3 Bandung, melainkan adanya sejumlah entitas data yang belum dikelola oleh aplikasi yang sudah ada sehingga tidak teridentifikasi pada pendokumentasian IRC. 4.1.2 Matriks Pemetaan Entitas Data dengan Fungsi Bisnis Tahapan terakhir pada fase arsitektur data adalah menghubungkan entitas ke fungsi bisnis agar teridentifikasi entitas data mana yang dibuat, didapatkan, diperbarui atau dihapus oleh fungsi bisnis terkait dalam bentuk sebuah matriks. Matriks ini diberikan penanda C, U dan R seperti yang telah dipaparkan pada Bab II. Pemetaan dilakukan untuk semua fungsi bisnis yang telah didefinisikan sebelumya di model bisnis. Matriks pemetaan fungsi bisnis dengan entitas data ini (Tabel IV-2) kemudian diatur sedemikian rupa susunannya sehingga sel-sel yang berisikan CUR tersusun secara diagonal dari kiri atas ke kanan bawah, tetapi tetap mempertahankan konsistensi pengelompokan area fungsi bisnis. 4.1.3 Subyek Basis Data Tiap-tiap fungsi bisnis dengan sekelompok entitas data yang keduanya membangun diagonal CUR dan/atau UR memberikan pengelompokkan yang menurut pendekatan BSP disebut subyek basis data [FAJ06]. Jika diidentifikasi dari matriks pemetaan entitas data dengan fungsi bisnis yang telah dibuat pada langkah sebelumnya, terdapat enam buah subyek basis data, yang mencakup, Penerimaan Siswa Baru, Operasional Akademik dan Pengelepasan Akademik, Pengelolaan Umum, Hubungan Masyarakat dan Penanganan Alumni, Sumber Daya Manusia, Sarana Prasarana dan Kesiswaan. Masing-masing dari subyek basis data ini dideskripsikan pada lampiran F. IV-3

Tabel IV-2 Matriks Pemetaan Fungsi Bisnis dengan Entitas Data (Cuplikan dari Lampiran F)
Rencana_Evaluasi&Remedial Ent titas Data Std_PenerimaanSiswa

Rencana_Penglepasan

KalenderPendidikan

Lap_EvaluasiTarget

Rencana_Akademik

Rencana_Supervisi

Std_KelulusanMP

Kehadiran_Siswa

HasilUjianSeleksi

Lap_Pengawasan

Rencana_Humas

HasilPengerjaan

Info_Akademik

Std_SoalSeleksi

Std_Kurikulum

Silabus_MatPel

Lap_Kelulusan

SOP_Responsi

Lap_Supervisi

Srt_Akademik

Std_SoalUjian

MataPelajaran

Std_kelulusan

Rencana_PSB

DataSupervisi

Nilai_MatPel

Info_Seleksi

Proses 1.1 1.1.1.1 1.1.1.2 1.1.1.3 1.1.2 1.2.1.1 1.2.1 1.2.1.2 1.2.2 1.2.3 1.2.4 1.2.5 1.2.6 1.3 1.4.1 1.4.2 1.4.3 2.1.1 2.1.2.1 2.1.2 2.1.2.2 2.1.3 2.1.4 2.1.5 2.1.6 2.1.7 2.1.8 2.1.9 2.2.1 2.2.2 2.2.3 2.2.4 2.2.5 2.2.6 2.2.7 2.2.8 2.3.1 2.3.2 2.3.3 1.1.1 CUR CUR CUR R CUR R CUR R CUR CUR R CUR R CUR CUR R R R R R CUR R R R CUR CUR R R R CUR CUR CUR CUR CUR CUR R CUR CUR UR CUR CUR CUR CUR CUR R CUR R R R UR CUR CUR CUR CUR CUR CUR CUR R UR CUR R R CUR UR R R CUR UR UR R R R R CUR UR R R R CUR UR R R R CUR R CUR R R CUR R R R R R CUR R R CUR R

PSB

1.2

1.4

CUR

2.1 Operasional Akademik

CUR CUR

CUR CUR CUR

2.2.

CUR

CUR

2.3

IV-4

Lap_Humas

RaporSiswa

CalonSiswa

Nilai_UAN

SoalSeleksi

Kurikulum

Nilai_UAS

SoalUjian

Lap_PSB

Responsi

Srt_PSB

SKHUN

STTB

Siswa

KBM

4.2

ARSITEKTUR APLIKASI

4.2.1 Kandidat Aplikasi Setelah fungsi-fungsi bisnis didefinisikan serta arsitektur data untuk masa depan enterprise telah dibangun, maka dorongan bisnis dan data diarahkan untuk menentukan dan mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan. Arsitektur aplikasi merupakan definisi dari aplikasi yang akan mengelola data dan menyedikan informasi kepada orang-orang yang menjalankan fungsi bisnis yang ada dalam enterprise. Langkah awal pada tahapan ini adalah mendaftar kandidat-kandidat aplikasi yang diperlukan untuk mendukung proses bisnis dan mengelola data, kemudian kandidat tersebut diperiksa untuk diidentifikasi adanya aplikasi yang memiliki fungsi yang tumpang tindih antara satu dengan lainnya.
Tabel IV-3 Deskripsi Sistem Aplikasi (Cuplikan dari Lampiran G)

Fungsi Bisnis Penerimaan Siswa Baru (PSB)

Sistem Informasi Sistem Informasi PSB

Sistem Aplikasi Aplikasi Perencanaan PSB

Deskripsi Sistem aplikasi untuk merekam rencana kegiatan PSB, penjadwalan PSB, dan standar penerimaan

Dampak terhadap Bisnis Menstandarisasi kegiatan penerimaan siswa baru sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari kegiatan PSB. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari administrasi penerimaan siswa baru sehingga memberikan kepuasan layanan bagi calon siswa dan orang tua Menstandarisasi seluruh rangkaian kegiatan operasional akademik sehingga dapat meningkatkan efektivitas dari kegiatan akademik Menstandarisasi kegiatan pembelajaran, terutama isi dari pembelajaran sehingga dapat menghasilkan output pembelajaran yang sesuai dengan target pembelajaran yang telah dirumuskan

Aplikasi Administrasi PSB

Sistem aplikasi untuk pendaftaran seleksi PSB, pengolahan hasil seleksi, pengumuman hasil seleksi serta pelaporan kegiatan PSB. Sistem aplikasi untuk merekam rencana akademik, penjadwalan akademik, penetapan kurikulum dan KBM. Sistem aplikasi untuk merekam rencana pembelajaran tiap mata pelajaran (RPP), standar kelulusan serta silabus pembelajaran.

Operasional Akademik

Sistem Informasi Akademik

Aplikasi Perencanaan Akademik

Aplikasi Perencanaan Pembelajaran

IV-5

Operasional Akademik

PSB

Fungsi bisnis

2.1 2.1.2 1.3 1.2.1 1.1.1

1.4

1.2

1.1

Aplikasi

Tabel IV-4 Matriks pemetaan aplikasi dengan fungsi bisnis

2.1.9 2.1.2.2 2.1.2.1 1.2.1.2 1.2.1.1 1.1.1.3 1.1.1.2

2.1.8

2.1.7

2.1.6

2.1.5

2.1.4

2.1.3

2.1.1

1.4.3

1.4.2

1.4.1

1.2.6

1.2.5

1.2.4

1.2.3

1.2.2

1.1.2

1.1.1.1 Aplikasi Perencanaan PSB Aplikasi Administrasi PSB Aplikasi Perencanaan Akademik Aplikasi Perencanaan Pembelajaran Aplikasi Pemantauan KBM Aplikasi Pengolahan Nilai Siswa

x x x x x x x x x x x x

x x

x x x x x x

x x x x x

x x x x x x

Aplikasi Supervisi Aplikasi Pengelolaan Nilai Akhir Aplikasi Informasi dan Layanan Masyarakat Aplikasi Analisis Output Aplikasi Perencanaan Umum Aplikasi Administrasi Kegiatan Sekolah Aplikasi Analisis Keuangan Aplikasi Akuntansi Keuangan Aplikasi Administrasi Kepegawaian Aplikasi Kompetensi SDM Aplikasi Administrasi Pengadaan Aplikasi Inventarisasi dan pemeliharaan Aplikasi Administrasi Kegiatan Non-Akademik Aplikasi Administrasi Pembinaan Aplikasi Administrasi Kompetensi Akademik

Bandung serta unit organisasi yang ada dalam bentuk matriks yang disebut Matriks Aplikasi (selengkapnya pada Lampiran G).

Langkah berikutnya dari pengerjaan pembuatan arsitektur aplikasi adalah memetakan aplikasi-aplikasi tersebut dengan fungsi bisnis di SMAN 3

IV-6

4.2.2 Analisis Dampak terhadap Aplikasi Existing Hasil identifikasi IRC dari SMAN 3 Bandung yang telah dilakukan pada tahap-tahap sebelumnya menunjukkan bahwa terdapat tiga buah aplikasi operasional yang tidak saling terintegrasi untuk mendukung fungsi bisnis yang dijalankan oleh SMAN 3 Bandung. Hasil pendefinisian aplikasi existing (atau dikenal dengan sebutan aplikasi legacy) dipetakan ke dalam matriks pemetaan fungsi bisnis dengan entitas data (dipaparkan pada lampiran G). Aplikasi-aplikasi legacy ini hanya mendukung 16 dari 123 fungsi bisnis yang dijalankan oleh enterprise (14%). Dari hasil pemetaan tersebut dan hasil pemetaan dari definisi aplikasi masa depan ke dalam matriks yang sama, dapat ditentukan dampak pada setiap aplikasi legacy untuk visi aplikasi masa depan. Dampak terhadap aplikasi legacy terdiri dari empat jenis, mencakup dipertahankan, upgrade/optimasi, modifikasi dan diganti. Deskripsi mengenai dampak aplikasi masa depan terhadap aplikasi legacy dipaparkan pada tabel IV-5. Analisis dampak pada tabel tersebut memberikan hasil bahwa tidak ada aplikasi yang dipertahankan originalitasnya, sebuah aplikasi membutuhkan upgrade, sebuah aplikasi memodifikasi aplikasi legacy, delapan buah aplikasi mengganti aplikasi legacy yang terkait dan sisanya 11 aplikasi harus dikembangkan dari awal dikarenakan tidak memiliki aplikasi legacy.

IV-7

Tabel IV-5 Analisis Dampak Aplikasi Masa Depan terhadap Aplikasi Legacy
Analisis Dampak Dipertahankan

Modifikasi

Subyek Basis Data

Kandidat Sistem Aplikasi Sistem Legacy Terkait Apl i ka s i Pe re nca na a n PSB WEB 3 Aplikasi Sistem Pengolahan Nilai (ASPN)

Upgrade

Diganti

Uraian /Proyeksi

Pe nge mba nga n ba ru X Pe nge mba nga n a pl i ka s i legacy menja di a pl i ka s i denga n ba s i s da ta da n de nga n pe nga tura n a ks e s , na mun te ta p meneri ma i nput da ri a pl i ka s i legacy Pe nge mba nga n ba ru Pe nge mba nga n ba ru X Di pi s a hka n da ri a pl i ka s i legacy menja di a pl i ka s i ba ru, me nja di a pl i ka s i de nga n ba s i s da ta da n de nga n pe nga tura n a ks e s Pe nge mba nga n a pl i ka s i legacy menja di a pl i ka s i denga n ba s i s da ta da n de nga n pe nga tura n a ks e s Pe nge mba nga n ba ru X X Di pi s a hka n da ri a pl i ka s i legacy menja di a pl i ka s i ba ru, me nja di a pl i ka s i de nga n ba s i s da ta da n de nga n pe nga tura n a ks e s Upgrade denga n pena mba ha n i nforma s i a ka demi k da n s el e ks i , s e rta fa s i l i ta s pe nca ri a n terha da p s ua tu i nforma s i Pe nge mba nga n ba ru Pe nge mba nga n ba ru Pe nge mba nga n ba ru Di pi s a hka n da ri a pl i ka s i legacy menja di a pl i ka s i ba ru, me nja di X a pl i ka s i de nga n ba s i s da ta da n de nga n pe nga tura n a ks e s X Di pi s a hka n da ri a pl i ka s i legacy menja di a pl i ka s i ba ru, me nja di a pl i ka s i de nga n ba s i s da ta da n de nga n pe nga tura n a ks e s

Peneri ma a n Si s wa Ba ru (PSB)

Apl i ka s i Admi ni s tra s i PSB Apl i ka s i Pe re nca na a n Aka demi k Apl i ka s i Pe re nca na a n Pe mbe l a ja ra n Apl i ka s i Pe ma nta ua n KBM

Opera s i ona l da n Pengl epa s a n Aka de mi k

Apl i ka s i Pe ngol a ha n Ni l a i Si s wa Apl i ka s i Supervi s i Apl i ka s i Pe nge l ol a a n Ni l a i Akhi r Apl i ka s i Informa s i da n La ya na n Ma s ya ra ka t Apl i ka s i Ana l i s i s Output

ASPN ASPN WEB 3 Apl i-ka s i Keua nga n da n Keha di ra n AKKG AKKG ASPN ASPN -

Pengel ol a a n Umum, Al umni da n Hubunga n Ma s ya ra ka t

Apl i ka s i Pe re nca na a n Umum Apl i ka s i Admi ni s tra s i Kegi a ta n Se kol a h Apl i ka s i Ana l i s i s Keua nga n Apl i ka s i Admi ni s tra s i Keua nga n Apl i ka s i Admi ni s tra s i Kepega wa i a n Apl i ka s i Kompete ns i SDM

SDM

Di pi s a hka n da ri a pl i ka s i legacy menja di a pl i ka s i ba ru, me nja di X a pl i ka s i de nga n ba s i s da ta da n de nga n pe nga tura n a ks e s Pe nge mba nga n ba ru Pe nge mba nga n ba ru Pe nge mba nga n ba ru Di pi s a hka n da ri a pl i ka s i legacy menja di a pl i ka s i ba ru, me nja di X a pl i ka s i de nga n ba s i s da ta da n de nga n pe nga tura n a ks e s Di pi s a hka n da ri a pl i ka s i legacy menja di a pl i ka s i ba ru, me nja di X a pl i ka s i de nga n ba s i s da ta da n de nga n pe nga tura n a ks e s Pe nge mba nga n ba ru

Sa ra na Pra s a ra na

Apl i ka s i Admi ni s tra s i Penga da a n Apl i ka s i i nve nta ri s a s i da n peme l sha ra a nni s tra s i kegi a ta n nonApl i ka i i a dmi a ka demi k Apl i ka s i a dmi ni s tra s i pe mbi na a n Apl i ka s i a dmi ni s tra s i kompete ns i a ka demi k

Kes i s wa a n

IV-8

4.3

ARSITEKTUR TEKNOLOGI

4.3.1 Penentuan Landasan dan Prinsip Teknologi Tujuan dari pembuatan arsitektur teknologi adalah untuk mendefinisikan jenis teknologi utama yang dibutuhkan untuk menyediakan lingkungan teknologi yang sesuai bagi aplikasiaplikasi yang melakukan pengelolaan data. Dalam melakukan pembangunan arsitektur teknologi dengan pendekatan EAP, langkah awal yang perlu dilakukan adalah melakukan identifikasi prinsip dan landasan teknologi. Langkah ini bertujuan untuk mengidentifikasikan prinsip dasar untuk landasan teknologi dan landasan potensial yang dibutuhkan untuk mendukung sebuah lingkungan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Implementasi aplikasi serta basis data menggunakan teknologi berbasis Client-Server. 2. Implementasi aplikasi-aplikasi baru yang bertugas menyediakan informasi secara online dan tepat dilakukan dengan menggunakan teknologi intranet dan teknologi berbasis web. 3. Aplikasi dilakukan dengan menyediakan antarmuka pengguna yang berbasis grafis (graphical user interface atau GUI). 4. Aplikasi yang bersifat operasional kunci dan terlibat erat dengan operasi-operasi kritis harus memiliki kemampuan untuk error checking dan recoverable. 5. Informasi yang tersedia secara online akan dikelola agar tetap tersedia. Apabila sudah melampaui kurun waktu tertentu, maka akses untuk melihat arsip disediakan melalui aplikasi yang bersangkutan. Teknologi search engine juga diterapkan untuk menunjang ketersediaan informasi ini. 6. Aplikasi yang sudah ada sedapat mungkin dioptimalkan penggunaannya. 7. Akses ke jaringan perusahaan, aplikasi dan data diatur melalui hierarki penggunaan dan dilindungi dengan password. 8. Implementasi basis data dilakukan dengan menggunakan teknologi basis data relasional, dan aksesnya menggunakan Standard Query Language (SQL). 9. Teknologi internet digunakan untuk keperluan komunikasi dengan masyarakat luar. 10. Komunikasi di dalam enterprise, untuk keperluan koordinasi, information sharing, pelaporan dll., dapat memanfaatkan teknologi surat elektronik (e-mail). shared-data dalam enterprise. Hasil dari identifikasi

IV-9

11. Interkoneksi antar aplikasi dengan aplikasi lainnya serta basis data menggunakan konsep sistem terbuka, dengan kriteria sebagai berikut : a. Sistem operasi harus bersifat portable (dapat dioperasikan pada landasan dari berbagai vendor), scalable (dapat digunakan untuk berbagai jenis komputer), interoperable (dapat dioperasikan pada lingkungan heterogen), compatible (untuk mempertahankan investasi yang telah dilakukan sekaligus juga tetap dapat terintegrasikan) b. Komunikasi data antar aplikasi menggunakan TCP/IP

12. Untuk meminimasi redundancy data dan menjamin konsistensi data, maka aplikasiaplikasi harus beroperasi sedemikian rupa sehingga data hanya diakuisisi satu kali saja yaitu langsung pada sumbernya dan hasil akuisisi ditandai dengan timestamp. 13. Setiap metadata pada data, dokumen, pelaporan, dan berbagai bentuk informasi lainnya harus memiliki setidaknya: waktu dibuat, waktu diakses, waktu dimodifikasi, nama pembuat, nama pihak yang menyetujui, nama pihak yang mengelola, dan nama dokumen/identifier. Pihak pengelola adalah yang memiliki tanggung jawab tertinggi atas ketersediaan data dan ijin untuk akses, sedangkan pihak lain bertanggung jawab dari sisi isinya. 14. Data dari berbagai format (hardcopy, gambar, dsb) dikonversikan baik melalui digitalisasi, gambar ulang, ataupun teknologi multimedia yang terintegrasikan. 15. Lokasi penyimpanan data dipusatkan pada satu tempat. Pengelolaan data dilakukan secara terpusat, sedangkan aksesnya diatur sesuai dengan alokasi dan kebutuhan. 16. Untuk menjamin keberlangsungan bisnis, backupping data dilakukan secara rutin dan hasilnya disimpan di tempat yang cukup berjauhan namun mudah dikelola dari pusat basis data. 17. Komputer dan server diklasifikasikan dan diidentifikasi berdasarkan spesifikasi teknik kapasitas kerjanya. Pengguna dan alokasi penggunaan komputer dan server dilakukan dengan menyesuaikan antara beban kerja yang diestimasikan dengan klasifikasi tersebut. 18. Setiap pengguna, alokasi penggunaan, dan lokasi komputer didokumentasikan sesuai dengan indentifikasi komputer tersebut. Setiap komputer, server, dan aplikasi saling diidentifikasikan alokasinya. 19. Pemeliharaan atas setiap komputer dan server dilakukan secara rutin. Untuk pemeliharaan piranti lunak pada komputer dan server tersebut, diterapkan dengan alat

IV-10

bantu piranti lunak aplikasi yang mengotomasikan pemeliharaan tersebut termasuk juga updating anti-virus dan scanning virus. 4.3.2 Distribusi Data, Lokasi Aplikasi dan Konfigurasi Teknologi Langkah berikutnya dari pembangunan arsitektur teknologi adalah melakukan dokumentasi lokasi bisnis dari enterprise serta lokasi konseptual untuk penyimpanan data dan eksekusi aplikasi. Kemudian dilakukan pemetaan silang antara entitas data dengan lokasi bisnis dengan menghubungkan lokasi bisnis dengan fungsi bisnis yang membuat, melakukan update serta mengacu pada entitas terkait, untuk mendapatkan identifikasi dari lokasi yang membutuhkan data (Tabel IV-6). Hal yang serupa juga dilakukan untuk mendapatkan identifikasi lokasi yang membutuhkan aplikasi (Tabel IV-7). Tujuan dari langkah ini adalah untuk menentukan sebuah strategi dalam mendistribusikan aplikasi dan data, dan untuk mendefinisikan landasan teknologi yang akan menjadi lingkungan bagi aplikasi-aplikasi dan data yang mendukung bisnis. SMAN 3 Bandung hanya memiliki sebuah lokasi bisnis yang terletak di Jl. Belitung No.8 Bandung. Namun pada lokasi bisnis tersebut, terdapat beberapa lokasi (ruang) terpisah dimana informasi dibutuhkan.

Setelah dilakukan pemetaan dari entitas data dan aplikasi dengan lokasi bisnis, aktivitas berikutnya yang dilakukan pada langkah ini adalah pendefinisian konfigurasi untuk landasan teknologi. Pada EAP, konfigurasi ini terdiri dari workstation konseptual, jaringan enterprise konseptual, serta arsitektur sistem bisnis yang merupakan teknologi yang mengimplementasi dan menjaga aplikasi dan basis data dari enterprise.

IV-11

Tabel IV-6 Pemetaan Entitas Data dengan Lokasi Bisnis SMAN 3 Bandung (Cuplikan dari Lampiran H)
Lokasi Bisnis Ruang Laboratorium Ruang Tata Usaha dan Karyawan Ruang Wakasek dan Kepsek Ruang Bimbingan Konseling Lokasi Data Server di R. Tata Usaha Server di R.EDP

Entitas Data Rencana_PSB Std_PenerimaanSiswa Std_SoalSeleksi SoalSeleksi CalonSiswa HasilPengerjaan HasilUjianSeleksi Lap_PSB Srt_SPB Rencana_Akademik Rencana_Supervisi Std_Kurikulum Std_KelulusanMP Rencana_Evaluasi&Remedial SOP_Responsi Std_SoalUjian KalenderPendidikan SoalUjian DataSupervisi

x x x x

x x x x x x x

x x x x x x x x x x x x x x x x x x

Perpustakaan

Ruang Ekskul

Ruang Kelas

Ruang Guru

Ruang OSIS

Ruang EDP

x x x x x

x x

x x x

x x x x x x x x x x x x

IV-12

Tabel IV-7 Pemetaan Aplikasi dengan Lokasi Bisnis SMAN 3 Bandung


Lokasi Bisnis Ruang Laboratorium Ruang Tata Usaha dan Karyawan Ruang Wakasek dan Kepsek Workstation Guru Ruang Bimbingan Konseling Workstation Eksekutif Sekolah Kandidat Lokasi Aplikasi Workstation Lab dan Perpustakaan Workstation Bimbingan Konseling Workstation OSIS dan Ekskul Workstation Kelas Workstation Tata Usaha Workstation EDP

Aplikasi

Aplikasi Perencanaan PSB Aplikasi Administrasi PSB Aplikasi Perencanaan Akademik Aplikasi Perencanaan Pembelajaran Aplikasi Pemantauan KBM Aplikasi Pengolahan Nilai Siswa Aplikasi Supervisi Aplikasi Pengelolaan Nilai Akhir Aplikasi Informasi dan Layanan Masyarakat Aplikasi Analisis Output Aplikasi Perencanaan Umum Aplikasi Administrasi Kegiatan Sekolah Aplikasi Analisis Keuangan Aplikasi Akuntansi Keuangan Aplikasi Administrasi Kepegawaian Aplikasi Kompetensi SDM Aplikasi Administrasi Pengadaan Aplikasi inventarisasi dan pemeliharaan Aplikasi Administrasi Kegiatan Non-Akademik Aplikasi Administrasi Pembinaan Aplikasi Administrasi Kompetensi Akademik

x x x x x x x x

x x

x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x

x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x

Perpustakaan

Ruang Ekskul

Ruang Kelas

Ruang Guru

Ruang OSIS

Ruang EDP

x x x x x

x x x x x

x x

x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x

x x x x x x x x

x x x x x x x x x x x x x

x x x x

x x

x x x x

x x x

x x x

x x x

IV-13

Workstation konseptual merupakan sebuah fasilitas yang digunakan untuk mengakses data secara langsung atau menyediakan data bagi aplikasi-aplikasi atau pengguna lainnya. Sebuah workstation terdiri dari lokasi penyimpanan dan kompartemen-kompartemen. Dengan merujuk pada prinsip teknologi yang telah dipaparkan pada sub bab 4.3.1, bahwa pemrosesan data dilakukan secara terdistribusi (berbasiskan teknologi client-server ) dan akses informasi dengan infrastruktur jaringan berbasis Ethernet dengan protokol TCP/IP (Transfer Control Protocol/Internet Protocol) serta sistem yang berjalan saat ini di SMAN 3 Bandung, maka didefinisikan workstation konseptual dari SMAN 3 Bandung pada gambar IV-2 berikut ini.

Gambar IV-2 Workstation Konseptual SMAN 3 Bandung

Akses pengguna pada aplikasi dilakukan memalui sebuah personal computer (PC) desktop maupun laptop. Akses ini terpusatkan melalui jaringan ethernet TCP/IP ke komputerkomputer server. Selanjutnya, didefinisikan jaringan konseptual enterprise yang

menghubungkan semua elemen-elemen workstation konseptual dengan merujuk pada sistem yang sudah berjalan di SMAN 3 Bandung. Backbone dari jaringan ini adalah Ethernet TCP/IP dalam bentuk local area network (LAN) maupun wide area network (WAN). Melalui kedua jalur komunikasi ini, workstation dapat saling menghubungkan aplikasi yang berbeda lokasi dan world wide web (WWW). Jaringan konseptual ini digambarkan pada gambar IV-3.

IV-14

Gambar IV-3 Jaringan konseptual enterprise SMAN 3 Bandung

Langkah selanjutnya adalah mendefinisikan sebuah arsitektur sistem bisnis dengan merujuk pada prinsip dan landasan teknologi yang telah diinventarisasikan, workstation konseptual, dan jaringan konseptual enterprise. Arsitektur ini memuat keterhubungan dan akses dari pengguna melalui workstation melalui berbagai aplikasi untuk mengelola dan mendapatkan data. Pendefinisian arsitektur sistem bisnis (Tabel IV-8) ini dimulai dengan merujuk pada fungsi utama dari akses oleh pengguna ke aplikasi-aplikasi bisnis. Spewak [SPE92] menyarankan lima fungsi utama, yang mencakup: 1. Operational information update, untuk membuat, mengubah atau menghapus data operasional secara interaktif. 2. Operational information inquiry, agar aplikasi dapat mengakses data secara interaktif dan menampilkan data dalam format yang diminta. 3. Operational report review, membantu pengguna untuk melihat dan memeriksa pelaporan. 4. Ad-hoc information review, untuk mengakses data ad-hoc dari enterprise. 5. Business rules inquiry/update, untuk melakukan konfigurasi sistem bisnis.

IV-15

Akses masuk bagi pengguna ke workstation berupa antarmuka aplikasi, dilindungi dan dikelola dengan otorisasi pengguna, yaitu nama pengguna dan password. Untuk memasukkan informasi operasional, pengguna diberikan akses melalui web browser dan/atau aplikasi client (bergantung pada jenis fungsi bisnis dan aplikasi pendukungnya), yang merupakan antarmuka dengan server yang dialokasikan untuk memberikan layanan aplikasi yang sesuai. Server ini mengakseskan hasil interaksi pengguna dengan aplikasi ke subyek basis data yang terkait secara langsung maupun melalui proxy (bergantung pada lokasi penggunaan aplikasi dan akses). 4.3.3 Pemetaan antara Landasan Teknologi dengan Aplikasi dan Fungsi Bisnis Untuk menyelesaikan pembangunan arsitektur teknologi, tiap-tiap landasan teknologi dipetasilangkan dengan aplikasi serta fungsi bisnis untuk menentukan ketergantungan terhadap landasan teknologi yang akan digunakan (Tabel IV-9). Hasil pemetaan ini selengkapnya dipaparkan pada lampiran H. Merujuk pada langkah-langkah yang dilakukan dan hasil yang didapatkan pada pembangunan arsitektur teknologi, maka arsitektur teknologi yang dihasilkan dirangkum sebagai berikut: 1. Perangkat keras yang digunakan menggunakan teknologi komputer standar, sedangkan teknologi yang lebih canggih seperti data center belum dilibatkan dalam implementasi arsitektur enterprise bagi SMAN 3 Bandung. 2. Sistem operasi yang digunakan tidak perlu diganti, melainkan dilakukan penambahan lisensi bagi pengguna ataupun upgrade jika memang dibutuhkan. 3. Konfigurasi teknologi menggunakan teknologi client-server dan teknologi berbasis web. 4. Piranti lunak perlu dipilih secara lebih spesifik dan rinci karena pengadaan baru dan penambahan akan banyak dilakukan (untuk lingkungan pengembangan maupun landasan teknologi). 5. Jaringan mengambil bentuk intranet seta internet (terhubungkan ke WWW), dan dilakukan melalui protokol komunikasi berbasis ethernet TCP/IP. Landasan teknologi jaringan ini sudah tersedia di enterprise SMAN 3 Bandung.

IV-16

6. Setelah piranti lunak aplikasi, perlu juga dilakukan cukup banyak pengadaan dan penambahan basis data. Hal ini dikarenakan kurang dari 50% entitas data yang telah didukung oleh aplikasi, sisanya masih dalam berbentuk file baik berupa hardcopy maupun softcopy yang tersebar di berbagai tempat. 7. Keberadaan file server adalah untuk menunjang basis data relasional bagi dokumendokumen yang kurang terstruktur (misalnya : dokumen-dokumen aplikasi office). Selain itu, peran file server juga diperlukan dalam transisi sistem dan landasan teknologi dalam implementasi arsitektur enterprise.

IV-17

Tabel IV-8 Arsitektur Sistem Bisnis SMAN 3 Bandung

x x x x Ad Hoc Information Review x Operational Report Review Business Rules Inquiry/Update

Login Pengguna

Fungsi Utama

Operational Information Inquiry Web Browser Aplikasi Client Antarmuka Aplikasi (langsung) Server Aplikasi/Web Aplikasi Perencanaan PSB x Aplikasi Administrasi PSB Aplikasi Perencanaan Akademik Aplikasi Perencanaan Pembelajaran Aplikasi Pemantauan KBM Aplikasi Pengolahan Nilai Siswa Aplikasi Supervisi x x Aplikasi Pengelolaan Nilai Akhir x Aplikasi Informasi dan Layanan Masyarakat x Aplikasi Analisis Output x x Aplikasi Perencanaan Umum x x Aplikasi Administrasi Kegiatan Sekolah x x Aplikasi Analisis Keuangan x x Aplikasi Akuntansi Keuangan x

Operational Information Update

x x

Antarmuka

x x x x

x x

x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x

Aplikasi

IV-18
x x x x x x x x x x x Proxy, updating basis data x utama secara batch x x x x x x x x x x Proxy, updating basis data x utama secara batch x x x x x x x x x x x x Proxy, updating basis data x utama secara batch x x x x x x x

x x x x x x Proxy, updating basis data x utama secara batch x x x x x x Proxy, updating basis data utama secara online x x

x x x x x x Proxy, updating basis data x utama secara batch x x x x Proxy, updating basis data utama secara online

Aplikasi Administrasi Kepegawaian Aplikasi Kompetensi SDM Aplikasi Administrasi Pengadaan Aplikasi Inventarisasi dan pemeliharaan Aplikasi Administrasi Kegiatan NonAplikasi Administrasi Pembinaan Aplikasi Administrasi Kompetensi

Antarmuka

Aplikasi Server dan Keamanan Jaringan

x x x x

Penerimaan Siswa Baru Operasional dan Penglepasan Akademik Umum, Hubungan Masyarakat dan Alumni Sumber Daya Manusia Sarana Prasarana Kesiswaan

Proxy & Updating

Subyek Basis Data

Tabel IV-9 Pemetaan Aplikasi dengan Landasan Teknologi (Cuplikan dari Lampiran H)
Perangkat Keras Repository/ Server PC Workstation/Client PC Sistem Operasi Web Based Konfigurasi Teknologi Jaringan Lalu Lintas Data Protokol Komunikasi Basis Data

Relational/ SQL

Intranet

Desktop based

Internet

Aplikasi

Piranti Lunak

Aplikasi Perencanaan PSB Aplikasi Administrasi PSB Aplikasi Perencanaan Akademik Aplikasi Perencanaan Pembelajaran Aplikasi Pemantauan KBM Aplikasi Pengolahan Nilai Siswa Aplikasi Supervisi Aplikasi Pengelolaan Nilai Akhir Aplikasi Informasi dan Layanan Masyarakat Aplikasi Analisis Output Aplikasi Perencanaan Umum Aplikasi Administrasi Kegiatan Sekolah Aplikasi Analisis Keuangan Aplikasi Akuntansi Keuangan Aplikasi Administrasi Kepegawaian Aplikasi Kompetensi SDM Aplikasi Administrasi Pengadaan Aplikasi inventarisasi dan pemeliharaan Aplikasi Administrasi Kegiatan Non-Akademik Aplikasi Administrasi Pembinaan Aplikasi Administrasi Kompetensi Akademik

x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x

x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x

Wi ndows Wi ndows Wi ndows Wi ndows Wi ndows Wi ndows Wi ndows Wi ndows Wi ndows Wi ndows Wi ndows Wi ndows Wi ndows Wi ndows Wi ndows Wi ndows Wi ndows Wi ndows Wi ndows Wi ndows Wi ndows

x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x

Apl i ka s i Offi ce

TCP/IP

Apl i ka s i Offi ce Apl i ka s i Offi ce

Apl i ka s i Offi ce Apl i ka s i Offi ce Apl i ka s i Offi ce

x
Apl i ka s i Offi ce Apl i ka s i Offi ce

Apl i ka s i Offi ce

Apl i ka s i Offi ce Apl i ka s i Offi ce Apl i ka s i Offi ce

x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x

TCP/IP TCP/IP TCP/IP TCP/IP TCP/IP TCP/IP TCP/IP

x x x

TCP/IP TCP/IP TCP/IP

x x x x x

x x x x x

x x x x x x x x x x x x x x x

TCP/IP TCP/IP TCP/IP TCP/IP TCP/IP TCP/IP TCP/IP TCP/IP TCP/IP TCP/IP

x x x x x x x x x x

x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x

IV-19

File Server

Online

Batch

Proxy

Anda mungkin juga menyukai