Anda di halaman 1dari 7

BAB III BAHAN DAN CARA

OBAT OBAT
Diazepam

ALAT ALAT
Beaker gelas 600ml Papan lilin Jarum suntik tumpul Spuit Tuberkulin Selang enema

HEWAN COBA
Mencit

RENCANA KERJA:
Obat ini akan memberi efek hipnotik dan anastetik dengan berbagai cara pemberian Dosis diazepam yang diberikan adalah 10mg/ kg BB 1. Siapkan enam ekor mencit 2. Berikan obatnya dengan berbagai cara pemberian obat Cara pemberiannya sebagai berikut:

1. Per oral

: masukkan obat ke dalam oesofagus dengan jarum : masukkan obat ke dalam anus dengan selang : suntikkan pada otot gluteal

tumpul 2. Rektal enema 3. IM

4. IV : suntikkan pada vena ekor selambat mungkin 0,02ml/ 2 detik 5. Subkutan : suntikkan di bawah kulit tengkuk

6. Intraperitoneal : suntikkan pada regio abdomen kuadran kiri bawah, dengan kepala mencit lebih rendah 3. Amati selama 1 jam, catat saat timbul dan lamanya gejala gejal berikut: a. Aktivitas spontan berkurang b. Aktivitas spontan hilang c. Tidak ada respon terhadap stimuli, tetapi masih dapt berdiri d. Usaha untuk berdiri tidak berhasil e. Tidak ada gerakkan sama sekali dan tidak ada usaha untuk berdiri 4. Buatlah grafik yang menggambarkan hubungan antara derajat aktivitas sebagai absis dan waktu sebagai ordinat

PERTANYAAN
1. Sebutkan keuntungan dan kerugian pemberian obat secara oral! 2. Sebutkan bentuk bentuk sediaan obat yang digunakan peroral! 3. Apa keuntungan dan kerugian pemberian obat secara parental? 4. Sebutkan bentuk sediaan obat yang digunakan perrektal?

Jawaban:

1. Keuntungan: Kerugian:

Dapat dilakukan sendiri Murah Tidak perlu takut terjadi infeksi Mudah didapat Tidak perlu keahlian khusus

Lambat diserap, harus melewati first pass metabolism Dapat terjadi iritasi GIT Banyak faktor yang mempengaruhi bioavaibilitasnya Perlu bekerja sama dengan pasien tidak dapat digunakan pada pasien muntah dan koma

2. Bentuk bentuk sediaan obat peroral:


Tablet Kapsul Puyer Pil Sirup

3. Keuntungan: lebih cepat diabsorpsi dipakai dalam keadaan darurat dapat diberikan pada pasien koma atau muntah tidak ekonomis membutuhkan cara asepsis menimbulkan rasa nyeri

Kerugian:

sukar dilakukan sendiri untuk pasien (butuh tenaga medis) resiko infeksi bahaya penularan hepatitis serum sediaan obat perrektal adalah larutan, cream, ointment,

4. Bentuk

supposutoria

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


HASIL PENELITIAN:
WAKTU TIMBULNYA GEJALA GEJALA: Geja Per oral Per IM IV Subkuta Intra

la 1 2 3 4 5

(12.39) 12.49 13.00 13.16 -

rektal (12.42) 12.47 12.57 13.12 -

(12.40) 12.45 12.50 12.55 13.00 13.05

(13.02) 13.05 13.09 13.25 -

n (12.20) 12.30 12.40 12.50 13.00 -

peritoneal (12.45) 12.50 13.00 13.05 -

GRAFIK DERAJAT AKTIVITAS TERHADAP WAKTU


60 40 20 0 1 -20 -40 -60 -80 2 3 4 5 intra peritoneal subkutan IV IM per rektal per oral

PEMBAHASAN: Per oral diberikan sebanyak 0,5 mg/ml menggunakan spuit 3cc/ml, mulai timbul gejala pada menit ke 10 dan tidak timbul gejala 4 dan 5 setelah 1 jam Rektal diberikan sebanyak 0,5 mg/ml menggunakan spuit 3cc/ml, mulai timbul gejala pada menit ke 5 dan tidak timbul gejala 4 dan 5 setelah 1 jam IM diberikan sebanyak 0,02 mg/ml menggunakan spuit 1cc/ml, mulai timbul gejala pada menit ke 5

IV diberikan sebanyak 0,2 mg/ml menggunakan spuit 1cc/ml, mulai timbul gejala pada menit ke 3 dan tidak timbul gejala 4 dan 5 setelah 1 jam

Subkutan diberikan sebanyak 0,5mg/ml menggunakan spuit 3cc/ml, mulai timbul gejala pada menit ke 10 dan tidak timbul gejala 5 setelah 1 jam

Intraperitoneal diberikan sebanyak 0,5mg/ml menggunakan spuit 3cc/ml, mulai timbul gejala pada menit ke 5 dan tidak timbul gejala 4 dan 5 selama 1 jam

Hati hati jangan sampai terjadi pecah pembuluh darah Perhatikan waktu kecepatan efek keraja obat dari setiap cara pemberian

Dari hasil percobaan dapat dilihat bahwa: cepat lambatnya mekanisme kerja dan efek obat yang timbul bergantung dari cara pemberian

BAB V

KESIMPULAN
Cara pemberian obat dapat dilakukan melalui 2 cara yaitu: o Enteral : per oral, per rektal
o

Parenteral : intramuskular, intravaskular, subkutan, dan intraperitoneal

Dosis yang digunakan berbeda beda untuk setiap jenis cara pemberian, hal ini karena perlu diperhatikan bioavailabilitas, biotransformasi, dan dosis efektif serta efek toksiknya bagi tubuh

Efek obat dipengaruhi waktu efek obat, intensitas efek obat, dan variasi biologik

Efek obat akan cepat didapatkan dengan cara pemberian obat secara Intravaskuler karena langsung masuk ke sirkulasi sistemik sehingga mempercepat obat sampai ke organ target

Efek obat paling lambat didapatkan dengan cara pemberian obat secara peroral karena harus melewati proses absorpsi yang lebih lama dan metabolisme sebelum masuk ke sistem sirkulasi sistemik

Tidak timbul gejala 4 dan 5 di duga obat yang mencapai organ target ataupun sirkulasi sistemik tidak utuh lagi karena melewati proses metabolisme yang menyebabkan efek dari obat pun ikut menurun

Efek kerja obat dari yang paling cepat ke yang paling lambat adalah IV, IP, IM, SC, PR, PO Dalam percobaan dapat disimpulkan bahwa yang mempengaruhi kecepatan efek kerja obat dan yang menimbulkan efek kerja obat yang bervariasi salah satunya adalah lewat cara pemberian obat

Anda mungkin juga menyukai