Anda di halaman 1dari 6

SEJARAH INDONESIA MASA PERGERAKAN

KEINGINAN KEINGINAN POLITIK PADA PENGHABISAN ZAMAN BELANDA

Muhammad Ramdan Nur Achmad Fahrozi Misi Rayuni Anda Eldi Fathul Firdaus Resi Rizki Amelia

Sejarah Reguler 2010 Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta

1. PENGANTAR KALAM

Sudah terlihat selama 35 tahun berlalu dimana di Indonesia terjadi pergerakan yang bersifat pergerakan persatuan untuk menuju kemerdekaan Indonesia. Telah terjadi perpusatan perpusatan tidak hanya dibidang rohani banyak yang terjadi kemajuan besar tapi dimana selama 35 tahun ini hidup selalu dalam rintangan pemerintahan penjajahan. Setelah tujuan perpusatan tercapai, namun pergerakan ini masih berjenis tentang faham terhadap pemerintah ( kooperasi, atau non kooperasi) menurut agama ( islam, netral, Kristen) menurut pengikutnya ( laki laki , perempuan, pemuda, pemudi), menurut golongan bangsa ( Indonesia seumumnya atau sebagian saja dari ini). Cita cita bangsa yang tinggi untuk kemerdekaan dan persatuan. Namun dalam keadaan hindia belanda mereka menginginkan radikal dan melakukan perubahan perubahan yang besar terhadap golongan. Perubahan ini mungkin diartikan penghabisan zaman Belanda. Dimana pada saat itu Belanda sudah diduduki oleh Jerman dan hubungan negeri Belanda dengan Indonesia sudah terputus. Sesudah itu memicu pergerakan nasional kepada pemerintah Hindia Belanda. Beberapa minggu sebelum tentara Nippon memasuki Jawa ada laporan yang bernama Commissie visman yang dibentuk pada oktober 1940 dan dikeluarkan laporannya pada 1942. Commissie Visman merupakan sumber berharga bagi sejarah pergerakan. Namun sayang, a. Nama nama tidak ketahuan, maka kita tidak bisa tahu benar cita cita dari sesuatu golongan , pun tidak ketahuan apakah sesuatu pendapat adalah dari fihak Indonesia, Tionghoa atau Belanda. b. Komisi memecah mecah segala rancangan yang diajukan dimukanya menurut soal (oderwerp) yang ditetapkan oleh komisi sendiri. Akibatnya ialah tak ada rancangan yang terlihat sebagai rancangan lengkap, sebagai susunan yang berarti menurut pendapat mereka yang memajukannya.

Disini terlihat tidak ada persatuan logika, dalam rancangan rancangan dan permintaan yang dimajukan dimuka komisi, maka perlu gambaran tentang kedudukan negara dan bangsa Indonesia waktu penghabisan zaman Belanda dan tentang akibatnya dalam penghidupan rakyat pada waktu itu.

2. KEADAAN PADA PENGHABISAN ZAMAN BELANDA

a. kedudukan negara Indonesia sampai tahun 1942 Dalam lingkungan kerajaan Belanda negara Indonesia dalam teorinya mempunyai kedudukan yang telah tersendiri ( zelfstandig): 1. Hindia Belanda mempunyai alat- alat pemerintahan ( pemerintahan dan volksraad) sendiri dan keuangan sendiri, adalah badan hukum (rechtspersoon) yang mempunyai kebendaan sendiri dan bisa mengambil utang sendiri. 2. Dalam undang undang dasar ( grondwet) negeri Belanda, hindia Belanda diakui bagian kerajaan Belanda sejajar dengan bagian yang Eropa, Suriname dan Curacao. Namun dalam prakteknya pendirian sendiri Cuma sedikit bedanya Indonesia dalam undang undang dasar negeri Belanda dijajarkan dengan bagian yang di Eropatapi Gubernur jenderal, anggota anggota Raad van indie dan lain lain pegawai yang penting sekali kedudukanya, diangkat dan dipecat oleh pemerintah bagian yang Eropa ( negara Belanda. Anggaran belanja negara Indonesia yang dibuat yang ditetapakan dari pemerintah dan parlemen negeri Belanda melalui wakil wakil rakyat Belanda. Peraturan peratuaran penting yang dibuat oleh pemerintah volksraad yang disini juga harus ditetapka oleh pemerintah dan parlemen Belanda kalau ada peselisihan antara Gubernur Jenderal dan volksraad. Semua alat alat pemerintahan di negeri Belanda juag berhak menunda atau menghapuskan aturan aturan berupa ordonanties. Dan Gubernur gubernur Jenderal yang semata mata bertanggung jawab kepada raja ( mnteri jajahan), mesti tunduk juga pada perintah perintah halus ( aanwijzingen) dari menteri jajahan itu. Jadi pemerintah biasa dari bagian yang di Eropa itu adalah pemerintah tinggi untuk Indonesia dalam urusan dalam negeri semata mata. Oleh karena itu Indonesia tidak pernah sejajar dengan Eropa hanya berupa tanah jajahan koloni belaka. Ketidakseimbangan kedudukan ini terbukti pada perhubungan dengan negeri belanda putus dan terbukti Indonesia bisa berdiri sendiri semata mata. b. Kedudukan bangsa Indonesia Kedudukan bangsa Indonesia yang pada waktu itu sangat panas karena dalam lingkungan pemerintahan negeri sendiri ia tidak berkuasa. Pemerintah yang rendah di negeri Belanda menjadi pemerintah yang tinggi di Indonesia. Semua pangkat yang tinggi pada depertemen depertemen 1 dari 8 yang bangsa Indonesia juga pangkat tinggi berada pada tangan Belanda.

Volksraad yang mempunyai 50% orang Indonesia

mempunyai turut dalam

pemerintahan tetapi perselisihan antara gubernur jenderal dan volksraad, pemerintah dan parlemen negeri Belandalah yang memutuskannya. Dan disini Nampak bahwa sangat sedikit campur tangan bangsa Indonesia dalam pemerintahan. Karena pangkat dan pejabatan tinggi dan administrasi belum ditangan bangsa Indonesia. Pada waktu itu bangsa Indonesia dianggap sebagai penduduk asli atau pribumi atau penduduk kelas 3 dimana yang nomor 1 Belanda, nomor 2 bangsa asing. c. Akibat rendahnya kedudukan negeri dan bangsa Indonesia terhadap nasib rakyat. Kekuasaan bangsa Belanda terhadap Indonesia, baik golongan Indonesia saja, melainkan juga terhadap kehidupan dari negeri Belanda maupun di Indonesia sendiri, semua lapangan hidup di Indonesia menunjukan kepincangan yang buka terlihat terhadap negeri ini terlihat pada : a. Perekonomian yang umumnya pengutamaan terhadap pasar dunia. Kondisi perekonomian suatu negeri tidak mendapatkan perhatian, sedikitnya jenis jenis yang di utamakan, sering kali perekonomian disini sering di kocok kocok. b. Dalam perekonomian dunia pun Indonesia tidak mendapat penuh lapangan untuk ikut serta. Segala lapangan berada pada tangan penduduk lain. c. Terdesaknya pada lapangan perekomian. Yang terpakai untuk golongan golongan lain. Di semua lapangan kehidupan bangsa Indonesia tak mempunyai keutamaan dimana sudah terpakai untuk kepentingan lain. Oleh karena itu bangsa Indonesia di segala lapangan kehidupan menunjukan kerendahan, pengabdian pada lain lain golongan, tak menunjukan kebulatan. Atas semua keadaan tersebut tentu membuat rakyat Indonesia sama sekali tidak senang. Kunci lapangan berada pada kedudukan pemerintahan. Pemandangan politik yang paling diutamakan yang sangat terlihat sesudah perang. Pemandangan ini sepanjang dikeluarkan orang Indonesia hanya sebagian dari pendapat pendapat Indonesia saja, oleh orang orang radikal atau yang tidak mau bekerja sama dengan pemerintahan Belanda. Dan yang meminta hanya semata mata untuk kemerdekaan Indonesia.

3. Keinginan-keinginan orang-orang terkemuka A. Keinginan-keinginan terhadap kedudukan negara Indonesia

a. Yang ingin adanya Statenbod antara Indonesia dengan Negeri Belanda Indonesia sebagai negara yang berdiri sendiri dengan kepala pemerintah, kementrian dan parlemen sendiri, yang hanya terkumpul dengan negeri Belanda dalam statenbond (Verslag Visman). Sebagai kepala pemerintah, terdiri dari 2 orang, yaitu satu dari bangsa Belanda yang diangkat oleh Raja Belanda dan satu dari bangsa Indonesia. Keduanya mempunyai hak veto dan hak mengangkat serta memecat menteri. Kemudian menteri-menteri ini bertanggungjawab sepenuhnya kepada parlemen. Parlemen ini mempunyai kekuasaan tertinggi dan menetapkan hukum.

b. Yang ingin adanya Dominian Status secara Inggris Mmenginginkan adanya status Indonesia dengan negeri Belanda meneladani perhubungan diminion-dominion Inggris dengan negeri Inggris (Verslag Visman). Cita-cita golongan ini terhadap aturan-aturan dalam negeri sama dengan golongan yang inngin bentuk Statenbond dengan negeri belanda. Naumun, untuk urusan pembelaan negeri dan urusan luar negeri semata-mata dilakukan oleh Indonesia sendiri.

c. Golongan yang mencita-citakan dominion status lain dan kurang maju keinginannya Golongan yang hanya ingin adanya Dewan Kerajaan dan golongan yang tidak menindahkan dominionstatus apapun, puas dengan hanya dibuat peraturan yang tidak begitu mengikat Indonesia terhadap Belanda.

B. Keinginan-keinginan terhadap kedudukan bangsa Indonesia Kedudukan Indonesia sebagai golongan kelas tiga dalam negerinya sendiri serta kurangnya pengaruh dalam pemerintahan merupakan bukti wujud penjajahan Indonesia oleh Belanda sangat keras. Jika Indonesia merdeka, tentu kedudukan bangsanya jadi lain; dan bolehlah negeri ini jajahan, tapi jika jajahannya kurang keras, kedudukan bangsa Indonesia jadi lain pula, maka itu tidak mengherankan bahwa dengan kepercayaan umum tentang pincangnya kedudukan negaranya, timbul juga kepercayaan tentang pincangnya kedudukan bangsa Indonesia. Perbedaan perlakuan hukum menurut perbedaan bangsa didalam masyarakat menimbulkan kemasgulan yang besar sekali. Oleh karena itu, banyak yang

menginginkan bentuk kewarganegaraan (Burgerschap) buat negeri ini, sebuah insitut yang mengandung persamaan dan persatuan yang meru[akan wujud pertalian rakyat dan negerinya.

C. Akibat keinginan-keinginan mempertinggi kedudukan negeri dan bangsa terhadap nasib rakyat Bagi mereka yang meminta kedudukan statenbond atau dominionstatus yang mnegandung kekuasaan parlemen. Mendapat kesempatan besar untuk memperbaharui kehidupan tata negara Indonesia. Sedangkan, golongan yang tidak maju pendirian politiknya, mengeluarkan keinginankeinginan tentang bertambahnya tenaga Indonesia dalam jabatan-jabatan penting, milisi, tentang kewajiban belajar, dll.

Anda mungkin juga menyukai