Anda di halaman 1dari 28

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Siklus menstruasi terjadi pada manusia dan primata. Sedang pada mamalia lain terjadi siklus estrus. Bedanya, pada siklus menstruasi, jika tidak terjadi pembuahan maka lapisan endometrium pada uterus akan luruh keluar tubuh, sedangkan pada siklus estrus, jika tidak terjadi pembuahan, endomentrium akan direabsorbsi oleh tubuh. Umumnya siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28 hari (ada pula setiap 21 hari dan 30 hari) yaitu sebagai berikut : Pada hari 1 sampai hari ke-14 terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer yang dirangsang oleh hormon FSH. Pada seat tersebut sel oosit primer akan membelah dan menghasilkan ovum yang haploid. Saat folikel berkembang menjadi folikel Graaf yang masak, folikel ini juga menghasilkan hormon estrogen yang merangsang keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen yang keluar berfungsi merangsang perbaikan dinding uterus yaitu endometrium yang habis terkelupas waktu menstruasi, selain itu estrogen menghambat pembentukan FSH dan memerintahkan hipofisis menghasilkan LH yang berfungsi merangsang folikel Graaf yang masak untuk mengadakan ovulasi yang terjadi pada hari ke-14, waktu di sekitar terjadinya ovulasi disebut fase estrus. Selain itu, LH merangsang folikel yang telah kosong untuk berubah menjadi badan kuning (Corpus Luteum). Badan kuning menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi mempertebal lapisan endometrium yang kaya dengan pembuluh darah untuk mempersiapkan datangnya embrio. Periode ini disebut fase luteal, selain itu progesteron juga berfungsi menghambat pembentukan FSH dan LH, akibatnya korpus luteum mengecil dan menghilang, pembentukan progesteron berhenti sehingga pemberian nutrisi kepada endometriam terhenti, endometrium 1 menjadi mengering dan

selanjutnya akan terkelupas dan terjadilah perdarahan (menstruasi) pada hari ke-28. Fase ini disebut fase perdarahan atau fase menstruasi. Oleh karena tidak ada progesteron, maka FSH mulai terbentuk lagi dan terjadilan proses oogenesis kembali. B. PERMASALAHAN 1. Apa yang dimaksud dengan menstruasi ? 2. Bagaimana siklus menstruasi ? 3. Bagaimana proses terjadinya menstruasi ? 4. Apa tanda dan gejala menstruasi ? 5. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi siklus menstruasi ? 6. Apa saja yang perlu dilakukan saat menstruasi ? 7. Apa saja kelainan saat menstruasi ? C. TUJUAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Untuk mengetahui apa yang definisi dari menstruasi Untuk mengetahui bagaimana siklus menstruasi Untuk mengetahui bagaimana proses terjadinya menstruasi Untuk mengetahui apa tanda dan gejala menstruasi Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi Untuk mengetahui apa saja yang perlu dilakukan saat menstruasi Untuk mengetahui apa saja kelainan saat menstruasi

siklus menstruasi

BAB II PEMBAHASAN

A. DEFINISI Menstruasi atau haid adalah peristiwa alamiah yang dialami setiap perempuan. Seorang perempuan yang pertama kali mendapat haid adalah pertanda bahwa ia siap bereproduksi atau menghasilkan keturunan. Umumnya datangnya haid pertama kali sekitar umur 10-12 tahun. Haid ini kemudian akan berhenti sama sekali, biasanya sekitar umur 40-50 tahun atau yang disebut menopause. Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan perdarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat kehamilan. Menstruasi merupakan pertanda masa reproduktif pada kehidupan seorang wanita, yang dimulai dari menarke sampai terjadinya menopause. Menstruasi adalah wanita dewasa yang sehat dan tidak hamil yang setiap bulan secara teratur mengeluarkan darah dari alat kandungannya (Bagian Obsgin FK UNPAD, 1983). Menstruasi atau haid adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Periode ini penting dalam reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan antara usia pubertas dan menopause. Menstruasi pada wanita adalah suatu perdarahan rahim yang sifatnya fisiologik (normal) yang datangnya teratur setiap bulan (siklus haid), dan timbulnya perdarahan tersebut sebagai akibat perubahan hormonal yaitu estrogen dan progesteron (Hawari, 1997). Menstruasi bisa menjadi salah satu pertanda bahwa seorang perempuan sudah memasuki masa suburnya. Karena secara fisiologis menstruasi menandakan telah terbuangnya sel telur miliknya sudah matang.

B. SIKLUS MENSTRUASI

Pada saat seorang bayi perempuan dilahirkan ovariumnya mengandung ratusan ribu sel telur tetapi belum berfungsi. Ketika seorang perempuan memasuki usia pubertas baru ovariumnya mulai berfungsi dan terjadi proses yang disebut siklus menstruasi. Siklus menstruasi adalah lamanya atau jarak waktu mulainya menstruasi sampai mulai menstruasi berikutnya. Siklus menstruasi pada setiap wanita berbeda-beda. Biasanya, siklus menstruasi umumnya berlangsung 28 hari namun masih dikatakan normal bila berada dalam rentang 21-35 hari. Siklus ini tidak selalu sama tiap bulannya. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti gizi, usia dan stres yang kesemuanya dapat menyebabkan cepat atau tertundanya menstruasi. Panjang siklus haid ialah jarak tanggal mulainya haid yang lalu dan mulainya haid berikutnya. Hari pertama terjadinya perdarahan dihitung sebagai awal setiap siklus menstruasi (hari ke-1), siklus berakhir tepat sebelum siklus menstruasi berikutnya. Siklus menstruasi berkisar antara 21-40 hari, hanya 1015%wanita yang memiliki siklus 28 hari. Tetapi variasinya cukup luas, bukan saja antara beberapa wanita tetapi juga pada wanita yang sama, bahkan kakak

beradik dan saudara kembar jarak antara siklus yang paling panjang biasanya terjadi sesaat setelah menarke dan sesaat sebelum menopause. Lama haid biasanya antara 3 5 hari, ada yang 1 2 hari diikuti darah sedikit-sedikit kemudian ada yang 7 8 hari. Jumlah darah yang keluar ratarata + 16 cc, pada wanita yang lebih tua darah yang keluar lebih banyak begitu juga dengan wanita yang anemi. Pada awalnya, siklus mungkin tidak teratur, jarak antar 2 siklus bisa berlangsung selama 2 bulan atau dalam 1 bulan mungkin terjadi 2 siklus. Hal ini adalah normal, setelah beberapa lama siklus akan menjadi lebih teratur. Siklus dan lamanya menstruasi bisa diketahui dengan membuat catatan pada kalender dengan menggunakan kalender tersebut, tandailah siklus anda setiap bulannya. Setelah beberapa bulan, anda bisa mengetahui pola siklus anda dan hal ini akan membantu anda dalam memperkirakan siklus yang akan datang. Tandai setiap hari ke-1 dengan tanda silang, lalu hitung sampai tanda silang berikutnya dengan demikian anda dapat mengetahui siklus anda Setiap bulan, setelah hari ke-5 dari siklus menstruasi, endometrium mulai tumbuh dan menebal sebagai persiapan terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan. Sekitar hari ke-14, terjadi pelepasan telur dari ovarium (ovulasi). Sel telur ini masuk ke dalam salah satu tuba falopii dan di dalam tuba bisa terjadi pembuahan oleh sperma. Jika terjadi pembuahan, sel telur akan masuk kedalam rahim dan mulai tumbuh menjadi janin. Pada sekitar hari ke-28, jika tidak terjadi pembuahan maka endometrium akan dilepaskan dan terjadi perdarahan (siklus menstruasi). Siklus ini berlangsung selama 3 5 hari kadang sampai 7 hari. Proses pertumbuhan dan penebalan endometrium kemudian dimulai lagi pada siklus berikutnya. Siklus ovarium terbagi menjadi 4 fase: 1. Fase Folikel Pada akhir siklus menstruasi, hipotalamus mengeluarkan hormone gonadotropin. Hormone ini akan merangsang hipofisis untuk melepaskan FSH (Follicle Stimulating Hormone) atau hormone pemicu pertumbuhan 5

folikel. Pada awal siklus berikutnya pada hari pertama sampai ke-14,folikel akan melanjutkan perkembangannya karena pengaruh FSH dalam ovarium. Setelah itu terbentuk folikel yang sudah masak (folikel de Graaf) dan menghasilkan 2. Fase Estrus Kenaikan estrogen digunakan untuk mempertahankan pertumbuhan dan merangsang terjadinya pembelahan sel-sel endometrium uterus. Selain itu juga berperan dalam menghambat pembentukan FSH oleh hipofisis untuk menghasilkan LH (Luteinizing Hormone) yang berperan dalam merangsang folikel de graaf yang telah masak untuk melakukan ovulasi dari ovarium. Ovulasi umumnya berlangsung pada hari ke-14 dari siklus haid. Biasanya pada setiap ovulasi dihasilkan 1 oosit sekunder. 3. Fase Luteal LH merangsang folikel yang telah kosong untuk membentuk korpus atau uteum (badan kuning). Selanjutnya korpus ini menghasilkan progestron yang mengakibatkan endometrium berkembang tebal dan lembut serta banyak pembuluh darah. Selama 10 hari setelah ovulasi,progesterone berfungsi mempersiapkan uterus untuk kemungkinan hamil. Uterus pada tahap ini siap menerima dan member sel telur yang telah dibuahi (zigot). Jika tidak terjadi fertilisasi corpus luteum berubah menjadi corpus albicans dan berhenti menghasilkan progesterion. 4. Fase Menstruasi / Perdarahan Apabila fertilisasi tidak terjadi,produksi progesterone mulai menurun pada hari ke-26. Corpus luteum (badan kuning) berdegenerasi dan lapisan uterus bersama dinding dalam rahim luruh (mengelupas) pada hari ke-28 sehingga terjadi pendarahan. Biasanya haid berlangsung selama 7 hari. Setelah itu dinding uterus pulih kembali. Selanjutnya karena tidak ada lagi progesterone yang dibentuk,maka FSH dibentuk lagi kemudian terjadilah proses oogenesis,dan hormone estrogen yang berfungsi menumbuhkan endometrium dinding rahim dan memicu sekresi lendir.

siklus haid dimulai kembali. Siklus haid akan berhenti jika terjadi kehamilan. Namun ada yang menyebutkan bahwa pada tiap siklus, dikenal dengan 3 masa utama,yaitu: 1. Masa haid selama 2 sampai 8 hari Pada waktu itu endometrium dilepas, sedangkan pengeluaran hormonhormon ovarium paling rendah (minimum). 2. Masa proliferasi sampai hari ke-14 Endometrium tumbuh kembali, disebut juga endometrium melakukan proliferasi. Antara hari ke-12 sampai ke-14 dapat terjadi pelepasan ovum dari ovarium yang disebut ovulasi. 3. Masa sekresi Terjadi perubahan dari korpus rubrum menjadi korpus luteum yang mengeluarkan progesterone. Di bawah pengaruh progesteron ini,kelenjar endometrium yang tumbuh berkelok-kelok mulai bersekresi dan mengeluarkan getah yang mengandung glikogen dan lemak. Pada akhir masa ini stroma endometrium berubah kea rah sel-sel desidua, terutama yang berada di seputar pembuluh-pembuluh arterial. Keadaan ini memudahkan adanya nidasi (menempelnya ovum pada dinding rahim setelah dibuahi). Siklus endometrium dapat dibedakan 4 fase dalam siklus haid, yaitu : 1. Fase Menstruasi atau dekuamasi Pada masa ini endometrium meluruh disertai dengan perdarahan, hanya tersisa lapisan tipis yang disebut stratum basale, stadium ini berlangsung 4 hari.jadi darah saat haid merupakan campuran dari potongan-potongan endometrium dan lender dari cerviks. Darah tersebut tidak membeku sebab adanya fermen yang mencegah pembekuan darah dan mencairkan potongan-potongan mukosa. Hanya jika darah terlalu banyak keluar maka fermen tersebut tidak mencukupi hingga 7

timbul bekuan-bekuan darah dalam darah haid. Banyaknya perdarahan selama haid normalnya sekitar 50 cc. Endometrium dilepaskan dari dinding uterus disertai perdarahan hanya stratum basale yang tinggal utuh. Darah haid mengandung darah vena dan arteri dengan sel-sel darah merah dalam hemolisis atau aglutinasi, sel-sel epitel dan struma yang mengalami disintegrasi dan otolisis, dan sekret dari uterus, cervik, dan kelenjar-kelenjar vulva. Fase ini berlangsung 3 4 hari. 2. Fase pasca haid atau fase regenerasi Luka endometrium yang terjadi akibat pelepasan sebagian besar berangsur-angsur sembuh dan ditutup kembali oleh selaput lendir yang tumbuh dari sel-sel endometrium. Fase ini telah mulai sejak fase menstruasi dan berlangsung kurang lebih 4 hari. 3. Fase Proliferasi Dalam fase ini endometrium tumbuh menjadi setebal 3,5 mm. Fase ini berlangsung dari hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus haid. Fase Proliferasi dapat dibagi atas 3 subfase, yaitu: a. Fase proliferasi dini (early proliferation phase) Berlangsung antara hari ke-4 sampai hari ke-7. Fase ini dapat dikenal dari epitel permukaan yang tipis dan adanya regenerasi epitel, terutama dari mulut kelenjar. b. Fase proliferasi madya (mid proliferation phase) Berlangsung antara hari ke-8 sampai hari ke-10. Fase ini merupakan bentuk transisi dan dapat dikenal dari epitel permukaan yang berbentuk torak dan tinggi. Tampak adanya banyak mitosis dengan inti berbentuk telanjang (nake nukleus). c. Fase proliferasi akhir (late proliferation) Fase ini berlangsung pada hari ke-11 sampai hari ke-14. Fase ini dapat dikenal dari permukaan kelenjar yang tidak rata dan dengan banyak mitosis. Inti epitel kelenjar membentuk pseudostratifikasi. Stoma bertumbuh aktif dan padat.

4. Fase pra haid atau fase sekresi Pada stadium ini endometrium kira-kira tetap tebalnya tapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang, berliku dan mengeluarkan getah. Dalam endometrium sudah tertimbun glikogen dan kapur yang kelak diperlukan sebagai makanan untuk telur. Pada endometrium sudah dapat dibedakan lapisan atas yang padat (sratum kompaktum) yang hanya ditembus oleh saluran-saluran keluar dari kelenjar-kelenjar, lapisan mampung (stratum spongiosum), yang banyak berlubang-lubang karena disini terdapat rongga dari kelenjar dan lapisan bawah yang disebut stratum basale. Stadium sekresi ini berlangsung dari hari ke-14-28. jika tidak terjadi kehamilan maka endometrium dilepaskan dengan perdarahan dan berulang lagi siklus menstruasi. Pada tahun-tahun pertama datangnya haid dan pada masa remaja biasanya siklus haid belum teratur, bisa maju atau mundur beberapa hari. Pada masa remaja, hormon-hormon seksualnya belum stabil. Semakin dewasa biasanya siklus menstruasi menjadi lebih teratur, walaupun tetap saja bisa maju atau mundur karena faktor stres atau kelelahan. C. PROSES TERJADINYA MENSTRUASI

Perempuan mengalami menstruasi saat dalam keadaan tidak hamil. Dalam satu siklus terjadi perubahan pada dinding rahim sebagai akibat dari produksi hormon-hormon oleh ovarium. Dinding rahim akan makin menebal sebagai persiapan jika terjadi kehamilan. Ketika ada sel telur yang matang akan mempunyai potensi untuk dibuahi oleh sperma hanya dalam 24 jam. Bila ternyata tidak terjadi pembuahan maka sel telur akan mati dan terjadilah perubahan pada komposisi kadar hormon yang akhirnya membuat dinding rahim tadi akan meluruh disertai perdarahan yang akan dikeluarkan melalui vagina, inilah yang disebut proses terjadinya menstruasi. Perempuan tidak mengalami menstruasi pada saat kehamilan. Biasanya, setelah bayi lahir, haid tidak muncul selama beberapa bulan karena masa menyusi menunda kedatangan haid. Seorang wanita memiliki 2 ovarium dimana masing-masing menyimpan sekitar 200,000 hingga 400,000 telur yang belum matang/folikel (follicles). Normalnya, hanya satu atau beberapa sel telur yang tumbuh setiap periode menstruasi dan sekitar hari ke 14 sebelum menstruasi berikutnya, ketika sel telur tersebut telah matang maka sel telur tersebut akan dilepaskan dari ovarium dan kemudian berjalan menuju tuba falopi untuk kemudian dibuahi. Proses pelepasan ini disebut dengan ovulasi.

10

Pada permulaan siklus, hipotalamus melepaskan hormon yang disebut Follicle Stimulating Hormone (FSH) kedalam aliran darah sehingga membuat sel-sel telur (ovum) tumbuh didalam ovarium. Salah satu atau beberapa sel telur kemudian tumbuh lebih cepat daripada sel telur lainnya dan menjadi dominant hingga kemudian mulai memproduksi hormon yang disebut estrogen yang dilepaskan kedalam aliran darah. Hormone estrogen bekerjasama dengan hormone FSH membantu sel telur yang dominan tersebut tumbuh dan kemudian memberi signal kepada rahim agar mempersiapkan diri untuk menerima sel telur tersebut. Hormone estrogen tersebut juga menghasilkan lendir yang lebih banyak di vagina untuk membantu kelangsungan hidup sperma setelah berhubungan intim. Ketika sel telur telah matang, sebuah hormon dilepaskan dari dalam otak yang disebut dengan Luteinizing Hormone (LH). Hormone ini dilepas dalam jumlah banyak dan memicu terjadinya pelepasan sel telur yang telah matang dari dalam ovarium menuju tuba falopi. Jika pada saat ini, sperma yang sehat masuk kedalam tuba falopi tersebut, maka sel telur tersebut memiliki kesempatan yang besar untuk dibuahi. Sel telur yang telah dibuahi memerlukan beberapa hari untuk berjalan menuju tuba falopi, mencapai rahim dan pada akhirnya menanamkan diri didalam rahim. Kemudian, sel telur tersebut akan membelah diri dan memproduksi hormon Human Chorionic Gonadotrophin (HCG) yang dapat dideteksi dengan. Hormone tersebut membantu pertumbuhan embrio didalam rahim. Jika sel telur yang telah dilepaskan tersebut tidak dibuahi, maka endometrium akan meluruh dan terjadinya proses menstruasi berikutnya. D. TANDA DAN GEJALA MENSTRUASI 1. Perdarahan Perdarahan disini adalah perdarahan yang keluar dari vagina. Tidak seperti menstruasi yang datangnya teratur, perdarahan yang terjadi pada wanita menopause tidak teratur. Gejala ini terutama muncul pada saat 11

permulaan menopause. Perdarahan akan muncul beberapa kali dalam rentang beberapa bulan untuk kemudian berhenti sama sekali. Karena munculnya pada masa awal menopause, gejala ini sering disebut gejala peralihan. 2. Rasa panas dan keringat malam Rasa panas sering dialami wanita yang memasuki masa menopause. Perasaan ini sering dirasakan mulai dari wajah menyebar ke seluruh tubuh. Rasa panas ini sering disertai dengan warna kemerahan pada kulit dan berkeringat. Perasaan ini sering terjadi selama 30 detik sampai dengan beberapa menit. Meskipun penjelasan tentang fenomena ini belum diketahui dengan pasti namun diduga terjadi akibat dari fluktuasi hormon estrogen. Seperti diketahui, pada saat menopause, kadar hormon estrogen dalam darah akan anjlok secara tajam sehingga berpengaruh terhadap beberapa fungsi tubuh yang dikendalikan oleh hormon ini. Sampai saat ini belum ditemukan metode untuk memperkirakan pada usia berapa penomena ini akan muncul dan kapan akan berakhir. Rasa panas ini bahkan sudah terjadi sebelum seorang wanita memasuki masa menopause. Gejala ini akan menghilang dalam 5 tahun pada sekitar 80% wanita, sisanya akan terus mengalaminya sampai dengan 10 tahun. Gejala ini tentu akan menganggu tidur yang menyebabkan wanita yang mengalaminya akan selalu kurang tidur. 3. Gejala pada vagina Gejala pada vagina muncul akibat dari perubahan yang terjadi pada lapisan dinding vagina. Vagina menjadi kering dan kurang elastis akibat dari penurunan kadar estrogen. Selain itu muncul pula rasa gatal pada vagina dan yang lebih parah adalah rasa sakit saat berhubungan seksual. Perubahan pada vagina ini juga mengakibatkan wanita menopause rentan terhadap infeksi vagina. 4. Gejala perkemihan Perubahan yang terjadi pada lapisan vagina juga terjadi pada saluran urethra. Urethra adalah saluran yang menyalurkan air seni dari kandung 12

kemih ke luar tubuh. Saluran urethra juga akan mengering, menipis dan berkurang keelastisannya akibat dari penurunan kadar estrogen. Perubahan ini akan menyebabkan wanita menopause rentan terkena infeksi saluran kencing, selalu ingin kencing dan ngompol. 5. Gejala emosional dan kognitif Wanita yang akan memasuki masa menopause sering mengalami gejala emosional dan kognitif yang bervariasi. Gejala ini antara lain, kelelahan mental, masalah daya ingat, lekas marah, dan perubahan mood yang berlangsung cepat. Sangat sulit untuk mengetahui gejala yang manakah yang dipengaruhi oleh perubahan hormon. Perubahan emosional ini terkadang tidak disadari oleh wanita yang sedang menopause sehingga perlu pendekatan khusus untuk masalah ini. Pendekatan ini untuk meyakinkan wanita tersebut atas apa yang sedang diderita. Keringat dingin yang muncul juga memberi kesan kelelahan fisik akibat dari kurang tidur. 6. Perubahan fisik yang lain Perubahan fisik lainnya antara lain perubahan distribusi lemak tubuh yang mana pada wanita menopause lemak akan menumpuk pada pinggul dan perut. Perubahan tekstur kulit, kerutan kulit, dan terkadang disertai dengan jerawat. E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKLUS MENSTRUASI 1. Kondisi hormonal belum stabil Hal inilah yang menjadi penyebab menstruasi kadang datang kadang tidak atau paling terlambat. Kondisi tubuh remaja yang masih belum stabil ini yang menyebabkan belum sepenuhnya memiliki siklus yang tepat untuk semua fungsinya, termasuk untuk menstruasi. Makanya ada kalanya kita menstruasi sampai dua kali dalam satu bulan, atau malah sampai beberapa bulan menstruasi tak kunjung datang. Normalkah? Ya. Sampai pada usia tertentu, kondisi ini sangatlah normal. Biasanya remaja yang masih SMP atau SMA kelas II atau III masih ada yang belum mendapatkan pola menstruasi yang menetap. Malah ada 13

yang juga perempuan yang ternyata siklus mensnya memang tidak beraturan seperti ini. 2. Kondisi fisik terganggu Aktivitas yang sangat padat bisa mengganggu siklus menstruasi. Misalnya, di sekolah sedang ada kegiatan besar yang menuntut perhatian dan mengurangi tenaga kita selama hampir tiga bulan. Menstruasi bisa ikut menghilang selama tiga bulan. Karena kelelahan fisik juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab hormon kita gagal mematangkan sel telur kita. Makanya menstruasi kita jadi mundur selama kurang lebih tiga bulan.

3. Kondisi psikis terganggu Sederhananya kondisi psikis itu keadaan jiwa kita alias kondisi emosi kita. Ada kondisi stres, sedih berlebihan, panik, senang, dan sebagainya. Ternyata kondisi-kondisi ini juga berperan sebagai salah satu penyebab terganggunya siklus menstruasi. 4. Kurangnya asupan gizi Kondisi hormon menjadi salah satu faktor yang memengaruhi proses pematangan sel telur. Jika gizi yang diperlukan untuk mematangkan telur tidak terpenuhi, jelas akan menghambat proses menstruasi. Yang pertama adalah kualitas dan kuantitas makanan. Dan jangan lupa juga: pola hidup. Kalau kita sudah sangat memerhatikan kualitas dan kuantitas makanan, tetapi tidak diimbangi dengan pola hidup yang jelas, ya sama juga bohong. 5. Hamil Kehamilan itu bisa terjadi kalau sel telur matang dibuahi oleh sel sperma. Kalau sudah dibuahi, berarti tidak mungkin sel telur matang tadi dikeluarkan. Yang terjadi kemudian adalah sel telur yang dibuahi tadi diantarkan dan disimpan oleh tubuh kita ke dalam rahim untuk kemudian tumbuh dan berkembang menjadi seorang bayi. Begini ini proses terjadinya kehamilan. Makanya perempuan yang sudah dalam keadaan hamil tidak mungkin mens, karena hormon yang biasa digunakan untuk mematangkan 14

sel telur berubah fungsinya menjadi penyedia makanan bagi sang jabang bayi. F. HAL YANG DILAKUKAN SAAT MENSTRUASI Menstruasi adalah puncak dari serangkaian perubahan yang terjadi karena adanya serangkaian interaksi antara beberapa kelenjar di dalam tubuh. Penggunaan pembalut yang bersih untuk menyerap darah saat menstruasi sangatlah penting untuk mencegah terjadinya infeksi. Karena proses menstruasi merupakan aktivitas rutin yang terjadi pada perempuan, maka perlu memperhatikan beberapa hal penting berikut ini selama menstruasi yaitu : a. Menjaga kebersihan dengan mandi dua kali sehari menggunakan sabun mandi biasa. Hati-hati saat membersihkan organ reproduksi. Bagian dalam vagina tidak perlu dibersihkan dengan menggunakan sabun atau zat kimia karena akan bersih dengan sendirinya secara alamiah. Bila hal tersebut dilakukan dapat menimbulkan terjadinya iritasi bagian dalam. b. Mengganti pembalut minimal empat kali sehari terutama sehabis buang air kecil. (Kalau kurang dari empat kali, misal gantinya lebih dari 6 jam sekali, nanti bakteri yg terdapat dalam darah yg sudah keluar itu akan berubah menjadi ganas, dan bisa kembali masuk ke dalam vagina sehingga dapat menyebabkan terjadinya infeksi bahkan kanker... c. Bila perut terutama daerah sekitar rahim terasa nyeri dan masih dapat diatasi ringan, tidak usah dibiasakan minum obat penghilang rasa sakit, kecuali sangat mengganggu seperti misalnya hingga menyebabkan pingsan. (Jangan terlalu memanjakan keinginan untuk mengkonsumsi obat, karena dapat menjadi ketergantungan, dan lama-lama efek obat itu pun bisa menyebabkan komplikasi lain. d. Makan-makanan bergizi, terutama yang banyak mengandung zat besi dan vitamin seperti hati ayam/sapi, daging telur, sayur dan buah. (Agar kita lebih fit dan tidak terlalu merasa lemas akibat kehilangan darah saat menstruasi) 15

e. Aktivitas harian tidak perlu diubah kecuali bila ada aktivitas fisik yang berlebihan misalnya olahraga berat, terutama pada siswi sekolah perlu dipertimbangkan. (Jangan bermanja-manjaan saat menstruasi) G. KELAINAN/GANGGUAN SAAT MENSTRUASI Kelainan haid biasanya terjadi karena ketidakseimbangan hormon-hormon yang mengatur haid, namun dapat juga disebabkan oleh kondisi medis lainnya. Banyaknya perdarahan ditentukan oleh lebarnya pembuluh darah, banyaknya pembuluh darah yang terbuka, dan tekanan intravaskular. Lamanya pedarahan ditentukan oleh daya penyembuhan luka atau daya regenerasi. Daya regenerasi berkurang pada infeksi, mioma, polip dan pada karsinoma. 1. Kelainan panjang siklus a. Amenorrhoe Suatu keadaan tidak adanya haid, selam 3 bulan atau lebih. Terbagi atas : 1)Amenorrhoe Primer, yaitu seorang wanita pada usia 18 tahun belum pernah mendapatkan haid. Disebabkan oleh kelainan kongenital dan kelainan genetik. 2)Amenorrhoe Sekunder, yaitu seorang wanita tidak mendapatkan haid, tetapi sebelumnya pernah mengalami haid dengan siklus yang teratur. Disebabkan oleh gangguan gizi, gangguan metabolisme, tumor, dan penyakit infeksi. 3)Amenorrhoe Fisiologis, dapat terjadi : Sebelum pubertas Dalam kehamilan Dalam masa menyusui, kalau tidak menyusukan haid datang + 3 bulan setelah melahirkan, kalau menyusui dalam 6 bulan setelah melahirkan. Dalam menopause Ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebabnya, yaitu: 1)Disebut dengan Hymen imperforata, yaitu selaput dara tidak berlubang sehingga darah menstruasi terhambat untuk keluar. Biasanya keadaan 16

tersebut diketahui bila si perempuan sudah waktunya mens tetapi belum mendapatkannya. Dia mengeluh sakit perut setiap bulan. Hal itu bisa diatasi dengan operasi untuk melubangi selaput daranya. 2)Menstruasi anovulatoire, yaitu rangsangan hormon-hormon yang tidak mencukupi untuk membentuk lapisan dinding rahim hingga tidak terjadi haid atau hanya sedikit. Kurangnya tidak rangsangan dan hormon keadaan ini ini menyebabkan endometrium terbentuk

menyebabkan perempuan tidak mengalami masa subur karena sel telur tidak terbentuk. Pengobatannya adalah dengan terapi hormon. 3)Amenorrhoea sekunder, biasanya penderita sudah pernah mens sebelumnya. Hal tersebut diakibatkan oleh berbagai keadaan seperti hipotensi, anemia, infeksi, atau kelemahan kondisi tubuh secara umum. Selain itu, bisa juga disebabkan oleh stres psikologis. Apabila terjadi kondisi tersebut, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Kelainan Kompartemen I: Kelainan saluran uterus a. Sindrom Asherman Pada sindrom ini terjadi amenorrhea sekunder. Keadaan ini terjadi akibat kuretase postpartum berlebihan sehingga terjadi sikatrik dan perlengketan. Endometrium mungkin memiliki tekanan yang begitu besar. Pasien dengan asherman sindrom dapat mengalamai keluhan lain seperti dismenorrhea dan hypomenorrhea. Pada masa lalu, asherman sindorm diobati dengan dilatasi dan kuretase untuk menghancurkan sikatrik. Sekarang dapat digunakan histeroskopi dengan melisiskan adhesi dengan memotong dan membakar dengan hasil yang lebih baik dibanding kuretase yang tidak terarah. Setelah dilakukan histeroskopi, perlu dicegah terjadinya kembali perlengketan dengan memasang IUD. Dapat juga menggunakan folley kateter pediatrik dengan memasukan 3 cc dan baru dilepas setelah 7 hari. b. Mullerian anomali 17

Pada keadaan ini, vagina, servik dan uterus mungkin tidak ada. Atau pada keadaan lain, uterus mungkin ada namun tidak terdapat rongga, atau terdapatnya rongga namun endometrium sangat sedikit. Penanganan pada pasien ini dilakukannya operasi dengan menggunakan teknik vecchietti atau teknik Frank untuk membentuk saluran vagina buatan. Penundaan operasi dapat menyebabkan terjadinya inflamasi. c. Insensitivitas Androgen (testicular feminization) Insenitivitas androgen komplit didiagnosa bila didapatkan kanalis vagina namun tidak didapatkan uterus. Pasien ini berupa pria pseudohermaprodit dimana ketentuan pria ditentukan dari adanya kromosom XY dan pasien memilliki testes. Pseudohermaprodit berarti genitalia berlawanan dengan gonad. Sehingga pada pasien ini secara fenotip tampak seperti wanita tapi tidak ditemukannya rambut pubis dan rambut ketiak. Pada pasien ini terdapat testosteron darah yang normal atau sedikit meningkat dan kenaikan LH Pada insensitivitas androgen inkomplit (1:10 dibandingkan yang komplit), individu mendapat sedikit pengaruh androgen. Individu ini mungkin memiliki pembesaran klitoris, dan phallus mungkin ada. Rambut pubis dan ketiak ada dan terdapat pertumbuhan payudara. Kelainan Kompartemen II a. Kelainan ovarium Kelainan ovarium dapat menyebabkan amenorrhea primer maupun sekunder. 30-40% amenorrhea primer mengalami kelainan perkembangan ovarium (Gonadal disgenesis). Pasien ini dapat terdiri dari pasien dengan kariotip 45X (50%), mosaik (25%), 46XX (25%). Wanita dengan gonadal disgenesis diseratai amenorrhea sekunder berhubungan dengan kariotip 46xx, mosaik, 47 xxx ,dan 45x. b. Sindrom Turner

18

Pada sindrom ini terjadi kehilangan satu X. Kromososm X aktif dalam oosit untuk menghindari percepatan kematian folikel. Karena pada pasien ini terjadi kekurangan folikel, terjadi kekurangan hormon sex gonadal saat pubertas sehingga terjadi amenorrhea primer. c. Kegagalan ovarium prematur Sekitar 1% wanita akan mengalami hal ini sebelum usia 40 tahun. Hal ini juga terjadi pada wanita dengan amenorrhea. Kegagalan ovarium yang prematur dapat disebabkan kelainan genetik dengan peningkatan kematian folikel. Dapat juga merupakan proses autoimun dimana folikel dihancurkan.

d. Efek radiasi dan kemoterapi Efek radiasi tergantung dari umur dan dosis radiasi. Fungsi barium dapat kembali setelah bertahun-tahun kemudian. Di lain pihak kerusakan tidak akan muncul hingga terjadinya kegagalan ovarium prematur. Ketika radiasi diberikan di luar pelvis, radiasi tidak memberikan resiko terjadinya kegagalan ovarium prematur. Gonad tidak dalam keadaan bahaya ketika di dapur menggunakan oven microwave yang berdaya penetrasi rendah. Kelainan Kompartemen III Gangguan pada kompartemen ini dapat berupa gangguan pada hipofise anterior. Gangguan dapat berupa adanya tumor yang bersifat mendesak ataupun menghasilkan hormon yang membuat haid menjadi terganggu. Tumor mikroadenoma dapat diterapi dengan menggunakan agonis dopamin dimana dopamin dapat menghambat pelepasan prolaktin lebih lanjut sehingga pembesaran tumor hipofise dan prolaktinemia dapat dicegah. Operasi dapat dilakukan terutama bila tumor masih kecil. Namun angka rekurensi setelah operasi sangat besar lagipula struktur tumor sulit 19

dibedakan dengan jaringan hipofise sehat sehingga operasi sering kali meninggalkan sisa. Pada makroadenoma dapat diberikan agonis dopamin terlebih dahulu untuk memperkecil ukuran tumor. Setelah operasi dapat dilanjutkan dengan pemberian radiasi namun radiasi ini dapat memicu terjadinya tumor di tempat lain pada otak. Kelainan Kompartemen IV Gangguan pada pasien ini disebabkan oleh gangguan mental yang secara tidak langsung menyebabkan terjadinya pelepasan neurotransmiter seperti serotonin yang dapat menghambat lepasnya gonadotropin. Gangguan pada kompartemen ini dapat terjadi pada penderita anoreksia nervosa maupun atlet atau penari balet yang mengalami latihan dengan ketegangan. Amenorrhea dapat juga disebabkan oleh penyakit-penyakit lain seperti penyakit kronis (TBC), penyakit metabolik seperti penyakit tiroid, pankreas dan glandula suprarenalis, kelainan gizi (obesitas dan underweight), kelainan hepar dan ginjal. PMS (Pre Menstrual Syndrom ) PMS merupakan sejumlah perubahan mental maupun fisik yang terjadi antara hari ke-2 sampai hari ke-4 sebelum menstruasi dan segera mereda setelah menstruasi dimulai. Disebabkan oleh : Sekresi estrogen yang abnormal Kelebihan atau defisiensi progesteron Kelebihan atau defisiensi kortisol, androgen, atau prolaktin Kelebihan hormon anti diuresis Kelebihan atau defisiensi prostaglandin Gejala-gejala yang sering ditemukan : Perasaan malas bergerak, badan terasa lemas, kelelahan Kenaikan berat badan

20

Sukar berkonsentrasi Perubahan suasana hati Penatalaksanaan PMS antara lain : Diet harian Makan makanan dalam porsi kecil, batasi konsumsi gula, garam, alcohol,nikotin, pemberian vit B6, Calsium, magnesium, melakukan olahraga dan aktfitas lainnya. Obat - pil kontrasepsi oral/ progestin misal: medroksiprogesteron asetat - NSAIDs, misal : aspirin,naproksen, indometasin, asam mefenamat - progesteron, dengan injeksi b. Oligomenorrhoe Suatu keadaan dimana haid jarang terjadi dan siklusnya panjang lebih dari 35 hari. Penyebab : 1) Perpanjangan stadium folikuler ( lamanya 8 -9 hari dimulai dari hari ke-5 menstruasi ) 2) Perpanjangan stadium luteal ( lamanya 15 -18 hari setelah ovulasi ) 3) Kedua stadium diatas panjang yang mengakibatkan perpanjangan siklus haid. Tanda dan Gejala 1) Haid jarang, yaitu setiap 35 hari sekali 2) Perdarahan haid biasanya berkurang c. Polimenorrhoe Suatu keadaan dimana haid sering terjadi karena siklus yang pendek kurang dari 21 hari. Penyebab : 1) 2) Gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan ovulasi atau masa subur Kelainan ovarium karena peradangan, endometriosis

d. Metrorrhagia 21

Suatu keadaan dimana perdarahan yang tidak teratur dan tidak ada hubungannya dengan masa haid karena terjadi diantara dua haid. Penggolongan 1) 2) Disebabkan oleh kehamilan seperti : abortus, kehamilan ektopik Metrorrhagia di luar kehamilan: Karena luka yang tidak sembuh : - Pada wanita menopause, wanita tanpa anak - Pada wanita yang mempunyai anak banyak Peradangan endometritis

e. Menstruasi Praecox Perdarahan pada anak muda kurang dari 8 10 tahun yang disertai dengan tumbuhnya rambut kelamin, pertumbuhan buah dada. Klasifikasi dan penyebab , dapat dibagi menjadi : 1) 2) Pubertas praecox yang disertai terbentuknya hormon gonadotropin dan dapat menimbulkan kehamilan. Pseudo pubertas praecox yaitu tidak adanya hormon gonadotropin.

2. Kelainan Jumlah Darah Haid a. Hipermenorrhoe / Menorrhagia Perdarahan haid yang lebih banyak dari normal dan lebih lama disertai dengan adanya bekuan darah tetapi siklus teratur. Penyebab : 1) 2) 3) 4) 5) 6) Terlalu lelah Mioma uteri Hipertensi Penyakit jantung Endometritis Hemofili (penyakit darah) Tanda dan Gejala 1) Waktu haid panjang 7 8 hari 22

2) Perdarahan haid terlalu banyak disertai bekuan darah; Siklus haid teratur b. Nyeri Haid (dismenorrhoe) Pada saat menstruasi, perempuan kadang mengalami nyeri. Sifat dan tingkat rasa nyeri bervariasi, mulai dari yang ringan hingga yang berat. Untuk yang berat, lazim disebut dismenorrhoe. Keadaan nyeri yang hebat itu dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Nyeri pada perut bagian bawah sebelum dan sesudah haid dapat bersifat kolik terus-menerus. Nyeri diduga karena kontraksi rahim. Penggolongan : 1) Dismenorrhoe primer, yaitu sejak menstruasi pertama kali, nyeri dan tidak ada kelainan dari alat kandungan. 2) Dismenorrhoe sekunder, yaitu nyeri haid yang terjadi kemudian, biasanya terdapat kelainan dari alat kandungan. Penyebab : 1) Dismenorrhoe primer : Psikis, Anemia, TBC, kelelahan Servik sempit Endokrin 2) Dismenorrhoe sekunder : Infeksi : nyeri sudah terasa sebelum haid Nyeri bersifat kolik Nyeri disebabkan oleh tekanan tumor, nyeri masih ada setelah haid berhenti. Tanda dan gejala 1) Rasa tidak enak di perut bawah sebelum dan selama haid, kadangkadang menyebar ke daerah pinggang dan paha. 2) Rasa mual, muntah 3) Sakit kepala 4) Diare 5) Rasa sakit seperti kejang berjangkit-jangkit. 23

Pencegahan keram 1) 2) Olah raga ringan Tehnik Relaksasi Pengobatan 1) 2) 3) 4) 5) Pemberian obat analgetik Istirahat ditempat tidur jika nyeri hebat Beri kompres hangat pada perut bawah untuk mengurangi rasa sakit Rendam air hangat Gosok daerah perut dengan tangan secara perlahan-lahan

c. Hypomenorhoe Suatu keadaan dimana perdarahan haid lebih pendek atau lebih kurang dari biasanya. Lama perdarahan Secara normal haid sudah terhenti dalam 7 hari. Kalau haid lebih lama dari 7 hari maka daya regenerasi selaput lendir kurang. Misal pada endometritis, mioma. Penyebab : setelah dilakukan miomektomi/ gangguan endokrin. Tanda dan Gejala : waktu haid singkat, perdarahan haid singkat. d. Pseudomenorroe Suatu keadaan haid tetapi darah haid tersebut tidak dapat keluar, karena tertutupnya leher rahim, vagina atau selaput dara. Penyebab 1) Kongenital, yaitu suatu keadaan dimana selaput dara tidak berlubang 2) Acquisita, yaitu suatu keadaan dimana terjadi perlekatan saluran leher rahim atau vagina akibat adanya radang, gonorrhea, Diptheri. Tanda dan gejala 1) Nyeri + 5 hari tanpa pendarahan

24

2) Pada pemeriksaan terlihat sel darah menonjol berwarna kebiru-biruan karena adanya darah yang berkumpul dibelakangnya. Komplikasi 1) 2) 3) Hematokolpos, yaitu darah masuk dan berkumpul dalam vagina. Hematometra, yaitu darah masuk dan terkumpul dalam rahim. Hematosalping, yaitu darah masuk dan terkumpul dalam tubuh.

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN Menstruasi atau haid adalah peristiwa alamiah yang dialami setiap perempuan. Seorang perempuan yang pertama kali mendapat haid adalah pertanda bahwa ia siap bereproduksi atau menghasilkan keturunan. Umumnya datangnya haid pertama kali sekitar umur 10-12 tahun. Haid ini kemudian akan berhenti sama sekali, biasanya sekitar umur 40-50 tahun atau yang disebut menopause. Siklus menstruasi adalah lamanya atau jarak waktu mulainya menstruasi sampai mulai menstruasi berikutnya. Siklus menstruasi pada setiap wanita berbeda-beda. Biasanya, siklus menstruasi umumnya berlangsung 28 hari namun masih dikatakan normal bila berada dalam rentang 21-35 hari. Siklus ini tidak selalu sama tiap bulannya. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti gizi, usia dan stres yang kesemuanya dapat menyebabkan cepat atau tertundanya menstruasi.

25

Tanda dan gejala menstruasi yaitu : perdarahan, rasa panas dan keringat malam, gejala pada vagina, dan lain-lain. Faktor-faktor yang mempengaruhi siklus menstruasi antara lain : kondisi hormonal belum stabil, kondisi fisik terganggu, kondisi psikis terganggu, kurangnya asupan gizi, hamil. Kelainan/Gangguan Saat Menstruasi yaitu : nyeri haid (dismenorrhoe), PMS (Pre Menstrual Syndrom ), amenorrhoe, pseudomenorroe, menstruasi praecox, hypomenorhoe, oligomenorrhoe, hipermenorrhoe / menorrhagia, polimenorrhoe, dan metrorrhagia.

SARAN Jika anda mengalami hal-hal seperti di bawah ini, segeralah untuk mencari pertolongan : 1. Apabila menstruasi yang pertama (menarche) mulai keluar sebelum usia 8 tahun, atau belum mengalami menstruasi setelah usia melewati 18 tahun. 2. Apabila siklus menstruasi kurang dari 14 hari, atau lebih dari 35-40 hari sekali dan lamanya menstruasi lebih dari 14 hari. 3. Apabila volume darah haid sangat banyak (ganti pembalut 10 kali per hari). Warna darah kelihatan tidak seperti biasanya, menjadi lebih kecoklatan atau merah muda segar atau kalau darah mens keluar sampai bergumpal-gumpal. Selain itu, darah mens berbau anyir, bahkan berbau busuk. 4. Muncul noktah darah (spotting) di antara dua siklus haid. 5. Sakit perut sampai tidak bisa mengerjakan aktivitas sehari-hari atau bahkan sampai pingsan. Atau jika rasa nyeri itu semakin lama semakin bertambah intensitasnya.

26

DAFTAR PUSTAKA

Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran UNPAD. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung : ELEMAN Ahmad, Rofiq. Gangguan Menstruasi. Diakses pada tanggal 19 Desember 2009 (online : http://rofiqahmad.wordpress.com/2008/02/08/gangguan-haidmenstruasi/ ) Anonim. Menstruasi. Diakses pada tanggal 19 Desember 2009 (online : http://id.wikipedia.org/wiki/Menstruasi ) Ibib. Siklus dan Proses Menstruasi. Diakses pada tanggal 19 Desember 2009 (online : http://ibibblog.blogspot.com/2009/01/siklus-dan-prosesmenstruasi.html ) Nining. Kelainan Saat Menstruasi. Diakses pada tanggal. 19 Desember 2009 (online : http://ns-nining.blogspot.com/2009/03/materi-kelainanmenstruasi.html )

27

Zietraelmart. Menstruasi. Diakses pada tanggal 19 Desember 2009 ( online : http://zietraelmart.multiply.com/journal/item/18/Apa_itu_Menstruasi )

28

Anda mungkin juga menyukai