Biokimia Semen
Biokimia Semen
Urethra
oleh sel sertoli (tubuli seminiferi) rete testis ductus efferent (cairan diabsorbsi) Ductus efferent, tda:
Sel
(mempersiapkan) Epitel yang bersifat resorptive sperma lebih terkonsentrat masuk ke ductus dari testis melalui memediasi transfer ion dan air Berperan juga dalam sekresi
2/27/2013
epididimis corpus cauda epididimis Epididimis manusia, panjang : 5 6 m Epididimis terdiri dari epitelium pseudostratified yang mengandung :
Populasi
Fungsi epididimis:
Resorptive
Sekresi Maturasi
sperma Penyimpanan sperma sebelum diejakulasi Menjaga lingkungan mikro sehingga sperma dapat hidup sampai lebih dari 2 minggu. Saat sperma dikeluarkan dari epididimis (2-11 hari)
2/27/2013
2/27/2013
memodifikasi sperma epididimis dalam persiapan untuk fertilisasi dan menjaga sperma mature tetap di epididimis sebelum ejakulasi
2/27/2013
terkonsentrat dan ke dalam lumen dapat disekresikan sekret epididimis Sekret epididimis maturasi sperma
Detail tentang sekret sangat sedikit diketahui tetapi terdapat beberapa
pendapat
protein dalam saluran epididimis menjaga motilitas sperma di dalam organ ini
2/27/2013
2.
3.
Glycerophosphocholine (GPC), disintesis dari lipoprotein yang bersirkulasi (kemungkinan dari sel sperma itu sendiri) L-carnitine, tidak disintesis di epididimis tetapi konsentrasi dari sirkulasi Myo-inositol, disintesis dan ditransport oleh epitelium epididimis
2/27/2013
dalam sekret epididimis manusia dalam bentuk netral -glucosidase : Jika tidak ada dalam seminal plasma mengindikasikan kemacetan/kebuntuan di bagian ductus distal dalam kasus azoospermia
2/27/2013
gland, sekret: Larutan alkaline + glycoprotein untuk menetralkan saluran urinary dan melubrikasi saluran sebelum ejakulasi Prostat, epididimis dan ductuli deferentia kontraksi bersama-sama melepaskan sperma dan sekret prostat, akhirnya kontraksi vesikula seminalis mengeluarkan sperma beserta sekretsekret tersebut
2/27/2013
komponen-komponen prostat dan protein dari vesikula seminalis (seminogelin) Likeufaksi : 20 30 sec in vitro hasil disolusi koagulum oleh prostat-specific antigen (PSA) Kontribusi besar dalam ejakulasi:
Vesikula
seminalis (volume paling banyak) tetapi semua organ yang berfungsi dalam menyediakan komposisi cairan optimum penting untuk ejakulasi normal
2/27/2013
SEMINAL PLASMA
14
plasma:
Fructose : vesikula seminalis Zinc, acid phosphatase, citric acid, prostat-spesific antigen : prostat Carnitine, glycerophosphocholine, neutral -glucosidase : epididimis
infertilitas Jumlah sekresi informasi presence & functioning dari kelenjar asesori
2/27/2013
sitrat
transpeptidase
asam
2/27/2013
2. Vesika Seminalis:
3. Epididymis:
sekresi tetapi nilai untuk berbagai petanda masih dapat berada dalam kisaran normal Kerusakan menetap pada epitel sekresi pengobatan, kemampuan sekresi tetap rendah
2/27/2013
2/27/2013
deferens kongenital, kadar fruktosa yang rendah hubungan dysgenesis vesika seminalis Penentuan fruktosa kasus obstruksi saluran ejakulatori
2/27/2013
atau agenesis vas deferens dan vesika seminalis ditandai: Volume rendah pH rendah Tidak ada koagulasi Tak ada bau khas
2/27/2013
yang paling banyak digunakan secara klinis Akhir-akhir ini juga digunakan -glukosidase Semen : 2 isoform -glukosidase
Mayor: netral, semata-mata berasal dari epididymis Minor: asam, sebagian berasal dari prostat
& gliserofosfokolin
2/27/2013
Sumber Pustaka
22
Reproduction. Third edition. Blackwell Scientific Publication. Penuntun laboratorium WHO untuk pemeriksaan semen manusia dan interaksi sperma getah servik. 1992. Penerjemah: K.M. Arsyad & Lusia Hayati. Bagian Biologi Medik FK Unsri Nieschlag, E. & Behre, H.M. (Eds.). 2001. Andrology Male Reproductive Health & Dysfunction. 2nd edition. Springer
2/27/2013
TUGAS
23