Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH KOGNITIF DASAR 1

Sensasi dan Persepsi, Kesadaran, Memori, dan Imagery

Disusun oleh :
Annisa Widya Pangestika Anita Carolina Hendarko Muchammad Imam Bahri Diandra Anyamartja
(12/329480/PS/6345) (12/329503/PS/6349) (12/334576/PS/6444) (12/337016/PS/6457)

Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada

Pendahuluan
Sejarah singkat Psikologi Kognitif
Psikologi Kognitif adalah sebuah bidang studi tentang bagaimana manusia memahami, belajar, mengingat, dan berpikir tentang suatu informasi. Dalam proses pemahaman informasi ni, dikenala suatu istilah yakni dialektika, adalah proses pengembangan pikiran yang ide-idenya berkembang di sejumlah waktu melalui suatu pola transformasi. Pola tersebut meliputi : a. Tesis b. Antitesis c. Sintesis : Pernyataan tentang rasa percaya. : Sebuah pernyataan yang membantah pernyataan sebelumnya. : Mengintegrasikan ciri-ciri yang paling mencolok dari dua (atau lebih) pandangan.

Apabila sintesis bisa mengembangkan pengertian kita mengenai suatu topik, maka dia bisa menjadi sebuah tesis baru yang nantinya akan diikuti oleh antitesis-antitesis lain, dan begitu seterusnya. Ada dua sejarah mengenai psikologi kognitif. Sejarah psikologi kognitif dilihat dari filosofis, dan sejarah psikologi dari aspek psikologis. A. Filosofis Pada masa Yunani Kuno kita mengenal dua filsuf yang tersohor yakni Plato dan muridnya yaitu Aristoteles. Dimana keduanya memiliki pandangan yang berbeda. Plato adalah seorang yang Rasionalis percaya bahwa rute dari pengetahuan adlah melalui analisis logis. Sebaliknya, Aristoteles yang seorang Empiris menyatakan bahwa kita memperoleh pengetahuan bedasarkan pengalaman dan observasi. Keduanya sama-sama memiliki kelemahan, bahwa teori-teori rasionalis yang tidak memiliki bukti secara empiris atau secara nyata tidak bisa dianggap sahih, sebaliknya dari sekian banyak data-data observasi yang ada jika tidak diintegrasikan dengan kerangka berfikir yang teoretis juga menjadi tidak bermakna. Dari sinilah kemudian Rasionalis Plato dianggap sebagai sebuah tesis dan Empiris Aristoteles dianggap sebagai antitesisnya. Dan diintegrasikan oleh ilmuan-ilmuan masa kini yang menggabungkan antara observasi-teori maupun teori-observasi. Di abad pertengahan, ide-ide yang bertentangan muncul kembali, di Prancis muncullah tokoh Descartes dan John Locke. Dimana Descartes mendukung teori rasionalis dari Plato dan John Locke yang setuju dengan observasi empiris yang dikemukakan oleh Aristoteles. Keduanya kemudian disintesiskan oleh Immanuel Kant, menurutnya, kedua teori tersebut memiliki tempat dan kebenaran masing-masing. B. Psikologis Dialektika-dialektika awal yang muncul dalam psikologi berlangsung mulai dari strukturalisme, yang busa untuk memahami struktur dan komponen-komponen paling dasar dari

jiwa. Kemudian muncul reaksi dari teori ini yang kemudian dikenal sebagai teori fungsionalisme yang lebih menekankan kepada fungsi dari jiwa itu sendiri. Kemudian dikenal adanya asosianisme dimana menguji bagaimana ide-ide dapat diasosiasikan satu sama lain untuk menghasilkan bentuk pembelajaran. Lalu mulailah berkembang dari asosianisme menuju behaviorisme yang menyatakan bahwa harusnya psikologi melihat suatu relasi antara perilaku yang diamati dan peristiwa-peristiwa atau stimuli yang mempengaruhinya. Kemudian muncullah berbgai kritikankritikan terhadap behaviorisme, salah satunya adalah Psikologi Gestalt, yang menyatakan bahwa fenomena psikologis haruslah dipandang sebagai sebuah kesatuan. Pendekatan yang paling baru dari semua hal tersebut adlah kognitivisme, yakni sebuah keyakinan yang memandang bahwa perilaku dapat dipahami dari cara mereka berpikir. Dari sinilah kemudian muncul Psikologi Kognitif.

Sensasi dan Persepsi


A. Konsep
Sensasi Menurut Wolman (1973, dalam rakhmat, 1994) Sensasi adalah pengalaman dasar secara cepat yang dilakukan oleh panca indera yang tidak memerlukan lisan, lambang, dan konsep. Pendapat lain mengungkapkan sensasi sebagai penerimaan stimulus lewat alat indera (Mahmud, 1990:14). Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa sensasi adalah proses deteksi stimulus (tahap awal) yang ditangkap panca indra ke otak. Panca indera tersebut meliputi vision, auditory, taste, smell, dan skin-body senses. Persepsi Definisi persepesi dari berbagai ahli sangatlah beragam, Menurut kamus lengkap psikologi, persepsi adalah: (1) Proses mengetahui atau mengenali objek dan kejadian objektif dengan bantuan indera, (2) Kesadaran dari proses-proses organis, (3) (Titchener) satu kelompok penginderaan dengan penambahan arti-arti yang berasal dari pengalaman di masa lalu, (4) variabel yang menghalangi atau ikut campur tangan, berasal dari kemampuan organisasi untuk melakukan pembedaan diantara perangsang-perangsang, (5) kesadaran intuitif mengenai kebenaran langsung atau keyakinan yang serta merta mengenai sesuatu (Chaplin, 2006:358). Sedangkan menurut Leavit (dalam Sobur, 2003:445) persepsi dalam arti sempit adalah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas persepsi adalah pandangan atau pengertian yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu. Selain itu, banyak pula definisi lain dari ahli seperti Epstein & Rogers (dalam Stenberg, 2008:105) yang mengungkapkan persepsi sebagai seperangkat proses yang dengannya kita mengenali, mengorganisasikan dan memahami cerapan-cerapan inderawi yang kita terima dari stimuli lingkungan. Menurut Wittig (1977:76) persepsi adalah proses menginterpretasikan stimulus oleh seseorang (perception is the process by which a person interprets sensory stimuli). Persepsi muncul dari beberapa bagian pengalaman sebelumnya. Selain itu terdapat pula definisi dari salah seorang ahli psikologi Indonesia, Sarwono yang mengungkapkan persepsi dalam pengertian psikologi sebagai proses pencarian informasi untuk dipahami. Alat untuk memperoleh informasi tersebut adalah penginderaan (penglihatan, pendengaran, peraba dan sebagainya). Sebaliknya, alat untuk memahaminya adalah kesadaran atau kognisi.

Menurut Moskowitz dan Ogel (dalam Walgito, 2003:54) persepsi merupakan proses yang terimtregasi dari individu terhadap stimulus yang diterimanya. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa persepsi itu merupakan proses pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu. Persepsi menurut Fielman (1999:126) adalah proses konstruktif yang mana kita menerima stimulus yang ada dan berusaha memahami situasi (Perception a contructive process by which we go beyond the stimuli that are presented to us and attempt to construct a meaningful situation). Dengan begitu dapat disimpulkan secara sederhana bahwa Persepsi adalah proses memaknai dan menginterpretasikan kesan-kesan(menafsirkan stimulus).

B. Mekanisme
Sensasi Proses terjadinya sensasi dimulai dari deteksi dari panca indera terhadap stimulus, detelsi tersebut kemudian dianalisis dan menghasilkan sebuah interpretasi. Proses ini disebut dengan bottom up. Macam-macam sensasi yang dihasilkan meliputi: Sensasi penglihatan, alat inderanya adalah mata. Sensasi pendengaran, alat inderanya adalah telinga. Sensasi perabaan, alat inderanya adalah kulit. Sensasi pengecapan, alat inderanya adalah lidah. Sensasi penciuman, alat inderanya adalah hidung Dalam proses terjadinya sensasi, terdapat threshold yaitu ambang batas sadar yang apabila terlalu tinggi misalnya gelombang ultrasonic atau terlalu rendah stimulus tersebut tidak akan bisa dideteksi oleh panca indera. Dalam proses terjadinya sensasi, dapat terjadi adaptasi sensori dan deprivasi sensorik. Adaptasi sensorik (sensory adaptation) adalh pengurangan atau menghilangnya kepekaan sensorik ketika stimulus tidak berubah atau terjadi berulang-ulang. sedangkan Deprivasi sensorik (sensory deprivation) merupakan ketiadaan tingkat stimulasi sensoris yang normal. Syarat terjadinya sensasi adalah adanya objek sebagai stimulus, alat indera dan syaraf sensori yang berfungsi dengan baik, pengalaman dan juga keadaan kultur. Persepsi Persepsi berawal dari ekspektasi terhadap sebuah stimulus, ekspektasi tersebut kemudian dianalisis sehingga menghasilkan interpretasi. Proses ini disebut dengan proses top down. Ekspektasi terhadap suatu stimulus yang dinilai melalui karakteristik seperti penampilan, pembawaan, sikap dan lain-lain disebut dengan hello effect. Hal terpenting yang mempengaruhi persepsi adalah perhatian. Perhatian (attention) adalah fokus terhadap stimulus yang dipengaruhi oleh lingkungan dan personal. Pengaruh personal tersebut meliputi intensity, repetition, movement, contrast, dan juga novelty. Selain itu terdapat pula hal lain yang dapat mempengaruhi perhatian yaitu prinsip Gestalt mengenai Perseptual yang meliputi proximity, similarity, closure, dan continuity. Dalam perhatian, terdapat Atensi selektif (selective attention), atensi selektif adalah pemusatan perhatian pada aspek-aspek lingkungan yang terpilih dan pengabaian aspek

lainnya. Selain itu dapat pula terjadi Kebutaan inatensional (inattentional blindness), kebutaan inatensional adalah kegagalan untuk secara sadar memprsepsikan sesuatu yang sedang kita lihat karena objek tersebut tidak diperhatikan. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi persepsi selain perhatian dapat dibagi menjadi faktor umum dan khusus. Faktor umum terdiri dari fungsional dan structural. Faktor fungsional tersebut meliputi jenis kelamin, kebutuhan, usia, kepribadian, pengalaman masa lalu, dan lain-lain, sedangkan faktor structural terdiri dari lingkungan, budaya, norma sosial, dan lain-lain. Faktor khusus terbagi menjadi internal seperti sikap, kebiasaan dan kemauan juga eksternal yang terdiri dari fisik dan sosial. Di dalam persepsi, dapat juga terjadi kesalahan hipotesis yang disebut dengan ilusi. Persepsi sendiri dapat dibedakan menjadi binocular atau dilihat dari dua sisi dan juga monocular yang hanya dilihat dari satu sisi. Binocular dan monocular adalah persepsi berdasarkan kedalaman dan jarak. Sedangkan persepsi berdasarkan pergerakan berarti stimulus yang seolah-olah bergerak.

C. Aplikasi
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERSEPSI DENGAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DALAM PEMELIHARAAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN Yoni Hermawan Prodi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Siliwangi Abstract Circles Conception behaviour need to public, create recontruction circles conception that continuity (sustainable). Circles pollution in fact many in domination by human with various causal factor. This research is to dig up that education level relationship and perception with houswifes behaviour inside circles cleanliness. The research uses description method and corelation with taking houswifes sampel in cupids sub district of Tasikmalaya town. The crop research showed that is found positives relation between education level and preception with housewifes behaviour inside cleanliness environment. Dalam jurnal HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERSEPSI DENGAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA yang disusun oleh Yoni Hermawan menyebutkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara tingkat pendidikan dan persepsi ibu rumah tangga terhadap kebersihan lingkungan dengan perlilaku ibu rumah tangga dalam memelihara kebersihan lingkungan. Penelitian ini dilakukan terhadap 116 orang ibu rumah tangga dengan tingkat pendidikan yang berbeda dan persepsi yang berbeda. Data diperoleh dari kuesioner dan tes pengetahuan. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi dan tingkat pendidikan berhubungan erat dengan kepedulian ibu rumah tangga tersebut. Dimana dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin baik pula persepsi yang dimiliki oleh seseorang dan semakin baik persepsi yang dimiliki, maka akan semakin tinggi dan baik pula kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan.

KESADARAN
A. Konsep
Kesadaran (Passer-Smith) adalah suatu kondisi dimana seseorang waspada dari waktu ke waktu terhadap diri sendiri maupun lingkungan sekitar dan mempunyai kendali penuh atas stimulus internal dan eksternal tubuhnya. Kesadaran terbagi menjadi dua macam, yaitu kesadaran aktif dan kesadaran pasif. Kesadaran aktif adalah berinisiatif untuk menyeleksi stimulus yang diberikan, sedangkan kesadaran pasif adalah dimana kita siap untuk menerima sebuah stimulus yang ada. Adapun karakteristik dari kesadaran antara lain: a. subjektif dan personal : hanya diri kita sendiri yang mengetahuinya, bukan orang lain, b. dinamis : sewaktu-waktu dapat berubah, c. Self-reflective dan pusat diri : bahwa pikiran itu waspada terhadap kesadaran. Kesadaran dapat diukur melalui self report, contohnya dengan menanyakan sesuatu kepada seseorang. Kemudian juga dengan Behavioral dimana kita dapat mengamati perilaku seseorang. Dan diukur secara Fisiologis yakni mengamati jasmani dan keadaan mentalnya. Ada beberapa teori yang membahas mengenai kesadaran. Menurut Teori Freudian (Passer-Smith), kesadaran terbagi atas tiga tingkatan, yakni : a. Conscious : kesadaran atau pikiran yang disadari, b. Preconnscious : kondisi dimana seseorang mengetahuia apa yang dialami olehnya namun tidak menyadari sepenuhnya, c. Unconscious : ketidaksadaran, merupakan sesuatu yang tidak bisa dijamah. Sedangkan menurut Teori Kognitif (Passer-Smith) yang menyatakan bahwa conscious dan unconscious merupakan satu kesatuan dimana terbagi atas dua tahap yaitu automatic process (tidak membutuhkan perhatian khusus, dan terjadi secara otomatis), dan controlled process (membutuhkan usaha dan perhatian yag khusus). Kesadaran juga memiliki beberapa level, antara lain : a. Higher level awareness : membutuhkan perhatian dan konsentrasi khusus (selective attention) untuk memproses sebuah stimuli. Contohnya adalah ketika kita sedang berkonsentrasi penuh untuk membaca maka ketika kita dipanggil oleh seseorang kita tidak akan mendengarnya. b. Lower level awareness : perhatian dapat terbagi menjadi dua (devided attention). Contohnya adalah mendengarkan sambil menulis. c. Altered state of consciousness : tidak sadar akan perbuatannya. Contohnya ketika seseorang memakai obat atau seseorang yang sedang dihipnotis. d. Subconscious awareness : keadaan setengah sadar. Contohnya adalah ketika kita bangun tidur maka kita akan merasakan bahwa kita belum sadar secara utuh.

e. No awareness : tidak sadar sama sekali. Contohnya adalah seseorang yang sedang mengalami koma.

B. Mekanisme
Mekanisme atau proses dari kesadaran dapat kita pahami melalui pembahasan tidur dan mimpi. Tidur merupakan suatu kesadaran dimana memiliki 5 tahapan. Tahapan tersebut antara lain : a. Tahap 1 : tahapan ini adalah ketika kita mulai mengantuk dan terjadi selama beberapa menit dan kemudian masuk pada tahap kedua. Dan dapat terjadi mimpi. b. Tahap 2 : disebut juga tidur konsolidasi dimana keadaan tidur setengah sadar. Dapat muncul mimpi. c. Tahap 3 : tahapan tidur mulai dalam. Dapat terjadimimpi. d. Tahap 4 : tahapan tidur sangat dalam. Dapat terjadi mimpi dan sulit dibangunkan. Setelah pada tahap 4, kemudian kembali ke tahap 3, tahap 2, hingga membentuk pola 1-23-4-3-2. Setelah itu memasuki tahapan REM Sleep. e. REM : dalam tahapan ini mimpi dapat diingat. Kemudian berapa lama waktu yang kita butuhkan untuk tidur? Pada usia 2930 tahun waktu untuk tidur berkisar antara 7-8 jam. Sedangkan pada usia remaja waktu tidurnya adalah 6 jam. Dan saat masih kecil / childhood waktu untuk tidur adalahsekitar 16 jam. Ada beberapa gangguan tidur ayng sering terjadi pada individu. Seperti insomnia (tidak bisa tidur), narkolepsi (mudah mengantuk), sleepwalking (berjalan sambil tidur)dan nightmare and terror (mimpi buruk). Mimpi Mimpi sebenarnya dapat terjadi mulai dari tahap 1 REM, namun mimpi yang dapat diingat adalah ketika kita memasuki tahap REM. Ada beberapa teori ayng mengemukakan alasan kenapa kita dapat bermimpi, antara lain : a. Teori Psikoanalisa Freud : menyatakan bahwa tujuan utama dari mimpi adalah wish fulfillment (kepuasan keinginan dan kebutuhan dai ketidaksadaran kita). Freud membedakan antara dreams manifest dimana seseorang dapat menjelaskan mimpi yang dialaminya. Dan drems latent dimana mempunyai arti psikologis (yang tersembunyi). b. Teori Aktivasi-Sintesis : menyatakan bahwa mimpi sebenarnya adalah kinerja dari REM neural. c. Teori Kognitif : fokus pada proses bagaimana kita bermimpi dan mengemukakan tentang drreaming-waking yang diproduksi dari sistem mental yang sama yaitu otak. Dalam kaitannya dengan problem solving dream models (model pemecahan masalah dengan menggunakan mimpi) ternyata dapat disimpulkan bahwa mimpi dapat membantu kita untuk menemukan solusi dari masalah yang sedang kita hadapi.

Fungsi dari tidur, antara lain : a. Pemulihan kondisi tubuh, b. Adaptasi untuk kelangsungan hidup, c. Mengtransfer memori dari short-term ke long-term, dan terjadi pada tahap REM Sleep.

C. Aplikasi
ALTERED STATE OF CONSCIOUSNESS, AFIRMASI DAN VISUALISASI UNTUK MENGATASI MASALAH OBESITAS Yoice Bunga Midasari Hendro Prabowo Universitas Gadjah Mada Abstrak Berat badan yang berlebihan (obesitas) adalah salah satu masalah yang dihadapi wanita yang sudah memiliki anak. Dengan obesitas tersebut, seseorang lalu berusaha memulihkan berat badannya seperti semula. Ketidaknyamanan juga dialami ketika seseorang berinteraksi dengan lingkungan sosial, pekerjaan, dan bahkan keluarga. Beberapa cara dapat ditempuh karena banyak sekali tawaran yang tersedia di masyarakat. Namun, hasilnya amat beragam, dari yang berhasil total hingga justru menambah maslah baru karena selain gagal juga menimbulkan banyak efek samping. Makalah ini adalah hasil penelitian kualitatif dengan subjek tunggal yaitu seorang wanita karir yang mengeluh memiliki obesitas dengan berbagai keluhan sebagai dampaknya. Keluhan yang dialami antara lain adalah kepercayaan diri, mudah lelah, dan masalah busana. Dengan menggunakan kombinasi teknik kesadaran, seperti meditasi (untuk mencapai Altered State of Consciousness/ASC), afirmasi, dan visualisasi; diperoleh hasil penurunan berat badan sebanyak 28 kilo.

Dalam jurnal ALTERED STATE OF CONSCIOUSNESS, AFIRMASI DAN VISUALISASI UNTUK MENGATASI MASALAH OBESITAS terdapat beberapa poin penting yang dapat disimpulkan, antara lain : 1. Penelitian ini membahas mengenai solusi untuk mengatasi masalah obesitas yang dihadapi pada wanita yang sudah memiliki anak. Salah satunya adalah dengan menggunakan kombinasi teknik kesadaran, seperti meditasi (untuk mencapai Altered State Of Consciousness). 2. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kombinasi metode psikoterapi transpersonal seperti training meditasi, spiritual bibliotheraphy, afirmasi, dan visualisasi.

3. Altered State of Consciousness (ASC) dapat melalui hypnosis, meditasi, yoga, penggunaan obatobatan, ataupun zat psikoaktif. 4. Dalam penelitian tersebut perubahan kesadaran dilakukan dengan meditasi deep breathing dan musik. 5. Setelah mengikuti training meditasi, yang didalamnya juga tercakup altered states consciousness; Subjek telah menemukan tempat kenyamanannya setelah latihan dengan menggunakan musik, lalu mengilhami Subjek untuk mencoba melakukan self therapy, dan melakukan afirmasi dan visualisasi. 6. Terapi yang dilakukan telah berhasil menurunkan berat badan sebesar 28 kg.

MEMORY
A. Konsep
Definisi Memory Menurut Tulving (tahun 2000), memori adalah cara-cara yang dengannya kita mempertahankan dan menarik pengalaman-pengalaman dari masa lalu untuk dilakukan saat ini. Menurut Bjorklund,Schneider,dan Hernandez Blasi(tahun2003), memori sebagai sebuah proses mengacu pada mekanisme-mekanisme dinamis yang diasosiasikan dengan aktivitas otak untuk menyimpan,mempertahankan,dan mengeluarkan informasi tentang pengalaman di masa lalu.Dalam lingkup ilmu Psikologi, ada beberapa teori mengenai Memori yang dikemukakan oleh para ahli. Association Model (Model Asosiasi) Memori merupakan hasil dari koneksi mental antara ide dengan konsep.Tokoh mendukung teori ini adalah Ebbinghaus tentang fungsi lupa dan menyimpan. Menurutnya,tingkat mengingat akan makin rendah seiring berjalannya waktu. Cognitive Model (Model Kognitif) Memori merupakan bagian dari information processing. Menurut teori ini,manusia punya tiga macam Memori sebagai berikut:Memori Sensoris,Memori Jangka Pendek,Memori Jangka Panjang Menurut buku Passer and Smith, Memori adalah proses encoding (memasukkan informasi), storage (menyimpan informasi) danrecall (mengingat kembali). Macam-Macam Memori Sensory Memori Sensory memory merupakan kemampuan sensori menyimpan sejumlah informasi indra yang relative terbatas dalam periode yang singkat.Sensory memori meprupakan tempat penyimpanan awal sebagian informasi,namun pada akhirnya sensory memory ini akan memasuki tempat penyimpanan jangka pendek dan jangka panjang. Tidak semua informasi yang tercatat dalam Memory Sensoriy akan disimpan lebih lanjut ke Memori Jangka Pendek atau Jangka Panjang, karena manusia akan melakukan proses selective attention, yaitu memilih informasi mana yang akan diproses lebih lanjut. Dalam Sensory memory,terdapat dua macam simpanan: Simpanan iconic:simpanan lewat metode visual. Simpanan Echoic:simpanan lewat metode auditory/pendengaran. Short Term Memory Short Time Memory merupakan kemampuan memori untuk menyimpan informasi dalam waktu yang lebih lama dari Sensory memory namun kapasitasnya terbatas. Kapasitas Short term Memori Short Term Memori dapat meyimpan tujuh unit/chunk dalam suatu informasi(Miller).Sebagai contoh ketika anda melemparkan segenggam kelereng ke lantai,anda paling-paling hanya akan

mampu mengamati,secara sekaligus enam hingga tujuh kelereng paling banyak,tanpa rasa bingung.Selain itu dikenal juga istilah Chunking.Proses chunking adalah proses mengubah huruf menjadi kata bermakna. Working Memory Adalah suatu tipe kerja yang secara konstan mengubah,mengkombinasikan,dan memperbaharui informasi baru dan lama.Dalam Working Memori terdapat beberapa komponen.Yaitu Phonological Loop informasi sebanyak yang dapat kita ulang dalam durasi yang terbatas. Visuospatial sketchpad Berisi tetntang kinerja visual dan spasial.Yaitu tindakan mengingat bentuk,ukuran,serta kecepatan dan arah objek yang bergerak. Eksklusif Central Berperan dalam mengendalikan dan mengkoordinasikan aktivitas atensi dan respon.Eksklusif central menentukan topic-topik yang memerlukaan perhatian lebih ataupun topik-topik yang seharusnya diabaikan. Episodik Buffer system yang berkapasitas terbatas yang menggabungkan informasi dari Long Time Memory,alas sketsa visuospatial,dan putaran fonologis,ke dalam eksklusif sentral.

Eksklusif Central

Phonological Loop

Episodik Buffer

Visuospatial sketchpad

Long Term Memory Long Term Memori merupakan kapasitas memori yang sangat besar dalam periode yang lama unruk waktu yang tidak terbatas.Di dalam Tong term Memory,komponen-komponen seperti visual,akustik,dan semantic mudah diilustrasikan secara otomatis. Jenis-jenis Long Term Memory

Long Term Memory

Deklaratif (eksplisif) Semantic/fakta


Episodic/peristiwa Skill-motor dan kognitif

Procedural/non deklaratif(implisif)
Classical conditioning effect

Eksplisif:memori yang mengandalkan interval dan pengalaman sadar dengan menggunakan recognisi dan recall Impisif:memori yang mempermudahkinerjadantidakmemerlukan recollection yang deklaratif:bersifateksplisit dan memakai fakta Semantic :berdasarkanbahasa. Procedural knowledge:bersifat Impisit dan diakses melalui kinerja/performance Episodik : berdasarkanperistiwa yang terjadi Skill motor dan kognitif:kemampuan motorik dan kognitif Classical conditioning effects Tahap: sensory input ->sensory memory (langsungtertangkapdaripancaindra, menyimpaninformasi, terbatas, singkathanya 1 detik) ->short term memory (ability, menyimpaninformasi, lebi lama dari S.M, terbatas) ->long term memory (kapasitasbesar, periodewaktu unlimited, permanen) Metode dalam Memory Faktor yang Meningkatkan Kinerja Memory Hirarki dan chunking: Hirarki:Memoriditingkatkanolehasosiasikonsep-konsep Dalam proses encoding terdapatdua proses : Otomatis Effortfull(tidak otomatis) : Elaborate rehearsal(lenihmendalam) Menghubungkankehidupandenganpengetahuan Pemaknaan Mengorganisasi Imagery

Method of loci: Berusaha menciptakan gambaran di pikiran kita (mental images of psychological location) dan mengingat lokasi lokasi dari gambaran tersebut.Sebagai contoh jika kita diminta untuk mengingat sejumlah barang di toko,kita bisa menggunakan metode loci,dengan mengingat bentuk barang tersebut dan letaknya. Visual Imagery:Menggunakan bayangan visual. Mnemonic: Menciptakan asosiasi antar hal yang harus diingat. Skema Skema ->kerangka mental adalah proses-proses psikologis yang melibatkanmemori yang dipengaruhi retrieval (proses mengingatdanmelupakansesuatu).

B.Mekanisme dan Prinsip dalam Memory


Proses dari Short Term Memory ke long Term Memory
pengulangan pengkodean pengkodean

Input lingkungan

Memori sensoris

perhatian

Short termMemory
Pemanggilan kembali

Long term Memory

1. Encoding:mentransformasikan data Indra menjadi representasi mental. Jadi encoding merupakan suatu proses mengubah sifat suatu informasi ke dalam bentuk yang sesuai dengan sifat-sifat memori organisme. Proses ini sangat mempengaruhi lamanya suatu informasi disimpan dalam memori. 2. (storage):proses menjaga informasi yang dikodekan di dalam memori. Sesuatu yang telah dipelajari tersimpan dalam bentuk jejak-jejak (traces) dan bisa ditimbulkan kembali. Jejakjejak tersebut biasa juga disebut dengan memory traces. 3. Pemanggilan kembali/retrieval:Menarik keluar/memakai informasi/mengambil informasi yang ada dalam memori. Proses retrieval ini bisa berupa: Recognition: Mengenali suatu stimulus yang sudah pernah dialami sebelumnya. Recall: Mengingat kembali informasi yang pernah disimpan di masa yang lalu. Proses dalam Short Term Memory Encoding/Penyandian Peyandian dalam Short Term Memory dapat berupa informasi dalam bentuk: Visual:informasi dalam bentuk tulisan. phonology/akustik : informasi dalam bentuk suara. semantic : informasi dalam bentuk makna.

Proses dalam Long Term Memory Pengkodean/Penyandian Dalam Long Term Memory,informasi disandikan secara akustik,visual,dan semantic.Letiga jenis informasi ini dapay diilustrasikan dengan mudah oleh Long Term Memory. TOT(Tip of the Tounge):kondisi di mana dapat mengingat sejumlah aspek ari item tertentu,namun lupa akan identitas utama item yang bersangkutan. Pemrosesan Level Pemrosesan Inti dari Level Pemrosesan Long Term Memory adalah semakin lama kiata memproses informasi,akan semakin baik dalam mengingatnya.Level pemrosesan ini tersusun dari yang paling dangkal ke yang paling dalam/bermakna.

Level 1 Shallow

Level 2 deeper

Level 3 deepest

Level 1 Strutural (shallow) : melihat informasi dari huruf Level 2Phonemic (deeper) : melihat informasidari kata Level 3Semantic (deepest) : melihat informasidarikalimat Rehearsal Rehearsal adalah proses pengulangan informasi untuk mempertahankan informasi dalam Memory jangka panjang. Forgetting Dalam proses memory,ada yang disebut dengan forgetting/lupa.Teori tentang lupa telah diteliti oleh Ebbinghause.Ebbinghause bereksperimen tentang non sense syllables dan tentanf bagaimana kurva lupa.Dalam kurva lupa,dinyatakan bahwa ingatan manusia akan memudar seiring berjalannya waktu.Untuk terus meningkatkan daya ingat,Ebbinghause mengajarkan metode re-

learning atau yang dikenal dengan tabungan Ebbinghause,di mana agar kita bisa terus ingat akan apa yang telah dipelajari,kita harus terus mengulang informasi tersebut.

Mengapa kita lupa? Encoding failure : gagal memasukkan memori ke Long Term Memory. Decay of the memory : pembusukkan jejak memori. Memori menjadi semakin hilang dengan berlalunya waktu bila tidak pernah diulang kembali . Interference : materi lama vs memori baru.Materi yang telah dipelajari akan berinteferensi dengan materi baru. Jejak-jejak ingatan tersebut akan saling bercampur aduk, mengganggu satu sama lain. Represi Motivated Forgetting: seseorang akan cenderung berusaha melupakan hal-hal yang tidak menyenangkan. Kegagalan konsolidasi :hilangnya memori karena kecelakaan otak. Amnesia:lupa/hilang ingatan karena problem di otak Alzheimer:hilangnya fungsi intelektual yang cukup berat.

C.Aplikasi
Amnesia Amnesia adalah hilangnya sebagian atau seluruh kemampuan untuk mengingat peristiwa yang baru saja terjadi atau peristiwa yang sudah lama berlalu. Hal ini bisa disebabkan karena mengalami benturan pada kepala (melukai area otak). Penyebab Cedera pada otak bisa menyebabkan: amnesi retrograd: hilangnya ingatan akan peristiwa yang terjadi sesaat sebelum terjadinya kecelakaan amnesia anterograde peristiwa yang terjadi segera setelah terjadinya kecelakaan.

Pada cedera otak yang hebat, amnesi bisa bersifat menetap. Jenis Ingatan yang Bisa Terkena Amnesia

Ingatan segera: ingatan akan peristiwa yang terjadi beberapa detik sebelumnya Ingatan menengah: ingatan akan peristiwa yang terjadi beberapa detik sampai beberapa hari sebelumnya Ingatan jangka panjang: ingatan akan peristiwa di masa lalu.

Jenis Amnesia

Amnesia menyeluruh sekejap merupakan serangan lupa akan waktu, tempat dan orang, yang terjadi secara mendadak dan berat. Serangan dapat terjadi hanya satu kali seumur hidup, atau bisa juga berulang. Serangan berlangsung selama 30 menit sampai 12 jam atau lebih.

Pada penderita muda, sakit kepala migren (yang untuk sementara waktu menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otak) bisa menyebabkan anemia menyeluruh sekejap. Peminum alkohol atau pemakai obat penenang dalam jumlah yang berlebihan (misalnya barbiturat dan benzodiazepin), juga bisa mengalami serangan ini. Penderita bisa mengalami kehilangan orientasi ruang dan waktu secara total serta ingatan akan peristiwa yang terjadi beberapa tahun sebelumnya. Alkoholik dan penderita kekurangan gizi lainnya bisa mengalami amnesia yang disebut sindroma Wernicke-Korsakoff. Sindroma ini terdiri dari kebingungan akut dan amnesia yang berlangsung lama. Mengkonsumsi sejumlah besar alkohol tanpa memakan makanan yang mengandung tiamin menyebabkan berkurangnya pasokan vitamin ini ke otak. Amnesia Korsakoff terjadi bersamaan dengan ensefalopati Wernicke.

Jika serangan ensefalopati terjadi berulang dan berat atau jika terjadi gejala putus alkohol, maka amnesia Korsakoff bisa bersifat menetap. Hilangnya ingatan yang berat disertai dengan agitasi dan delirium. Penderita mampu mengadakan interaksi sosial dan mengadakan perbincangan yang masuk akal meskipun tidak mampu mengingat peristiwa yang terjadi beberapa hari, bulan atau tahun, bahkan beberapa menit sebelumnya. Amnesia Korsakoff juga bisa terjadi setelah cedera kepala yang hebat, cardiac arrest atau ensefalitis akut. Pemberian tiamin kepada alkoholik kadang bisa memperbaiki ensefalopati Wernicke, tetapi tidak selalu dapat memperbaiki amnesi Korsakoff. Jika pemakaian alkohol dihentikan atau penyakit yang mendasarinya diobati, kadang kelainan ini menghilang dengan sendirinya.
(cr : http://esperanza5080008.wordpress.com/jurnal-3-amnesia/)

Cara Meningkatkan Daya Ingat


1. Makan roti bakar(terutama roti gandum) untuk sarapan Roti bakar merupakan alternatif konsumsi karbohidrat dan protein yang baik untuk daya ingat. Sebuah studi dari Tufts University menemukan bahwa, orang-orang yang menghilangkan karbohidrat dari diet mereka memiliki daya ingat yang lebih buruk. Pilihlah biji-bijian dan karbohidrat kompleks lainnya, karena akan dicerna lebih lambat. Pencernaan yang lambat akan memberikan pasokan glukosa dengan lebih baik dan efisien. 2. Latihan fisik sebelum bekerja

Sebuah penelitian dalam jurnal Neurobiology of Learning and Memory menunjukkan bahwa seseorang dapat mempelajari kosa kata 20 persen lebih cepat jika mencoba untuk menghafal setelah melakukan latihan fisik yang rutin. 3. Mengubah font pada memo dan catatan sehari-hari Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Cognition, menggunakan font yang berbeda dapat bermafaat untuk meningkatkan retensi atau kebuntuan ingatan jangka panjang. 4. Browsing selama jam makan siang Menurut sebuah penelitian baru dari University of California, Los Angeles, menghabiskan satu jam sehari untuk \ browsing sesuatu yang yang menarik atau yang hal yang berhubungan dengan hobi dapat merangsang bagian dari lobus frontal yang mengontrol memori jangka pendek. 5. Mengingat tempat parkir kendaraan Berlatih gerakan mata sederhana dapat meningkatkan memori jangka panjang Anda hingga 10 persen, kata peneliti di Manchester Metropolitan University di Inggris. 6. Mengurangi alkohol saat makan malam Dalam analisis yang diterbitkan dalam Journal of Alzheimers Disease, peserta penelitian yang mengonsumsi sedikit minuman beralkohol per minggu memiliki risiko terendah mengalami gangguan kognitif. Hal tersebut dibandingkan dengan peserta penelitian yang tidak minum sama sekali dan yang terlalu banyak minum alkohol. 7. Flossing sebelum tidur Bila tidak membersihkan gigi dengan dental floss dapat menyebabkan gusi menjadi meradang sehingga memudahkan bakteri buruk untuk memasuki aliran darah.

(cr : http://merahitam.com/cara-meningkatkan-daya-ingat.html)

Imagery
A. Konsep Imagery adalah proses membayangkan sesuatu yang sebelumnya tidak ada secara sadar. Imagery tentunya tidak bisa diobservasi secara langsung karena berada di benak atau pikiran seseorang saja. Proses imagery melibatkan kelima panca indera (penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan perabaan) baik secara bersamaan maupun secara terpisah. Walaupun melibatkan kelima panca indera, imagery tidak melalui proses sensasi atau persepsi karena proses imagery adalah proses membayangkan yang tidak ada, bukan proses merasakan sesuatu yang sudah ada. Bentuk-bentuk imagery adalah visualization, mental reherseal, dan memory recall. Sebelum melakukan visualization seseorang bisa melakukan proses relaksasi terlebih dahulu supaya ada rasa tenang dalam diri orang tersebut, dan setelah itu melakukan visualization atau proses membayangkan.

B. Mekanisme Ada beberapa proses tahapan imagery, misalnya dalam menghadapi ujian. Pertama, kita harus mengembangkan sistem sensori supaya dalam proses imagery kita bisa merasakan seolah kita berada di dalam kenyataan. Yang kedua, bayangan yang kita buat harus benar-benar hidup dan nyata tempat,waktu, suasana, serta apa yang dilakukan. Dan yang ketiga, mengembangkan rencan untuk mengontrol perilaku sehingga kita hanya membayangkan hal-hal yang positif saja. Manfaat-manfaat yang ditimbulkan dari proses imagery adalah meningkatkan konsen-trasi, rasa percaya diri, mengendalikan respon emosi, memperbaiki latihan keterampilan, mengembangkan strategi, mengatasi rasa sakit, membantu kita untuk mengerti hubungan imagery dengan daydreaming, halusinasi, dan dreaming. Sifat dari mental image adalah analog dan propositional code. Apa perbedaan di antara keduanya? Analog Code Propositional Code

Representasi internal merupakan copy dari Representasi internal merupakan deskripsi stimulus. Mental image Tambahkan contoh dari stimulus. Verbal description Tambahkan contoh

Mental image dalam imagery ini memiliki beberapa karakteristik, yaitu: C. Aplikasi Cintributions of Imagery Ability to Stress and Relaxation Abstract This study examined the contribution of imagery ability to psychological and physiologucal responses to stress and relaxation. Individuals (N = 176) participated in two study sessions. In the first session, participants completed the Creatice Imagination Scale and were block-randomized to a stress or relaxation condition based on imaging scores. During the second session, stress and mood were assesed beffore and after participants watched a stressful movie or listened to a relaxation tape. Finger temperature was monitored during the intervetions. Changes in temperature and in self-reports of stress and mood indicated that he manipulations were effective. In comparison to low imagers, high imagers reported greater stress after the movie and less stress and negative effect after the relaxation tape. Imagery ability predicted neither levels of negative affect following the stress condition nor changes in positive affect or temperature during the interventions. In the stress condition, expectations of stress partially mediated the relation between imagery ability and psychological stress. In contrast, expectations of relaxation did not significantly predict responses to the relaxation intervention. These findings suggest that imagery ability is related to greater subjective responses to both stress and relaxation and that, in stressful situations, expectancies may accoubt for some of the effects of imagery ability on percieved stress. Dari jurnal tersebut dapat disimpulkan bahwa keadaan seseorang baik sedang stres atau santai akan memengaruhi cara seseorang melakukan imagery. Pengalaman yang menimbulakan kedua perasaan tersebut juga menentukan cara seseorang melakukan imaagery. Jika seseorang sudah biasa melakukan imagery sebelum melakukan sesuatu makan seseoran bisa dengan cepat menanggapi apa yang terjadi dengan cepat. Seseorang yang sedang merasakan stres akan Imagery dan Rotasi, membayangkan benda dua dimensi dan tiga dimensi. Imagery dan Jarak, membayangkan jarak antara dua titik. Imagery dan Bentuk, membayangkan bentuk-bentuk dari sesuatu. Imagery dan Interfensi, visual imagery mempengaruhi persepsi visual. Imagery dan Ukuran, membayangkan sesuatu menurut besar atau kecil (ukuran). Imagery dan Bentuk Ambigu (memiliki lebih dari sati arti/makna), membayangkan gambar yang memiliki dua makna. Menyingkap Kontroversi (kesalahan) Imagery Tidak bisa diobservasi secara langsung dan cepat menghilang

melakukan imagery yang terkesan negatif (negative thinking), sedangkan seseorang yang merasa relaks bisa melakukan imagery dengan postif (postive thinking).

Anda mungkin juga menyukai