cleh para pengekor havra natsu, schingga sekian banyak
sunnah Nabi 3% yang terhimpun. dalam ensiklopedi-
ensiklopedi hadits mereka mentahkan dan muntahkan tanpa
hujjah yang akurat, Tak hanya itu, mereka menuding para lama
ahli hadits dengan kata-kata keji seperti mengeelari mereka
sebagai manusia berpikiran marginal, cekak, dangkal, hanya
memuhami hadits Nabi 2 secara tekstual seraata dan tuduhan-
tuduhan menggelikan lainnya.
Tronisnya, para pengacau agama seperti im pada zaman.
kita sekarang malah yang banyak digemari orang dan dianggap
sebagai cendckiawan, intelektual, pemikir muslim yang
berwawasun luas, pemaham hadits secara kontekstual dan gelar-
gelar menipu lainnya.
Pembahasan kita kali ini tentang sebuah hadits yang
dijacilean ajang pergulatan wacana ilimiah antara abli hadits versus
«ahi kalam semenjak dulu hingga sekarang, kurena memang hadits
‘ini merupakn ujian dan cobaan akan keimanan seorang, Marilah
kita simak baik-baik dengan dada terbuka untuk menerima
kebenaran, Semoga Allah mencurabkan sinar hidayah kepada
‘kita semua. Amiin Ya Rabbal Alamin
Ss dan tikamnan tethadap sunnah terus dilancarkan
TEKS HADITS
Dari Abu Hurairch a berkata: “Malaikar maut" (pencabut
an yaw) pernah diutus kepada Nabi Musa $28. Taikla Malaikat
datang menemuinya, Musa menempelengnya thingga matarya
sercongkel), lalu Mataikar kemball kepada Rabb-nya seraya.
Malaikat Maut mengwakun: “Engkaw selah menguoesk kepada hambe yang
tidak mengingintan kematien". Lathe Allah mengembalikan
mmanc-nya, fale berfirman: “Kembalilah (kepada Musa) dan
katakan padanyo, supaya dia melerakkan tangan-nya ke
puhgautg hdpl faitin. Setiap hela’ bulu rambuit yang bisa
diturupt ofeh tangannya, maka hoginyd lambaham war
setahun”, Musa berkata; “Wahai Rabb-kue, kemudian apa tag
setelah itu?" Allah berfirman: “Kemudien kematian". Muse
dite. Adupun penaieaunay dengar ‘Eeail sehagaimana papuler
‘Liar Asks Js" bal. 195 ole NV-Abuns dan Major AD-Mamgh
Disusun
Abu Ubaidah Al Ats:
" Demakianéah waiia Masaka penyabue nyu yung shabih dafam Ab
alan mosyariiet, maka ini bapysladh (a'r yamp ta acs di
{afeiyyab ih 238 ole Sik Bake A Zanberkata: “Sekranglah (waktunya kematian|" Lal
Musa berdoa kepada Alleh agar mendekatkannya
dengan tanah sucl sejarak lemparan dengaw
menggunakan batu", (Abu Hurairak) berkintea:
Rasulullah #8 bersabda: “Seandeinya wakeu ftw ake
berada di sora, niscave akan alse tenpockkan kuburryer
pada katian di pinggir jaan di onggokan pasir
merah™,
TAKHRIJ HADITS
Sepanjang penelitian saya, ada empat orang yang
meriwayatkan hadits ini dari Abu Hurairah as:
1. Thawus
Riwayal Bukhari 1339, 3407, Muslim 6148, Nasa’i
2091, Abmad dalam Musnadnya 2/269, Ibnu Abi
Ashim dalam As-Sunnah 599 dan jalur Abdur Razzaq,
dari Ma’ mar dari Abdullah bin Thawus dari ayahnya
secara mavguf* pada Abu Hurairah ag.
Saya berkata; Sekalipun sanad hadirs ini mauguf
pada sahabat Abu Hurairah, tctapi dia termiunuk kategari
marfis' hudgnan' karena isinya berbieara tentang masa
lampau yang tidak mungkin dikarang dengan. akal,
Demikian ditegaskan oleh Al-Allamah Syaiih Abmad
Syakir dalam Syach Al-Musnad (7/376),
Apalagi ternyata memang ada sebuginn abli
hedits yang meriwayatkannya secaca marfi’* dari jalur
di alas juga seperti Abdur Razzaq dalam. Al-Mushannat
11/274/20530, Al-Ismaili dalam Al-Mustakhraj
sebagaimana dalam Fathul Bari 6/441 dan Tbnu Hibban:
dalam Shahihnya: 6223.
2. Hammam bin Munabbih
Riwayat Bukhari: 3407, Muslim: 6149, Abdur Razzaq
dalam Al-Mushannaf 11/275/20331, Abmad dalam
Musnadnya 2/315, Ibnn Hibban dalam Shahihnya:
6224, Ibnu Abi Ashim dalam As-Sunnah; 600, Al-
Baihagi dalam Al-Asma’ wa Sifat: 493 dari jalan Abdur
Razeay dari Ma’ mar dari Hammam bin Munabbih dari
Abu Hurairah ag secara mavfie'.
Fuedah:
Al-Hatizh Ibou Hajar berkata dalam Fathul Bari 6/441;
“tmam Bukhari membawakan hadits ini dari jalur
gu
‘Thawus dari Abu Hurairah ag secura mauguf,
kemudian beliau mengiringinya dengan riwayat
Hammamdari Abu Hurairah sg secara magpie’, Inilab
yang lebih masyhur dari Abdur Razzaq. Dan sungzuh
Muhammad bin Yahya telah memariu'kannya dalam
jalur Thawus juga scbagaimana dikeluarkan oleh Al-
Ismaili”,
3. Ammar bin Abu Ammar
Riwayat Ahmad gakim Musmadny« 2/533 dari Hammad
bin Salamah dari Ammar bin Abu Ammar dari Abu
Huruirah 22 secora mcf’
Syaikh Al-Albani berkata: “Sanadaya shahih menurut
syatat Muslim”. (Dzilalul Jannah bal, 276), Dalam kitab
lainnya, belian mengatakan: “Sunadnya jayyid”
(Mukhtashar Al-Uluw bul. 86).
4. Abu Yunus:
Riwayat Ahmad dalam Musnadnya 2/351 dari Hasan
dari fbnu Lahi’ah dari Abu Yunus dari Abu Huraira
secara maifi'.
Saya berkata; Seluruh perawi sanad hadits ini
tempercaya kecuali Ibnu Lahi'ah, ada pembicaraan
tentangnya.
KOMENTAR ULAMA AHLI HADITS.
Hadits ini tidak diragukan lagi akan
keabsahannya. Bagaimana tidak, la whong yang
meriwayatkan saja Limam Bukhari Muslim dalam
Shahihnya yang diakui dunia sebagai kitab hadits.
paling shahih setelah Al-Que'an. Ditambah lagi Imam
Tonu Hibban dalam shabihnya, Berikut ini komentar
sebagian abli hadits yang menegaskan
keshahihannya;
Imam Al-Asbahani berkala dalam Al-Hujjeh fi
Bayani Al-Mahajjah 2/436: “Hadits ini disepakati
keabsahanuya oleh abli haciits”. {
Imam Tbon Qayyim AlJauziyyah berkala dalam
Ijtima" Al-duyusy Ad-fslamiyyad hal. 37; "Hadits
shahih”’
Imam Adz-Daabahi berkata dalam Al-Utuw fil
Alivyil Aghim’ (hal. 85. -Mukhtashar Al-Albani):
“Disepakati akan keabsahannya"™
alah bad yang baa spa pod sahabet, bik berups weapon, perbuatan ama tari fpervetsjunn), Baik sensing beeing sap
tweput
Marfi’ Human yaitu hadits yang diocap&so sababus wcepl kumiya sacipad pale Nabi ge dalans bebernpn perkarn yung beh cummin dikagaag
blebs aks sepert beri tmtang. messisc-masolah lames, sth pasa Neby, Kejadian-Kejachnn akan satan seperti font an Samat pba an does.
* Marfa’ adalsh adits yas disdain pods Nabi a beik berupa Wage peyOUaN, agi persCrOjUANT HH ensearae FuNU, Nabi stan Aya
Sik bersarshung analogs ramp ida,
owihiae jdt Rab yng te Sebaainan dane Spaikh A-AIhan alien Momo Ce hu 10, Anetnya, ks in wg ereetak
Jeagan judul “Mukhtashae AML
ia aelae Lahyaikh Al-Allamah Rabi" bin Hadi Al-Madkhali
berkata dalam Kasyjv Maugif Al-Ghozzali Minas
, 3 af, poe Lamas pr i
Paraitama wnat islam telah menerima haditsinidlengan
penuh penghormatan, karena ie datcng kepada mereka
dari sumber yang terpercaya dan amanah, diriwayeckan
(para imam hadits, dicantumkan datant kisab-kitel shahih,
sunan den jawami’. Mereka menerima keshahthannya
dan mempercayal kandungar isinye. Tetapi sebagian
golongan ateis dan Jalmiyyah yang hina menghujat dan
mendustakan hadits ini, Maka para ulama Islam barghii
membantah dan mematahkas segaia kerancuan mereka.
SIKAP PARA ULAMA
Para wlama telah menerima hadits ini dengan
penuh penghormatan dan membelanya dari segala
hujatan seperti bnu Khuzaimah, Al-Maziri, Al-
Khaththabi, As-Suyuthi dll, Berikut komentar mereka:
1, imam fbou Khuzaimah berkata: “Sebagian ahi bid'ah
dan golongan Jabmiyyah mengingkuri hadlits ini seraya
berceloteh: “Tak peduli entah Musa mengenal Malaikat
maut tersebut ataukah tidak, Apabila mengenalnya,
berarti Musa telah melecebhkan kedutangannya, dan bila
tidak mengenalnya maka riwayat yang menyebutkan
bahwa Malaikat tersebut datang kepada Musa dalam
bentuk yang dapat dilihat muta, tidaklah berarti apa-apa
sedikitpun, Tambah lagi, Allah tidak menegakkan hukum
qishash bagi Maluikat tersebut, karena perilaku Musa,
padahal Allat-tidak permah menzhalimi seorangpun”,
Tbnu Khuzaimah mengatakan; “Ini adalah hujatan
‘orang yang telah dibutakan pandangannyu aleh Allah,
Makna hadits ini sudah benar, Allah tidak mengetis
Malaikat maut untuk mencabut nyawa Musa 30226 saat
jt juga, tetapi Allah mengutusnya sebagai ujian dan
‘cobaan sebagaimana Allah memerintahkan kekasihnya
"Buk ini tea dierjeenahkan dengan judul “Membela Surah Psi
(Nabi Ibrahim) untuk menyembelih puiranya, namun
tidak mewujudkannya. Seandainya Malail
betujuan mencabut nyawa saat itu, tentu dia akan
melaksanakannyatatkala Musa menempelengnya,
‘Tempelengan tersebut diperbolehkan bagi diri Nabi
Musa S420, karena beliau melihat orang asing yang
memasuki rumahnya, sementara waktu-ita belisu tidak
mengetahui kalau diaadalah Malaikat maut, Nabi sfjtelah
inemperbolehkan untuk mencongkel mala orang yang
mengintip rumah orang tanpa.izin, Sungguh mustihil kalan
Musa mengetahui bahwa dia adalah Malaikat maut lalu
menempelengnya hingga matanya keluar,
Sungguh telah datang heberapa Malaikat kepada
Nabi Ibrahim 22% sedang beliau awal kalinya tidak
mengenal mereka, seandainya tahu, tidak mungkin
beliau menyuguhkan daging pangeang kepada mereka,
karena Malaikat itu tidak makan. Demikian pula
seorang Malaikat pernah datang kepada Maryam dan
beliau tidak mengenalnya, seandainya tahu, tidak
mungkin Maryam berlindung darinya, Demikian pula
dua Malaikat pernah datang kepada Nahi Daud C35
dalam bentuk manusia yang sedang bersengketa di
sisinya, sedang beliau tak mengenalnya. Demiklan pula
telah datang Jibril kepada Nabi kita Muhammad #% dan
bertunya kepada belian tentang Iman, sedang beliau
tidak mengenalnya dan beliaw bersabda; “Jibril tidak
pernah datang dalam bentuk rupa apapun melainkan
uku mengetahuinya kecuali kali ini”. Dengan demikian
lantas kenapa dianggap mustahil bila Musa tidak
menegakkan hukum qishash bagi Malaikat, maka ini
menunjukkan kebodohannya, karena siapa yang
menginformasikan padanya bahwa antara Malaikat dan
manusia ditegakkan hukum gishash? Siapakah yang
mengkhabarkan padanya bahwa Malaikat meminta
qishash lala Allah tidak memenuhinya? Apa bukti dia
‘bahwa perilalu Nabi Musa tersebut didasari kesengajaan?
‘Nabi kita telah mengkhabarkan pada kita bahwa
Allah tidaklah mencabut nyawa seorang nabi-pun
sebelum Dia memperliharkan tempat duduknya di surga
lalumenyuruhnya untuk memilih, Sehingga Allah juga
tidak ingin mencabut nyawa Nabi Musa setelum
memperlihatkan tempat duduknya di surga dan
menyurnhnya untuk memiliti”,?
‘isan Techadap Buk: "Stud Kets Aces Hats Nab Poesjeenah: Kathu
sta Tint, Buku ini termasuic haku hamlahaw tehadapsALGhoeali yg
jab Al-Pargon eds T%, 111 fal, Hh
Hh Hajar dalam Fath! Rar 482, As-Suyuchi datum Syarab Suram