Anda di halaman 1dari 16

Ridha Patria F

* Inf akut Corynebacterium diphteriae * Saluran pernafasan bag atas * Pembentukan pseudomembran * Melepaskan eksotoksin.

* Penularan :
Udara : droplet Benda/ mknan terkontaminasi
Masuk

melalui hidung & mulut Inkubasi 2-4 hari

Berdasarkan lokasi: DIFTERI NASAL Demam, rhinore,ekskoriasi DIFTERI TONSIL & FARING Membran putih kelabu menutupi Bull neck Distres respirasi DIFTERI LARING : Membran meluas kearah bawah dari faring. Stridor inspiratoir, suara serak dan batuk kering Obstruksi laring.

DIFTERI RINGAN :

Lidah,mulut dan tonsil tanpa bull neck.Gejala hanya nyeri telan. DIFTERI SEDANG : Laring dan faring tanpa bull neck. DIFTERI BERAT : Laring/faring dan faucial yang disertai bull neck atau sudah miokarditis

Ditegakkan

berdasarkan MANIFESTASI KLINIS tanpa menunggu hasil laboratorium

ANAMNESIS

Panas sub febril ( 2-4 hari)


Batuk, pilek dan sakit telan Tidur ngorok (seblumnya tdk)

Perubahan suara sampai bindeng.

PEMERIKSAAN

FISIK :

Bercak putih

keabuan,sukar diangkat dan mudah berdarah Pada kasus berat ada sumbatan jalan nafas

JACKSON I. Sesak nafas & stridor ringan JACKSON II. Sesak napas & stridor >>, retraksi suprasternum, supraklavikula & infraklavikula. Retraksi epigastrium ringan. Sianosis + JACKSON III sesak napas & stidor berat, retraksi suprasternum, supraklavikula & infraklavikula>>, retraksi interkosta terlihat & epigastrium dalam. Sianosis ++ JACKSON IV = III >>> retraksi interkosta >>>, wajah penderita abuabu (sianosis hebat).

PEMERIKSAAN

PENUNJANG:

Preparat langsung swab dengan pewarnaan

neiser,tampak kuman difteri. Biakan kuman dalam medium loefler didapatkan pertumbuhan kuman. Ekg untuk mengetahui adanya miokarditis. (Ckmb,cpk,sgot)

ANGINA PLAUT VINCENT: Membran rapuh tebal,berbau tak mudah berdarah TONSILITIS FOLLIKULARIS. Panas tinggi, anak tak lemah Membran putih kekuningan yg rapuh lembek dan tak

mudah berdarah
MONONUKLEOSIS INFEKSIOSA: Membran di tonsil Pembengkakan kelenjar umum Pembesaran limpa Darah tepi limfosit abnormal

SALURAN PERNAFASAN :
Obstruksi saluran pernafasankomplikasi :

Bronkopneumonia, Atelektasis, Gagal nafas.

UROGENITAL :
Terjadi nefritis.

KARDIOVASKULAR : miokarditis SUSUNAN SARAF:


Paralisis/parese palatum mole (rinolali),kesukaran

menelan. Sifar reversibel,terjd mgg i & ii Paralisis/parese otot mata (strabismus, gangg akomodasi) terjadi setelah mgg iii

ASPEK

MEDIKAMENTOSA :

A.D.S DOSIS : 20.000-100.000 IU tergantung berat penyakit dan umur ANTIBIOTIK : selama 14 hari Procain Penicillin G (IM) : 25.000 50.000 unit/kg BB (anak)/1,2 juta unit/kg BB (dewasa) per hari. Dibagi dalam dua dosis. erythromycin 40-50 mg/kg BB per hari maksimum 2 g per hari. Prednison 1-1,5 mg/kgbb

ASPEK

KEPERAWATAN :

Ruang isolasi dengan sarana

penunjang.(Jas,masker) Penilaian terhadap perkembangan bercak dan dilakukan swab tenggorok/hari Penderita jackson II -tindakan trakeostomi Pasca trakeostomi : perawatan kanul Ekg serial (tgt keadaan )

ASPEK

DIETETIK: Tergantung keadaan umum penderita :


Bila ringan dan bisa makan diberi peroral Bila berat dipertimbangkan antara sonde

sampai tpn. Setiap hari amati kebutuhan cairan, kalori maupun kebutuhan elektrolit.

ISOLASI PENDERITA : Penderita diisolasi, boleh keluar setelah 3 x swab

negatif
IMUNISASI : Vaksinasi dasar dpt pada umur 2,3,4 bulan.: Vaksinasi ulang umur 18 bulan dan 4-6 tahun IMUNISASI TERHADAP PENDERITA

SETELAH 3 BULAN DARI SAKIT. PENCEGAHAN TERHADAP KONTAK :


Harus diisolasi 7 hari ,jika ada gejala - obati, jika tidak

diimunisasi.
PENCARIAN DAN MENGOBATI KARIER Lakukan usapan tenggorok jika hasil positif diobati.

Anda mungkin juga menyukai