Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
infeksi
Jamur virus Bronkitis, bronkiektasis, emboli paru, Kistik fibrosis, emfisema bulosa
kanker paru, adenoma bronchial, tumor metastasis disfungsi trombosit, trombositopenia, disseminated intravascular coagulation (DIC)
Kelainan paru
Neoplasma
Kelainan hematolo gi
kelain an jantun g kelain an P.D Traum a Iatrog enik Kelain an sistemi k Obat/ toksin
Penyebab hemoptisis tersering, antara lain: Bronkitis Kanker paru Tuberkulosis Bronkiektasis Pneumonia Gagal jantung Penggunaan antikoagulan atau fibrinolitik
1. 2. 3. 4.
Klasifikasi didasarkan pada perkiraan jumlah darah yang dibatukkan : Bercak (Streaking): <15-20 ml/24 jam Hemoptisis: 20-600 ml/24 jam Hemoptisis masif: > 600 ml/24 jam Pseudohemoptisis
hemoptisis
Darah yang dibatukkan Darah biasanya merah muda Darah bersifat basa Darah dapat berbusa Didahului dengan perasaan ingin batuk
hematemesis
Darah dimuntahkan Darah biasanya hitam Darah bersifat asam Darah tidak pernah berbusa Didahului denga rasa mual dan muntah
1.
Anamnesis a. Batuk, darah berwarna merah segar,bercampur busa, b. Batuk sebelumnya, dahak (jumlah, bau, penampilan) demam, sesak, nyeri dada penurunan BB. c. Kelainan perdarahan,penggunaan obat anti koagulan d. Kebiasaan : merokok e. Volume dan frekuensi batuk darah
.Sumber paling sering berupa nasofaring (mimisan). Darah menetes ke faring, mengiritasi laring dan dibatukkan.
Gejala lainnya yang menyertai : a. Demam dan batuk produktif infeksi b. Timbul tiba-tiba karena sesak dan sakit di dada emboli paru, infark miokard dengan gagal jantung kongestif c. Kehilangan berat badan yang signifikan kanker paru atau infeksi kronik seperti tuberkulosis atau bronkiektasis.
HEMOPTISIS
DARURAT!!!
Periksa orofaring, nasofaring : ada atau tidak sumber perdarahan Paru : ronki basah / kering,
Jantung : periksa tanda-tanda hipertensi pulmonal, gagal jantung
Pemeriksaan dinding dan rongga dada 1) Trauma dinding dada,seperti pulmonary contusion dan laserasi bronkial 2) Ronki setempat, berkurangnya suara napas dan perkusi redup: konsolidasi 3) Pleural Friction Rub: pada daerah di atas infark paru 4) Ronki merata, kardiomegali, nyaring : edema paru kardiogenik
Px darah tepi lengkap 2. Kajian koagulasi, protrombin time dan waktu tromboplastin partial 3. Analisis gas darah arterial 4. Pemeriksaan dahak
1.
1.
Pencitraan Radiografi dada : massa paru, kavitas atau infiltrat yang mungkin menjadi sumber perdarahan. Arteriografi bronkial selektif : bila bronkoskopi tidak dapat menunjukkan lokasi perdarahan masif 2. Bronkoskopi untuk mengetahui lokasi dari perdarahan
Penderita diminta berbaring ke arah bagian paru yang sakit dan sedikit terndelenberg. 2. Jaga jalan nafas tetap terbuka 3. Pemasangan iv line 4. Obat hemostatik 5. Obat dengan efek sedasi ringan 6. Transfusi darah, jika Ht < 25-30 % atau Hb <10 gr%
1.
Batuk darah >600 cc/24 jam dan tidak berhenti 2. Batuk darah <600 cc/24 jam, tetapi >250 cc/24 jam, Hb <10 gr%, dan tidak berhenti 3. Batuk darah <600 cc/24 jam, tetapi >250 cc/24 jam, Hb <10 gr%, tetapi dlm pengamatan ( 48 jam ) perdarahan tidak berhenti
1.
PEMBEDAHAN!!!
TERIMA KASIH