Al Rise dan anaknya Laura dalam Law Number 3: The Law of Publicity
antara lain menyebutkan: Publicity in general is more powerful than
advertising. Publicity sesungguhnya hanya salah satu bentuk public
relation (PR). Law Number 3, seharusnya berbunyi : PR is much more
powerful than advertising. Alasannya, selain bisa tampil secara above the
line dan below the line, PR atau kehumasan juga mampu menjangkau ke
luar (PR ekstemal) dan ke dalam (PR intemal). Yang tak kalah penting, PR
mempunyai sentuhan yang lebih halus (subtil), sehingga sering kali
dipercaya dan efektif. Fungsi PR dalam kaitannya baik dalam (organisasi)
maupun ke luar (intended public) dalam rangka membangun jejaring
sangat dahsyat, apabila dikelola dengan sadar, sistematis, komprehensif
dan terencana baik.
Selain itu, yang tidak kalah penting diperhatikan dan dijalin hubungannya
dengan baik adalah mereka yang tergolong intemal concered group,
seperti para pemegang saham, karyawan serta manajemen madya atau
penyelia. Dalam konteks inilah membangun jejaring semakin relevan,
apalagi information technology telah berkembang sedemikian pesat,
sehingga perbedaan geografis nyaris bukan hambatan lagi.
Kami punya seorang kawan, Amie Primarni namanya. Dia direktur sebuah
usaha rumah busana, Rizqita, di Depok, Jawa Barat. Suatu ketika, setelah
perbincangan bisnis usai di ruang pertemuan, kami ke tempat parkir.
Ternyata, sopir mobil Bu Amie, saat pamit makan, tak kunjung muncul.
Setengah jam-an kami menunggu sang pengemudi. Bukan menunggu
percuma di parkiran. Kebetulan, ia sedang memerlukan beberapa
karyawati baru. Sambil menunggu, ia berbincang dengan beberapa
petugas Satpam. Ia iseng bertanya, apa tidak punya saudara atau kenalan
wanita yang sedang mencari pekerjaan? Satpam yang disapanya
bilang,”Oh, Ada.” Dalam tempo beberapa menit, ia sudah kembali dengan
dua buah amplop besar, lamaran kerja. Lalu, dari seorang Satpam lainnya,
Amie mendpat dua amplop lamaran lagi.
Membangun Jejaring
Persahabatan merupakan unsur penting dalam hidup kita,
sebagaimana hubungan profesional menjadi pusat keberhasilan kita.
Karena itu, membangun jejaring menjadi keahlian yang sangat
bermanfaat.
Ungkapan “Yang penting bukan apa yang Anda tahu, tapi siapa yang
Anda kenal” tidak sepenuhnya benar, tapi hanya separuh benar.
Kenyataannya, dalam mengembangkan karier dan bisnis atau menuntun
ke arah cita-cita, yang penting adalah siapa yang kenal Anda!
Bakat, keahlian, pengalaman dan kepandaian semata tidaklah cukup
untuk mencetak keberhasilan. Justru, hubungan dan kontak dengan orang
lainlah yang akan mendorong Anda menuju sukses. Sukses bersifat relatif,
karena Anda tahu apa yang Anda inginkan, apa nilai yang Anda anut, serta
apa yang Anda mau lakukan.
Anda pasti akrab dengan komputer. Internet, juga bukan lagi sesuatu
yang asing. Semua menyadari, internet memberi akses informasi instan,
dari yang serius seperti peta investasi lintas bangsa, kebijakan politik, isu-
isu kemanusiaan terkini sampai sekadar resep dan anekdot. Bagi
wirausahawan, informasi harus bisa ia jadikan “peluru” dalam
pertempuran bisnis. Jadikanlah informasi sebagai kekuatan saat ia
dipertukarkan. Salah satu cara memperkuat basis informasi, membangun
jejaring.
Apakah jejaring itu? Dalam konteks ini, yang kami maksud adalah,
proses dua arah yang benar di mana berbagai sumberdaya dibagikan dan
diterima. Di dalam proses ini, ada semangat saling berbagi informasi. Ya:
informasi! Kalau Anda termasuk tipe pembangun jejaring yang baik, maka
Anda akan bahagia saat Anda dapat memberi kepada mitra-mitra Anda,
stakeholder jejaring, seluruh elemen yang terlibat dalam “proses saling
berbagi informasi” ini.
Sepintas, “berbagi informasi” serasa sesuatu yang mudah. Perlu
energi lebih, kalau pertukaran informasi dilekati kepentingan memperkuat
performance bisnis. Menerapkan pertukaran informasi dan membangun
“jejaring yang efektif” untuk menguatkan sebuah usaha, tidaklah
segampang menjelaskannya. Bagaimana agar sukses membangun
jejaring? Saran kami, jadilah pribadi yang menjunjung tinggi cara, proses
serta tujuan dibangunnya sebuah jejaring. Jangan mengabaikan
pentingnya ikhtiar mengembangkan dan memperhalus kemampuan
melakukan tindak lanjut. Anda mungkin punya banyak informasi menarik
dan potensial melancarkan bisnis Anda, tapi semuanya tidak menjadi apa-
apa tanpa tindak lanjut. Sebagai wirausahawan yang berhasrat
memperkuat usaha melalui jejaring, fokus tindakan Anda: menyadarkan,
bahwa mitra jejaring Anda punya informasi bernilai. Pastikan, Anda
temukan argumentasi yang tepat, apa informasi itu, dan bagaimana ia
bisa bernilai bagi Anda.