Anda di halaman 1dari 2

Politik Apatheid adalah politik yang diterapkan di Afrika selatan oleh para penjajah pada awal abad ke-20.

Inti dari politik ini adalah untuk membedakan antara ras kulit putih yaitu para penjajah dan ras kulit hitam, yaitu orang afrika. Apartheid sendiri berasal dari bahasa afrika yaitu apart memisah, heid berarti sistem atau hukum. Apartheid dimulai pada tahun 1930an oleh Koloni Inggris di Cape Town. Pada Intinya mulailah diskriminasi yang sangat besar dilakukan. Seperti, pada fasilitas-fasilitas umum, diberi pernyataan bahwa hanya boleh dipakai oleh orang kulit putih. Atau bahkan kursi di taman. Toilet, pintu masuk, kendaraan umum, berbagai diskriminasi ras terjadi. Pada tahun 1950-an Perdana Menteri Hendrik Verwoerd mencanangkan politik Land act yaitu para bangsa Afrika tidak diperbolehkan memiliki tanah semeter pun dari Homeland mereka. Verwoerd sendiri memberikan arti pada Apartheid sebagai sebuah usaha dalam memberikan perkembangan yang berbeda antara kulit putih dan hitam, namun yang terjadi adalah perbedaan perlakuan yang sangat parah. Perlawanan yang dilakukan oleh Bangsa Afrika adalah mendirikan South Afrikan National pada 1912 yang kemudian berubah menjadi African National Congress. Organisasi inilah yang terus bertindak melawan perlakuan rasis oleh kulit putih . Nelson Mandela yang terpilih sebagai Sekjen ANC pada tahun 1948, memperkuat ANC dalam melawan Apartheid. Ketika Mandela ditangkap karena melakukan penyeruan mogok. Rakyat dan dunia pun mulai tergerak dan menekan politik apartheid sehingga akhirnya Mandela dapat dibebaskan dan mulailah hilangnya Politik APartheid tersebut. Politik Apartheid memberikan efek yang buruk karena diskriminasi pada ras kulit hitam dan menanamkan pemikiran bahwa ras kulit putih lebih tinggi posisinya , hal ini tentu saja menghambat perkembangan di Afrika. Maka dari itu perjuangan dalam menghapus politik apartheid menjadi sangat penting dalam kunci menuju Afrika yang merdeka.

Source: http://politik.kompasiana.com/2011/03/13/tentangapartheid-dalam-kerangka-ekonomi-politik-348293.html

Anda mungkin juga menyukai