satu orang atau lebih. (KUH Perdata pasal 1331). Perjanjian melahirkan perikatan (verbintenissen). Dalam perjanjian terdapat asas konsensualisme yaitu perjanjian harus dilandasi dengan kesepakatan. Syarat perjanjian : Syarat subjektif (dapat dibatalkan) 1. Sepakat 2. Cakap Syarat objektif (batal demi hukum) 3. Adanya objek 4. Kausa yang halal Dalam perjanjian dikenal prestasi. Prestasi adalah kewajiban seorang debitor untuk melaksanakan sesuatu yang ditentukan dalam kontrak. Kewajiban tersebut dapat berupa menyerahkan sesuatu, tidak berbuat sesuatu ataupun melakukan sesuatu perbuatan tertentu. Adapun wan prestasi yaitu keadaan tidak memenuhi kewajiban yang ditentukan dalam kontrak. Pelanggaran terhadap kewajiban tersebut berupa : 1. Tidak melaksanakan sama sekali apa yang diperjanjikan. 2. Terlambat melaksanakan apa yang telah diperjanjikan 3. Melaksanakna tetapi tidak seperti yang diperjanjikan Tuntutan terhadap debitor yang melakukan tindakan wan prestasi: 1. Meminta pelaksanaan perjanjian 2. Meinta ganti rugi 3. Meminta pelaksaan perjanjian sekaligus meminta ganti rugi
Unsur-unsur keadaan memaksa (overmacht/force majeur): Pasal 1244 BW Tidak memenuhi prestasi Ada sebab diluar kesalahan debitor Faktor penyebab itu tak terduga sebelumnya Tak dapat dipertanggung jawabkan kepada debitor Pasal 1444 KUH Perdata
1. 2. 3. 4.
5. Pelaksanaan perjanjian dihalangi Halangan yang dapat dipertangggung jawabkan kepada debitor adalah halangan yang terjadi karena kesalahan debitor sendiri. Risiko yang berkaitan dengan halangan yang dipertanggung jawabkan : 1. Halangan terjadi dalam masa cidera janji 2. Adanya halangan berprestasi sudah diketahui lebih dahulu 3. Halangan terjadi karena kesalahan orang atau jasanya atau jasanya dipakai oleh debitor untuk melaksanakan perjanjian. Bentuk-bentuk keadaan memaksa: Bentuk umum Keadaan alam Kehilangan Pencurian Bentuk khusus Undang-undang Tingkah laku pihak ketiga Pemogokan
1. 2. 3. 1. 2. 3.