Anda di halaman 1dari 4

Nama Nim

: Wahyu Eka Arief Santoso : 0911013073

TUGAS PENGOLAHAN NABATI II

1. Video I Processing of Fats and Oils Penggunaan metode fisik dapat dilakukan utnuk mengekstak lemak dan minyak dari bahan mentah seperti penggunaan screw presser (pressing). Atau dengan penggunaan metode solvent dengan menggunakan pelarut organik. Dari kedua metode tersebut akan didapatkan crude oil yang mengandung komponen triasilgliserol seperti fosfatida, pigmen, FFA, dan lain-lain. Refining adalah proses pemurnian minyak, didalam proses refining terdapat proses degumming dan neutralizing. Dan kemudian dilanjutkan dengan proses hidrogenasi dan fraksinasi. Proses fraksinasi mempunyai prinsip berdasarkan perbedaan titik leleh jenis-jenis minyak dan lemak, yaitu sebagai berikut : a) Fraksi dengan titik leleh tinggi (padat meskipun pada keadaan yang panas) b) Fraksi dengan titik leleh sedang (cair pada keadaan panas dan padat pada keadaan dingin) c) Fraksi dengan titik leleh rendah (cair pada keadaan dingin) Untuk mendapatkan minyak murni masih dilakukan proses pemucatan (bleaching) dan proses deodorisasi Minyak bisa didapatka dari beberapa sumber makanan seperti biji-bijian, kelapa, dan jagung. Minyak sebagian besar didapatkan pada kelapa sawit. Tiap bagian kelapa sawit akan menghasilkan minyak yang berbeda pula misalkan, mesocarp akan menghasilkan crude palm oil (CPO) dan kernel akan menghasilkan palm kernel oil (PKO). CPO mempunyai warna merah-orange dan sifatnya kental, sedangkan PKO mempunyai warna putih. Proses awal dari pengambilan kelapa sawit di perkebunan. Cara pemanenan terkadang masih menggunakan tongkat kemudian dikumpulkan dan diangkut kedalam traktor. Setelah itu dibawa untuk dilakukan proses selanjutnya. Buah kelapa sawit yang sudah didapatkan akan dikenai proses awal yaitu sterilisasi yang berfungsi untuk : a) Inaktifasi enzim lipolitik yang dapat menghasilkan FFA b) Mempermudah pemisahan brondolan c) Memperkecil kerusakan kernel

2. Video II Edilble Oil Refining Proses minyak yang dikenai proses pemurnian adalah CPO yang didapatkan dari ekstraksi mesokrap dan CPKO yang didapatkan dari palm kernel oil. CPO terdiri dari triasilgliserol (TAG) lebih dari 95%, sedangkan komponen lainya adalah senyawa Non-TAG seperti fostafida, FFA, produk oksidasi, zat tidak tersaponifikasi (tokoferol, sterol, hidrokarbon, gossypol, klorofil, dan vitamin). Proses penghilangan FFA dilakukan hingga kadar dari FFA tyersebut kurang dari 1%. Selain komponen TAG tersebut, juga terdapat komponen lain seperti logam, waxes, kotoran dan residu pestisida. Proses pemurnian disini berfungsi untuk menghilangkan komponenkomponen yang dapat menimbulkan efek yang merugikan pada kualitas minyak dan membuat kerusakan minimal pada TAG. Minyak yang sudah mengalami proses bleaching memiliki warna yang lebih jernih. Metode pemurnian dibagi menjadi 2 yaitu secara fisik dan kimia. Pemurnian secara fisik melalui tahapan degumming, earth bleaching dan deodorisasi. Proses earth bleaching berfungsi untuk menghilangan pigmen minyak. Pada ketiga proses tersebut dihasilkan FA destilat dan RDBO yang kemudian difraksinasi yang menghasilkan RDB olein dan RDB stearin. Pemurnian secara kimia melalui tahapan netralisasi, earth bleaching, deodorisasi. Dihasilkan NBDO yang kemudian difraksinasi menghasilkan NBD olein dan NBD stearin. Pada proses pemurnian, terdapata beberapa tahapan yang memiliki tujuan yang berbeda yaitu menghulangkan komponen tertentu pada minyak yaitu: Penyimpanan, komponen yang dihilangkan adalah senyawa yang tidak larut minyak. Degumming, komponen yang dihilangkan adalah fosfolipid, gula, dan resin Netralisasi, komponen yang dihilangkan adalah FFA, pigmen, fosfolipid, sulfur, komponen larut air dan yang tidak larut minyak. Washing, komponen yang dihilnagkan adalah sabun Drying, komponen yang dihilangkan adalah air Bleaching, komponen yang dihilangkan adalah pigmen, produk oksidasi, logam, dan sabun Filtrasi, komponen yang dihilangkan adalah senyawa yang tertinggal pada proses bleaching Deodorisasi, komponen yang dihilangkan adalah FFA, mono dan digliserida, aldehid, keton, hidrokarbon, komponen sulfur dan pigmen Physical refining, komponen yang dihilangkan adalah asam lemak, mono dan digliserida, aldehid, keton, hidrokarbon, komponen sulfur dan pigmen Polishing, komponen yang dihilangkan adalah trace oils insoluble Selain itu, perbedaan pemurnian secara fisik dan kimia dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Pemurnian secara kimia Pemurnian secara fisik a) Cocok untuk minyak yang kadar a. cocok untuk minyak yang kadar FFA nya rendah FFA nya tinggi b) FFA dan beberapa phospatida b. FFA dihilangkan dengan distilasi hilang selama proses netralisasi uap c) Tidak membutuhkan proses degumming c. Penghilangan fostafida dilakukan d) lebih cocok untuk crude oils yang dengan degumming asam memiliki kualitas rendah d. Cocok untuk jumlah minyak yang e) memiliki hasil samping berupa banyak sabun e. Tidak sesuai jika digunakan untuk crude oils dengan kualitas rendah f.

3. Video III Mula-mula crude oil dipanaskan hingga cair agar mudah mengalir. Kemudian ditambahkan reagen dan selanjutnya dilakukan proses degumming untuk mengurangi kadar phospatida. Kemudian dilakukan proses secara kimia, yaitu crude oil dialirkan kedalam tangki dan dipisahkan antara minyak dengan gum. Lalu ditambahkan gum untuk proses netralisasi. Kemudian crude oil disentrifugasi agar minyak dan sabun terpisah. Minyak dialirkan ketangki bleaching dan ditambahkan bleaching earth. Kemudian minyak disaring agar terpisah dengan bleaching earth.proses selanjutnya adalah deodorisasi sehingga dihasilkan RBD oil. Degumming merupakan proses yang prinsip kerjanya menggunakan air yang berfungsi untuk menghilangkan fosfatida dari crude oils. Fosfatida dapat dihilangkan dengan mudah yaitu dengan menambahkan air panas. Proses water degumming dilakukan dilakukan pada suhu 60-80C selama 20-30 menit. Prinsipnya adalah crude oils dilewatkan pada uap dan air paans, kemudian dilanjutkan ketangki separator untuk memisahkan antara gum dan minyak. Sedangkan prinsip degumming asam adalah crude oils dilewatkan pada uap panas dan dicampur dengan asam, dilewatkan ke air panas, dan masuk kedalam tangki separator, lalu masuk ke dalam vakum dryer dan dihasilkan degummed oils. Setiap proses memiliki fungsi sebagai berikut : 1) Netralisasi Menghilangkan FFA sampai kadar 0,01-0,03%, larutan alkali yang berinteraksi dengan FFA akan menghasilkan sabun dan sabun akan dihilangkan dengan sentrifugasi, proses netralisasi terdiri dari 3 tahap yaitu netralisasi, pencucian, dan pengeringan. 2) Bleaching Menghilangkan komponen warna dengan penyerapan zat tertentu ( belaching alami seperti AL silikat), dan juga merupaka tahap akhir dari penghilangan fosfatida, sabun, logam dan produk oksidasi

3) Deodorisasi Menghilangkan sisa FFA, aldehida, dan keton juga menghilangkan warna minyak dengan dekomposisi panas dengan pigmen, pada proses ini terdapat penambahana senyawa pengkelat untuk mendeaktivasi logam. Proses ini dilakukan pada tekanan 1-6 mmHg, pada suhu 230-260C selama 3-8 jam. Proses ini merupakan proses akhir dalam proses pemurnian minyak.

Anda mungkin juga menyukai