Pert 10
Pert 10
SHIFT REGISTER Shift register terdiri dari deretan FlipFlop yang saling dikoneksikan dan masing-masing Flip-Flop menyimpan informasi 1 bit yang dapat digeser dari satu Flip-Flop ke Flip-Flop yang lain sesuai dengan pulsa clock.
Kegunaan register antara lain : 1. Temporary memory,temporary storage. 2. Menggeser informasi memory. 3. Mengubah data parallel.
Lanjutan
Counter pada dasarnya adalah register yang berjalan melalui urutan keadaaan yang sudah ditentukan terlebih dahulu dengan datangnya pulsa clock. Gerbang pada counter dihubungkan dengan cara sedemikian rupa untuk menghasilkan urutan keadaan linier di dalam register. Meskipun counter adalah tipe khusus dari register tetapi biasanya untuk membedakan digunakan nama counter
B.
Q2 D FF3
Q3
Q4
D FF4
C.
Contoh dengan D - FF
B C
D
Data Clock
Q1
D2 Q2
D3 Q3
D4
Serial Out
a 100/100
d 110/XXX g 111/XXX
b 010/010
e 011/XXX h 000/XXX
c 001/001
f 101/XXX
Untuk Ring Counter dengan n Flep Flop ( 3 FlepFlop untuk contoh diatas ) jumlah keadaan di urut kan hitungan utama adalah n ( 3 untuk contoh di atas ) berarti ada ada 2nn ( 5 untuk contoh diatas) keadaan yang tidak digunakan. Rangkaian Ring Counter, dengan state diagram seperti diatas, tidak bersifat self corecting, dan keadaan illegalnya tak akan menemukan urutan hitungan utamanya. Untuk rangkaian dengan diagram keadaan yang memiliki illegal state recovery, dapat dilakukan dengan memberikan distribusi DA = AB. Misalkan, Jika memasuki keadaan 011, kedaan berikutnya menjadi 101, tanpa recovery.
Dengan menggunakan rangkaian recovery, signal umpan balik untuk keadaan berikutnya menjadi 001, termasuk pada urutan hitungan utama. Berikut ini adalah contoh Ring Counter dengan Illegal State recovery
0000
1000
1001
0100
1010
1011
0010
0101
0001
0011
0110
0111
1100
1101
1110
1111
Ring Counter diatas adalah Ring Counter 4bit, jadi Memiliki 4 keadaan pada urutan hitungan utama, dan memiliki keadaan illegal sebanyak 2n n = 12 keadaan. Perancangan untuk membuat rangkaian Ring Counter dapat anda lakukan sendiri.
Keadaan illegal
Untuk n Flep - Flop disusun menjadi Twisted Ring Counter, jumlah keadaan pada urutan hitungan Utama adalah 2n, sehingga akan ada 2n 2n keadaan illegal. Misalkan untuk Twisted Ring Counter 3 bit, maka ada 6 keadaan pada urutan hitungan utama, 2 keadaan illegal. Dari diagram keadaan untuk Twisted Ring Counter Dapat diturunkan Tabel eksitasi sebagai berikut :
Tabel eksitasi
PS A B C
NS A B C
OUTPUT D - FF
DA 1 0 1 0 1 0 1 0
DB 0 0 0 0 1 1 1 1
DC 0 0 1 1 0 0 1 1
0 0 0 0 1 1 1 1
0 0 1 1 0 0 1 1
0 1 0 1 0 1 0 1
1 0 1 0 1 0 1 0
0 0 0 0 1 1 1 1
0 0 1 1 0 0 1 1
D FF A Da
Clock
D FF B Db
D FF C Dc
Dari rangkaian digital tersebut anda lakukan pengujian untuk 3 bit Twisted Ring Counter. Dari hasil pengujian rangkaian Digital tersebut diatas tidak memiliki kemampuan untuk I llegal state recovery. Untuk membuat illegal state recovery; maka eksitasi ke Da diubah menjadi Da = C + ABC dan ini dapat anda kerjakan sendiri.
A Da ac
B Db
C
Dc
h 010
Keadaan illegal
Untuk n Flip Flop, jumlah keadaan di urutan hitungan utama ada sebanyak 2n 1 dan 1 keadaan illegal, jika n = 4 maka urutan hitungan utama adalah 24-1 = 15 keadaan dan 1 keadaan illegalnya adalah 1. Jika rangkaian berada pada keadaan 0000, rangkaian tidak bisa recovery. Satu metode untuk illegal state recovery, termasuk mendecode keadaan ini dan menggunakan output t erdecode untuk memilah secara paralel 1111.
A3
Q J K
A2
Q J K
A1
Q
J K Clock Pulse
Pencacah binary ripple terdiri dari hubungan seri 4 buah JK flip-flop yang outputnya selalu di komplemen dengan cara membuat input J dan K selalu 1. Flip-flop paling kanan yang merupakan bit LSB menerima pulsa cacah dari clock pulse. Tanda lingkaran pada input CP setiap flip-flop menandakan bahwa output flip-flop akan berubah keadaan bila terjadi perubahan keadaan dari 1 ke 0 pada input CP (negative edge triggering).Perubahan keadan dari output flip-flop akan terjadi mulai dari flip-flop paling kanan dan bergerak kearah kiri. Output dari A2-A1 merupakan kode biner 4 bit yang akan mencacah dari desimal 0-15. Pancacah seperti ini dinamakan up counter. Untuk menghasilkan cacahan yang bergerak turun atau mundur maka A4-A1 diambil dari Q setiap flip-flop dan pencacah seperti ini disebut down counter.
J K
J K
Clock Pulse
Pada pencacahan BCD ripple diatas kondisi untuk transisi keadaan dari setiap flip-flop seperti berikut ini : 1. Q1 dikomplemen pada setiap perubahan pulsa clock dari 1 ke 0. 2. Q2 dikomplemen jika Q8 = 0 dan Q1 berubah dari 1 ke 0. Q2 di clear/reset jika Q8 = 1 dan Q1 berubah dari 1 ke 0. 3. Q4 dikomplemen jika Q2 berubah dari 1 ke 0. 4. Q8 dikomplemen jika Q4 Q2 = 1 1 dan Q1 berubah dari 1 ke 0. Q8 di clear/reset jika salah Q4 atau Q2 = 0 dan Q1 berubah dari 1 ke 0.
counter
dapat
Clock
0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
01
0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0
02
0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0
04
0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0
08
B. PERANCANGAN SYNCHRONOUS COUNTER Counter sinkron menyimpan kode bilangan biner dan numerik atau menurunkan bilangan biner setiap terjadi clock. Counter seringkali di jelaskan dengan banyaknya bit ( Flep-Flop ) yang terdapat didalamnya seperti counter 3 bit. Sebuah counter dapat dijelaskan dengan jumlah keadaan atau counter bermodulus 5 ( juga disebut counter pembagi 5 ). Contoh 1. Rancang 3 bit binary counter dengan T-FF, dengan tabel eksitasi sebagai berikut :
T-FF A TA
T-FF B TB
T-FF C TC
CLK
Contoh 2. Buatlah counter dengan diagram keadaan sebagai berikut menggunakan JK-FF
000
001
010
100
101
110
111
011
NS A B C
0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0
INPUT JK - FF JA
0 0 1 1 X X X X
KA
X X X X 0 0 1 1
JB
0 1 X X 0 1 X X
KB
X X 1 1 X X 1 1
JC
1 X 0 X 1 X 0 X
KC
X 1 X 1 X 1 X 1
JK - FF A KA JA
JK - FF B KB JB
JK - FF C KC JC
Lanjutan ..
k,l,m n,o,p a/ 0000 b/ 0001 c/ 0010 j/ 1001 i/ 1000
h/ 0111