Anda di halaman 1dari 4

Gulma laut Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Codium Fragile Gulma laut atau

rumput laut merupakan salah satu sumber daya hayati yang terdapa t di wilayah pesisir dan laut. Istilah "rumput laut" adalah rancu secara botani karena dipakai untuk dua kelompok "tumbuhan" yang berbeda. Dalam bahasa Indonesi a, istilah rumput laut dipakai untuk menyebut baik gulma laut dan lamun. Yang dimaksud sebagai gulma laut adalah anggota dari kelompok vegetasi yang dike nal sebagai alga ("ganggang"). Sumber daya ini biasanya dapat ditemui di peraira n yang berasosiasi dengan keberadaan ekosistem terumbu karang. Gulma laut alam b iasanya dapat hidup di atas substrat pasir dan karang mati. Di beberapa daerah p antai di bagian selatan Jawa dan pantai barat Sumatera, gulma laut banyak ditemu i hidup di atas karang-karang terjal yang melindungi pantai dari deburan ombak. Di pantai selatan Jawa Barat dan Banten misalnya, gulma laut dapat ditemui di se kitar pantai Santolo dan Sayang Heulang di Kabupaten Garut atau di daerah Ujung Kulon Kabupaten Pandeglang. Sementara di daerah pantai barat Sumatera, gulma lau t dapat ditemui di pesisir barat Provinsi Lampung sampai pesisir Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam. Selain hidup bebas di alam, beberapa jenis gulma laut juga banyak dibudidayakan oleh sebagian masyarakat pesisir Indonesia. Contoh jenis gulma laut yang banyak dibudidayakan di antaranya adalah Euchema cottonii dan Gracilaria spp. Beberapa daerah dan pulau di Indonesia yang masyarakat pesisirnya banyak melakukan usaha budidaya gulma laut ini di antaranya berada di wilayah pesisir Kabupaten Adminis trasi Kepulauan Seribu, Provinsi Kepulauan Riau, Pulau Lombok, Sulawesi, Maluku dan Papua. [sunting]Rumput laut Secara botani, yang dimaksud sebagai rumput laut adalah lamun, sekelompok tumbuh an sejati anggota kelompok monokotil yang telah beradaptasi dengan air laut, bah kan tergantung pada lingkungan ini. Lamun kurang berarti secara ekonomi bagi man usia, tetapi padang lamun menjadi tempat hidup yang disukai berbagai penghuni pe rairan laut dangkal di daerah tropika. [sunting]Pranala luar The Seaweed Site, information on all aspects of seaweeds and marine algal biolog y AlgaeBase, a searchable taxonomic, image, and utilization database of freshwater , marine and terrestrial algae, including seaweed. SeaweedAfrica, information on seaweed utilisation for the African continent. NCBI PubMed Search, allows for search on health research studies, including seaw eed Fountain of Youth Equals Phorphyra Sp. (It Wouldn't Hurt) - A Review from the Sc ience Creative Quarterly Kategori: Nori Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Nori Nori (??, ???) adalah nama dalam bahasa Jepang untuk bahan makanan berupa lembar an rumput laut yang dikeringkan. Nori digunakan sebagai hiasan dan penyedap berb agai macam masakan Jepang, lauk sewaktu makan nasi, dan bahan makanan ringan sep erti senbei. Bahan baku adalah alga jenis Porphyra seperti Porphyra pseudolinear is Ueda yang dikenal sebagai Iwanori dan Porphyra yezoensis Ueda. Walaupun warna tidak dapat dijadikan pegangan kualitas, lembaran nori berkualita s tinggi umumnya berwarna hitam kehijauan, sedangkan nori berkualitas lebih rend

ah berwarna hijau hingga hijau muda. Jepang, RRC, dan Korea merupakan produsen nori terbesar di dunia. Di RRC, nori d isebut sebagai haiti (??), dan di Korea disebut gim (?). Korea terkenal dengan nori berbumbu minyak wijen, cabai, dan butiran garam yang agak kasar sehingga berbau khas dan terasa agak pedas. Daftar isi [sembunyikan] 1 Jenis-jenis Nori 2 Kemasan Nori 3 Budidaya rumput laut Nori 4 Pranala luar [sunting]Jenis-jenis Nori

Gyutoro donburi (nasi dengan daging sapi cincang mentah) dihiasi Kizaminori Okonomiyaki dengan penyedap Aonori Ukuran standar satu lembar Nori di Jepang adalah 21 cm. x 19 cm. yang kemudian d ipotong-potong tergantung pada keperluannya. Dilihat dari ukuran besarnya, Nori terdiri dari beberapa jenis: Yakinori ukuran standar Nori tawar untuk menggulung Temakizushi dan Makizushi. Yakinori tipe setengah Satu lembar Nori ukuran standar dibagi dua, digunakan untuk membungkus seluruh b agian Onigiri. Yakinori tipe sepertiga Satu lembar Nori dibagi tiga, dilekatkan di bagian dasar Onigiri sehingga mudah dipegang dengan tangan. Ajitsuke Nori atau Okazunori Satu lembar Nori standar yang sudah diberi berbumbu garam dapur, kecap asin, gul a atau mirin dipotong menjadi 8 atau 12 potongan kecil. Pada umumnya dimakan seb agai teman makan nasi sewaktu sarapan pagi atau dimakan begitu saja sebagai maka nan ringan. Mominori Ajitsuke Nori yang sudah diberi berbumbu garam, kecap asin, gula atau mirin dan dicabik-cabik sampai menjadi potongan berukuran kecil yang tidak seragam. Diguna kan sebagai hiasan pada makanan Jepang seperti Donburi atau Chirashizushi Kizaminori Yakinori yang dipotong halus-halus dengan ukuran seragam, berfungsi sebagai hias an seperti Mominori. Aonori Nori berwarna hijau berbentuk serbuk kasar berukuran 2-3 mm. yang ditaburkan di atas Okonomiyaki, Takoyaki, dan Yakisoba. Berbeda dengan bahan baku untuk Nori s tandar, Aonori menggunakan alga berwarna hijau jenis Monostroma and Enteromorpha yang banyak dibudidayakan di Teluk Ise, Prefektur Mie sebagai bahan baku. [sunting]Kemasan Nori Nori dikemas dalam kemasan kantong plastik, botol plastik atau kaleng kedap udar a karena sifat Nori yang mudah kehilangan rasa garing dan mudah menjadi lembap. Ajitsuke Nori (Okazu Nori) lebih mudah menjadi lembap dibandingkan Nori biasa, o leh sebab itu Ajitsuke Nori biasanya dikemas dalam bungkusan-bungkusan kecil yan g hanya berisi beberapa lembar Nori ukuran mini. Walaupun kemasan Nori banyak me nggunakan gel silika dan bahan-bahan lain sebagai penyerap kelembapan, Nori yang sudah dibuka kemasannya sebaiknya segera dihabiskan secepat mungkin sebelum men jadi lembap dan tidak enak. [sunting]Budidaya rumput laut Nori

Makanan ringan Nori senbei Pada musim gugur di saat suhu air laut sekitar 20?, di laut yang berada di dekat mulut sungai dipasang sangkutan/kolektor untuk menangkap spora (hibi=Jepang). D ulu digunakan ranting-ranting tanaman sejenis palem maupun jaring nilon. Pemasan gan hibibiasanya dilakukan pada wilayah perairan tempat tumbuhnya nori secara al ami. Spora rumput laut nori yang dilepaskan dari tanaman gametofit maupun concho celis akan menempel pada "hibi". Selanjutnya, "hibi" dipindahkan (transplantasi) ke wilayah perairan yang sesuai (biasanya berdasarkan pengalaman. Tanaman baru n ori akan tumbuh dengan cepat pada kondisi suhu agak naik dari suhu semula dan in tensitas sinar matahari yang juga semakin meningkat.Panen sudah dapat dilakukan setelah tanaman berumur satu atau beberapa bulan dan dapat dilakukan panen berul ang-ulang. Tanaman nori yang siap dipanen ditandai dengan warna lembar thalus co klat-keunguan. Setelah panen pertama, rumput laut masih bisa dipanen berulang ka li dengan masa istirahat 10 hari. Saat ini, budidaya nori di Jepang dilakukan de ngan metode kultur fase conchocelis yang dilakukan di laboratorium pada beberapa perfecture. Prosedur Budidaya Nori (Porphyra) di Jepang adalah sebagai berikut: 1) Kultur Fase Conchocelis; Dilakukan di laboratorium oleh unit-unit pembibitan nori milik pemerintah yang terdapat pada hampir semua perfecture di Jepang. Kul tur fase conchocelis dimulai dengan merangsang spora (conchospora) matang. Tekni knya dengan menaikkan dan menurunkan suhu air (beberapa derajat)dan intensitas c ahaya di ruang kultur.Setelah conchocelis dikultur pada kondisi terkontrol (suhu , kemudian suhu air dinaikkan untuk merangsang kematangan spora (conchospora) u ntuk siap dilepaskan dari lembaran thalus. Sedangkan untuk merangsang pelepasan spora dari thalus, maka suhu air diturunkan lagi sedikit di bawah suhu awal. Hal yang sama juga dilakukan terhadap intensitas cahaya. Pada suhu rendah dan inten sitas cahaya agak rendah karpospora matang akan dilepaskan ke kolom air. Jika ju mlah spora yang dilepaskan dalam semalam > 250 ribu sel spora per bidang pandang (di bawah mikroskop) maka selanjutnya net-net perlu dipasang di dalam bak. Netnet dipasang pada 2 buah rotator (pemutar) berbentuk gelundung dari bahan logam. Putaran rotator akan memebuat setiap bagian net tersentuh media air yang telah mengandung spora. Bila pelepasan spora telah mencapai > 250 ribu sel maka jumlah sel spora dipandang mampu menempel optimal pada lembaran net. Keesokan harinya, net-net yang telah ditempeli spora dapat dipindahkan ke lokasi budidaya di alam . 2) Teknik Budidaya di Alam; Sepenuhnya dilakukan di alam pada lembaran-lembara n net yang telah ditempeli concospora dari laboratorium/unit pembibitan. Tiang-t iang (bambu/kayu) dipasang secara berjajar (kiri-kanan) memanjang, hingga puluha n atau ratusan meter. Jarak antar tiang sekitar 8 meter menyesuaikan dengan ukur an net (panjang 8 m; lebar 5 m). Pojok-pojok net diikatkan pada tiap tiang sehin gga net akan terentang dengan baik/sempurna. Untuk menegangkan bagian tepi net p ada sisi panjang, digunakan tali nilon (diameter 6-8 mm). Posisi/jarak net dari permukaan air laut terendah sekitar 50 - 75 meter guna menghindari kekeringan. F ase kultur conchospora menjadi tanaman gametofit pada nori memerlukan waktu yang singkat. Setelah lembaran net yang terpasang pada tiang-tiang penyangga maka co nchospora akan bertumbuh dengan cepat. Tanaman nori akan tampak pada permukaan n et antara 2 hingga 4 minggu kemudian berupa lembaran tipis berukuran beberapa mi limeter dan berwarna hijau muda/hijau. Dalam waktu 6 hingga 10 minggu tanaman no ri umumnya sudah dewasa dan berukuran beberapa sentimeter (tergantung jenisnya). Pada jenis Porphyra yesoensis yang dibudidaya di Jepang, ukuran lembaran thalus dapat mencapai 30 cm. Warna thalus coklat/coklat-keunguan menandakan bahwa tana man nori sudah siap dipanen. 3) Pemanenan Nori; Nori yang telah cukup dewasa dil epas dengan melepaskan lembaran net dari tiang-tiang penyanggah. Lembaran net di masukan ke dalam mesin khusus untuk memisahkan lembaran nori dari net. Mesin ini dipasang pada pada perahu (boat) yang cukup lebar pada saat pemanenan. Lembaran nori yang telah terpisah dari net kemudian siap diproses untuk menjadi lembaran nori kering. 4) Proses Pembuatan Lembaran Nori (kering) a.Cara tradisional pemb uatan Nori: Rumput laut hasil panen ditumbuk sampai menjadi bubur Bubur rumput laut dilebarkan seperti kertas di atas papan Nori dijemur di bawah sinar matahari hinga kering b.Metode moderen: Lembaran nori yang telah dipanen dibersihkan dari kotoran dan

penempel dengan menggunakan air laut. Setelah itu, lembaran nori dibilas dengan air tawar bersih dalam sebuah wadah penampungan. Setelah itu lembaran nori dilet akan di atas papan pemotong mekanik menjadi potongan yang berukuran 0,5 hingga 1 cm. Potongan lembar nori ini selanjutnya dimasukan dalam sebuah wadah (perbandi ngan nori:air = 1 : 10) dengan maksud untuk membuat campuran nori-air yang cukup homogen. Campuran potongan air-nori ini selanjutnya ditebar ke dalam baki-baki stainless (30 x 15 cm). Bagian alas baki memiliki lobang-lobang berukuran 0,2 0,5 mm berfungsi untuk melewatkan/memisahkan air dari lembar nori secara merata pada permukaan baki. Baki-baki berisi campuran air-nori kemudian dikeringkan pad a ruang pengeringan setelah airnya menetes habis. Semua pekerjaan prosesing dila kukan dengan sistem ban berjalan. Setelah kering, lembaran nori tipis ditempatka n pada papan pemotong dan dipotong menjadi lembaran nori kering berukuran (7,5 x 5 cm). lembaran nori kering yang telah dipotong kemudian dikemas dalam plastik kedap dalam kemasan duz untuk dijual. [sunting]Pranala luar

Anda mungkin juga menyukai