ILUSTRASI KASUS
Identitas
Nomor Catatan Medis
: 427852 Nama : Ny. O Umur : 55 tahun Agama : Islam Pendidikan terakhir : SD Suku : Sunda Tanggal masuk ruangan : 5 Februari 2012
Benjolan di leher dirasakan sejak 20 tahun SMRS. Benjolan pertama kali dirasakan di leher sebelah kanan, benjolan berjumlah 1, tidak membesar, tidak berwarna merah, tidak nyeri dan teraba keras. 2 tahun yang lalu, muncul lagi benjolan di leher bagian tengah, berjumlah 1, tidak membesar, tidak merah, tidak nyeri dan teraba kenyal.
Batuk berdahak juga dikeluhkan oleh Os, dan sering merasakan pegal-pegal dan kesemutan di tangan dan kakinya. Os menyangkal keluhan sulit menelan, demam, mual, muntah, sesak napas, suka berdebardebar, berkeringat terus, dan sakit perut. Nafsu makan berkurang dan bb turun, namun Os sering minum. BAK Lancar, 3x sehari, warna kuning jernih, tidak nyeri dan tidak ada darah. BAB Lancar, 1x sehari, konsistensi padat, dan tidak ada darah.
RPD
Tidak ada riwayat operasi sebelumnya, riwayat darah tinggi, kencing manis dan asma disangkal.
RPK
Tidak ada anggota keluarga yang menderita keluhan yang sama. Tidak ada riwayat darah tinggi, kencing manis dan asma pada Os.
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum
Kesadaran
Status gizi
: Tampak sakit ringan : compos mentis : TB = 160 cm BB = 48 kg BMI = 48/ (1,6)2 = 18,7
gizi baik
Suhu : 36o C
Tanda vital
Nadi : 92 x/mnt
Pernapasan : 20 x /menit
STATUS GENERALIS
Kepala : normocephali, rambut hitam,
distribusi merata, tidak mudah dicabut, MALLAMPATI III, AIRWAY BAIK Mata : conjunctiva anemis +/+, Sclera ikterik -/- , pupil bulat isokor, refleks cahaya langsung +/+ , RCTL +/+ Leher : terdapat benjolan sebanyak 2 buah ditengah dan leher bagian kanan
Thoraks
Paru
Inspeksi : gerak dada simetris Palpasi : vocal fremitus simetris kiri dan kanan Perkusi : sonor di kedua lapang paru Auskultasi : suara nafas vesikuler, ronki (-), wheezing (-)
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V 2 cm linea midclavicularis kiri Perkusi : Batas atas : ICS II linea parasternalis kiri Batas kiri : ICS V 2 cm linea midclavicularis kiri Batas kanan : ICS III-V linea sternalis kanan Auskultasi: bunyi jaunting I-II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : sawo matang, datar, dilatasi vena (-) Palpasi : supel, nyeri tekan (-), nyeri lepas (),massa (-) Perkusi : shifting dullness (-), nyeri ketok CVA (-/-) Auskultasi : timpani di seluruh lapang abdomen
+ +
+ +
Ekstremitas
akral hangat
Oedem
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium tanggal 7 Februari 2012 Hemoglobin : 8,8 ( 12-17) g% Leukosit : 6800 ( 5000- 10.000)/ L Trombosit : 236.000 ( 150-450) ribu Masa perdarahan : 2 menit Masa pembekuan : 10 menit Golongan darah / Rh: AB + HBsAg : negatif Gula darah sewaktu: 95 ( 80- 140) mg/dl Ureum : 31,6 ( 10-45 ) mg/dl Kreatinin : 0,63 ( 0,4 1,5 ) mg/dl SGOT : 26 ( < 40) u/l SGPT : 15 ( < 40) u/l
PA
- sitologi
DIAGNOSA KERJA
Struma nodusa non toksik
TATALAKSANA
LOBEKTOMI
SIO
Konsultasi dokter spesialis anestesi tanggal 02 Februari 2012 menyetujui tindakan operasi dengan saran pasien puasa 6 jam sebelum operasi
PERENCANAAN ANESTESI
Pasien direncanakan dilakukan anestesi umum
KESIMPULAN
ASA II
INTRAOPERASI
Status Anestesi
Diagnosa pre operasi : struma nodusa non-toksik Jenis operasi : lobektomi Teknik operasi : umum Status FISIK : ASA II
Keadaan selama pembedahan Lama operasi : 2 Jam ( 13.00- 15.00 WIB) Lama anestesi : 2 jam 15 menit ( 14.50 15. 05 WIB) Jenis anestesi : Anestesi umum dengan teknik intubasi ETT No.28 dengan pack untuk fiksasi Posisi : supine Infus : Ringer Laktat pada tangan kiri Premedikasi : Miloz 3 mg, Fentanyl 50 mg Medikasi : Propofol 100 mg, Notrixum 25 mg, Ephedrin 10 mg.
-Pasien masuk ke kamar operasi dan 138/82 77 dipindahkan ke meja operasi. -Pemasangan monitoring nadi, saturasi oksigen. -Infus RL terpasang pada tangan kiri -Premedikasi dengan Miloz 3 mg, Fentanyl 50 mg. - Medikasi dengan Propofol 100 mg, Notrixum 25 mg. -Melakukan intubasi dengan ETT no. 28, dipasang pack untuk fiksasi. -Pemberian O2 2 L/menit. -Pemberian N2O 2 L/menit. -Enflurane 2vol% 128/60 66
99%
12.50
99%
13.00
110/61
67
99%
-Pasien masih dalam keadaan dioperasi. 100/60 76 - Pemberian: Ephedrin 10 mg Pemberian: -Ketorolac 30 mg -Ondansetron 4 mg Operasi selesai 89/57 60
125/67 73
15.00
134/76 86
99%
15.05
134/70 86
99%
15.10
130/71 86
99%
SKOR ALDRETE
Nilai
Kesadaran Sadar, orientasi baik
2
Dapat
0
Tidak dapat dibangunkan
dibangunkan
Warna
Aktivitas
4 ekstremitas bergerak
2 ekstremitas bergerak
Respirasi
Kardiovaskular
Berubah 20-30%
NILAI ALDRETE SKOR SETELAH 30 MENIT BERADA DI RECOVERY ROOM: - Kesadaran: 2 - Warna kulit: 2 - aktivitas : 2 - respirasi : 2 -Kardiovaskular : 2 TOTAL : 10 DAPAT DIPINDAHKAN KE R.
ANALISA KASUS
DENGAN BENJOLAN DI LEHER, DARI PEMERIKSAAN TANDA VITAL DIDAPATKAN DIDAPATKAN TEKANAN DARAH, NADI, SUHU DAN PERNAPANASAN DALAM BATAS NORMAL. DARI PEMERIKSAAN LABORATORIUM DIDAPATKAN ANEMIA DENGAN HB 8,8 G % PASIEN DIANJURKAN MENJALANI OPERASI SETELAH MENDAPAT PERSETUJUAN DARI DOKTER SPESIALIS ANESTESI PADA TANGGAL 2 FEBRUARI 2012, DIRENCANAKAN ANESTESI UMUM DENGAN PERSIAPAN PUASA 6 JAM SEBELUM OPERASI STATUS FISIK PASIEN MASUK DALAM KATEGORI ASA II
anestesi dimulai pukul 12.50 Obat yang diberikan : 1. premedikasi Miloz 3 mg dan Fentanyl 50 mg 2. Induksi : obat Propofol 100 mg dan Notrixum 25 mg 3. Maintenance : anestesi inhalasi ; N20 2L/menit, O2 2 L/menit dan Enflurane 2 vol%. intubasi menggunakan ETT non-kinking no.28
Pada pasien terjadi perdarahan sebanyak 500
cc,kehilangan cairan diganti sementara dengan Ringer Laktat dengan dipasang selang infus
Premedikasi
1. Miloz ( midazolam ) Dosis premedikasi dewasa 0.07 0.10 mg/kgBB,
disesuaikan dengan umur dan keadaan pasien. Dosis lazim adalah 5 mg. Pada orang tua dan pasien lemah dosisnya 0.025 - 0.05 mg/kgBB. 0,07 mg x 48 = 3,36 mg Dosis pada pasien ini : 3 mg 2. Fentanyl Fentanyl dengan dosis 1-3 g/kgBB Pemeberian fentanyl: 1 mg x 48 kg = 48 mg Dosis pada pasien : 50 mg
medikasi
Propofol
dosis sedasinya 2-3 mg/kgBB -2 mg x 48 kg = 96 mg -Dosis yang diberikan pada pasien: 100 mg
Notrixum
dosis 0,5 mg/kg BB, durasi 15-30 menit 0,5 mg x 48 = 24 mg Dosis pada pasien : 25 mg
Medikasi (2)
Ephedrin, intravena dosis adalah 10-25 mg. Dosis pada pasien 10 mg Ondansetron Dosis 4-8 mg i.v untuk dewasa. Pada pasien diberikan ondansetron dengan dosis 4 mg. Ketorolac Dosis awal :10 mg diikuti dengan 10-30 mg tiap 4 sampai 6 jam Pada pasien diberikan dosis 30 mg.
Maintenance
Enflurane 2 vol%.
Pemberian cairan
Pemberian cairan mengikuti jam (perioperatif) I M+O+1/2 P II M+O+1/4 P III M+O+1/4 P 1V M+O+dan selanjutnya Durasi operasi pada pasien: 2 jam 1. M ( maintainance) = (4 x 10) + (2 x 10) + (1 x 28) = 88 ml 2. Kebutuhan cairan intraoperasi 8 x 48 = 384 ml 3. Kebutuhan cairan puasa (12 jam) Cairan di ruangan tetap diberikan secara di drip sebanyak 500 cc Ringer Laktat 12 x 88 = 1056 ml 500 ml = 556 ml
Pemberian cairan pada jam pertama operasi 88 + 192 + ( 50 % x 556) = 558 ml Pemberian cairan pada jam kedua operasi 88 + 192 + (25 % x 556) = 419 ml Kebutuhan cairan selama operasi : ( 2 jam ) Jam I dan jam II = 558 + 419 = 977 ml Allowed Blood Loss EBV: 65 ml/kgBB = 65 x 48 = 3120 ml ABL 26,4 24/ 26,4 2,4/26,4 x 3120 = 283,6 ml Jumlah yang hilang : kassa sedang 20 + lapangan operasi 100 cc 20 (20 cc) + 100 = 500 cc
transfusi darah untuk menggantikan jumlah perdarahan yang keluar, karena kehilangan darah pada pasien tidak melebihi ABL.
Pada pasien diguyur Ringer Laktat sebanyak 2 kolf
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Anestesi umum tindakan untuk menghilangkan nyeri secara sentral disertai dengan hilangnya kesadaran dan bersifat reversible
Nafas spontan dengan sungkup muka Tindakan singkat (0,5-1 jam) tanpa membuka rongga perut Keadaan pasiencuku p baik (status fisik I atau II)
Periksa peralat an
Pasang infus
Selesai operasi: N2O dihentikan O2 100% beberapa menit untuk mencegah hipoksi difusi
lapisan kulit terjahit N2O dihentikan jika lapisan kulit mulai dijahit
IV. Ekstubasi
Menunggu pasien sampai sadar betul atau sewaktu pasien masih dalam keadaan anestesi yang agak dalam.
V. Pasca bedah
Terus diobservasi (pernapasan, tekanan darah, nadi) sesudah operasi dan anestesi selesai sewaktu masih di kamar bedah dan