Anda di halaman 1dari 16

Menenentukan Kalimat Utama Paragraf

Paragraf terdiri dari satu kalimat utama dan beberapa kalimat penjelas. Kalimat utama merupakan kalimat yang memuat ide pokok dalam satu paragraf. Kalimat utama dijelaskan oleh kalimat-kalimat penjelas. Berdasarkan letak kalimat utamanya paragraf pargaraf digolongkan menjadi paragraf deduktif, induktif, campuran, dan paragraf Deskriptif. Jenisjenis Paragraf :

Paragraf deduktif adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas. Contoh:

Sejak dini, siswa telah ditanamkan berpikir secara ilmiah. Berpikir ilmah dapat ditanamkan kepada siswa sejak sekolah dasar. Bagaimana caranya? Misalnya, ajaklah siwa mengamati dan mencatat jenis dan jumlah tanaman toga yang ada di lingkungan sekolah. Pada saat siswa belajar di SMP. disini siswa diajak untuk bereksperimen kecil dengan membuat percobaan sederhana. Ketika siswa belajar di SMA, berpikir ilmiah lebih ditekankan pada pengerjaan pelatihan yang lebih bervariasi atau juga dapat mengembangkannya. Artinya, untuk belajar berpikir ilmiah, siswa tidak perlu menunggu menjadi mahasiswa yang belajar di universitas. Indonesia merupakan Negara yang kaya akan budaya . Contohnya di pulau Sumatra yang terdiri dari suku batak, suku minang , suku aceh, suku melayu dan lain-lain yang masingmasing memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Bukan hanya dipulau Sumatra saja, bahkan di pulau Jawa, Kalimantan, dan juga pulau-pulau lainnya juga terdapat macam-macam suku dengan kebudayaannya.

Paragraf Induktif adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan penjelasanpenjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik. Paragraf induktif dapat dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu generalisasi, analogi, dan kausalitas

Jangan pernah mematikan komputer langsung dari stop kontak, stabilizer apalagi mencabut langsung kabel power komputer anda, karena kebiasaan tadi bisa merusak komputer baik dari segi Hardware maupun Software. Efek terhadap hardware komputer seperti harddrive rusak pada sektor-sektor tertentu atau bad sector akibat listrik mati mendadak, lalu efek terhadap software seperti hilangnya data atau rusak akibat kebiasaan tadi. Maka untuk mencegah hal itu terjadi baiknya selalu gunakan fitur shutdown pada Komputer anda. Itulah tips mematikan komputer yang benar, agar tidak merusak perangkat keras/lunak komputer. Memang waktu pulang Ahmad tergesa-gesa waktu ditelepon ibunya sakit. Padahal tadinya sudah rencana sepulang dari kantor akan membetulkan rem mobilnya yang sudah mulai tidak lancar. Waktu mengendarai kendaraan pun Ahmad kurang konsentrasi karena teringat pada ibunya yang sakit. Waktu angkutan kota di depan mobil yang dikendarai Ahmad berhenti mendadak mengambil muatan, Ahmad tidak dapat mengontrol laju kendaraannya dan akhirnya menabrak angkot yang mendadak berhenti. Karena lalu lintas sedang padat, maka tabrakan beruntun pun tidak dapat dihindari.

Paragraf Campuran adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat topik.Kalimat topik yang ada pada akhir paragraf merupakan penegasan dari awal paragraf. Contoh:

Rasa hormat terhadap peraturan itu selalu mengalami perkembangan. Anak kecil sampai kira kira berumur delapan tahun memiliki rasa hormat bercampur rasa takut terhadap peraturan. Bagi anak peraturan ini bersifat mistis dan tidak tahu dari mana peraturan itu datang. Saat ini anak belum ada pengalaman yang memadai untuk merumuskan peraturan sehingga tidak dapat lain peraturan harus dipandang sebagai sesuatu yang suci dan tidak dapat diganggu gugat. Sementara itu , untuk mencapai otonomi, seorang anak harus keluar dari tahap heteronomi. Cara mencapainya adalah melalui aktivitas- aktivitas kokoperatif dalam hubungan saling menghormati dan tidak terdapat hubungan otoritas. Arah perkembangan rasa hormat kepada peraturan itu adalah mengerti peraturan peraturan secara otonom dan melaksanakannya. Gagasan utama paragraf tersebut terdapat diawal dan diakhir paragraf (Campuran), yaitu 1. Rasa hormat terhadap peraturan itu selalu mengalami perkembangan. 2. Arah perkembangan rasa hormat kepada peraturan itu adalah mengerti peraturan peraturan secara otonom dan melaksanakannya. Malam harinya kami mulai sibuk. Barang sewaan mulai berdatangan. Tenda dipasang langsung oleh petugas. Keluarga inti berbincang-bincang merancang bagaimana arena harus diatur. Di mana tempat duduk anak yang dikhitan, di mana kursi undangan, tempat pembawa acara, pembicara, dan sebagainya. Sebagian menyiapkan dipan tempat khitanan dengan hiasan-hiasan spreinya. sebagian tetap di dapur menyiapkan makan selanjutnya. Ada pula yang membuat panganan untuk penambah makanan kecil. Pokoknya semua bekerja. Gagasan utama paragraf tersebut terdapat diawal dan diakhir paragraf (Campuran), yaitu 1. Malam harinya kami mulai sibuk. 2. Pokoknya semua bekerja.

Paragraf Deskriptif/Naratif/Menyebar adalah paragraf yang tidak memiliki kalimat utama. Pikiran utamanya menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat pada kalimatkalimat penjelas. Contoh:

Gadis kecil itu. Ia terus memandangi lautan yang biru. Gulungan riak-riak kecil tak membuatnya bergeming. Hembusan hawa pantai nan panas, tak membuat matanya beralih dari laut. Air pantai terus menyapu lembut kulit kakinya. Deburan suara ombak mengisiki telinganya. Hari itu langit tak berawan. Ia terus memandangi laut. Laut yang semakin biru sampai ambang cakrawala.Ia memandangi nelayan yang tengah menepi. Memandangi pulau kecil nan jauh di seberang sana. Ia benci laut! Gadis itu benci laut, karena di sanalah kedua orang tuanya meninggal. Di pinggir jalan banyak orang berjualan kue dan minuman. Harganya murah-murah, Sayang banyak lalat karena tidak jauh dari tempat itu ada tumpukan sampah busuk. Dari sampah, lalat terbang dan hinggap di kue dan minuman. Orang yang makan tidak merasa terganggu oleh lalat itu. Enak saja makan dan minum sambil beristirahat dan berkelakar.

Menemukan Informasi Secara Cepat

11 Votes

Salah satu cara untuk mencari informasi yang diperlukan adalah dengan cara membaca. Membaca sekilas merupakan cara membaca yang mengutamakan kecepatan dengan tidak mengabaikan pemahamannya. Biasanya, kegiatan membaca ini dikaitkan dengan tujuan membaca, keperluan, dan bahan bacaan. Jika ingin memilih acara kesayanganmu, kamu dapat membaca jadwal acara yang dimuat surat kabar. Perhatikan jadwal acara televisi berikut ! Dari jadwal acara televisi tersebut dapat dibuat beberapa pernyataan yang sesuai dengan jadwal tersebut, antara lain :

Acara Hikmah Fajar merupakan acara yang tayang paling awal di RCTI; Acara Cheaper by the Dozen ditayangkan paling akhir di RCTI; Acara Sergap ditayangkan pukul 12.30 di RCTI; Film kartun Tom & Jerry tayang pukul 16.00 di TPI; Acara Hidayah-Mu tayang pukul 14.30 di TPI; Acara Kiss Plus tayang pukul 10.00 di Indosiar Dan sebagainya

Perhatikan Jadwal Perjalanan kereta api berikut ! Dari jadwal perjalanan di atas dapat dinyatakan :

Kereta Gaya Baru Malam adalah kereta api ekonomi paling awal datang di Stasiun Jombang; Kereta Logawa adalah kereta api yang datang paling akhir di Satsiun Jombang; Kereta Argo Wilis No 5 adalah kereta exetutive tujuan Bandung; Kereta Mutiara Selatan adalah kereta api kelas bisnis; Kereta api Gaya Baru Malam adalah kereta yang paling awal meninggalkan Stasiun Jombang; Kereta api Turangga No. 38 Jurusan Bandung-Surabaya tiba di Stasiun Jombang pukul 06.20; dan lain-lain

Menentukan Isi Bacaan

15 Votes

Bacaan terdiri atas beberapa paragraf. Setiap bacaan memuat inti masalah yang ingin disampaikan. Isi bacaan masing-masing paragraf merupakan inti masalah yang dibahas dalam bacaan. Isi bacaan meliputi apa yang dibahas, berkaitan dengan orang yang ada dalam bacaan, berkaitan dengan waktu dan tempat kejadian dalam bacaan. Perhatikan bacaan di bawah ini. Berkemah Hari ini siswa kelas IV SD Maju Pintar mengadakan perkemahan. Kegiatan berkemah dilaksanakan untuk melatih kemandirian para siswa. Hari Sabtu pukul 06.00 para murid sudah berkumpul di halaman sekolah. Tepat pukul 06.30 mereka berangkat menuju Bumi Perkemahan Sekipan, Tawangmangu. Mereka tampak bergembira ria menikmati perjalanan. Setibanya di tempat tujuan, mereka mendirikan tenda. Selanjutnya, mereka mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan kebutuhan makan dan minum. Persiapan itu dimulai dengan menjerang air, menanak nasi, serta memasak sayur dan lauk pauk. Semua bahan makanan yang dibawa para siswa berasal dari sumbangan orangtua siswa. Pada sore hari kegiatan itu baru selesai dengan tuntas. Setelah makan malam bersama, mereka berkumpul di tengah lapangan dan mengadakan acara api unggun. Ada empat regu yang mengisi acara api unggun tersebut. Ada yang bermain drama, menyanyi, menari, dan sebagainya. Keesokan harinya mereka mengadakan jelajah tempat. Pada acara ini, selain muncul keseriusan, terjadi juga peristiwa peristiwa lucu yang dapat mengocok perut. Kegiatan ini benar-benar menjadi sebuah kenangan yang sulit dilupakan. Menggunakan Kalimat Tanya Kata tanya siapa menanyakan orang (pelaku, penderita). Contoh : Siapa yang sedang berkemah ? ( siswa kelas IV SDN Maju Pintar ) Di mana menanyakan tempat. Contoh : Di mana api unggun dilaksanakan ? ( di tengah lapangan ) Ke mana menanyakan tujuan. Contoh : Ke mana mereka pergi pada hari Sabtu ? ( Bumi Perkemahan Sekipan, Tawangmangu ) Dari mana menanyakan asal. Contoh : Dari mana asal bahan makanan yang mereka masak ? ( sumbangan orangtua siswa ) Mengapa menanyakan alasan. Contoh : Mengapa mereka pergi berkemah ? (untuk melatih kemandirian ) Kapan menanyakan waktu. Contoh : Kapan mereka berangkat ke bumi perkemahan ? ( hari Sabtu ) Berapa benanyakan jumlah. Contoh : Berapa regu yang mengisi acara api unggun ? ( empat regu )

Menentukan Pikiran Pokok Bacaan Pikiran pokok adalah ide utama dari sebuah paragraf. Pikiran pokok dalam suatu paragraf biasanya terdapat di awal paragraf, di akhir, atau di awal dan di akhir paragraf. Pikiran pokok pada umumnya dijelaskan dengan kalimat-kalimat penjelas sebagai uraian dari pikiran pokok atau gagasan pokok. Perhatikan paragraf berikut ! Marpaung adalah anak yang rajin. Setiap ada PR dari guru di sekolah, dia selalu mengerjakan dengan baik, bahkan dia mengerjakan lebih dahulu. Dia tidak pernah menunda-nunda pekerjaan. Begitu pula jika ada pekerjaan rumah dari orang tuanya. Dia juga mengerjakannya dengan rajin. Pekerjaan seperti memberi makan ayam dan membersihkan ruang selalu dikerjakan dengan baik. Pikiran pokok dari paragraf di atas adalah Marpaung anak yang rajin. Kata rajin dapat ditunjukkan dengan kalimat selalu mengerjakan PR, membantu pekerjaan orang tua, memberi makan ayam, dan lain sebagainya. Menentukan Kalimat Yang Sesuai dengan Paragraf Paragraf terdiri atas sekumpulan kalimat yang saling berhubungan. Kalimat-kalimat tersebut membentuk satu pikiran pokok. Kita dapat menentukan kalimat yang sesuai dengan isi paragraf dengan cara membahasakan kembali paragraf dengan pernyataan yang lain. Dari paragraf di atas dapat ditentukan beberapa kalimat tanya yang sesuai, misalnya : Bagaimana sifat Marpaung ? Apa saja yang dilakukan Marpaung di rumah ?

Menentukan Isi Pengumuman

20 Votes

Pengumuman merupakan berita yang bertujuan memberikan sesuatu kepada pembaca. Pengumuman yang baikmenggunakan bahasa yang singkat, padat dan mudah dipahami isinya. Bahasa yang singkat berarti bahasa itu ringkas, tidak berbelit-belit. Bahasa pengumuman harus padat, maksudnya ada keterpaduan antar paragraf, terdapat hubungan erat antara kalimat satu dengan lainya dalam sebuah paragraf. Pengumuman harus memuat kepada siapa pengumuman ditujukan atau sasaran pengumuman; isi pengumuman; tempat dan tanggal pengumuman dibuat, serta pembuat pengumuman. Perhatikan contoh pengumuman berikut :

Menentukan Isi Pengumuman Isi pengumuman merupakan maksud yang ingin disampaikan dalam pengumuman. Cara menentukan isi pengumuman adalah dengan membaca kalimat pembukan dan isi pengumuman yang terdiri dari hari, tanggal, waktu, tempat dan keperluan. Dari contoh pengumuman di atas maka dapat ditentukan sebagai berikut :

Kalimat pembuka : Dalam rangka menjaga kebersihan sekolah akan diadakan kerja bakti. Hari, tanggal : Sabtu, 6 Mei 2006 Waktu : Pukul 08.00 10.30 Tempat : Lingkungan sekolah Keperluan : Anak laki-laki diminta membawa sabit atau cangkul, sedangkan anak perempuan diminta membawa sapu lidi atau ijuk dan keranjang sampah

Jadi isi pengumuman di atas adalah Sekolah akan mengadakan kerja bakti di lingkungan sekolah pada hari Sabtu tanggal 6 Mei 2006 mulai pukul 08.00 10.30. Anak laki-laki diminta membawa sabit atau cangkul dan anak perempuan membawa sapu lidi dan keranjang sampah.

Meringkas Paragraf

35 Votes

Sebuah paragraf terdiri dari beberapa kalimat yang saling berhubungan. Sebuah paragraf dapat diringkas dan ditemukan tema dan pesannya. Ringkasan adalah cara menyajikan karangan asli dalam bentuk singkat, walaupun singkat ringkasan harus tetap mempertahankan urutan dan sudut pandang penulis asli. Ringkasan terdiri dari beberapa kalimat yang utuh. Ringkasan dibuat untuk mempermudah mengetahui isi sebuah tulisan. Cara membuat ringkasan yaitu dengan memahami dengan baik isi bacaan yang akan diringkas, mencatat gagasan utama dengan kalimat sendiri. Perhatikan contoh paragraf berikut : Seruni, gadis cilik berusia enam tahun. Dia hidup bersama ibu dan kakak perempuannya. Sang ayah meninggal dalam kecelakaan. Kini, ibunyalah yang menanggung beban hidup keluarganya. Seruni lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Dia tidak memiliki teman. Bahkan, kakaknya juga tidak mempedulikannya. Seruni terlahir sebagai gadis cilik yang bisu dan tuli. Seruni hanya dapat bermain dengan ibu dan kawan khayalannya.

Pada paragraf di atas kamu dapat menemukan ide pokoknya. Kamu dapat menggunakan kalimat pertanyaan di bawah ini untuk menemukan ide pokoknya.

Siapa gadis cilik yang berusia 6 tahun ? ( Seruni ) Dengan siapa seruni tinggal ? (bersama ibu dan kakak perempuannya ) Apa yang dilakukan seruni setiap harinya ? (Seruni lebih banyak menghabiskan waktu di rumah ) Bagaimana keadaan Seruni?( Seruni gadis cilik yang bisu dan tuli )

Ide pokok paragraf di atas adalah sebagai berikut : Seruni tinggal bersama ibu dan kakak perempuannya. Dia banyak menghabiskan waktunya di rumah. Seruni adalah gadis cilik yang bisu dan tuli. Ringkasan paragraf di atas adalah Seruni gadis cilik yang bisu dan tuli tinggal bersama ibu dan kakak perempuanya. Dia banyak menghabiskan waktunya di rumah karena dia tidak memiliki teman. Untuk memahami tema dapat dilihat dari ide pokok paragraf tersebut. Ide. Tema adalah inti atau ide pokok sebuah paragraf. Untuk menemukan tema pahami dulu ide pokok paragraf. Tema biasanya disimpulkan dalam satu kalimat. Ide pokok paragraf adalah : Seruni tinggal bersama ibu dan kakak perempuannya. Dia banyak menghabiskan waktunya di rumah. Seruni adalah gadis cilik yang bisu dan tuli. Jadi tema paragraf di atas adalah : Seruni gadis cilik yang bisu dan tuli.

Petunjuk Pemakaian

11 Votes

Petunjuk adalah sesuatu tanda untuk menunjukkan atau memberi tahu. Pemakaian adalah proses, cara, atau penggunaan. Petunjuk pemakaian adalah suatu tanda untuk menunjukkan dalam penggunaan. Kamu harus mengetahui petunjuk pemakaian sebelum menggunakan agar kamu dapat menggunakan secara baik dan benar. Sebelum kita melakukan sesuatu hendaklah kita membaca petunjuknya. Seperti halnya yang dilakukan Rani. Rani siwa kelas IV SD Maju Jaya ini sedang sakit demam. Badan Rani panas. Rani diantar ibu periksa ke dokter. Kata dokter, Rani demam dan harus segera diobati. Rani diberi obat oleh dokter. Rani tidak boleh sembarangan minum obat. Rani harus mematuhi petunjuk pemakaian obat. Coba kamu perhatikan petunjuk pemakaian obat berikut ini.

1. Usia 4-6 tahun 2. Usia 7-11 tahun 3. 12 tahun ke atas 1 sendok 3 kali sehari

1/4 1/2

sendok sendok

3 3

kali kali

sehari sehari

Karena Rani siswa kelas IV SD, berarti usia Rani termasuk dalam usia 7-12 tahun. Sehingga Rani harus meminum obat tersebut sebanyak 3 kali sehari dengan takaran 1/2 sendok sekali minum.

Mengurutkan Petunjuk Pemakaian


Petunjuk pemaikaian dapat diurutkan sesuai urutan yang logis. Apabila petunjuk tersebut disusun dengan benar petunjuk tersebut dapat digunakan sebagai pedoman mengerjakan sesuatu dengan benar. Cara menyusun petunjuk yang disajikan secara acak adalah sebagai berikut : 1. Perhatikan kalimat yang merupakan langkah mengerjakan sesuatu dengan saksama; 2. Pilihlah langkah paling dasar sebagai langkah pertama mengerjakan sesuatu; 3. Pilihlah langkah selanjutnya dengan memperhatikan apakah sesuai dengan urutan dari langkah sebelumnya; 4. Bacalah kembali dengan teliti petunjuk yang disusun, jangan sampai ada petunjuk yang terlewatkan. Sambil membaca petunjuk yang kamu susun, bayangkan urutan petunjuk tersebut apabila kamu laksanakan sesungguhnya. Contoh petunjuk pemakaian senter :

1). Tutup kembali bagian yang sudah dibuka; 2). Buka tutup bagian belakang; 3). Tekan tombol dengan baik; 4). Masukkan baterai dengan kepala ke arah depan semua.

Urutan yang tepat petunjuk pengunaan senter adalah :


1). Buka tutup bagian belakang (2); 2). Masukan baterai dengan kepala ke arah depan semua (4); 3). Tutup kembali bagian yang sudah dibuka (1) ; 4). Tekan tombol dengan baik (3).
About these ads

Menyimpulkan Isi Percakapan

8 Votes

Percakapan hampir sama dengan wawancara. Baik dalam wawancara maupun percakapan, ada pihak yang bertanya dan pihak yang menjawab. Perbedaannya, dalam percakapan, penanya dan penjawab dapat berbicara bergantian, sedangkan dalam wawancara tidak demikian. Selama membaca teks percakapan, kamu harus memerhatikan tanda baca dan jenis kalimat yang dibacanya. Misalnya, bertanya, menyuruh, menjawab, meminta, atau yang lain. Setiap jenis kalimat yang dibaca memiliki intonasi yang berbeda. Percakapan memuat pokok-pokok pembicaraan. Simpulan percakapan merupakan garis besaratau pokok masalah yang dibahas dalam percakapan tersebut. Perhatikan percakapan berikut ! Percakapan antara Reni dan Beti di atas membicarakan tentang kegiatan Rani selama liburan. Rani berlibur ke rumah pamanya yang baru pulang dari luar negeri, Rani diberi oleholeh berupa buku dongeng karya Anderson. Buku karya Anderson isinya sangat mengagumkan. Jadi, kesimpulan percakapan di atas adalah : Buku dongeng karya Anderson sangat mengagumkan. Perhatikan contoh percakapan berikut : Guru :Apakah kamu tahu gambar ini ? Feri :Tahu, Pak. Itu gambar kadal. Guru :Kamu tentu sudah mengenal gambar ini ! Tia :Gambar Komodo, Pak !

Feri :Berasal dari manakah Komodo itu, Pak ? Guru :Komodo berasal dari pulau Komodo. Feri :Pulau Komodo terletak di mana, Pak ? Guru :Pulau Komodo terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur Percakapan di atas membicarakan asal binatang Komodo. Feri menanyakan asal daerah Komodo hidup. Simpulan percakapan tersebut adalah : Komodo berasal dari Pulau Komodo.

Menulis Surat Undangan

2 Votes

Jenis surat terdiri atas surat pribadi, surat resmi, surat dinas, surat permohonan maaf, surat ucapan terima kasih, surat permohonan izin, surat edaran, dan surat undangan. Surat undangan berisi permintaan agar si penerima surat turut serta pada suatu kegiatan. Kegiatan itu diadakan oleh pihak pengirim surat. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis surat undangan antara lain menggunakan bahasa yang sopan, menyampaikan maksud undangan (tempat, waktu, dan acara), dan mencantumkan identitas pengundang. Contoh : Undangan Kepada Teman-Temanku Siswa Kelas V di SD Mekarjati Salam bahagia selalu, Teman-teman, alangkah senangnya jika pada hari ulang tahunku yang ke-11 nanti, temanteman dapat hadir memeriahkan acara tersebut. Acara tersebut diselenggarakan pada: hari, tanggal : Minggu, 15 Mei 2008 waktu : pukul 10.0012.00 WIB Hadir ya, ke rumahku di Jalan Bintang No. 50, Bandung. Atas perhatian teman-teman, aku ucapkan terima kasih. Salam, Sahabatmu, Anandita
About these ads

Kalimat Majemuk

10 Votes

Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Setiap kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakannya. Jenis-jenis kalimat majemuk adalah: 1. Kalimat Majemuk Setara 2. Kalimat Majemuk Bertingkat 3. Kalimat Majemuk Campuran 4. Kalimat Majemuk Rapatan.

Kalimat majemuk setara


Kalimat majemuk setara yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya sejajar atau sederajat. Berdasarkan kata penghubungnya (konjungsi), kalimat majemuk setara terdiri dari lima macam, yakni: Konjungsi Jenis urutan waktu kemudian, lalu, lantas penguatan/Penegasan bahkan penggabungan dan pemilihan atau tetapi, sedangkan, berlawanan melainkan Konjungsi Jenis tetapi, sedangkan, berlawanan melainkan pemilihan atau penggabungan dan penguatan/Penegasan bahkan urutan waktu kemudian, lalu, lantas Contoh: 1. Juminten pergi ke pasar. 2. Norif berangkat ke bengkel. (kalimat tunggal 2)

(kalimat

tunggal

1)

Juminten pergi ke pasar sedangkan Norif berangkat ke bengkel. (kalimat majemuk)

Kalimat majemuk bertingkat

Kalimat majemuk bertingkat yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda. Di dalam kalimat majemuk bertingkat terdapat unsur induk kalimat dan anak kalimat. Anak kalimat timbul akibat perluasan pola yang terdapat pada induk kalimat. Berdasarkan kata penghubungnya (konjungsi), kalimat majemuk bertingkat terdiri dari sepuluh macam, yakni: Konjungsi Jenis

alat dengan, tanpa cara dengan, tanpa kenyataan padahal pengakibatan maka, sehingga penjelasan bahwa penyebaban sebab, karena, oleh karena perbandingan seperti, bagaikan, alih-alih perlawanan (konsesif) walaupun, kendati(pun), biarpun tujuan agar, supaya, biar syarat jika, kalau, manakala, andaikata, asal(kan) Contoh: 1. Kemarin ayah mencuci motor. (induk kalimat) 2. Ketika matahari berada di ufuk timur. (anak kalimat sebagai pengganti keterangan waktu)

Ketika matahari berada di ufuk timur, ayah mencuci motor. (kalimat majemuk bertingkat cara 1) Ayah mencuci motor ketika matahari berada di ufuk timur. (kalimat majemuk bertingkat cara 2)

Kalimat majemuk campuran


Kalimat majemuk campuran yaitu gabungan antara kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Sekurang-kurangnya terdiri dari tiga kalimat. Contoh: 1. Toni bermain dengan Kevin. (kalimat tunggal 1) 2. Rina membaca buku di kamar kemarin. (kalimat tunggal 2, induk kalimat) 3. Ketika aku datang ke rumahnya. (anak kalimat sebagai pengganti keterangan waktu)

Toni bermain dengan Kevin, dan Rina membaca buku di kamar, ketika aku datang ke rumahnya. (kalimat majemuk campuran)

Kalimat majemuk rapatan


Kalimat majemuk rapatan yaitu gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena subjek, predikat atau objeknya sama maka bagian yang sama hanya disebutkan sekali.

Contoh: Pekerjaannya hanya makan. (kalimat tunggal 1) Pekerjaannya hanya tidur. (kalimat tunggal 2) Pekerjaannya hanya merokok. (kalimat tunggal 3)

Pekerjaannya hanya makan, tidur, dan merokok. (kalimat majemuk rapatan)

Kata Turunan

2 Votes

Kata Turunan
Secara umum, pembentukan kata turunan dengan imbuhan mengikuti aturan penulisan kata yang ada di bagian sebelumnya. Berikut adalah beberapa informasi tambahan untuk melengkapi aturan tersebut.

Jenis imbuhan
Jenis imbuhan dalam bahasa Indonesia dapat dikelompokkan menjadi: 1. Imbuhan sederhana; hanya terdiri dari salah satu awalan atau akhiran. 1. Awalan: me-, ber-, di-, ter-, ke-, pe-, per-, dan se2. Akhiran: -kan, -an, -i, -lah, dan -nya Imbuhan gabungan; gabungan dari lebih dari satu awalan atau akhiran. 1. ber-an dan ber-i 2. di-kan dan di-i 3. diper-kan dan diper-i 4. ke-an dan ke-i 5. me-kan dan me-i 6. memper-kan dan memper-i 7. pe-an dan pe-i 8. per-an dan per-i 9. se-nya 10. ter-kan dan ter-i Imbuhan spesifik; digunakan untuk kata-kata tertentu (serapan asing). 1. Akhiran: -man, -wan, -wati, dan -ita. 2. Sisipan: -in-,-em-, -el-, dan -er-.

Awalan mePembentukan dengan awalan me- memiliki aturan sebagai berikut: 1. tetap, jika huruf pertama kata dasar adalah l, m, n, q, r, atau w. Contoh: me- + luluh meluluh, me- + makan memakan. 2. me- mem-, jika huruf pertama kata dasar adalah b, f, p*, atau v. Contoh: me- + baca membaca, me- + pukul memukul*, me- + vonis memvonis, me- + fasilitas + i memfasilitasi. 3. me- men-, jika huruf pertama kata dasar adalah c, d, j, atau t*. Contoh: me- + datang mendatang, me- + tiup meniup*. 4. me- meng-, jika huruf pertama kata dasar adalah huruf vokal, k*, g, h. Contoh: me+ kikis mengikis*, me- + gotong menggotong, me- + hias menghias. 5. me- menge-, jika kata dasar hanya satu suku kata. Contoh: me- + bom mengebom, me- + tik mengetik, me- + klik mengeklik. 6. me- meny-, jika huruf pertama adalah s*. Contoh: me- + sapu menyapu*. Huruf dengan tanda * memiliki sifat-sifat khusus: 1. Dilebur jika huruf kedua kata dasar adalah huruf vokal. Contoh: me- + tipu menipu, me- + sapu menyapu, me- + kira mengira. 2. Tidak dilebur jika huruf kedua kata dasar adalah huruf konsonan. Contoh: me- + klarifikasi mengklarifikasi. 3. Tidak dilebur jika kata dasar merupakan kata asing yang belum diserap secara sempurna. Contoh: me- + konversi mengkonversi.

Aturan khusus
Ada beberapa aturan khusus pembentukan kata turunan, yaitu: 1. 2. 3. 4. ber- + kerja bekerja (huruf r dihilangkan) ber- + ajar belajar (huruf r digantikan l) pe + perkosa pemerkosa (huruf p luluh menjadi m) pe + perhati pemerhati (huruf p luluh menjadi m)

Kata turunan
Secara umum, pembentukan kata turunan dengan imbuhan mengikuti aturan penulisan kata yang ada di bagian sebelumnya. Berikut adalah beberapa informasi tambahan untuk melengkapi aturan tersebut.

Jenis imbuhan
Jenis imbuhan dalam bahasa Indonesia dapat dikelompokkan menjadi: 1. Imbuhan sederhana; hanya terdiri dari salah satu awalan atau akhiran. 1. Awalan: me-, ber-, di-, ter-, ke-, pe-, per-, dan se2. Akhiran: -kan, -an, -i, -lah, dan -nya

Imbuhan gabungan; gabungan dari lebih dari satu awalan atau akhiran. 1. ber-an dan ber-i 2. di-kan dan di-i 3. diper-kan dan diper-i 4. ke-an dan ke-i 5. me-kan dan me-i 6. memper-kan dan memper-i 7. pe-an dan pe-i 8. per-an dan per-i 9. se-nya 10. ter-kan dan ter-i Imbuhan spesifik; digunakan untuk kata-kata tertentu (serapan asing). 1. Akhiran: -man, -wan, -wati, dan -ita. 2. Sisipan: -in-,-em-, -el-, dan -er-.

Awalan mePembentukan dengan awalan me- memiliki aturan sebagai berikut: 1. tetap, jika huruf pertama kata dasar adalah l, m, n, q, r, atau w. Contoh: me- + luluh meluluh, me- + makan memakan. 2. me- mem-, jika huruf pertama kata dasar adalah b, f, p*, atau v. Contoh: me- + baca membaca, me- + pukul memukul*, me- + vonis memvonis, me- + fasilitas + i memfasilitasi. 3. me- men-, jika huruf pertama kata dasar adalah c, d, j, atau t*. Contoh: me- + datang mendatang, me- + tiup meniup*. 4. me- meng-, jika huruf pertama kata dasar adalah huruf vokal, k*, g, h. Contoh: me+ kikis mengikis*, me- + gotong menggotong, me- + hias menghias. 5. me- menge-, jika kata dasar hanya satu suku kata. Contoh: me- + bom mengebom, me- + tik mengetik, me- + klik mengeklik. 6. me- meny-, jika huruf pertama adalah s*. Contoh: me- + sapu menyapu*. Huruf dengan tanda * memiliki sifat-sifat khusus: 1. Dilebur jika huruf kedua kata dasar adalah huruf vokal. Contoh: me- + tipu menipu, me- + sapu menyapu, me- + kira mengira. 2. Tidak dilebur jika huruf kedua kata dasar adalah huruf konsonan. Contoh: me- + klarifikasi mengklarifikasi. 3. Tidak dilebur jika kata dasar merupakan kata asing yang belum diserap secara sempurna. Contoh: me- + konversi mengkonversi.

[sunting] Aturan khusus


Ada beberapa aturan khusus pembentukan kata turunan, yaitu: 1. ber- + kerja bekerja (huruf r dihilangkan) 2. ber- + ajar belajar (huruf r digantikan l)

3. pe + perkosa pemerkosa (huruf p luluh menjadi m) 4. pe + perhati pemerhati (huruf p luluh menjadi m)

Anda mungkin juga menyukai