Anda di halaman 1dari 32

Pengantar Logika Proposisional

Dosen : Made Agung Raharja., S.Si., M.Cs

Definisi
Setiap penyataan yang hanya memiliki satu nilai benar atau salah disebut proposisi (proposition) sehingga logika yang menangani atau memproses atau memanipulasi penarikan kesimpulan secara logis dari proposisi-proposisi disebut Logika Proposisional (propositional Logic atau prpositional Calculus)

Proposisi-proposisi dapat digabung dan dimanipulasi sedemikian rupa dengan berbagai cara sehingga membentuk proposisi yang rumit. Penggabungan tersebut dilakukan dengan perangkai-perangkai (connectives) sehingga disebut proposisi majemuk (compound propositions).

Proposisi majemuk sebenarnya terdiri dari banyak proposisi atomik. Proposisi atomik adalah proposisi yang tak dapat dipecahpecah menjadi beberapa proposisi lagi. Contoh 1 :
Belajarlah! Apabila diubah menjadi kalimat yang lengkap tanpa mengubah artinya menjadi ? Anda harus belajar dengan rajin

Contoh berikut terdapat dua buah proposisi


Belajarlah, atau anda gagal! Jadi, Kalimat Lengkapnya : Anda harus belajar dengan rajin atau anda akan gagal ujian.

Proposisi pertama anda harus belajar dengan rajin dan proposisi kedua anda akan gagal keduanya dirangkai dengan perangkai atau.

Persoalan lain yang mungkin terjadi adalah suatu kalimat yang telah memiliki perangkai pada subjeknya. Contoh :
Ayah dan Ibu pergi ke solo Kalimat tersebut harus dipisah pada perangkaian untuk dijadikan proposisi, tetapi tetap memiliki arti yang sama. Menjadi ? Ayah pergi ke solo dan ibu pergi ke solo

Tautologi
Ada proposisi-proposisi yang disebut tautologi (tautology), yakni proposisiproposisi yang nilainya selalu benar. Tautologi menghasilkan implikasi-implikasi secara logis (logical implication) dan ekuivalen-ekuivalen secara logis (logical equivalences)

Implikasi dan Ekuivalensi Logis


Implikasi Logis merupakan dasar dari penalaran yang kuat (sound reasoning), sedangkan ekuivalensi logis menunjukkan bagaimana proposisi-poposisi dapat dimanipulasi secara aljabar (algebraically) Secara matematis sehingga disebut logika matematika.

Argumen
Untuk mempermudah memanipulasi logika maka satu proposisi yang mempunyai arti sama dan yang berada di setiap pernyataan di dalam argumen akan digantikan dengan satu huruf, termasuk pada semua premispremis dan kesimpulan baik berbentuk majemuk ataupun tunggal.

Contoh :
1. Jika anda belajar rajin, maka anda lulus ujian 2. Jika anda lulus ujian, maka anda senang 3. Dengan demikian, jika anda belajar rajin, maka anda senang

Penggantian proposisi dengan huruf :


A = anda belajar rajin B = anda lulus ujian C = anda senang

Selanjutnya bentuk argumen tersebut menjadi


1. Jika A, maka B 2. Jika B, maka C 3. Jika A, maka C

Bentuk argumen diatas dinamakan Silogisme Hipotetis

Contoh lain :
1. Program komputer ini mempunyai bug, atau masukannya salah 2. Masukannya tidak salah 3. Dengan demikian, program komputer ini mempunyai bug

Penggantian proposisi dengan huruf : A = Program komputer ini mempunyai bug B = Masukannya salah

Maka bentuk argumen tersebut akan menjadi


1. A atau B 2. Tidak B 3. A

Argumen tersebut diatas dinamakan Silogisme Disjungtif

Contoh :
1. Jika lampu lalu lintas menyala merah, maka semua kendaraan berhenti. 2. Lampu lalu lintas menyala merah. 3. Dengan demikian, semua kendaraan berhenti

Penggantian proposisi dengan huruf :


A = Lampu lalu lintas menyala merah B = Semua kendaraan berhenti

Maka bentuk argumen tersebut akan menjadi


1. Jika A, maka B 2. A 3. B

Argumen tersebut diatas dinamakan Modus Ponens (MP) atau Modus ponendo Ponens (MPP)

Contoh :
1. Jika Badu belajar rajin, maka ia lulus ujian 2. Badu tidak belajar rajin 3. Dengan demikian, Badu tidak lulus ujian

Penggantian proposisi dengan huruf :


A = Badu belajar rajin B = Badu lulus ujian

Jadi bentuk argumen tersebut akan menjadi :


1. Jika A, maka B 2. Tidak A 3. Tidak B

Argumen tersebut diatas dinamakan Modus Tollens (MT) atau Modus Tollendo Tollens (MTT)

Argumen yang berbentuk Modus Ponens, Modus Tollens bersama-sama dengan Hypothetical Syllogism dan Disjunctive Sylogism merupakan argumen-argumen yang penting di dalam logika. Hukum-hukum logika proposissional dibentuk dariargumenargumen yang sudah dibuktikan validitasnya.

2.3 PROPOSISI-PROPOSISI
Proposisi adalah pernyataan-pernyataan yang berada pada suatu argumen dan pernyataan tersebut hanya mempunyai nilai benar atau salah. Contoh : Program komputer ini mempunyai bug Contoh diatas merupakan proposisi yang bisa bernilai benar atau salah.

Persoalan mungkin terjadi adalah pengertian teknis dalam bentuk penilaian benar atau salah tidak selalu bisa terjadi. Contoh :
Angka 13 adalah angka sial Angka 8 adalah angka keberuntungan Warna merah adalah warna bahagia

Contoh-contoh diatas akan menimbulkan perdebatan karena tidak semua orang mempunyai pendapat yang sama, bahkan mungkin ada yang tidak mempunyai pendapat atau menganggapnya tidak mempunyai arti apa-apa. Dalam kasus ini proposisi tidak bisa dipakai karena nilai benar atau salah tidak bisa secara teknis dapat ditentukan.

Selain itu, pernyataan yang berupa kalimat perintah dan kalimat pertanyaan tidak bisa dipakai pada proposisi. Contoh :
Badu, kerjakan tugas tersebut! Badu, apakah engkau sudah mengerjakan tugas tersebut?

Suatu proposisi tidak boleh digantikan dengan proposisi lain yang artinya sama. Contoh :
Badu tidak lapar Badu kenyang

Pemberian variabel proposisioanal harus berlainan karena proposisi tidak diijinkan menafsir arti kalimat.

A = Badu lapar, maka Tidak A = Badu tidak lapar B = Badu kenyang, maka Tidak B = Badu tidak kenyang

Jadi tidak diperbolehkan mengganti Tidak A dengan B, walaupun arti kalimatnya sama.

Pemberian Nilai
Huruf A, B, C dan seterusnya digunakan untuk menggantikan proposisi dan disebut variabelvariabel proposisional, dan hanya memiliki nilai benar (True = T) atau salah (False = F). Jadi pemberian nilai (assignment) pada varibel-variabel proposisional, hanya ada T dan atau F Simbol berupa huruf T dan F disebut konstanta-konstanta proposisional.

LATIHAN SOAL : SOAL 1


Manakah dari kalimat-kalimat atau pernyataan-pernyataan berikut yang merupakan proposisi, dan tentukan nilai kebenarannya T atau F ? Bandung adalah ibukota Provinsi Jawa Timur. 2+3=5
26

x + 5 = 11 Jawablah pertanyaan ini ! Jam berapakah ini ? x + 1 = 5 jika x = 2 x + y = y + z jika x = z

27

SOAL 2
Bagaimanakah bentuk kebalikan (lawan) dari proposisi berikut ? Hari ini adalah hari Minggu. Tidak ada musim hujan di Indonesia. 2+3=5 Tidak ada Candi Borobudur di Daerah Istimewa Yogyakarta.

SOAL 3 Manakah dari pernyataan-pernyataan berikut yang merupakan proposisi ? Apakah jawabanmu ini sudah benar, Bowo ? Bowo pergi kuliah. 4 adalah angka prima. 4 adalah bukan angka prima. Bowo, pergilah kuliah sekarang juga !
29

SOAL 4 Manakah dari pernyataan-pernyataan berikut yang berupa proposisi atomic dan yang berupa proposisi majemuk ? Setiap orang Indonesia kaya raya. Bowo kaya raya, demikian juga Dewi. Bowo dan Dewi sama-sama kaya raya. Badu kaya raya dan memiliki banyak harta. Dino kaya raya atau banyak hartanya.
30

SOAL 5 Berilah nilai konstanta proposisional T atau F pada pernyataan-pernyataan berikut ini : Yogyakarta ibukota Negara Indonesia. Angka 8 adalah angka genap. Amerika berbentuk Negara republik. Indonesia berbentuk Negara serikat. Perang Sipil sama dengan Perang Saudara.
31

TERIMA KASIH

32

Anda mungkin juga menyukai