Anda di halaman 1dari 5

CHEWABLE TABLET & CHEWING GUM

Farah Fauzia (0906640791)

CHEWABLE TABLET Definisi bentuk sediaan Tablet kunyah merupakan bentuk sediaan yang dirancang untuk secara mekanis terdisintegrasi di dalam mulut. Tablet jenis ini memiliki kemampuan disintegrasi yang lebih cepat dan sempurna dibandingkan dengan formulasi tablet standar. Menurut US pharmacopeia, jenis tablet diformulasi dan dibuat sedemikian hingga mampu dikunyah dan meninggalkan rasa enak di mulut, yang mudah ditelan dan tidak meninggalkan rasa pahit atau tidak enak setelahnya. Tablet kunyah telah digunakan dalam formulasi tablet untuk anak-anak, khususnya dalam bentuk multivitamin. Beberapa jenis obat lain yang digunakan dalam bentuk sediaan ini di antaranya: antasida; anti-histamin; anti-motality agent; antiepilepsi; antibiotik; pengobaran asma; dan analgesik. Kelebihan dan Kekurangan Beberapa kelebihan tablet kunyah: Alternatif sediaan yang baik untuk pasien yang sulit menelan, seperti anak-anak dan lansia Lebih sederhana dan mudah karena tidak perlu diminum dengan air Bioavailibilitas yang baik karena lebih mudah dan cepat diserap tubuh (disintegrasinya lebih baik daripada formulasi tablet standar) Memiliki rasa yang enak

Sedangkan beberapa kekurangannya: Membutuhkan banyak strategi taste-masking untuk menutupi rasa dari kebanyakan zat aktif yang rasanya tidak enak Memerlukan banyak macam eksipien untuk memenuhi standar tablet kunyah Tidak cocok untuk bayi, balita, atau bagi pasien yang tidak sadarkan diri

Faktor Mempengaruhi Pembuatan Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pembuatan tablet kunyah: Faktor standar dalam formulasi tablet (kompaktibilitas, aliran, dll), dan faktor disintegrasi tablet Kontrol lingkungan pada pembuatan tablet (suhu, humiditas, dll)

Kontrol jumlah, jenis, dan karakteristik eksipien untuk memenuhi kepuasan rasa dan menyesuaikan proses manufaktur

Jenis dan Contoh Eksipien Beberapa jenis eksipien yang digunakan untuk tablet kunyah dan contohnya adalah sebagai berikut: Bahan pengikat; digunakan untuk mengikat tablet. Pengikat untuk tablet kunyah umumnya memiliki kelebihan memperbaiki disintegrasi sekaligus rasa dari tablet. Contoh: manitol, laktosa, sukrosa, sorbitol. Bahan coating; digunakan untuk menutupi rasa tidak enak dari tablet kunyah. Contoh: karboksimetilselulosa, etil selulosa,dan polivinil alkohol. Bahan pemanis; digunakan untuk memberi rasa enak dari tablet kunyah. Contoh: xylitol (gula alcohol paling manis); fruktosa; honey powder; gula compressible (misal:sukorsa tergranulasi); pemanis buatan (misal:aspartame); Bahan pemberi rasa; digunakan untuk memberi rasa enak dari tablet kunyah. Dapat berupa bentuk minyak atau kering. Contoh pemberi rasa berdasarkan jenisnya: Tabel 1. Pemberi Rasa dan Jenisnya

Sumber: Ref.18 dalam Conway, 2008. Proses Manufaktur Tablet kunyah dapat dibuat dengan menggunakan metode kompresi. Dalam metode ini, dilakukan penambahan bahan pengisi dan pengikat, yang dapat membantu laju disintegrasi dan menambahkan rasa yang enak di mulut. Agen pemberi rasa dapat ditambahkan sebelum kompresi untuk mencegah kehilangan karena volatilitasnya. Agen pemberi rasa umumnya merupakan minyak volatil, yang dapat larut dalam alkohol dan kemudian disemprotkan pada eksepien lain atau granul. Agen pemberi rasa jenis kering dapat ditambahkan jika agen tersebut mudah teroksidasi. Perasa diemulsifikasi dalam bahan pengikat (seperti pati dan maltodekstrin) lalu dikeringkan. Pemanis juga dapat ditambahkan setelahnya. Agen pemberi rasa lain dapat ditambahkan melalui proses coating dalam metode granulasi basah serta mikroenkapsulasi.

CHEWING GUM Definisi bentuk sediaan Chewing gum merupakan jenis permen yang hanya bisa dikunyah dan tidak bisa ditelan. Chewing gum terdiri dari gum alami maupun sintetis dan berbagai eksipien seperti pengisi, pelembut, pemanis, dan pemberi rasa. Untuk aplikasi medis, biasanya disebut sebagai medicated chewing gum. Medicated chewing gum ini merupakan sediaan padat yang dimaksudkan untuk dikunyah selama periode waktu tertentu dan mengantarkan obat atau zat aktif tertentu. Chewing gum tidak ditelan dan sisa massanya dibuang. Selama proses pengunyahan, obat atau zat aktif yang terkandung dalam gum akan dikeluarkan ke saliva. Beberapa aplikasi dari medicated chewing gum adalah untuk antijamur pada mulut (econazole, nystatine); pengganti rokok (nikotin, perak asetat); pereda nyeri (aspirin, methadone); stimulus (kafein); obat karies gigi (kloroheksidin); antimual (dimenhydrinate); penetral asam (antasida). Kelebihan dan Kekurangan Beberapa kelebihan medicated chewing gum: Mudah digunakan kapan saja, di mana saja, dan tidak perlu menggunakan air Stabilitas produknya baik karena zat aktif terlindung dari oksigen, cahaya, dan air Reaksinya cepat dan bioavabilitasnya tinggi Rasanya enak dan mudah digunakan untuk pasien yang sulit menelan atau anakanak Dapat langsung dikonsumsi

Sedangkan beberapa kekurangannya: Terlalu lama mengunyah dapat menyebabkan nyeri pada otot wajah dan sakit telinga pada anak-anak Resiko overdosis dibandingkan dengan tablet kunyah atau lozenges Sorbitol dalam formulasinya dapat menyebabkan diare Aditif seperti perasa Cinnamon dapat menyebabkan radang tenggorokan dan Licorice dapat menyebabkan hipertensi

Faktor Mempengaruhi Pembuatan Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pembuatan chewing gum: Jumlah dan karakteristik dari setiap bahan yang digunakan Temperatur pada proses melting, cooling, maupun freezing

Viskositas serta karakteristik tekstur dari gum Metode kompresi

Jenis dan Contoh Eksipien Penyusun chewing gum biasanya terbagi dalam dua bagian besar, yaitu bagian tidak larut air, dan bagian larut air. Bagian larut air yaitu: Elastomer dan pelarut elastomer; sebagai pemberi efek elastis dan pengatur tekstur. Contoh: alami: chicle, nispero, rosadinha, dll; sintetis:butadiene, polietilen, polivinilalkohol, dll; (pelarut) terpinene resins Plastizer; sebagai pemberi tekstur. Contoh:lanolin, asam palmitik, propilen glikol, minyak sayur terhidrogenasi, lilin paraffin, dll. Filler; sebagai pengisi untuk meningkatkan kemampuan dikunyah. Contoh: kalsium karbonat, magnesium karbonat, aluminium silkat, dll.

Semantara bagian tidak larut air yaitu: Pelembut dan pengemulsi; sebagai pengoptimasi kemampuan dikunyah dan pemberi efek di mulut. Contoh: gliserin, lecithin, dll. Pewarna dan pemutih; sebagai pemberi efek warna. Contoh: titanium dioksida, pewarna makanan, dll. Pemanis; memberi efek rasa. Contoh: pemanis larut air (xylose, glucose, sucrose, fructose, gula alkohol, dll); pemanis buatan (sakarin, dll); pemanis dipeptida (aspartame, dll). Antioksidan; sebagai pencegah pertumbuhan mikroba. Contoh: propil galat, dll. Pemberi rasa. Contoh: minyak esensial berbagai rasa. Bulking agents; sebagai pengganti untuk gum kalori rendah. Contoh: polidextrose, inulin, fruktooligosakarida, dll. Compression adjuvant; sebagai pembantu pada proses kompresi. Contoh: silikon dioksida, kalsium stearate, dll.

Proses Manufaktur Metode pembuatan chewing gum dapat dibagi secara umum menjadi tiga, yaitu: 1) metode konvensional (melting); 2) metode freezing, grinding dan tableting; 3) metode direct compression. Pada metode konvensional, gum base dilelehkan dan ditabahkan zat aktif serta eksipien. Kemudian gum dilewatkan pada roller sehingga menjadi lempengan pita dan ditambahkan lapisan gula untuk mencegah lengket dan meningkatkan rasa. Kemudian gum didinginkan sampai 48 jam dan dipotong-potong sesuai ukuran. Metode freezing, grinding dan tableting dikembangkan lebih jauh untuk mengatasi kelemahan metode konvensional seperti kadar air yang kurang rendah. Metode kedua ini melibatkan proses pendinginan, penambahan anti-caking dan grinding agent, dan proses tableting dengan reaktor seperti FBR (Fluidized Bed Reactor).

Metode direct compression digunakan untuk mengatasi kelemahan dari metode kedua yang membutuhkan banyak peralatan dan cenderung lebih lambat.

REFERENSI Conway, Barbara R. Solid Dosage Forms, in Pharmaceutical Manufacturing Handbook Production and Processes, Gad, Shayne C., Editor. 2008, New Jersey: John Wiley & Sons, Inc. Khatun, S., dan Kumar B.S. Medicated chewing gum: An unconventional drug delivery. International Current Pharmaceutical Journal, 1 (4). 2012: 86-91. Pagare, P.K., Chandrakant S.S., Varsha M.J., dan Vilasrao K. Medicated Chewing Gum: A Novel Drug Delivery System. Journal of Applied Pharmaceutical Science, 02 (06). 2012: 40-54. USANA, Inc. USANA Technical Bulletin Excipients. 2008.

Anda mungkin juga menyukai