Anda di halaman 1dari 3

Baja Tulangan

Posted on Juni 10, 2012 Beton kuat terhadap tekan, tetapi lemah terhadap tarik. Oleh karena itu, perlu tulangan untuk menahan gaya tarik. Namun demikian, tulangan juga dipakai untuk memikul gaya tekan, terutama pada tempat-tempat di mana diinginkan adanya pengurangan dimensi penampang beton.

Jenis Baja Tulangan


Baja tulangan untuk beton, dapat berupa batang tulangan atau anyaman kawat yang dilas (wire mesh).

Untuk menambah lekatan antara beton dengan baja, dibuat bentuk ulir / deformasian (BJTD), yaitu batang tulangan yang permukaannya dikasarkan secara khusus, dengan diberi sirip teratur dengan pola tertentu, atau batang tulangan yang dipilin pada proses produksinya. Sementara itu, baja tulangan polos (BJTP) hanya digunakan untuk tulangan pengikat sengkang atau spiral.

Sifat Fisik Baja Tulangan


Sifat fisik batang tulangan baja yang penting untuk digunakan dalam perhitungan perencanaan beton bertulang adalah tegangan leleh (fy) dan modulus elastisitas (Es). Tegangan leleh baja ditentukan melalui prosedur pengujian standar sesuai SII 0136-84. Tegangan leleh adalah tegangnan baja pada saat mana meningkatnya tegangan, tidak disertai lagi dengan peningkatan regangannya. Modulus elastisitas baja ditentukan berdasarkan kemiringan awal kurva tegangan regangan di daerah elastis. Ketentuan SNI 03-2846-2002 menetapkan nilai Es = 200.000 MPa. Di Indonesia, produksi baja tulangan telah diatur sesuai dengan SII 0136-80.

Jenis dan Kelas baja tulangan sesuai SII 0136-80


BATAS KUAT ULUR TARIK SIMBOL MINIMUM MINIMUM (N/mm2) (N/mm2) BJTP 24 BJTP 30 BJTD 24 BJTD 30 BJTD 35 BJTD 40 BJTD 50 235 294 235 294 343 392 490 382 480 382 480 490 559 618

JENIS

KELAS

POLOS DEFORM

1 2 1 2 3 4 5

Anda mungkin juga menyukai