Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA

Program Kegiatan Pekerjaan Latar Belakang :Program Pengembangan Kawasan Perkotaan :Penataan dan Revitalisasi Kawasan : Perencanaan Sarana Prasarana Kawasan Wisata Pantai Baron ( Baron Techno Park) Pantai Selatan Provinsi D.I.Yogyakarta, yang berada di wilayah kabupaten Gunungkidul, mempunyai potensi untuk menghasilkan energi yang berasal dari alam sebagai alternatif sumber energi terbarukan. Energi yang ditimbulkan oleh kekuatan angin, paparan surya dan gelombang laut tersebut, mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai alternatif penghasil energi listrik. Melihat potensi tersebut, maka BPP-Teknologi (Badan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi) melakukan model pengembangan energi terbarukan di wilayah Pantai Parang Racuk, Baron, Gunung Kidul. Kawasan yang diberi nama Baron Techno Park ini, merupakan sebuah kawasan yang di desain khusus untuk penelitian (research) dan pengembangan (development) energi terbarukan. Pada kawasan ini dikembangkan pemanfaatan energi alam sebagai pembangkit listrik tenaga angin, pembangkit listrik tenaga surya yaitu photovoltaic, pengembangan energi biomasa dan pembangkit listrik tenaga gelombang laut. Model penelitian dan pengembangan energi terbarukan dengan memanfaatkan sumber energi alami ini, merupakan model penelitian yang dilakukan oleh BPPTeknologi dan yang pertama di Indonesia ( Sumber : www.w1bppt.go.id) .

Gambar 1: Lokasi Pantai Parangracuk Baron Gunung Kidul

Kawasan Baron Techno Park, berada di semenanjung Parangracuk ,yang berada tidak jauh dari kawasan wisata Pantai Baron. Kawasan wisata

Pantai Baron, dan pantai disekitarnya, mempunyai potensi alam pantai yang telah berkembang sebagai obyek wisata andalan yang mendukung sektor kepariwisataan di Kabupaten Gunungkidul. Pengembangan pada sektor kepariwisataan ini, mampu mendukung perkembangan pembangunan daerah dengan cara usaha ekonomi daerah multi sektor, serta pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Keindahan panorama alam pantai , kekayaan ragam biota laut dan layanan wisata kuliner pada kawasan pantai ini potensial untuk ditata dan dikembangkan. Selain kaya dengan potensi alam wisata pantai,wilayah selatan kabupaten Gunungkidul merupakan suatu wilayah dengan karakteristik georafi kewilayahan yang spesifik. Topografi yang bergelombang didominasi oleh perbukitan karst dengan tingkat kesuburan lahan yang rendah, ketersediaan air yang tidak merata dan kurang sepanjang tahun menyebabkan rendahnya produktifitas lahan di kawasan ini. Di lain pihak, konservasi lahan mutlak dilakukan agar kualitas lingkungan tetap lestari dan tidak mengalami penurunan (degradasi). Salah satu metode yang dapat dilakukan adalah dengan mengembangkan budidaya tanaman yang selain berfungsi konservasi, juga mempunyai nilai ekonomis bagi masyarakat yaitu tanaman Nyamplung (Calophyllum Inophyllum L) dan Sorgum (Sorghum Spp). Kedua tanaman tersebut, dapat dikembangkan menjadi bio-diesel, yang merupakan salah satu alternatif sumber energi yang terbarukan.Selain pengembangan budidaya kedua jenis tanaman tersebut, konsep agro-technology juga berpotensi untuk disinergikan dengan pengembangan ternak sapi , yang mampu menghasilkan biogas .Konsep agro-technology tersebut dilakukan dengan melibatkan masyarakat sebagai pelaku , melalui pola pembinaan dan pemberdayaan masyarakat setempat. Sehingga diharapkan selain dapat menghasilkan sumber alternatif energi terbarukan, juga diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan gambaran diatas, diperlukan upaya penataan dan pengembangan pada kawasan Baron dan sekitarnya dengan memperhatikan : 1. Keberadaan Baron Techno-park di semenanjung Parangracuk, 2. Pengembangan potensi kawasan wisata Baron, dan 3. Pengembangan kawasan budidaya berbasis agro-technology dalam sebuah konsep pengembangan kawasan secara terpadu .Untuk mewujudkan dan mendapatkan acuan serta arahan pengembangan kawasan yang komprehensif diperlukan dokumen Rencana Induk Pengembangan Kawasan pantai Baron dan sekitarnya. Maksud Tujuan dan Maksud dari kegiatan ini adalah untuk memperoleh sebuah dokumen Rencana Induk Pengembangan Kawasan pantai Baron dan sekitarnya yang dijadikan dasar acuan dalam pengembangan kawasan beserta pentahapan pelaksanaannya,. Melalui kegiatan seleksi jasa konsultansi , untuk memilih perusahaan jasa konsultansi yang memiliki tenaga ahli

(expert) , pengalaman dan kapabilitas yang baik Tujuan kegiatan ini adalah: (i) Diperolehnya informasi pendukung / data sekunder baik terkait tata ruang maupun peraturan daerah terkait dengan lokasi perencanaan (ii) Diperolehnya data dan informasi terkait kekuatan (Strength), Kelemahan (Weakness), Peluang (Oportunity) dan Ancaman (Threath) terkait konsep pengembangan pada kawasan penelitian , sekaligus pertimbangan pengembangan ekonomi versus faktor ekologis. (iii) Diperolehnya hasil analisis SWOT sebagai dasar pijakan menuju rekomendasi pengembangan komprehensif kawasan ke depan. (iv) Diperolehnya rencana induk pengembangan kawasan ,yang meliputi: a. Peta status dan kepemilikan lahan di wilayah penelitian b. Peta geologi (batuan ) di wilayah penelitian
c. Peta kontur /elevasi di wilayah penelitian d. Peta Rencana Pola / Zonasi Pemanfaatan Ruang

e. Peta Rencana Struktur Ruang


f. Peta Rencana Sistem Transportasi dan Sirkulasi (pergerakan)

g. Peta Rencana Prasarana Jalan beserta Kelas Jalan h. Peta Rencana Sistem Drainase i. Peta Rencana Jaringan Energi terbarukan j. Peta Rencana Penyediaan Air Bersih k. Peta Rencana Pengelolaan Persampahan l. Peta Rencana Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial
m. Peta Rencana Pengembangan Kawasan Wisata Baron dan

sekitarnya n. Peta Rencana Pengembangan Kawasan Agro-technology


o. Visualisasi 3 D dinamis, yang mampu menggambarkan secara

nyata konsep Rencana Induk Pengembangan Kawasan secara time line dari kondisi awal, pengembangan jangka menengah dan pengembangan jangka panjang.

p. Draft Peraturan Bupati terkait Pengembangan Kawasan Baron dan sekitarnya Beserta dokumen Rencana Program Investasi Pengembangan Kawasan baik jangka menengah ( 5 tahun) maupun jangka panjang (20 tahun). (v) Melalui kajian ini diharapkan akan didapat advis / masukan dari expert (tenaga ahli) , para praktisi , akademisi dan unsur pemerintah melalui diskusi kelompok terarah (focus group discussion) yang materi dan substansinya telah disiapkan oleh tenaga ahli dari perusahaan konsultan terpilih. Sasaran Dokumen yang dihasilkan dalam Perencanaan Sarana dan Prasarana Kawasan Wisata baron, adalah : Dokumen kegiatan Perencanaan dengan menyusun : 1. Laporan Pendahuluan merupakan laporan hasil identifikasi awal ,inventarisasi peraturan / perundangan terkait kawasan penelitian, metodologi, pendekatan dan alat analisis data, serta rencana kerja dan pentahapan pelaksanaan pembahasan serta Diskusi Kelompok Terarah (focus group discussion) ,yang akan dilaksanakan penyedia jasa konsultasi dalam pelaksanaan pekerjaan kajian ini. Laporan pendahuluan, sudah harus diserahkan 15 (lima belas) hari kalender setelah diterima SPMK dan dinyatakan diterima setelah dilakukan konsultansi dan pembahasan dengan tim teknis. Jumlah laporan yang diserahkan sebanyak 5 (lima) eksemplar. Garis besar laporan pendahuluan berisi : Inventarisasi peraturan / perundangan terkait kawasan penelitian. Jadwal penugasan tenaga ahli serta tanggung jawabnya Metodologi dan pendekatan. Rencana Kerja dan pentahapan pelaksanaan pembahasan dan jadwal kegiatan Diskusi Kelompok Terarah (Focus Group Disussion). 2. Laporan Bulanan berisi tentang hasil kegiatan pembahasan focus group discussion (FGD) yang mengundang stake holder untuk masing masing kelompok pembahasan (cluster) . Jumlah laporan yang diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar dilampiri dengan hasil pembahasan (notulensi), daftar hadir dan foto pelaksanaan kegiatan FGD. 3. Laporan Akhir merupakan hasil keseluruhan proses Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Kawasan beserta dengan rekomendasi yang merupakan hasil pembahasan berkala masing masing kelompok pembahasan (FGD) yang telah dilakukan sinkronisasi melalui pembahasan final lintas kelompok Pembahasan (Seminar Akhir). Lokasi Kegiatan Batas wilayah Perencanaan Induk Pengembangan Kawasan Baron

adalah : Batas Selatan : Sepanjang pantai selatan, dimulai dari sebelah Barat Semenanjung Parangracuk sampai dengan Pantai Sepanjang. Batas Barat : Perbatasan wilayah desa Krambil Sawit dan Kanigoro, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunungkidul. Batas Utara : Batas terluar wilayah desa Planjan, Kecamatan Saptosari Batas Timur : Batas terluar wilayah desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari Wilayah perencanaan , secara lebih jelas terlihat pada gambar 2.

Gambar 2 : Peta Wilayah Perencanaan (Kawasan Baron dan Sekitarnya) Sumber Pendanaan Nama Organisasi Pembuat Komitmen Pengadaan ini dibiayai dari sumber pendanaan: DPA-SKPD Dinas PUPESDM TA 2010 No: ..............Tanggal ...................2011 dan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Jangka Penyelesaian

Waktu Jangka Waktu Pelaksanaan kegiatan

Kegiatan

Perencanaan Sarana Prasarana Kawasan Wisata Pantai Baron ( Baron Techno Park) adalah selama 120 (seratus dua puluh ) hari kalender. 1.Tenaga Ahli Utama Perencanaan/Pengembangan Wilayah (Team Leader) - Lulusan S2/S3 Planologi/Arsitektur/Pengembangan Wilayah - Pengalaman minimal 9 Tahun - Memiliki Sertifikat Keahlian Perencanaan Kota / Wilayah - Memiliki NPWP 2. Tenaga Ahli Madya Teknik Sipil (Infrastruktur) - Lulusan S2/S3 Teknik Sipil - Pengalaman minimal 5 Tahun - Memiliki Sertifikat Keahlian Teknik Sipil (Konstruksi) - Memiliki NPWP 3. Tenaga Ahli Madya Teknik Lingkungan - Lulusan S2/S3 Teknik Lingkungan/ Ilmu Lingkungan - Pengalaman minimal 5 Tahun - Memiliki Sertifikat Keahlian Teknik Lingkungan - Memiliki NPWP 4. Tenaga Ahli Madya Teknik Elektro - Lulusan S2/S3 Teknik Elektro - Pengalaman minimal 5 Tahun - Memiliki Sertifikat Keahlian Teknik Lingkungan - Memiliki NPWP 5. Tenaga Ahli Madya Pariwisata - Lulusan S2/S3 Pariwisata - Pengalaman minimal 5 Tahun - Memiliki NPWP 6. Tenaga Ahli Madya Teknologi Pertanian - Lulusan S2/S3 Teknologi Pertanian - Pengalaman minimal 5 Tahun - Memiliki NPWP 7. Tenaga Ahli Madya Sosial Budaya - Lulusan S2/S3 Sosiologi/Anthropologi - Pengalaman minimal 5 Tahun - Memiliki NPWP 8. Tenaga Ahli Madya Ekonomi Pembangunan - Lulusan S2/S3 Ekonomi Pembangunan - Pengalaman minimal 5 Tahun - Memiliki NPWP 9. Tenaga Ahli Madya Hukum

Personil

Lulusan S2/S3 Hukum - Pengalaman minimal 5 Tahun - Memiliki NPWP


-

Hal-Hal Lain

Produksi Negeri

dalam Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 K AK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

Persyaratan Kerjasama

Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus dipatuhi:

Anda mungkin juga menyukai