Anda di halaman 1dari 2

Data Table pengamatan faktor abiotik stasiun Kekeruhan air Suhu air pH air Konduktivitas air TDS air

Stasiun 1 3 mg 26,65 C 5,99 1,00 ms/cm 0,0 ppm Stasiun 2 3 mg 26,2 C 5,94 0,67 ms/cm 0,0 ppm Stasiun 3 9 mg 26,2 C 5,9 0,92 ms/cm 0,0 ppm

Table pengamatan bioindikator Stasiun I Ulangan 1 Makrobentos Pupa lalat kerdil Cacing 2 Pupa lalat kerdil Cacing 3 Pupa lalat kerdil Cacing II 1 Pupa lalat kerdil Nimfa plekopleron Cacing 2 Cacing Pupa lalat kerdil 3 III 1 Cacing Cacing merah Pupa lalat kerdil 2 3 Pupa lalat kerdil Jumlah 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 -

Analisis data: Pada stasiun 1, didapatkan data factor abiotik sebagai berikut, kekeruhan air yang diukur dengan turbiditymeter sebesar 3 mg, suhu air 26,65 C, ph air 5,99, konduktivitas 1,00 ms/cm dan TDS 0,00. Sedangkan di stasiun 2, kekeruhan air 3 mg, suhu air 26,2 C, ph air sebesar 5,94, konduktivitas 0,67 ms/cm dan TDS 0,00. Di stasiun 3 kekeruhan air mencapai 9 mg dengan suhu air 26,2, ph air 5,9, konduktivitas air o,92 ms/cm dan TDS 0,0. Untuk pengamatan biota yang menghuni singai, pada stasiun 1 ulangan 1 ditemukan 1 ekor cacing dan pupa lalat kerdil, pada ulangan 2 ditemukan species yang sama, begitu juga dengan ulangan 3. Pada stasiun 2 ulangan pertama ditemukan 2 pupa lalat kerdil, satu nimfa plekopleron, dan cacing, ulangan kedua ditemukan cacing dan pupa lalat kerdil, ulangan 3 hanya ditemukan cacing. Pada stasiun 3 ulangan 1 ditemukan 2 cacing merah dan 2 pupa lalat kerdil, ulangan 2 ditemukan seekor pupa lalat kerdil, dan di ulangan 3 tidak ditemukan spesies apapun.

Anda mungkin juga menyukai