Anda di halaman 1dari 6

Laporan Praktikum ke-12 Hari/Tanggal : Rabu /12 Desember 2012 m.

k Dasar-dasar Mikrobiologi Akuatik Kelompok : VII Asisten :

PENGARUH BAHAN ANTIMIKROBA TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI


Disusun oleh : Yulia pratamy (C14110089)

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

I. 1.1 Waktu dan Tempat

METODOLOGI

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 5 Desember 2012 pukul 07.00-10.00 WIB serta pengamatan yang dilakukan pada tanggal 6 Desember 2012 pukul 11.00-11.30 WIB. Praktikum ini dilaksanakan di

Laboratorium Kesehatan Ikan dan Laboratorium Lingkungan, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

1.2 Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah kertas cakram steril berbentuk lingkaran dengan diameter + 1 cm, pinset, pipet steril, dan batang penyebar. Bahan yang digunakan dalam prkatikum kali ini adalah biakan cair Aeromonas sp. dan Bacillus sp., 2 media TSA dalam cawan petri, larutan PBS, larutan formalin 0.5%, larutan alcohol 70%, larutan Chlorampenicol 500 ppm, dan larutan meniran.

1.3 Prosedur Kerja Tahap pertama suspensi bakteri diambil sebanyak 0,1 ml menggunakan pipet secara aseptik. Biakan tersebut diteteskan pada media TSA kemudian disebar secara merata dengan batang penyebar. Selanjutnya kertas cakram diambil dengan pinset secara aseptik lalu dicelupkan ke dalam masing-masing larutan yang diawali dengan larutan PBS dan langsung diletakkan di atas media TSA yang telah disebar bakteri sebelumnya. Kertas cakram lainnya diambil secara aseptik lalu dicelupkan ke larutan lainnya dan langsung diletakkan di area berbeda pada media TSA. Biakan bakteri yang telah diberi perlakuan antimikroba tadi kemudian diinkubasi pada suhu kamar selama 24 jam. Setelah 24 jam, dilakukan pengamatan terhadap pertumbuhan bakteri serta diukur diameter daerah bening di sekitar kertas cakram yang telah diberi bahan antimikroba.

II. 2.1 Hasil

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Diameter daerah rambat pada sebaran bakteri Aeromonas hydrophila dan Bacillus sp Kel 7 Bakteri Aeromonashydrophila Gambar Diameter daerah hambat (cm) B C D -

A -

E -

Bacillus sp.

1,25

0,53

1,63

Aeromonashydrophila

2,25

0,7

1,25

Bacillus sp.

1,6

0,65

1,7

0,7

Aeromonashydrophila

1,16

0,503

0,6

0,506

0,55

Bacillus sp.

1,36

1,3

0,906

0,903

10

Aeromonashydrophila

1,9

0,5

0,5

0,85

Bacillus sp.

0,9

0,55

11

Aeromonashydrophila

1,2

0,53

0,5

Bacillus sp.

1,23

0,7

1,27

0,53

12

Aeromonashydrophila

1,82

Bacillus sp.

1,55

0,8

1,7

0,97

2.2 Pembahasan Mekanisme penghambatan terhadap pertumbuhan bakteri oleh

senyawaantibakteri dapat berupa perusakan dinding sel dengan cara menghambat pembentukannya atau mengubahnya setelah selesai terbentuk, perubahan permeabilitas membran sitoplasma sehingga menyebabkan keluarnya bahan makanan dari dalam sel, perubahan molekul protein dan asam nukleat, penghambatan kerja enzim, dan penghambatan sintesis asam nukleat dan protein. Di bidang farmasi, bahan antibakteri dikenal dengan nama antibiotik, yaitu suatu substansi kimia yang dihasilkan oleh mikroba dan dapat menghambat pertumbuhan mikroba lain. Senyawa antibakteri dapat bekerja sebagai bakteristatik, bakterisidal, dan bakterilitik (Pelczar & Chan 1986). Pelczar MJ, Chan ECS. 1986 Dasar-dasar mikrobiologi 2. Diterjemahkan oleh Hadioetomo RS, Imas T, Tjitrosomo SS, Angka SL. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia;. hal. 489-522.

Antibiotik adalah zat kimia, biasanya digunakan pada hewan dan obat manusia dan hortikultura, yang mungkin telah diproduksi langsung dari atau sintetik turunan hidup dengan tujuan untuk membunuh atau menghentikan pertumbuhan beberapa mikroorganisme yang sensitif yang terkadang menyebabkan infeksi spesifik pada organisme. Sejak zaman kuno manusia telah menggunakan tanaman dan minuman untuk menyembuhkan penyakit dan infeksi. Tentu saja, berkat berbagai kemajuan teknologi dan penelitian , beberapa sarjana, profesional medis, juga melakukan berbagai pengujian untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan. Secara umum, tentu saja, ada dua jenis antibiotik, yang berbeda satu sama lain karena mereka langsung menyebabkan kematian bakteri, seperti bakterisida atau yang hanya menghasilkan hambatan replikasi, seperti halnya yang bakteriostatik. Di antara potensi efek samping dari antibiotik yang paling tahan kita dapat menemukan rasa kantuk, demam, mual, diare, dan meskipun kadang tidak terbukti,. Antibiotika pertama adalah penisilin ditemukan kembali pada tahun 1897, meskipun pertama kali diketahui oleh dunia medis pada waktu itu, Prancis Ernest Duchesne. Semoga Artikel tentang pengertian antibiotik ini, sangat berguna bagi kita. Dan jangan lupa gemarlah membaca, karena dengan membaca, ilmu kita akan bertambah, dan pengetahuan merupakan bekal bagi kehidupan kita ataupun orang lain. Semoga kita menjadi manusia yang berguna bagi sesama. Terimakasih sudah membaca artikel ini.

Pengertian antibiotik. Antibiotik berasal dari bahasa latin yang terdiri dari anti = lawan, bios = hidup. Adalah zat-zat yang dihasilkan oleh mikroba terutama fungi dan bakteri tanah, yang dapat menghambat pertumbuhan atau membasmi mikroba jenis lain, sedangkan toksisitasnya(racun) terhadap manusia relatif kecil. Antibiotik pertama kali ditemukan oleh sarjana Inggris Dr.Alexander Flemming yaitu antibiotik Penisilin pada tahun 1982 di London. Tetapi penemuan ini baru dikembangkan dan digunakan dalam terapi pada tahun 1941 oleh Dr. Florey. Kemudian banyak zat dengan khasiat antibiotik diisolir oleh penyelidikpenyelidik lain diseluruh dunia, namun toksisitasnya hanya beberapa saja yang dapat digunakan sebagai obat. Antibiotik juga dapat dibuat secara sintetis, atau semi sintetis. Aktivitas antibiotik umumnya dinyatakan dalam satuan berat (mg) kecuali yang belum sempurna pemurniannya dan terdiri dari campuran beberapa macam zat, atau karena belum diketahui struktur kimianya, aktivitasnya dinyatakan dalam satuan internasional = Internasional Unit (IU). Dibidang peternakan antibiotic sering dimanfaatkan sebagai zat gizi tambahan untuk mempercepat pertumbuhan ayam negeri potong. Mekanisme kerja 1. Menghambat sintesa dinding sel. 2. Menghambat sintesa membrane sel. 3. Mengahmbat sintesa protein sel. 4. Menghambat pembentukan asam-asam inti (DNA dan RNA). Efek samping Pengguna antibiotik tanpa resep dokter atau dengan dosis yang tidak tepat dapat menggagalkan pengobatan dan menimbulkan bahaya-bahaya lain seperti : 1. Sensitasi/Hipersensitif Banyak obat setelah digunakan secara lokal dapat mengakibatkan kepekaan yang berlebihan, kalau obat yang sama kemudian diberikan secara oral atau suntikan maka ada kemungkinan terjadi reaksi hipersensitif atau alergi seperti gatal pada kulit kemerah-merahan, bentol, atau yang lebih hebat si penderita bisa syok, contoh antibiotiknya Penicillin dan Kloramfenikol. Guna mencegah bahaya ini sebaiknya salep-salep yang menggunakan antibiotic tidak diberikan secara Sistemis (oral dan suntikan). 2. Resistensi

Adalah jika obat yang pernah digunakan akan tetapi efek yang diinginkan sudah tidak mempan lagi bagi si penyakit (sudah kebal) atau si penyakit telah menjadi kuat. Penyebabnya adalah karena kita meminum obat tidak sampai habis terutama antibiotik, harus dihabiskan. Kalau tidak atau kita meminumnya hanya besok iya besoknya lagi tidak, maka si bakteri yang ada didalam tubuh kita akan kebal jadinya terhadap antibiotik yang kita minum. Bila tidak ingin terjadi resistensi dalam tubuh anda, sebaiknya untuk obat antibiotik dihabiskan dan bila sudah terlanjur terjadi resistensi silahkan ke dokter untuk meminta dosis antibiotik anda dinaikkan^^, kalau tidak makan tidak akan sembuh benar. Penggolongan antibiotik berdasarkan aktivitasnya 1. Zat-zat dengan aktrivitas sempit (narrow spektrum) Zat aktif yang berkhasiat hanya pada satu jenis atau beberapa jenis bakteri saja (bakteri gram positif saja atau bakteri gram negative saja). 2. Zat-zat dengan aktrivitas luas (broad spektrum) Zat aktif yang berkhasiat untuk semua jenis bakteri, mau yang gram negative ataupun gram positif. Penggolongan antibiotic . Golongan Penisilin. Golongan Sefalosporin. Golongan Aminoglikosida. Golongan Kloramfenikol Golongan TetrasiklinGolongan Makrolida Golongan Rifampicin & Asam Ausidat Golongan Lain-lain Golongan Polipeptida

Antibiotik dibedakan juga berdasarkan kemampuannya menekan pertumbuhan atau membunuh bakteri, yaitu antibiotik yang bersifat bakterisidal dan bakteriostatik. Antibiotik bakterisidal adalah antibiotik yang mampu membunuh sel bakteri, contohnya: Penicillin, Streptomisin, Bacitrasin, Neomisin, Polimiksin dan Nitrofurans. Antibiotik yang bersifat bakteriostatik yaitu antibiotik yang hanya mampu menekan pertumbuhan sel bakteri, contohnya : sediaan Sulfa, Tetrasiklin, Khloramfenikol, Eritromisin, Tilosin, Oleandomisin dan Nitrofuran. Secara umum antimikroba yang mempengaruhi pembentukan dinding sel atau permeabilitas membrane sel bekerja sebagai bakterisid, sedangkan yang mempengaruhi sintesis protein bekerja sebagai bakteriostatik. Bakterisid adalah zat yang dapat membunuh bakteri dan bakteriostatik adalah zat yang dapat mencegah pertumbuhan bakteri, sehingga populasi bakteri tetap. Beberapa senyawa kimia antimikroba, antara lain fenol, alkohol, halogen, logam berat, zat warna, deterjen, senyawa ammonium kuartener, asam dan basa.

Anda mungkin juga menyukai