Anda di halaman 1dari 22

Anggun Puspita Dewi 082011101040

Pembimbing: Dr. H. Lutfi Zein, Sp. M

Identitas
Nama Umur Agama Pekerjaan Alamat Tanggal pemeriksaan : Ny. Suwanah : 51 tahun : Islam : Petani : Lumajang : 05 November 2012

KU = mata kanan merah dan nyeri sejak 6 hari yang

lalu RPS = OD
Pasien mengeluhkan mata kanannya kabur sejak 3 bulan

yang lalu. Mata kanan semakin lama semakin kabur. Pasien mengatakan dalam pandangannya seperti ada asap putih dan silau saat melihat cahaya serta seperti ada pasir (ngeres). Pasien mengatakan asap putih makin tebal dan pandangan pasien makin kabur sehingga hanya dapat melihat bayang-bayang. Pasien tidak mengeluhkan mata gatal, berair, mengeluarkan kotoran. Pasien juga tidak mengeluhkan melihat pelangi saat melihat sumber cahaya, mata tidak nyeri tidak melihat akar-akaran dalam pandangannya, dapat melihat warna dengan baik, tidak melihat ukuran benda lebih kecil atau lebih besar, tidak

Merasa berjalan di terowongan, ataupun ada bercak hitam dipandangannya, tidak mual muntah. 6 hari yang lalu (rabu, 31 Oktober 2012) pasien mengeluhkan matanya merah namun hanya sedikit. Kemudian hari Jumat (2 November 2012) pasien mengeluhkan matanya bertambah merah, terus menerus mengeluarkan air mata dan sedikit kotoran, kelopak matanya bengkak hingga susah dibuka, dan merasakan nyeri yang sangat di sekitar mata. Pasien juga mengeluhkan pandangannya makin kabur, melihat seperti pelangi saat melihat sumber cahaya. Pasien tidak mengeluhkan matanya keluar kotoran dalam jumlah banyak hingga matanya lengket saat bangun tidur. Pasien mengeluhkan merasa mula tapi tidak sampai muntah. Pasien mengatakan mata kanannya tidak pernah terbentur, dipukul atau terkena trauma lain termasuk trauma karena zat kimia, tidak mengeluhkan silau saat serangan nyeri datang, tidak terasa ngeres.

Pasien hanya memberi pengobatan pada mata kanannya berupa obat tetes mata insto namun tidak ada perbaikan, hingga hari ini pasien memeriksakan diri ke poli mata RSD dr. Soebandi (5 November 2012) karena nyeri di sekitar mata menetap. OS: Pasien mengeluhkan mata kirinya terasa kabur sejak 1 tahun yang lalu. Pandangan pasien terasa seperti ada asap putih dan mata terasa silau saat melihat cahaya. Pasien tidak mengeluhkan adanya gatal maupun mengeluarkan banyak air mata. Pasien mengeluhkan kadang matanya ngeres dan asap putih makin lama makin tebal dan pandangannya makin kabur namun tidak separah mata kanan. Pasien juga mengeluhkan pandangannya tidak seperti dulu lagi, saat melihat orang berdiri di depannya, pasien hanya dapat melihat orang tersebut dari dada ke bawah. Pasien tidak

Seperti melihat pelangi jika melihat sumber cahaya, tidak mengeluhkan matanya nyeri, mata tidak pernah merah, mata tidak mengeluarkan kotoran, tidak melihat akar-akaran dalam pandangannya, tidak melihat benda ukurannya lebih kecil atau lebih besar, dapat membedakan warna dengan baik, tidak pernah mengeluhkan mual muntah. Saat ini pasien merasa pandangan mata kiri kabur hanya melihat bayang-bayang namun tidak separah mata kanan dan tidak terlalu mengganggu.
Kedua mata tidak pernah mengalami infeksi mata ataupun trauma pada mata. Tidak pernah mengeluh banyak makan banyak minum banyak kencing atau badan bertambah kurus dengan cepat.

RPKM = pasien pernah menggunakan kacamata sebelumnya berupa kacamata baca RPK = tidak ada keluarga pasien yang mengeluhkan hal yang serupa RPD = Kedua mata tidak pernah infeksi mata atau trauma mata Riwayat hipertensi disangkal Riwayat DM disangkal Riwayat asma disangkal RPO = OS: obat dari PKM berupa cendocitrol OD: obat tetes mata Insto Pemakaian steroid jangka panjang (-)

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Compos Mentis


VS TD : 120/80 mmHg

N : 88x/menit
RR : 16 x/menit T : 36,7 oC

OD Visus pinhole 1/300 Tidak maju

OS 1/60 Tidak maju

LP & PI
Lapang Pandang Palpebra

LP (+), PI BSA hanya arah bawah dan kiri


TDL Edema (+)

TDL
menyempit Edema (-)

Konjungtiva
Kornea Sklera BMD

Hiperemi difus
Suram, Edema (+) sde dangkal

Hiperemi (-)
Edema (-) jernih Putih dangkal

Pupil

reguler, 6 mm, Reflek pupil -, Leukokorea (+) bulat lonjong


Edema (+) warna Coklat, radier Keruh

Ireguler, 4 mm, Reflek pupil + , leukokorea (+)


Edema (-)warna Coklat, radier Agak Keruh

Iris Lensa

OD TIO Irish shadow (tanpa midriasil)


FR (tanpa midriasil)

OS 31,8 mmHg (+)


(-)

59,1 mmHg (-)


(-)

Pasien

mengeluhkan mata kanan merah nyeri dan bertambah kabur sejak 6 hari yang lalu. Pasien juga mengeluhkan mual. Sebelumnya mengeluhkan melihat asap putih silau dan mata kabur sejak 3 bulan yang lalu. Mata kiri pasien seperti melihat asap putih silau dan kabur serta pandangan menyempit sejak 1 tahun yang lalu.
konjungtiva hiperemi +, kornea edema, BMD dangkal, pupil reguler, 6 mm, Reflek pupil -, bulat lonjong, iris edema, lensa keruh. OS : Visus 1/60 PH tidak maju, konjungtiva hiperemi -, kornea jernih, BMD dangkal, pupil reguler, 4 mm, Reflek pupil positif, lensa agak keruh

Pada pemeriksaan mata didapatkan OD : Visus 1/300 PH tidak maju, LP bsa (kiri + bawah saja),

DIAGNOSIS OD Katarak Senilis Matur Dan Glaukoma Akut Neglected OS Katarak Senilis Immatur Dan Glaukoma Kronik Simpleks DIAGNOSIS BANDING
OD glaukoma fakomorfik OD uveitis anterior OS retinopati menahun ODS glaukoma sekunder ODS katarak komplikata ODS obscura corpus vitreous

ODS SMD

TERAPI

Glycerin 50 gram 50% larutan + sari jeruk

(dosis 1 gram/kgbb) Timolol maleat eye drop 0,5% 2x1 tetes/hari ODS Asetazolamide tab 3x250 mg Pilokarpin 2-4 % eye drop 6x1 tetes ODS Aspar K 3x1 Asam mefenamat 500 mg tab 3x1 Catarlent 5ddgttI (ODS)

Slit Lamp ODS

Funduskopi ODS
Gonioskopi ODS Evaluasi lapangan pandang OS

USG ODS

Slit lamp ODS Untuk melihat kelainan pada segmen

anterior lebih detail seperti kondisi BMD, kornea. Funduskopi ODS Untuk melihat kelainan pada segmen posterior, seperti apakah terdapat pelebaran papil saraf optik, dll. Gonioskopi ODS Untuk melihat sudut pembuangan humor akuos sehingga dapat ditentukan jenis glaukoma. Lapang pandang OS untuk menilai progresivitas penyakit pada mata kiri. USG ODS bila ditemukan kelainan intra okuler diterapi sesuai penyebabnya

Bila TIO mata kanan dan kiri tetap tinggi dengan

pengobatan medika mentosa maka akan dilakukan tidakan operatif


Untuk katarak pada kedua mata, setelah glaukoma

teratasi, dapat dilakukan ECCE + IOL pada mata atau lensa mata yang lebih keruh, mata satunya dilakukan operasi setelah mata post op tenang

Menjelaskan pada pasien bahwa Mata kanan dan kiri pasien cekot-cekot dikarenakan tekanan didalam bola mata pasien meningkat. Ini disebut glaukoma. Mata kanan mengalami glaukoma akut karena baru 6 hari, sedangkan mata kiri mengalami glaukoma kronik karena prosesnya sudah lama Glaukoma merupakan penyakit mata yang dapat berjalan lama sehingga perlu memeriksanan diri secara teratur min. 6 bulan sekali. Penanganan glaukoma adalah dengan menjaga tekanan dalam bola mata tidak tinggi dengan obat-obatan, namun bila gagal selanjutnya dengan operasi.

Minum tidak boleh sekaligus banyak karena dapat menaikkan tekanan. Tekanan darah naik cepat akan menaikkan tekanan bola mata. Menghindari hal-hal yang dapat meningkatkan tekanan bola mata seperti mengejan, batuk lama. Lakukan pemeriksaan lapangan pandang dan papil sarah optik setiap 6 bulan sekali. Bila muncul gejala ulang seperti mata nyeri, mata merah, ataupun pandangan menjadi semakin kabur maka perlu segera kontrol. Selain glaukoma, kedua mata juga mengalami kekeruhan lensa yang disebut katarak Bila glaukoma telah teratasi dapat dilakukan pengangkatan lensa dan penanaman lensa tanam

Mata kanan dan kiri butuh operasi namun mata kanan

dioperasi terlebih dahulu karena kekeruhannya lebih parah Setelah operasi dianjurkan kontrol ke poli 3 hari setelah operasi dan rutin sesuai indikasi dan pasien diminta tidak beraktivitas berat Bila ditemukan kelainan lain pada pemeriksaan diterapi sesuai penyebab dan indikasinya.

REHABILITASI Pasien dianjurkan untuk menghindari aktivitas yang meningkatkan tekanan bola mata seperti mengangkat berat atau minum terlalu banyak Penggunaan kacamata dengan addisi + 3,00 D setelah 23 bulan post op katarak
Prognosis Dubia

Anda mungkin juga menyukai