Anda di halaman 1dari 11

SAMBUTAN MAULUD NABI Yang terhormat Bapak .

, Ibu-ibu, Bapak-bapak, hadirin dan hadirat, Para remaja yang berbahagia, Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Bismilahirrahmanirrahim, alhadulillahirabbil aalamin, marilah kita brsama2 bersyukur ke hadirat Allah SWT, atas rahmat, taufik dan hidayah-Nya kpd kita semua, sehingga hingga detik ini kita masih diberi kesempatan yang baik untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW junjungan kita. Yang kedua salam dan shalawat juga kita panjatkan kepada Nabi Besar kita Muhammad SAW, semoga beliau senantiasa di tempatkan oleh Allah di sisi-Nya sebagai umat yang memperoleh derajat yang paling tinggi di akhirat. Amin ! Hadirin yang mulia, sebagai umat Islam kita wajib menjunjung nilai-nilai agama kita, yakni nilai-nilai yang ada pada kaidah Al Quran dan hadits. Pada malam yang berbahagia ini, kita mencoba menggali nilainilai agama Islam lebih jauh lagi, khususnya yang berkaitan dengan sejarah lahirnya Nabi Besar kita Muhammad SAW. Saya yakin bahwa kelahiran Muhammad di dunia ini merupakan salah satu petunjuk bagi kita untuk lebih meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Untuk itu tepatlah jika pada malam hari ini kita mengkaji lebih jauh tentang Muhammad sebagai Nabi akhir zaman, yang sekaligus menjadi panutan dalam memperaktekkan setiap petunjuk-petunjuknya dalam menjalani kehidupan ini hingga di akhirat nanti. Atas nama Ketua Panitia, sekali lagi kami menyampaikan selamat datang kepada hadirin, sekaligus selamat mendengarkan ceramah agama tentang Maulid Nabi Muhammad SAW, yang Insya Allah akan segera disampaikan oleh yang terhormat Al Ustad Bapak Kyai Terima kasih kami sampaikan pula kepada beliau yang terhormat Bapak Kyai H. yang malam ini berkenan hadir untuk memberikan siraman rohani kepada kami semua. Akhirul kalam, wabillahi taufiq wal hidayah. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Assalamu Alaikum wr.Wb Tiada kata yang pantas untuk diucapkan kecuali memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rohmat, taufiq, dan hidayahnya kepada kita sekalian. Sehingga kita masih dapat menikmati anugrah terindahnya berupa kesehatan serta oksigen yang kita hirup tanpa harus membayar sepeserpun. Solawat serta salam mudah-mudahan tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah menunjukkan kita dari jalan yang gelap gulita menuju jalan yang terang benderang Bapak-bapak, Ibu-ibu, para hadirin yang saya hormati. Tanggal 12 Rabiul Awal 1431 H, bertepatan pada tanggal seluruh kaum muslim merayakan maulid Nabi Muhammad SAW, tidak lain merupakan warisan peradaban Islam yang dilakukan secara turun temurun. Dalam catatan historis, Maulid dimulai sejak zaman kekhalifahan Fatimiyah di bawah pimpinan

keturunan dari Fatimah az-Zahrah, putri Muhammad. Perayaan ini dilaksanakan atas usulan panglima perang, Shalahuddin al-Ayyubi (1137M-1193 M), kepada khalifah agar mengadakan peringatan hari kelahiran Muhammad. Tujuannya adalah untuk mengembalikan semangat juang kaum muslimin dalam perjuangan membebaskan Masjid al-Aqsha di Palestina dari cengkraman kaum Salibis. Yang kemudian, menghasilkan efek besar berupa semangat jihad umat Islam menggelora pada saat itu. Secara subtansial, perayaan Maulid Nabi adalah sebagai bentuk upaya untuk mengena akan keteladanan Muhammad sebagai pembawa ajaran agama Islam. Tercatat dalam sepanjang sejarah kehidupan, bahwa nabi Muhammad adalah pemimipn besar yang sangat luar biasa dalam memberikan teladan agung bagi umatnya. Dalam konteks ini, Maulid harus diartikulasikan sebagai salah satu upaya transformasi diri atas kesalehan umat. Yakni, sebagai semangat baru untuk membangun nilai-nilai profetik agar tercipta masyarakat madani (Civil Society) yang merupakan bagian dari demokrasi seperti toleransi, transparansi, anti kekerasan, kesetaraan gender, cinta lingkungan, pluralisme, keadilan sosial, ruang bebas partisipasi, dan humanisme. Dalam tatanan sejarah sosio antropologis Islam, Muhammad dapat dilihat dan dipahami dalam dua dimensi sosial yang berbeda dan saling melengkapi. Pertama, dalam perspektif teologis-religius, Muhammad dilihat dan dipahami sebagai sosok nabi sekaligus rasul terakhir dalam tatanan konsep keislaman. Hal ini memposisikan Muhammad sebagai sosok manusia sakral yang merupakan wakil Tuhan di dunia yang bertugas membawa, menyampaikan, serta mengaplikasikan segala bentuk pesan suci Tuhan kepada umat manusia secara universal. Kedua, dalam perspektif sosial-politik, Muhammad dilihat dan dipahami sebagai sosok politikus andal. Sosok individu Muhammad yang identik dengan sosok pemimpin yang adil, egaliter, toleran, humanis, serta non-diskriminatif dan hegemonik, yang kemudian mampu membawa tatanan masyarakat sosial Arab kala itu menuju suatu tatanan masyarakat sosial yang sejahtera dan tentram. Tentu, sudah saatnya bagi kita untuk mulai memahami dan memperingati Maulid secara lebih mendalam dan fundamental, sehingga kita tidak hanya memahami dan memperingatinya sebatas sebagai hari kelahiran sosok nabi dan rasul terakhir yang sarat dengan serangkaian ritual-ritual sakralistik-simbolik keislaman semata, namun menjadikannya sebagai kelahiran sosok pemimpin. Karena bukan menjadi rahasia lagi bila kita sedang membutuhkan sosok pemimpin bangsa yang mampu merekonstruksikan suatu citra kepemimpinan dan masyarakat sosial yang ideal, egaliter, toleran, humanis dan nondiskriminatif, sebagaimana dilakukan Muhammad untuk seluruh umat manusia. Kontekstualisasi peringatan Maulid tidak lagi dipahami dari perspektif keislaman saja, melainkan harus dipahami dari berbagai perspektif yang menyangkut segala persoalan. Misal, politik, budaya, ekonomi, maupun agama. Bapak-bapak, Ibu-ibu, para hadirin yang saya cintai. Nabi Muhammad dilahirkan ke dunia. Datangnya membawa tugas. Perginya meninggalkan bekas. Datangnya membawa tugas yang diselesaikan dalam 23 tahun. Datangnya ke dunia diperintah untuk memperbaiki budi pekerti (sholihah Akhlak) supaya ummat ini menjadi umat yang sopan santun (makarimal akhlak) Sopan terhadap siapa? Sopan terhadap Alloh yang telah menciptakan kita

Sopan terhadap Rosululloh Sopan terhadap agama yang kita peluk masing-masing Sopan terhadap diri sendiri Sopan terhadap orangtua Sopan terhadap masyarakat Sopan terhadap ibu pertiwi Sopan terhadap negara. Sopan terhadap Alloh. Contohnya bagaimana kita sebelum makan berdoa dulu bismillahirrohmanirrohim. Dengan nama Alloh Yang Maha Pengasih lagi Maha Pemurah adalah bentuk kesopanan kita kepada Alloh. Dalam pembukaan UUD 1945 menyebutkan atas berkat Rohmat Alloh Yang Maha Kuasa merupakan bentuk kesopanan para pendahulu kita kepada Alloh. Mereka mengakui bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia ini bukan karena pemberian sekutu, bukan pemberian Jepang dan bukan semata-mata karena perjuangan bangsa Indonesia melawan Belanda. Tapi adalah karena Rohmat Alloh Yang Maha Kuasa. Ada orang yang berpidato menyebutkan bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia adalah karena hasil perjuangan rakyat Indonesia adalah bentuk ketidak-sopanan kepada Alloh. Sopan terhadap Rosululloh, Rosul merupakan pintu gerbang agung agama. Maka sudah sepantasnya kita sopan kepada Rosululloh agama, itu adalah kebohongan. Itu adalah atas nama hawa nafsu mereka sendiri Semua agama mengajarkan kesucian. Karena itu kita harus sopan dalam beragama Demonstrasi dengan meneriakkan Allohu Akbar sambil saling memukul, menghancurkan, itu juga bentuk ketidak-sopanan kepada agama. Kalimat Allohu Akbar adalah kalimat pertama yang dibaca pada waktu sholat, bagaimana bisa digunakan untuk sesuatu seperti itu. Kalau tidak setuju dengan sesuatu, maka lakukan dengan sopan pula. Penggusuran dengan meneriakkan Allohu Akbar, ini kan pelecehan terhadap agama. Ketidaksopanan kepada agama. Mereka tidak menyadari bahwa dengan berbuat seperti itu mereka telah berbuat tidak sopan kepada agama. Sopan kepada diri sendiri Bagaimana kita diperintah untuk menutup aurat adalah bentuk kesopanan pada diri sendiri dan sebaik-baik pakaian adalah pakaian takwa. Tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi yang diciptakan Alloh ini ibarat sepet (kulit sabut kelapa-red.), sedangkan berliannya adalah manusia, maka sopanlah kepada diri sendiri. Sopan kepada orang tua Jangan sampai kita durhaka seperti kisah bagaimana seorang dari desa yang berhasil menyekolahkan anaknya sampai menjadi sarjana dan orang yang sukses. Tapi ketika orang tuanya datang tidak dihormati malah diusir. Ketidak-relaan orang tua menyebabkan anak itu dan keluarganya diazab Allah SWT dengan dihancurkan rumah dan keluarganya. Padahal seharusnya si anak bangga dengan orang tuanya yang tinggal di desa tersebut karena telah berhasil mendidik anaknya menjadi orang yang sukses dibandingkan dengan orang kota yang belum tentu berhasil mendidik anaknya menjadi

orang yang sukses. Sopan kepada masyarakat Dalam kehidupan ini kita tidak bisa keluar dari masyarakat, maka kita harus sopan kepada masyarakat. Sopan kepada ibu pertiwi Hadis Cinta tanah air bagian dari iman adalah bentuk kesopanan kepada ibu pertiwi. Pendahulu kita memberikan lambang negara berbentuk Garuda Pancasila melambangkan jiwa yang besar. Namun yang terjadi sekarang jiwa bangsa Indonesia sedang sakit kronis dengan semakin berkurangnya rasa Cinta Tanah Air Di zaman sekarang ini globalisasi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari. Namun tak ada satu negara pun yang mau dilibas oleh negara lain. Satu-satunya cara adalah dengan menumbuhkan Cinta Tanah Air. Jepang, Korea tidak sampai terlibas dalam era globalisasi karena mereka mempunyai akar yang kuat dengan Cinta Tanah Air. Sedangkan pada siapa kita diajar untuk santun? Kita diajar santun kepada anak-anak yatim Kita diajar santun kepada para fakir miskin Kita diajar santun kepada orang-orang yang teraniaya Kita diajar santun kepada orang-orang yang terkena bencana. Semoga uraian ini bermanfaat. Mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan. Wassalamu alaikum wr. wb. Saudara-saudara hadirin yang kami mulyakan, Assalamualaikum wr.wb Pertama-tama marilah kita panjatkan rasa syukur kita kepada Allah SWT atas berkah dan nikmat yang dilimpahkan kepada kita semua. Yang kedua kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran bapak dan ibu sekalian untuk memperingati hari lahirnya Nabi besar kita Muhammad SAW. Kami berharap dan berdoa semoga apa yang kita dengar dari penceramah nanti benar-benar menjadikan kita lebih beriman. Marilah kita contoh dan tirukan keteladanan-keteladanan Nabi besaar Muhammad SAW untuk bekal menghadap tuhan di kelak kemudian hari. Kami yakin Bapak dan ibu datang kemari tadi dengan niat yang tulus, niat baik untuk mempertebal iman, mendekatkan diri kepada Allah SWT. Demikianlah harapan kami, akhirnya kami menyadari bahwa dalam pelaksanaan acara ini dari awal sampai akhir pasti ada kekurangan-kekuranganya. Untuk itu kami mihon maaf yang sebesar-besarnya. Akhirul khalam, terima kasih dan.... Wassalamualaikum wr.wb

Dalil2 Maulid Nabi saw ; 1. Abu Bakar as-Siddiq Telah berkata Sayyidina Abu Bakar As-Siddiq : Barangsiapa yang menafkahkan satu dirham bagi menggalakkan bacaan Maulid Nabi saw., maka ia akan menjadi temanku di dalam syurga.

2. Umar bin Khottob al-Furqon Telah berkata Sayyidina 'Umar : "Siapa yang membesarkan (memuliakan) majlis maulid Nabi saw. maka sesungguhnya ia telah menghidupkan Islam." 3. Utsman bin 'Affan Dzun-Nuraini Telah berkata Utsman : "Siapa yang menafkahkan satu dirham untuk majlis membaca maulid Nabi saw. maka seolah-olah ia menyaksikan peperangan Badar dan Hunain" 4. Ali bin Abi Tholib Karomallahu wajhah Telah berkata Ali : Siapa yang membesarkan majlis maulid Nabi saw. dan karenanya diadakan majlis membaca maulid, maka dia tidak akan keluar dari dunia melainkan dengan keimanan dan akan masuk ke dalam syurga tanpa hisab. (sumber dari kitab anni'matul kubro 'alaa al-'aalam fii maulid sayyidii waladii aadam karya Imam Syihabuddin Ahmad ibnu Hajar al-Haitami as-Syafii) 5. Syekh Hasan al-Bashri Telah berkata Hasan Al-Bashri : Aku suka seandainya aku mempunyai emas setinggi gunung Uhud, maka aku akan membelanjakannya untuk membaca maulid Nabi saw. (sumber dari kitab anni'matul kubro 'alaa al-'aalam fii maulid sayyidii waladii aadam karya Imam Syihabuddin Ahmad ibnu Hajar al-Haitami as-Syafii) 6. Syekh Junaid al-Baghdady Telah berkata Junaid Al-Baghdadi semoga Allah mensucikan rahasianya: Siapa yang menghadiri majlis maulid Nabi saw. dan membesarkan kedudukannya, maka sesungguhnya ia telah mencapai kekuatan iman. 7. Syekh Ma'ruf al-Karkhy Telah berkata Maruf Al-Karkhi : Siapa yang menyediakan makanan untuk majlis membaca maulid Nabi saw. mengumpulkan saudaranya, menyalakan lampu, memakai pakaian yang baru, memasang bau yang wangi dan memakai wangi-wangian karena membesarkan kelahiran Nabi saw, niscaya Allah akan mengumpulkannya pada hari kiamat bersama kumpulan yang pertama di kalangan nabi-nabi dan dia berada di syurga yang teratas (Illiyyin) 8. Fakhruddin ar-Rozi Telah berkata seorang yang unggul pada zamannya, Imam Fakhruddin Al-Razi : Tidaklah seseorang yang membaca maulid Nabi saw. ke atas garam atau gandum atau

makanan yang lain, melainkan akan zahir keberkatan padanya, dan setiap sesuatu yang sampai kepadanya (dimasuki) dari makanan tersebut, maka makanan tersebut akan bergoncang dan tidak akan tetap sehingga Allah mengampunkan orang yang memakannya. Sekirannya dibacakan maulid Nabi saw. ke atas air, maka orang yang meminum seteguk dari air tersebut akan masuk ke dalam hatinya seribu cahaya dan rahmat, akan keluar daripadanya seribu sifat dengki, penyakit dan tidak mati hati tersebut pada hari dimatikan hati-hati. Siapa yang membaca maulid Nabi saw. pada suatu dirham yang ditempa dengan perak atau emas dan dicampurkan dirham tersebut dengan yang lainnya, maka akan jatuh ke atas dirham tersebut keberkatan, pemiliknya tidak akan fakir dan tidak akan kosong tangannya dengan keberkatan Nabi saw. 9. Imam as-Syafii Telah berkata Imam Asy-Syafii : Siapa yang menghimpunkan saudaranya (sesama Islam) untuk mengadakan majlis maulid Nabi saw., menyediakan makanan dan tempat serta melakukan kebaikan, dan dia menjadi sebab dibaca maulid Nabi saw. itu, maka dia akan dibangkitkan oleh Allah pada hari kiamat bersama ahli siddiqin (orang-orang yang benar), syuhada dan solihin serta berada di dalam syurga-syurga Naim. 10. as-Sary as-Saqothy Telah berkata As-Sariyy As-Saqothi : Siapa yang pergi ke suatu tempat yang dibacakan di dalamnya maulid Nabi saw. maka sesungguhnya ia telah pergi ke satu taman dari taman-taman syurga, karena tidaklah ia menuju ke tempat-tempat tersebut melainkan lantaran kerana cintanya kepada Nabi saw. Sesungguhnya Rasulullah saw. telah bersabda: Sesiapa yang mecintaiku, maka ia akan bersamaku di dalam syurga. 11. Syihabuddin Ahmad Ibnu Hajar al-Haitami Siapa yang hendak membesarkan maulid Nabi saw. maka cukuplah disebutkan sekedar ini saja akan kelebihannya. Bagi siapa yang tidak ada di hatinya hasrat untuk membesarkan maulid Nabi saw. sekiranya dipenuhi dunia ini dengan pujian ke atasnya, tetap juga hatinya tidak akan tergerak untuk mencintai Nabi saw. Semoga Allah menjadikan kami dan kalian di kalangan orang yang membesarkan dan memuliakannya dan mengetahui kadar kedudukan Baginda saw. serta menjadi orang yang teristimewa di kalangan orang-orang yang teristimewa di dalam mencintai dan mengikutinya. Aamiin, wahai Tuhan sekalian alam. Semoga Allah melimpahkan rahmat atas penghulu kami Nabi Muhammad saw. keluarganya dan sahabat-sahabatnya sekalian hingga Hari Kemudian.

Kesemua dalil dari no. 1 sehingga 11 diambil/sumber diperoleh dari (kitab anni'matul kubro 'alaa al-'aalam fii maulid sayyidii waladii aadam karya Imam Syihabuddin Ahmad ibnu Hajar al-Haitami as-Syafii)

Assalamualaikum.Wr.Wb Alhamdulilah wasyukrulilah wanimatilah, la haula wala quwwata illa billah, washolatu wassalamu ala rosulillah Muhammad ibnu abdillah amma badah, Bapak bapak, ibu ibu, saudara saudara kaum muslimin dan muslimat yang kami hormati! Hari ini adalah suatu hari yang sangat agung, tepat pada tanggal 12 Rabbiul awalkita berkumpul di aula Masjid ini guna memperingati Maulid junjungan kita Nabi agung Muhammad saw. Rasul Allah sebagai penuntun seluruh umat islam. Selaku panitia penyelenggara peringatan Maulid Nabi besar Muhammad saw terlebih dahulu kami menyampaikan terima kasih yang tiada terhingga atas kehadiran saudara saudara sekalian. Peristiwa malam ini merupakan pertanda semakin Agungnya syiar agama kita islam yang membuktikan pula semakin mantapnya kesadaran masyarakat yang didorong oleh keyakinan akan kebesaran dan kebenaran yang dibawa islam yang menjadi petunjuk utama bagi kesejahteraan umat manusia dalam kehidupan ini, baik di dunia maupun kebahagiaan di akherat kelak. Riwayat hidup junjungan kita nabi besar Muhammad Saw, selengkapnya akan disampaikan berikut oleh bapak . Akhir kata tak lupa kami sampaikan terima kasih atas segala bantuan saudara saudara, hingga peringatan ini, dapat terlaksana tepat pada waktunya dan dengan tidak mengecewakan pula. Semoga amalan saudara saudara itu mendapat pahala yang seimbang dari Allah Swt. Wabillahittaufiq walhidayah wassalamualaikum Wr.Wb. .. Pidato sambutan pada peringatan Maulid Nabi besar Muhammad Saw.
SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW

TAHUN 2012/1433 H Jakarta, 6 Februari 2012

Bismillahirrahmanirrahim, Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Kaum muslimin dan muslimat di seluruh tanah air yang saya cintai, Hadirin sekalian yang saya hormati, Mengawali sambutan ini saya mengajak hadirin, untuk sekali lagi memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya, kita dapat kembali memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, dalam suasana yang khidmad dan teduh. Shalawat dan salam, marilah kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat, serta para pengikut-pengikut beliau hingga akhir zaman. Peringatan Maulid Nabi, seakan menghadirkan kembali perikehidupan Nabi Muhammad SAW lebih dari empat belas abad yang lampau, dalam kehidupan kita saat ini. Maulid Nabi adalah momentum penting dan berarti bagi kita, untuk mengaktualkan dan mengimplementasikan nilai-nilai universal, sebagai uswah hasanah atau teladan yang baik bagi kita semua. Hadirin sekalian yang saya muliakan. Setelah menyimak dengan seksama uraian hikmah Maulid Nabi, yang disampaikan oleh Prof. Dr. H. Makmur Syarif---Rektor IAIN Imam Bonjol Padang---yang mengangkat tema Islam Menjunjung Harkat Kemanusiaan, kita mendapat pencerahan betapa ajaran Islam begitu menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan. Islam menjunjung tinggi nilai-nilai universal, seperti keadilan, keadaban, kesantunan, dan toleransi. Islam menjunjung tinggi pengakuan dan penghormatan sesama warga bangsa tanpa membedakan ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, suku, serta posisi politik. Manusia sebagai hamba Allah SWT, telah diberi anugerah akal dan fikiran untuk menjadi manusia yang berakhlak mulia. Rasulullah juga telah memberikan teladan kepada umat manusia lebih dari 14 abad yang lampau. Teladan yang beliau bawa, selain berisi nilai-nilai ketauhidan, juga mengandung tuntunan akhlakul karimah; akhlak yang mulia. Beliau menanamkan nilai-nilai kebenaran dan kesucian Al-Quran. Beliau tegakkan nilai-nilai universal ajaran Islam sebagai rahmatan lil alamin; rahmat bagi semesta alam. Sebagaimana saya sampaikan tadi, Islam secara substansial mengakui kemajemukan, keragaman, serta heterogenitas sebuah bangsa. Rasulullah SAW dapat membangun negara Madinah, sebuah negara yang maju, kuat dan modern, di tengah-tengah masyarakat yang multi-etnis dan multi-agama. Negara kita saat ini, juga terbangun dari berbagai suku bangsa, keragaman tradisi dan budaya, serta penganut agama yang berbeda. Alhamdulillah, di tengah keragaman itu, meskipun sekali-sekali masih terjadi permasalahan antar komunitas, kita dapat bersatu dan terus membangun diri, menuju masa depan yang lebih baik. Saudara-saudara, Saat ini kita memiliki tugas sejarah, untuk mengangkat harkat dan martabat kemanusiaan di muka bumi kita. Di hadapan kita terbentang berbagai persoalan yang menyangkut dunia Islam. Kita menyaksikan

dengan kasat mata, bagaimana dunia Islam dan negara-negara dengan mayoritas muslim sedang mengalami perubahan, untuk membangun tatanan kehidupan baru. Di kawasan Afrika Utara dan Timur Tengah, tuntutan kehidupan demokrasi yang luas makin mengemuka. The Arab Spring menjadi identitas baru bagi gerakan politik dan demokrasi di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara, yang mengubah dengan cepat peta politik di kawasan itu. Dalam konferensi parlemen negara-negara anggota OKI di Palembang beberapa waktu yang lalu, kita menyerukan kepada saudara-saudara kita, bangsa-bangsa yang tengah melakukan perubahan besar itu, termasuk kepada dunia internasional, agar segala sesuatunya dapat dilakukan secara arif, damai dan sesuai dengan cita-cita dan aspirasi bangsa itu sendiri. Hadirin dan hadirat yang saya hormati. Pada kesempatan yang amat baik ini, saya ingin mengajak kaum muslimin dan muslimat di seluruh tanah air, untuk menjadikan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, sebagai momentum untuk meningkatkan toleransi, kebersamaan, dan meningkatkan pemahaman ajaran agama yang benar. Marilah kita songsong hadirnya kembali peradaban Islam yang luhur dan agung. Peradaban yang dilandasi oleh nilai-nilai Al-Quran dan sunnah Rasulullah SAW. Peradaban Islam yang diperkaya oleh pemikiran para ulama besar dari zaman ke zaman. Peradaban yang benar-benar merupakan manifestasi dari konsep Islam sebagai rahmat bagi semesta alam. Mari kita tunjukkan kembali jati diri dan akhlak bangsa yang mulia. Mari kita redam silang pendapat yang mengedepankan ego kita masing-masing. Mari kita jauhkan iri, dengki, dan fitnah. Sebaliknya, mari kita bergandengan tangan, serta rukun dan bersatu. Sejalan dengan prinsip itulah, saya mengajak kaum muslimin dan muslimat di seluruh tanah air untuk mengembangkan cara-cara yang arif dalam menjembatani perbedaan. Jangan bertindak sewenangwenang dan mau menangnya sendiri, kita harus hormati hak-hak setiap warga negara, meskipun berbeda keyakinan, agama, ras, ataupun suku. Di beberapa kesempatan sering saya sampaikan, bahwa banyak yang salah mengerti tentang ajaran Islam. Kesalahan pengertian ini bukan hanya dari kalangan yang tidak beragama Islam, tetapi juga oleh sebagian umat Islam sendiri. Perilaku dan tindakan sebagian amat kecil umat Islam, yang nyata-nyata bertentangan dengan ajaran Islam, dan juga nyata-nyata bertentangan dengan apa yang dilakukan dan dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW itulah, yang membikin citra Islam terkadang menjadi tidak baik. Kesalahan dan penyimpangan yang dilakukan oleh sebagian umat Islam itulah, yang kemudian digeneralisasi dan bahkan disimpulkan sebagai ajaran Islam yang sesungguhnya. Padahal jelas bukan seperti itu ajaran Islam. Oleh karena itu, pada acara memperingati Maulid Nabi Besar kita, Nabi Muhammad SAW, saya mengajak segenap umat Islam di seluruh tanah air, untuk membebaskan negeri kita dari perilaku dan tindakan yang menyimpang dari ajaran Islam, dan yang menyimpang dari yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Jauhkanlah sikap tidak toleran, tindakan kekerasan apalagi terorisme, dan berbagai perilaku yang menyimpang dan penuh kemaksiatan, agar kita bisa memutus rantai kesalahan pengertian pihak manapun terhadap keagungan nilai dan ajaran Islam yang sejati. Demikianlah, saudara-saudara, beberapa pesan, harapan dan ajakan yang ingin saya sampaikan, pada

kesempatan yang mulia ini. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita sekalian, untuk menjadi sebuah bangsa yang tetap rukun dan bersatu, serta bangsa yang menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan. Sekian, terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Jakarta, 6 Februari 2012 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO Kepala Sekolah Tri Atmojo dalam sambutannya mengingatkan bahwa kegiatan Maulid Nabi SAW 1433 H ini diselenggarakan dalam rangka upaya membangkitkan kembali kesadaran dan semangat untuk menjadikan Rasulullah SAW sebagai teladan dalam kehidupan ini. Dari sisi manapun Rasulullah adalah teladan yang sangat baik, bahkan taktertandingi sehingga wajib bagi kita untuk menjadikan beliau sebagai teladan. Nabi Muhammad SAW. teladan keberhasilan dan kesuksesan hidupnya, baik sebagai anak maupun sebagai bapak. Sebagai seorang pegawai atau pengusaha, sebagai pemimpin negara atau sebagai kepala rumah tangga. Semuanya itu merupakan untaian mutiara keteladanan dan contoh perjalanan hidup yang bernilai dan penuh muatan hikmah tiadatara. Menurutnya dalam fakta sejarah menunjukkan kelahiran Nabi Muhammad SAW menebarkan sinar pada dunia yang telah diselimuti kabut kegelapan jahiliyah, Islam telah mampu bergerak membawa peradaban yang cemerlang. Dengan lahirnya Nabi Muhammad SAW telah meluruskan akidah, akhak dan syariah, yang ketiganya merupakan satu rangkaian kesatuan. Ustad Entis dalam ceramahnyamenekannkan pada akhak Rasulullah yang harus dicontoh oleh para pelajar Kosgoro. Beliau meberikan contoh akhak dengan orang tua. Manusia sangat penting menjaga akhak kepada orang tua. Sebagai anak wajib mentaati perintah orang tua karena pada hakekatnya tidak ada orang tua yang menginginkan keburukan bagi anak-anaknya. Keutamaan menjaga Akhak kepada orang tua melebihi berjihad dijalan Allah. Contohnya, berbicara dengan orang tua dengan menggunakan bahasa yang baik, kalimat yang sopan, dan tidak menyakiti hatinya. Apabila anak merawat orang tua yang telah lanjut usia harus dengan lemah lembut, penuh kasih sayang, dan mengucapkan kalimat-kalimat yang menyenangkan.

Peringatan Maulid Nabi, seakan menghadirkan kembali perikehidupan Nabi Muhammad SAW lebih dari empat belas abad yang lampau, dalam kehidupan kita saat ini. Maulid Nabi adalah momentum penting dan berarti bagi kita, untuk mengaktualkan dan mengimplementasikan nilai-nilai universal, sebagai uswah hasanah atau teladan yang baik bagi kita semua. Kegiatan Maulid Nabi SAW 1434 H ini diselenggarakan dalam rangka upaya membangkitkan kembali kesadaran dan semangat untuk menjadikan Rasulullah SAW sebagai teladan dalam kehidupan ini. Dari sisi manapun Rasulullah adalah teladan yang sangat baik, bahkan tak tertandingi sehingga wajib bagi kita untuk menjadikan beliau sebagai teladan. Nabi Muhammad SAW. teladan keberhasilan dan kesuksesan hidupnya, baik sebagai anak maupun sebagai bapak. Sebagai seorang pegawai atau pengusaha, sebagai pemimpin negara atau sebagai kepala rumah tangga. Semuanya itu merupakan untaian mutiara keteladanan dan contoh perjalanan hidup yang bernilai dan penuh muatan hikmah tiadatara. Dalam fakta sejarah menunjukkan kelahiran Nabi Muhammad SAW menebarkan sinar pada dunia yang telah diselimuti kabut kegelapan jahiliyah, Islam telah mampu bergerak membawa peradaban yang cemerlang. Dengan lahirnya Nabi Muhammad SAW telah meluruskan akidah, akhak dan syariah, yang ketiganya merupakan satu rangkaian kesatuan Saya yakin bahwa kelahiran Muhammad di dunia ini merupakan salah satu petunjuk bagi kita untuk lebih meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Untuk itu tepatlah jika kita mengkaji lebih jauh tentang Muhammad sebagai Nabi akhir zaman, yang sekaligus menjadi panutan dalam memperaktekkan setiap petunjuk-petunjuknya dalam menjalani kehidupan ini hingga di akhirat nanti.

Anda mungkin juga menyukai