1 Prosedur Penelitian Dalam melakukan penelitian untuk pengambilan data maka penulis melakukan pengamatan secara langsung di lapangan dan melihat secara langsung yang berkaitan dengan rancangan peledakan. Dalam melakukan pengamatan prosedur yang dilakukan adalah : a. Melakukan pengumpulan data terhadap kondisi yang ada di lapangan yang berhubungan dengan keadaan daerah penelitian, sebagai berikut: Penentuan Lokasi peledakan Peledakan (untuk kegiatan selanjutnya) Pembersihan lokasi dari batuan hasil peledakan sebelumnya Penentuan titik lubang bor dan pola pemboran, jarak antara titik
lubang bor Persiapan pemboran Pelaksanaan pemboran Cycle time pemboran Pengisian bahan peledak Merangkai bahan dan alat peledakan Penentuan pola peledakan
b. Melakukan perhitungan secara teoritis dan praktis yang menyangkut jumlah bahan peledak dan perlengkapan yang digunakan di lapangan. 4.2 Hasil Penelitian
4-1
4.2.1
Data Pemboran (Drilling) hasil penelitian di lapangan data pemboran yang telah
Berdasarkan
diperoleh meliputi: Pola pemboran, waktu edar pemboran, kecepatan pemboran, dan kemampuan alat bor. a. Pola Pemboran
Pola pemboran yang diterapkan oleh PT. Semen Tonasa adalah pola staggered drill pattern atau zig-zag. b. Waktu Edar Pemboran
Pengamatan waktu edar pemboran dengan menggunakan 3 (tiga) batang bor di mana dalam satu steel panjangnya 12 feet. Dari hasil pengolahan data maka diperoleh rata-rata cycle time alat bor Rotary Blasthole Drill merek Furukawa type HCR 1500 ED Waktu membor I Waktu menyambung I Waktu membor II Waktu menyambung II Waktu membor III Waktu mencabut Waktu pindah posisi = 1.654 menit = 0.251 menit = 2.19 menit = 0.305 menit = 1.579 menit = 1.15 menit = 0.388
Jadi total waktu pemboran rata-rata adalah 7.5 menit (Lihat Lampiran 3). c. Efisiensi Penggunaan Alat Bor
Dari data yang diperoleh di Seksi Perencanaan Persiapan Tambang diketahui bahwa untuk pemakaian sebanyak 4 (empat) unit mesin bor Rotary Blasthole
4-2
Drill merek Furukawa type HCR 1500 ED diperoleh data dengan total waktu sebagai berikut (lihat Lampiran 5). Jam Kerja Alat (W) Jam Kerja Perbaikan (R) Waktu Standbay (S) = 496 jam = 335 jam = 11 jam
Data Peledakan
Data peledakan yang diperoleh di lapangan yaitu peralatan peledakan, perlengkapan peledakan, bahan peledak yang digunakan, pelaksanaan peledakan, rancangan peledakan yang diterapkan di lapangan. a. b. c. Peralatan Peledakan Blasting machine Circuit tester. Perlengkapan peledakan Kabel PVC Detonator listrik. Bahan Peledak ANFO (Ammonium Nitrat Fuel Oil)
4-3
ANFO merupakan campuran dari Ammonium Nitrat (AN) dan Fuel Oil dengan rumus kimia NH4NO3.+ CH2 di mana percampuran yang digunakan dengan perbandingan 94,5 % (AN) : 5,5 % (FO). d. Dynamit Ammonium Gelatine (Superdyn, Powerb Gell) Rancangan Peledakan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pengukuran di lapangan terhadap kegiatan di lapangan maka diperoleh data peledakan geometri peledakan sebagai berikut : e. Burden Spacing Kedalaman Lubang Ledak Stemming Sub Drilling Tinggi jenjang Panjang kolom pengisian Fragmentasi hasil ledakan = 2,86 meter = 3,26 meter = 8.91 meter = 1,17 meter = 0,86 meter = 8.05 meter = 7.74 meter
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan terhadap fragmentasi batuan hasil peledakan diperoleh fragmentasi (boulder) sebesar = 15.27 cm dengan volume material yang terbongkar sebanyak 15.247,41 ton untuk 85 lubang yang
diledakkan atau 179,30 ton/lubang. Dan untuk hasil analisis data teoritis menghasilkan fragmentasi sebesar = 24,56 cm dengan volume material yang terbongkar 19.312,10 ton untuk 56 lubang yang diledakkan atau 344,66 ton/lubang.
4-4