Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

Guru Pembimbing Disusun Oleh Kelas Anggota : Madali M.Si : Kelompok I : XI IA 2 : Agus Rustiono Haris Setiawan Muhammad Ikhlas Rahmat Raharjo

DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA SMA NEGERI 2 KABUPATEN TEBO TAHUN 2013

BAB II GRAVITASI
I. Tujuan Untuk menentukan perepatan gravitasi bumi dengan menggunakan ayunan bandul sederhana di sekitar area Lab Fisika SMA N 2 Tebo.

II. Landasan Teori Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai massa di alam semesta. Gravitasi matahari mengakibatkan benda-benda langit berada pada orbit masing-masing dalam mengitari matahari. Fisika modern mendeskripsikan gravitasi menggunakan Teori Relativitas Umum dari Einstein, namun hukum gravitasi universal Newton yang lebih sederhana merupakan hampiran yang cukup akurat dalam kebanyakan kasus. Sebagai contoh, bumi yang memiliki massa yang sangat besar menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar untuk menarik benda-benda di sekitarnya, termasuk makhluk hidup, dan benda-benda yang ada di bumi. Gaya gravitasi ini juga menarik benda-benda yang ada di luar angkasa, seperti bulan, meteor, dan benda angkasa lainnya, termasuk satelit buatan manusia. Beberapa teori yang belum dapat dibuktikan menyebutkan bahwa gaya gravitasi timbul karena adanya partikel gravitron dalam setiap atom.

Hukum Gravitasi Universal Newton Hukum gravitasi universal Newton dirumuskan sebagai berikut: Setiap massa menarik massa titik lainnya dengan gaya segaris dengan garis yang menghubungkan kedua titik. Besar gaya tersebut berbanding lurus dengan perkalian kedua massa tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua massa titik tersebut.

F adalah besar dari gaya gravitasi antara kedua massa titik tersebut G adalah konstanta gravitasi m1 adalah besar massa titik pertama m2 adalah besar massa titik kedua r adalah jarak antara kedua massa titik, dan

g adalah percepatan gravitasi = Dalam Sistem Internasional, F diukur dalam newton (N), m1 dan m2 dalam kilograms (kg), r dalam meter (m), dan konstanta G kira-kira sama dengan 6,67 1011 N m2 kg2. Dari persamaan ini dapat diturunkan persamaan untuk menghitung berat. Berat suatu benda adalah hasil kali massa benda tersebut dengan percepatan gravitasi bumi. Persamaan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut: . W adalah gaya berat

benda tersebut, m adalah massa dan g adalah percepatan gravitasi. Percepatan gravitasi ini berbeda-beda dari satu tempat. Hukum gravitasi universal Newton dirumuskan sebagai berikut: Setiap massa menarik massa titik lainnya dengan gaya segaris dengan garis yang menghubungkan kedua titik. Besar gaya tersebut berbanding lurus dengan perkalian kedua massa tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua massa titik tersebut.

F adalah besar dari gaya gravitasi antara kedua massa titik tersebut G adalah konstanta gravitasi m1 adalah besar massa titik pertama m2 adalah besar massa titik kedua r adalah jarak antara kedua massa titik, dan g adalah percepatan gravitasi = Dalam Sistem Internasional, F diukur dalam newton (N), m1 dan m2 dalam kilograms (kg), r dalam meter (m), dan konstanta G kira-kira sama dengan 6,67 1011 N m2 kg2. Dari persamaan ini dapat diturunkan persamaan untuk menghitung berat. Berat suatu benda adalah hasil kali massa benda tersebut dengan percepatan gravitasi bumi. Persamaan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut: . W adalah gaya berat benda tersebut, m adalah massa dan g adalah percepatan gravitasi. Percepatan gravitasi ini berbeda-beda dari satu tempat III. Alat dan Bahan 1. Tiang Statif 2. Tali 3. Beban sebesar 50 gram

4. 5. 6. 7.

Meteran Stopwatch Neraca Ohausse Busur derajat

IV. Skema Alat V. Cara Kerja 1. Sediakan alat dan bahan. 2. Lilitkan benang pada bandul. 3. Ukur panjang benang secara berkala, sepanjang 40 cm, 35 cm, 30 cm, 25 cm, dan 20 cm. 4. Ikatkan benang pada salah satu ujung statif. 5. Tarik bandul hingga membentuk sudut untuk membuat ayunan kronis secara berkala yaitu 13, 14, 15, 16, dan 17. 6. Siapkan stopwatch untuk menghitung ayunan kronis bandul tersebut dan pastikan stopwatch dalam keadaan standar. 7. Lepaskan bandul dari tangan dan akan terjadi ayunan, hitung ayunan bandul tersebut dengan catatan 1 ayunan = 1 gelombang dan hitung jumlah ayunan tersebut hingga 10 ayunan lalu hentikan stopwatch segera mungkin. 8. Catat waktu atau periode ayunan tersebut. 9. Lakukan ayunan konis selanjutnya dengan panjang dan sudut yang telah disebutkan secara teratur. VI. Hasil Pengamatan Percobaan I (Sudut 130, panjang tali 0,4 m) No Massa beban (gr) 50 50 50 50 50 Waktu dalam 10 ayunan (s) 12,65 12,52 12,72 12,60 12,73 Periode (T) Panjang Tali (m) Percepatan Gravitasi (m/s2) 9,8582 10,06 9,75 9,936 9,734 Besar Sudut ()

1 2 3 4 5

1,265 1,252 1,272 1,260 1,273

0,4 0,4 0,4 0,4 0,4

13 13 13 13 13

Percobaan II (Sudut 140, panjang tali 0,35 m) No Massa beban (gr) Waktu dalam 10 ayunan (s) Periode (T) Panjang Tali (m) Percepatan Gravitasi (m/s2) Besar Sudut ()

1 2 3 4 5

50 50 50 50 50

11,76 11,97 11,77 11,96 11,94

1,176 1,197 1,177 1,196 1,194

0,35 0,35 0,35 0,35 0,35

9,980 9,63383 9,964 9,6499 9,682

14 14 14 14 14

Percobaan III (Sudut 150, panjang tali 0,3 m) No Massa beban (gr) 50 50 50 50 50 Waktu dalam 10 ayunan (s) 10,99 11,20 10,90 10,84 10,89 Periode (T) Panjang Tali (m) Percepatan Gravitasi (m/s2) 9,7959 9,4320 9,958 10,068 9,9766 Besar Sudut ()

1 2 3 4 5

1,099 1,120 1,09 1,084 1,089

0,3 0,3 0,3 0,3 0,3

15 15 15 15 15

Percobaan IV (Sudut 160, panjang tali 0,25 m) No Massa beban (gr) 50 50 50 50 50 Waktu dalam 10 ayunan (s) 9,99 9,77 9,98 9,87 9,87 Periode (T) Panjang Tali (m) Percepatan Gravitasi (m/s2) 9,879 10,32 9,899 10,12 10,12 Besar Sudut ()

1 2 3 4 5

0,999 0,977 0,998 0,987 0,987

0,25 0,25 0,25 0,25 0,25

16 16 16 16 16

Percobaan V (Sudut 170, panjang tali 0,2 m) No Massa beban (gr) Waktu dalam 10 ayunan (s) Periode (T) Panjang Tali (m) Percepatan Gravitasi (m/s2) Besar Sudut ()

1 2 3 4 5

50 50 50 50 50

9,44 9,03 8,67 9,32 8,84

09,44 09,03 08,67 09,32 08,84

0,2 0,2 0,2 0,2 0,2

8,85 9,67 10,49 9,08 10,09

17 17 17 17 17

VII.

Pembahasan 1) Pada Percobaan = 13 dan l = 40 cm. Percobaan ke 1

Percobaan ke 2

Percobaan Ke 3

Percobaan Ke 4

Percobaan Ke 5

2) Pada Percobaan = 14 dan l = 35 cm. Percobaan ke 1

Percobaan ke 2

Percobaan Ke 3

Percobaan Ke 4

Percobaan Ke 5

3) Pada Percobaan = 15 dan l = 30 cm. Percobaan ke 1

Percobaan ke 2

Percobaan Ke 3

Percobaan Ke 4

Percobaan Ke 5

4) Pada Percobaan = 16 dan l = 25 cm. Percobaan ke 1

Percobaan ke 2

Percobaan Ke 3

Percobaan Ke 4

Percobaan Ke 5

5) Pada Percobaan = 17 dan l = 20 cm. Percobaan ke 1

Percobaan ke 2

Percobaan Ke 3

Percobaan Ke 4

Percobaan Ke 5

VIII.

Anda mungkin juga menyukai