Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR ORGANISASI SOSIAL

OLEH kel.

ORGANISASI SOSIAL BUDAYA DASAR BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Organisasi 1. LEMBAGA SOSIAL Pengertian lembaga social adalah seperangkat ketentuan, aturan, atau norma social yang sudah sedemikian mendalam(melembaga, internalisasi) sehingga keberadaannya disepakati dengan rasa tanggung jawab oleh seluruh anggota masyarakatnya (memasyarakat, institusionalisasi). Lembaga social mengatur berbagai pola kehidupan tertentu dalam masyarakat. Missal bidang keluarga dan kekerabatan, bidang keagamaan, bidang pendidikan, bidang ekonomi, bidang politik dan pemerintahan, serta bidang kesenian dan rekreasi. Cirri-ciri Lembaga social menurut JL. Gillin dan JP. Gillin 1. Memiliki organisasi pola pemikiran dan pola perilaku yang terwujud melalui aktifitasaktifitas kemasyarakatan serta hasil-hasilnya 2. Memiliki tingkat kekekalan tertentu Yaitu telah berlangsung dalam jangka waktu yang lama ditengah masyarakat 1. Memiliki satu atau beberapa tujuan tertentu 2. Memiliki alat-alat perlengkapan yang digunakan dalam meraih tujuan lembaga tersebut 3. Memiliki lambing-lambang 4. Memiliki suatu tradisi baik tertulis maupun tidak tertulis Fungsi Lembaga social 1. Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat dalam bersikap dan berprilaku berkaitan dengan kebutuhan pokok tersebut 2. Menjaga keutuhan (integrasi social) masyarakat 3. Memberikan pedoman dalam pengendalian social masyarakat Proses pembentukan lembaga social Proses yang dilalui dalam proses pembentukan lembaga social adalah sebagai berikut : Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusia melakukan beberapa kebiasaan yang baku yang berlaku secara terus menerus dan diulang-ulang, akhirnya kebiasaan-kebiasaan tersebut dilegalkan oleh masyarakat atau menjadi semacam norma. Kemudian Norma tersebut mengalami proses institutionalization atau Norma tersebut tumbuh dan berkembang menjadi lembaga, dan pada akhirnya para anggota masyarakat dengan sendirinya ingin berperilaku sejalan dengan norma yang berlaku atau norma-norma tersebut telah mendarah daging (internalized)

Tipe-tipe lembaga social 1. Dari sudut perkembangannya : 1. Crescive institution Yaitu lembaga yang primer,merupakan lembaga yang tidak disengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat. Contoh : hak milik, perkawinan, agama 1. Enacted institution Yaitu lembaga yang sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan tetentu, misalnya lembaga utang piutang, lembaga pendidikan, lembaga perdagangan 1. Dari sudut pandang nilai-nilai yang diterima masyarakat 1. Basic institution Yaitu lembaga social yang sangat penting untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat. Contoh : keluarga, sekolah, Negara 1. Subsidiary institution Yaitu lembaga yang dianggap oleh masyarakat tidak penting, misalnya kegiatan-kegiatan untuk rekreasi 1. Dari sudut pandang penerimaan masyarakat 1. Approved (social sanctioned Yaitu lembaga social yang diterima oleh masyarakat, misalnya : sekolah, perusahaan dagang 1. Unsanctioned institution Yaitu lembaga yang ditolak oleh masyarakat walau kadang-kadang masyarakat tidak berhasil untuk memberantasnya, misalnya : kelompok penjahat, pemeras, pemabuk 1. Dari sudut penyebarannya 1. General institution Yaitu lembaga yang dikenal oleh hamper semua masyarakat di dunia, misalnya agama 1. Restricted institution Yaitu lembaga yang hanya dikenal oleh sebagian masyarakat saja, misalnya agama Islam, Kristen , Hindu, buda 1. Dari sudut fungsinya 1. Operative institution

Yaitu lembaga yang menghimpun pola-pola atau cara-cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan, missal : lembaga industry 1. Regulative institution Yaitu lembaga yang bertujuan untuk mengawasi adat-istiadat atau tata kelakuan yang tidak menjadi bagian yang mutlak dari lembaga itu sendiri. Contohnya : lembaga hokum, yang meliputi kejaksaan dan pengadilan 1. KELOMPOK SOSIAL Sebagai makhluk social manusia akan selalu hidup dalam kelompok-kelompok tertentu . Hal ini karena adanya kenyataan bahwa upaya manusia untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya akan lebih produktif diperoleh dalam kehidupan berkelompok. Kelompok terbentuk karena adanya hasrat dalam diri manusia itu sendiri. Robert Biersted menyebut adanya tiga criteria kelompok yaitu : 1. Ada atau tidaknya organisasi 2. Ada atau tidaknya hubungan social diantara warga kelompok 3. Ada atau tidaknya kesadaran jenis Kelompok social adalah sekumpulan manusia yang memiliki persamaan cirri dan memiliki pola interaksi yang terorganisir secara berulang-ulang serta memiliki kesadaran bersama akan keanggotaannya. Dasar pembentukan kelompok social : 1. 2. 3. 4. Factor kepentingan yang sama (common interest) Factor darah dan keturunan yang sama (common ancestry) Factor geografis Factor daerah asal yang sama

Klasifikasi kelompok social 1. Menurut cara terbentuknya : 1. Kelompok semu terdiri dari kerumunan (crowd), massa, dan publik 2. Kelompok nyata terdiri dari kelompok statistic, kelompok kemasyarakatan(societal), kelompok social, dan kelompok asosiasi 2. Menurut erat longgarnya ikatan antar anggota , oleh Ferdinand Tonneis dibedakan menjadi dua yaitu : 1. Gemeinschaft atau paguyuban 2. Gesellschaft atau patembayan 3. Menurut kualitas hubungan antaranggota 1. Kelompok primer 2. Kelompok sekunder 4. Menurut pencapaian tujuan 1. Kelompok formal 2. Kelompok informal

5. Menurut pendapat Robert K.Merton 1. Membership group (kelompok keanggotaan) 2. Reference group (kelompok acuan) 6. Menurut sudut pandang individu 1. In group (kelompok sendiri) 2. Out group (kelompok luar) 3. 4. Organisasi social Organisasi social adalah sebagai cara-cara perilaku manusia yang terorganisir secara social. Terorganisir secara sosial artinya karena adanya sekelompok individu yang merasa terikat oleh aturan-aturan tau adat istiadat tertentu yang mengatur kehidupan kelompoknya sehingga disebut kesatuan social Contoh : kesatuan social berdasarkan tingkat umur ada kelompok anak-anak, remaja, orang tua Kesatuan social yang bersifat sakaral karena ada ikatan suci keagamaan missal jamaah (Islam), jemaat (Kristen) Cirri-ciri organisasi social 1. 2. 3. 4. 5. Bersifat langgeng Memiliki identitas kolektif yang tegas Memiliki daftar anggota yang terperinci Memiliki program kegiatan yang terus menerus diarahkan menuju tujuan yang jelas Memiliki prosedur untuk menerima anggota baru dan mengeluarkan anggota lama

Unsure-unsur pokok organisasi social 1. Lembaga social , yaitu wadah organisasi yang mengurus dan mengatur berbagai kepentingan masyarakat 2. Noma social, yaitu pedoman-pedoman pelaksanaan lembaga social yang penyusunannya dilakukan oleh lembaga yang berwenang pada setiap tingkatan 3. Personal, yaitu para pelaku atau petugas untuk menjalankan roda pemerintahan Negara sebagai perwujudan dan system organisasi sosial

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai