Anda di halaman 1dari 17

KETERAMPILAN BERTANYA

A. Standar Kompetensi :

Mahasiswa menguasai pengetahuan tentang keterampilan-keterampilan mengajar, meenyusun rencana pembelajaran untuk melatih berbagai keterampilan mengajar, dan terampil menerapkan berbagai keterampilan mengajar dalam pembelajaran.

B. Kompetensi Dasar: Mahasiswa trampil menerapkan keterampilan bertanya di dalam mengajar.

C. Indikator
1. Memahami konsep dan prinsip bertanya di dalam pembelajaran. 2. Merencanakan penggunaan keterampilan bertanya didalam rencana pembelajaran. 3. Trampil menerapkan keterampilan bertantanya di dalam mengajar.

D. Tujuan Pembelajaran 1. Memahami konsep dan prinsip bertanya dasar, 2. Memahami komponen bertanya dasar,
3. Memahami konsep dan prinsip bertanya lanjut,

4. Memahami komponen bertanya lanjut. 5. Memahami hal-hal yang harus dihindari guru di dalam bertanya,
6. Menyusun rencana pembelajaran mikro (waktu 10 menit) untuk melatih keterampilan

bertanya,
7. Berlatih mengajar di kelompok peer teaching untuk melatih keterampilan bertanya.

E. Metode dan Strategi Perkuliahan


2.1

Pada perkuliahan ini digabungkan sejumlah metode pembelajaran, antara lain Tanya jawab, diskusi, simulasi, dan eksperimen. Strateginya disesuaikan dengan kondisi perkuliahan dan kemampuan mahasiswa. Bagi pembaca yang tidak duduk dibangku kuliah, tapi ingin meningkatkan kompetensi di dalam mengajar dapat mempelajari modul ini secara berkelompok. Karena setiap kompetensi dapat diukur menggunakan instrument yang terdapat pada bagian akhir dari modul ini.

F. Uraian Materi 1. Pendahuluan Bayi yang baru lahir belum bisa berbicara, sehingga dia menggunakan bahasa tubuh, kontak mata, dan tangisan sebagai media komunikasi. Yang tahu persis arti tangisan atau gerak tubuh seorang bayi adalah orang-orang terdekat yang menyayangi dia. Di luar itu orang tidak banyak tahu tentang apa yang diinginkan oleh bayi tersebut. Begitu bisa berbicara bayi ingin tahu banyak hal yang dia lihat, dengar, dan rasakan. Kata pertama yang keluar dari mulut untuk menyampaikan rasa ingin tahu tersebut adalah mama dan itu apa?. Semua yang ada ditanyakan pada orang dewasa yang dia temuai, sehingga sering keluar pertanyaan itu apa?. Namun seiring berjalannya waktu kata apa tidak lagi membuat mereka puas. Anak akan mengganti kata Tanya dengan siapa, dimana, kapan, bagaimana, dan kenapa? Secara alami manusia dilahirkan dan tumbuh dengan rasa ingin tahu tentang sesuatu bahkan banyak hal. Berbeda dengan bayi atau anak kecil, orang dewasa mencari sumber yang dapat menjawab rasa ingin tahu mereka. Anak SMP dan SMA juga terlahir sebagai manusia yang penuh dengan pertanyaan untuk memenuhi rasa keingintahuannya. Seorang guru fisika seyogyanya memahami hal itu dengan baik. Sehingga menciptakan kondisi pembelajaran yang menfasilitasi anak bertanya, menjawab pertanyaan, atau menanggapi jawaban pertanyaan guru dan temannya. Filosofi dari bertanya itu sendiri sebetulnya terlihat pada pribahasa malu bertanya sesat di jalan. Seseorang yang emggan bertanya akan buta informasi, sehingga tidak akan sampai pada jawaban yang benar dari sebuah pertanyaan yang tersimpan jauh di lubuk harinya. Supaya anak tidak tersesat dalam mendapatkan informasi tentang konsep-konsep fisika dan aplikasinya, seorang guru dituntut memiliki keterampilan menggali keterampilan bertanya, shingga anak yang paling pendiam sekalipun buka suara di dalam pembelajaran.

2.2

Seorang guru fisika bertugas dalam menyampaikan materi ajar yang berkaitan dengan berbagai peristiwa yang terdapat di sekitar siswa. Sebetulnya banyak hal yang menjadi pertanyaan bagi siswa sebelum belajar fisika. Pertanyaan demi pertanyaan akan terlontar dari mulut siswa apabila guru memberi kesempatan untuk itu. Karena gurulah arsitektur yang merencanakan sekaligus menjadi motivator dan fasilitator bagi berkembangnya kompetensi yang dimiliki oleh siswa.

2. Tujuan Keterampilan Bertanya dalam Pembelajaran

Keterampilan bertanya menjadi komponen yang sangat penting di dalam proses pembelajaran, karena informasi tentang evaluasi proses dan hasil pembelajaran ditentukan oleh kemampuan guru dalam mengelola keterampilan bertanya. Adapun tujuan penggunaan keterampilan bertanya di dalam pembelajaran adalah:
a. Menumbuhkan minat dan rasa ingin tahu siswa,

Seorang guru fisika yang mengawali proses pembelajaran dengan bertanya tentang berbagai hal mulai dari menanyakan tentang kesiapan siswa untuk belajar, akan menimbulkan kesan merasa diperhatikan pada siswa. Ini menjadi modal awal terjalinnya interaksi yang baik dalam pembelejaran. Ungkapan-ungkapan yang dilontarkan guru tentang berbagai peristiwa alam di sekitar siswa dan keterkaitannya dengan materi yang akan dipelajari pada mata pelajaran fisika, akan memancing rasa ingin tahu yang besar pada siswa. Dengan kata lain akan mengalir berbagai pertanyaan dari siswa yang mencerminkan rasa ingin tahu tersebut. Kondisi ini menjadi modal berikutnya yang dapat dikelola oleh guru, untuk mengembangkan kemampuan bertanya di dalam kelas.

b. Mengembangkan pendekatan yang aktif untuk belajar Guru yang pintar memanfaatkan momen yang sudah tercipta pada awal pembelajaran, pasti akan berusaha mempertahankan kondisi tersebut sampai berakhirnya waktu tatap muka. Rasa ingin tahu yang sudah berkembang harus bisa dimanfaatkan oleh guru. Selalu memancing keluarnya pertanyaan siswa dan mendistribusi pertanyaan secara bervariasi, dari bersifat perorangan, kelompok, maupun klasikal, akan menciptakan pembelajaran yang mengaktifkan siswa dalam pembelajaran.

2.3

Sebaliknya guru yang kurang bisa memilih ungkapan yang dapat memancing rasa ingin tahu siswa, akan menciptakan pembelajaran yang pasif yang dinomonasi oleh guru. Pelajaran fisika seyogyanya merupakan pembelajaran yang sangat baik, apabila guru memiliki pemahaman mendalam tentang bagaimana fisika dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang terrjadi di sekitar siswa. Untuk mengajak siswa aktif guru bisa memulainya dengan meminta pendapat siswa tentang sebuah peristiwa. Selanjutnya dikembangkan lebih luas dan lebih dalam.

c. Merangsang siswa untuk saling belajar,

Berkembangnya kemampuan bertanya di dalam proses pembelajaran dapat membangun interaksi timbal balik antar siswa, antara siswa dengan guru, dan antara siswa dengan materi ajar. Pertanyaan siswa yang tidak dijawab langsung oleh guru, tapi dilemparkan pada siswa lain, kelompok tertentu atau ke forum kelas akan membuka peluang terjadinya interaksi. Bila interaksi ini dipertahankan, maka akan terjadi proses saling membelajarkan antar siswa, dan tidak mustahil ini merupakan pelajaran berharga juga bagi guru di dalam meningkatkan kemampuan berbagi informasi dengan cara lebih menarik.

d. Mengatur penjenjangan (strukturisasi) tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk

memaksimalkan hasil belajar siswa, Seorang guru yang bijak, biasanya menggunakan keterampilan bertanya untuk menjaring tingkat kompetensi anak. Karena tidak dapat dipungkiri setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangan dalam menerima dan menggali informasi. Guru dapat menggunakan berbagai tipe dan tingkat pertanyaan, untuk mengetahui secara menyeluruh kemampuan setiap siswa. Dengan demikian guru dapat memilihkan tugas yang tepat bagi siswa. Jadi boleh saja siswa atau kelompok tertentu mendapatkan tugas yang tingkat kesulitan di atas atau di bawah kelompok yang lain. Agar semua siswa menjadi lebih meningkat kompetensinya dengan tugas tersebut. Sebagai contoh pada materi rangkaian listrik. Guru dapat memberikan tugas berkaitan dengan rangkaian tidak sederhanan pada kelompok siswa yang kompetensinya tentang rangkaian listrik sudah bagus. Sementara siswa atau kelompok lain diberi tugas tentang rangkaian sederhana. Sehingga tidak ada siswa yang merasa bosan atau tidak tertantang atau sebaliknya ada siswa yang merasa tugas yang diberikan terlalu berat.
2.4

e. Mengenal kesulitan-kesulitan tertentu yang menghambat belajar siswa,

Sebagaian pertanyaan yang diajukan oleh guru kepada siswa dapat dimanfaatkan untuk mengetahui kesulitan dan hambatan siswa dalam belajar. Guru yang tentu tidak akan melakukan tebakan atau mengira-ngira hambatan atau kesulitan yang mungkin dialami siswa dalam mencapai kompetensi. Seorang guru yang arif dan bijak, serta berusaha mengenal permasalahan siswa satu per satu kadang kala mengajukan pertanyaan tertulis, untuk menjaring penyebab permasalahan yang menghambat keberhasilan siswa dalam belajar. Karena siswa setingkat SMP dan SMA kadang merasa malu bila harus mengungkapkan permasalahan di depan teman-teman kelasnya.
f. Menjalin komunikasi dengan seluruh kelas untuk menghidupkan interaksi dan

proses belajar mengajar,


g. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami informasi yang

diberikan,
h. Melibatkan

siswa menggunakan keterampilan berpikir,

pikiran-pikiran

untuk

meningkatkan

i.

Memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan pemikiran dan memberikan kritik atau komentar terhadap jawaban siswa dan guru, Memberi kesempatan kepada siswa memahami sendiri melalui diskusi dalam kelas.

j.

3. Keterampilan Bertanya Dasar a. Komponen Keterampilan Bertanya Dasar

Modul 1 tentang keterampilan membuka dan menutup pelajaran telah menyampaikan bahwa guru perlu menggunakan keterampilan bertanya untuk menjaring misalnya pengetahuan awal siswa. Bertanya tingkat dasar bertujuan untuk mendapat informasi umum dan dangkal tentang suatu konsep. Komponenkomponen bertanya tingkat dasar adalah sebagai berikut:

1) Kemahiran (Fluency)
2.5

Pertanyaan yang diajukan harus tersusun secara logis dan relevan dengan topik atau materi ajar yang sedang dibicarakan. 2) Pengungkapan (phrasing) Pertanyaan yang diajukan disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa di kelas. Pertanyaan untuk anak SMP kurang tepat diajukan untuk anak SMA atau sebaliknya. 3) Penjenjangan (Structuring) Guru harus menyusun urutan pertanyaan untuk membantu siswa memahami materi ajar sesuai dengan hirarginya, baik dalam tingkat kesulitan maupun penjejangan atau pengelompokan. Sehingga siswa menyadari bahwa mereka sedang diarahkan untuk mencapai kompetensi tertentu. 4) Pemusatan (Fokusing) Sejumlah pertanyaan yang diajukan oleh guru diarahkan untuk membantu anak memahami sebuah konsep atau penjelasan untuk memahami konsep tersebut. Guru harus menghindari pertanyaan-pertanyaan yang tidak berkaitan dengan apa yang sedang dibahas. Dengan kata lain tidak boleh ada pertanyaan yang tidak berakitan dengan apa yang sedang dibahas. 5) Pengalihan (Re-directing) Kadang kala pada saat pembelajaran sedang berlangsung suatu peristiwa terjadi dan mengalihkan perhatian siswa. Atau suasana di luar kelas menarik perhatian beberapa siswa.Untuk mengalihkan atau mengembalikan perhatian siswa kegiatan pembelajaran, guru dapat menggunakan keterampilan bertanya. Misalnya apa yang terjadi? Kenapa dengan kamu nak? Bagaimana kalau ngobrolnya kita tunda setelah belajar nanti? 6) Penyebaran (Distributing) Guru yang baik adalah guru yang pandai membagi kesempatan bertanya dan menjawab pertanyaan pada seisi kelas secara merata. Tidak boleh ada anak yang merasa tidak diberi kesempatan atau tidak diperhatikan oleh guru, hanya karena guru terlalu sering member kesempatan pada siswa tertentu saja. 7) Penyelaan Waktu (Pausing) Setelah mengajukan pertanyaan kepada siswa guru harus memberi kesempatan bagi siswa untuk berpikir, guna mendapatkan jawaban benar.

2.6

Bagi seorang siswa yang pendiam dan pemalu, waktu tersebut juga digunakan untuk mengumpulkan keberanian. 8) Mendorong (Prompting) Bila siswa tidak mampu menjawab pertanyaan yang diajukan, guru tidak langsung menghakimi. Tetapi mencoba mengulangi pertanyaan tersebut menggunakan kalimat yang lebih mudah dipahami oleh siswa. Guru juga dapat memancing keberanian siswa menjawab dengan cara mendekatinya atau dengan meyakinkan bahwa dia bisa menjawab pertanyaan tersebut.

b. Hal-hal yang harus dihindari Guru di dalam Bertanya Ada beberapa hal yang harus dihindari guru di dalam bertanya, agar pertanyaan yang diajukan mencapai sasaran. Hal dimaksud adalah: 1) Mengulang pertanyaan untuk diri sendiri Setelah mengajukan pertanyaan kepada siswa, guru mengucapkan lagi pertanyaan tersebut, 2) Mengulangi jawaban siswa Tidak ada alas an yang membenarkan guru mengulangi jawaban pertanyaan yang diberikan oleh siswa. Bila guru merasa kurang jekas, guru dapat meminta siswa untuk mengulangi jawabannya. 3) Pertanyaan yang menimbulkan keributan Supaya tidak meningbulkan keributan seperti anak berebutan menjawab atau anak menjadi spontan memberikan tanggapan secara serentak, guru harus mengatur cara penyampaian pertanyaan. 4) Menjawab pertanyaan sendiri Menjawab pertanyaan sendiri tidak akan memberikan kesan apa-apa kepada siswa. Apabila siswa tidak mampu mnejawab petanyaan yang harus dilakukan oleh guru adalah mengulangi pertanyaan dengan kalimat yang lebih jelas dan mudah dipahami, mengalihkan kepada siswa lain atau mengajukan pertanyaan lain yang dapat mengarahkan siswa menjawab secara bertahap. Misalnya saudara mengajukan pertanyaan Mana yang lebih besar hambatan pengganti susunan tiga hambatan dipasang seri atau parallel?
2.7

Saudara dapat menyuruh anak menggambar rangkaian hambatan seri dan rangkaian hambatan parallel tiga buah hambatan. Lalu ajukan pertanyaan bagaimana sifat arus dan tegangan pada kedua rangkaian tersebut. Setelah itu baru suruh anak menghitung hambatan pengganti pada keduanya.

4. Keterampilan Bertanya Lanjut a. Komponen Keterampilan Bertanya Lanjut

1) Pengubahan tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan Pertanyaan yang diajukan oleh guru hendaknya mengarahkan dan menfasilitasi siswa untuk meningkatkan kemampuan menjawab pertanyaan lebih dari sekadar mengulang atau memahami, namun mencapai tingkat pengetahuan yang lebih seperti menilai atau memilih mana yang paling tepat atau paling benar. 2) Pengaturan urutan pertanyaan Guna mengantarkan siswa memiliki kemampuan mencapai kognisi tingkat tinggi, guru harus menyusun urutan pertanyaan sesuai hirarginya. Misalnya : Apa yang dimaksud dengan tekanan? Apa perbedaan antara tekanan udara dengan tekanan hidrostatis? Sebutkan peralatan yang menerapkan prinsip-prinsip tekanan? Bagimana prinsip kerja pompa hidrolik? Kenapa pesawat amphibi bisa berjalan dengan cepat di darat maupun di daerah rawa? Kenapa bebek mampu berlari di dalam lumpur? 3) Pengajuan Pertanyaan Pelacak Pertanyaan pelacak diperlukan apabila jawaban siswa terhadap pertanyaan dirasa belum lengkap, belum semperna, atau guru ingin contoh lain, atau guru ingin aplikasi yang lebih beragam dan sebagainya. Pertanyaan pelacak bisa diajukan kepada siswa tersebut dan akan lebih baik bila ditujuakan pada siswa

2.8

berbeda. Secara garis besar, pertanyaan pelacak dibutuhkan sebagai usaha guru untuk:
a) Mengklarifikasi, b) Meminta siswa memberikan alas an, c) Meminta kesepakatan pandangan, d) Meminta ketepatan jawaban, e) Meminta jawaban yang lebih relevan, f) Meminta contoh, g) Meminta jawaban yang lebih kompleks.

4) Peningkatan terjadinya interaksi Peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, menetapkan bahwa pembelajaran yang dikembangkan oleh guru adalah PAIKEM (pembelajran aktif, interaktif, komunikatif, efektif, dan menyenangkan). Di dalam standar isi untuk mata pelajaran fisika SMA ditegaskan bahwa Proses pembelajaran menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar peserta didik menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pembelajaran seperti dimaksudkan pada aturan tersebut menggambarkan adanya keterlibatan siswa di dalam pembelajaran. Sehingga interaksi antar siswa, interaksi antara siswa dengan guru dan siswa dengan media pembelajaran tergambar secara jelas. Diharapkan keterampilan bertanya guru mebuka peluang terjadinya interaksi- interaksi tersebut.

b. Manfaat Penggunaan Keterampilan Bertanya Lanjut a. Mengembangkan kemampuan siswa dalam menemukan, mengorganisasi,

dan menilai informasi yang diterima,

2.9

b. Meningkatkan kemampuan siswa dalam membentuk dan mengungkapkan

pertanyaan-pertanyaan yang didasarkan atas informasi yang lengkap dan relevan,


c. Mendorong siswa untuk mengembangka ide-ide dan mengemukakan ide-

ide itu kepada anggota kelompoknya secara timbal balik,


d. Memberi kesempatan kepada semua anggota kelompok memperoleh

sukses melebihi yang dicapai.

G. Contoh Rencana Pembelajaran

Rencana Mengajar Mikro

2.10

Bidang Studi Materi Pokok Sub Pokok Materi Satuan Pendidika Kelas/ Semester Waktu

: Fisika : Pengaruh kalor terhadap zat : Cara-cara perpindahan kalor : SMA : X Semester 2 : 10 menit

Keterampilan yang dilatih : Keterampilan Bertanya

Standar Komptensi Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi

Kompetensi Dasar Menganalisis cara perpindahan kalor

Indikator Pencapain
1. Memahami cara perpindahan kalor secara konduksi 2. Mengkaji peritiwa perpindahan kalor secara konduksi dalam kehidupan sehari-hari

dan teknologi
3. Melakukan penelitian sederhana yang berhubungan dengan perpindahan kalor secara

konduksi Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan prinsip perpindahan kalor secara konduksi 2. Memberikan contoh perpindahan kalor secara konduksi 3. Menerapkan konsep dan prinsip-prinsip fisika untuk menjelaskan proses perpindahan kalor secara konduksi
2.11

4. Secara berkelompok melakukan penelitian sederhana dan menulis laporan tentang konduksi

Materi Pelajaran 1. Perpindahan kalor secara konduksi

Uraian materi terlampir !!

Kegiatan Pembelajaran No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa 1 Sejenak memperhatikan seluruh Membalas salam siswa secara bergantian dan mengucapkan salam. 2 Mengajukan pertanyaan kenapa Menjawab pertanyaan guru bila temanmu Anto tidak hadir? mengetahui alasan ketidak hadiran temannya 3 Mendekati siswa yang terlihat Menjawab pertanyaan guru belum siap mengikuti pembelajaran. Mengajukan pertanyaan Rahmi, sudah siap untuk belajar? 4 Menyampaikan materi dan tujuan Menyimak apa yang pembelajaran disampaikan guru 5 Mengajukan pertanyaan tentang Menjawab pertanyaan guru pengaruh kalor terhadap zat dan menunggu bebera saat untuk member kesempatan kepada siswa memikirkan jawaban. 6 Bila jawaban dianggap belum Melengkapi atau meralat lengkap, mengajukan pertanyaan jawaban teman sebelumnya pelacak. 7 Menyampaikan strategi Menyimak penjelasan guru pembelajaran 8 Menyampaikan penjelasan umum Menyimak penjelasan guru tentang perpindahan kalor secara konduksi 9 Mendemonstrasikan percobaan Memperhatikan peragaan tentang konduktivitas bahan 10 Mengajukan pertanyaan batang Menjawab pertanyaan guru
2.12

Keterampilan Membuka Klarifikasi Menarik perhatian

Penyelaan

Pertanyaan pelacak

Mendemonstrasikan keterampilan Mengekspresikan

11

mana yang lebih dahulu melelehkan lilin? Mengajukan pertanyaan kenapa terjadi perbedaan waktu melelehkan lilin antara batang satu dengan yang lainnya? Menanyakan kepada siswa lain apa kamu setuju dengan pendapat temanmu tadi?

pendapat siswa Menjelaskan alasan kenapa Klarifikasi terjadi perbedaan tersebut Kesepakatan pandangan

12 13

14

15

Mengangguk atau menjawab ya bila setuju dan tidak diikuti penjelasan bila punya pandangan atau pendapat berbeda Menanyakan siswa yang belum Bertanya tentang materi yang mengerti dengan materi pelajaran tidak dimengerti atau kurang dipahami Menjawab pertanyaan siswa Mendengarkan penjelasan guru Menanyakan aplikasi perpindahan Menjawab pertanyaan guru kalor secara konduksi yang ditemui siswa di dalam kehidupan sehari-hari. Jelaskan peristiwa konduktivitas panas yang kamu ketahui? Mengajukan sejumlah pertanyaan Mencatat dan mengerjakan tentang perpindahan panas secara latihan (bila waktu sudah habis, konduksi, untuk melihat mengerjakan sebagai Pekerjaan pencapaian kognitif siswa. Rumah) Misalnya Kenapa pegangan wajan diberi lapisan keramik? Diantara logam-logam berikut mana diantaranya yang memiliki konduktivitas panas terbesar ? besi, tembaga, aluminium, dan kuningan. Menutup pelajaran Mengucapkan salam Alat dan Sumber Belajar Alat

Klarifikasi Klarifikasi Mengaplikasi ide baru

Memberi latihan

menutup

white board, spidol, penghapus, power poin atau OHP, alat Muschenbroek, kapas, spiritus, korek api, lilin, stopwatch. Sumber: 1. Buku paket Fisika SMA yang direkomendasikan oleh BSNP 2. Sumber berupa LKS
2.13

Penilaian Dari hasil demonstrasi:


1. Batangan logam mana yang merupakan konduktor panas terbaik? 2. Bandingkan waktu yang dibutuhkan masing-masing batangan untuk melelehkan lilin

pada salah satu ujungnya, 3. Buat kesimpulanmu tentang konduktivitas bahan yang digunakan pada demonstrasi, menggunakan teori yang terdapat di dalam buku teks.

H. Latihan dan Petunjuk Solusi


1. Susun rencana pembelajaran mikro (waktu 10 menit) untuk melatih keterampilan

bertanya! Petunjuk mengerjakan latihan: a.


b.

Pelajari susunan sebuah rencana pembelajaran, Pilih dan bataskan materi ajar untuk kegiatan pembelajaran selama 10 menit. Tuliskan semua pertanyaan yang akan diajukan atau yang diperkirakan diajukan oleh siswa.

c.

2. Lakukan kegiatan latihan praktek mengajar untuk melatih keterampilan bertanya.

Dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Gunakan Rencana pembelajaran yang sudah disusun, b. Lakukan aktivitas pembelajaran dengan benar, sesuai rencana yang sudah disusun,
c. Minta teman saudara

untuk mengamati apakah keterampilan bertanya yang saudara tampilkan sudah terlaksana sesuai rencana atau belum,

d. Kalau ada alat rekam semua aktivitas pembelajaran,


2.14

e. Lakukan diskusi dengan teman-teman untuk mengevaluasi catatan observer dan hasil rekaman, f. Manfaatkan saran-saran teman saudara sebagai masukan untuk memperbaiki kemampuan saudara pada latihan berikutnya.

I. Penilaian LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN BERTANYA

Nama Praktikan Bidang Studi Materi Pokok Sub Materi Pokok

: .... : Fisika : : .

Tanggal Skolah Kelas Pengamat 1

: . : . : .. : .. Bobot Keterampilan 2 3 4 5

Komponen-komponen Keterampilan Bertanya tingkat Dasar


2.15

1. 2. 3. 4. 5.

Menungkapkan pertanyaan secara jelas, Member acuan Pemusatan Pemindahan giliran Penyebaran a. Pertanyaan ke seluruh siswa b. Menyebarkan respon siswa 6. Pemberian waktu berpikir 7. Pemberian tuntunan a. Pengungkapan pertanyaan dengan cara lain b. Menanyakan pertanyaan lain yang lebih sederhana c. Mengulangi penjelasan-penjelasan sebelumnya d. Menanggapi jawaban siswa Bertanya Tingkat Lanjut 1. Pengubahan tuntunan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan a. Ingatan b. Pemahaman c. Penerapan d. Analisis e. Sintesis f. Evaluasi 2. Pengurutan pertanyaan 3. Pertanyaan pelacak a. Klarifikasi b. Meminta pemberian alasan c. Meminta kesepakatan pandangan d. Mengharapkan jawaban yang lebih tepat e. Mengharapkan jawaban yang lebih relevan f. Mengharapkan anak memberi Contoh g. Mengharapkan jawaban kompleks 4. Mendorong terjadinya interaksi antar siswa Catatan :
1. Sangat kurang 2. Kurang 3. Sedang 4. Baik 5. Sangat baik 2.16

Observer,

..

Bobot dinilai dari frekuensi dan kualitas

2.17

Anda mungkin juga menyukai