Anda di halaman 1dari 15

KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN

A. Standar Kompetensi :

Mahasiswa menguasai pengetahuan tentang keterampilan-keterampilan mengajar, merencanakan penggunaan berbagai keterampilan mengajar di dalam rencana pembelajaran, dan terampil menerapkan berbagai keterampilan mengajar dalam pembelajaran

B. Kompetensi Dasar: Mahasiswa trampil menerapkan keterampilan memberi penguatan di dalam mengajar

C. Indikator
1. Memahami konsep dan prinsip penguatan di dalam pembelajaran 2. Merencanakan penggunaan penguatan didalam rencana pembelajaran 3. Trampil menerapkan penguatan di dalam mengajar

D. Tujuan Pembelajaran 1. Memahami komponen-komponen penguatan di dalam pembelajaran, 2. Memahami prinsip-prinsip pemberian penguatan di dalam pembelajaran 3. Menyusun rencana pembelajaran yang menggambarkan penggunaan penguatan di dalam pembelajaran, 4. Memberikan penguatan secara tepat guna di dalam proses pembelajaran.

E. Metode dan Strategi Perkuliahan Pada perkuliahan ini digabungkan sejumlah metode pembelajaran, antara lain Tanya jawab, diskusi, simulasi, dan eksperimen. Strateginya disesuaikan dengan kondisi perkuliahan kemampuan mahasiswa. Bagi kamu yang tidak duduk dibangku kuliah dapat

3.1

membentuk kelompok belajar, dan mengukur sendiri capaian kompetensi menggunakan instrument yang terlampir pada bagian akhir modul ini.

F. Uraian Materi 1. Pendahuluan Semua usaha yang dilakukan guru di dalam pembelajaran mengacu pada bagaimana menfasilitasi anak mencapai kompetensi yang sudah ditetapkan. Pencapaian kompetensi tidak mungkin terjadi tanpa melibatkan secara langsung di dalam pembelajran. Oleh sebab itu guru mestinya merencanakan pembelajaran yang mendorong berpartisipasi secara aktif di dalam proses pembelajaran. Partisipasi siswa di dalam pembelajaran sebaiknya diberikan tanggapan balik oleh duru, siswa termotivasi untuk mengulangi aktivitas tersebut dengan kualitas yang lebih baik. Tanggapan yang diberikan guru sesaat setelah anak berpartisipasi disebut penguatan atau reinforcement. Berbagai bentuk reinforcement dapat dikombinasikan oleh guru, sehinng tidak terkesan mengada-ada atau tidak alami atau tidak spontan.

2. Komponen-komponen Keterampilan Memberikan Penguatan

a. Penguatan verbal Salah satu bentuk penguatan yang bisa diberikan oleh guru untuk memotivasi anak agar berpartisipasi dalam pembelajaran adalah lewat ucapan, segala ungkapan kata-kata yang dilontarkan guru menanggapi balik aktivitas anak termasuk ke dalam penguatan verbal. Berapa contoh pemberian penguatan: 1) Guru bertanya : Konsep apa yang diterapkan pada kapal laut? Beny mengacungkan tangan dan menjawab hukum Archimedes Bu!!
3.2

Guru menanggap balik, ya, benar, Bagaimana bunyi hukum Newton? Beny setiap benda padat yang dimasukan ke dalam zat cair akan mendapat gaya ke atas seberat zat cair yang dipisahkan. Gaya ke atas itulah yang membuat kapal terapung di dalam air. Guru menanggapi hebat, beny kita beri tepuk tangan buat Beny 2) Pada saat belajar tentang tekanan Kenapa ujung paku dibuat runcing? guru mengajukan pertyaan

Santi menjawab supaya paku lebih mudah menembus benda saat digunakan, ujung paku yang runcing memiliki luas penampang kecil, sehingga tekanan terhadap benda menjadi besar Guru menanggap balik ii ya, lengkap sekali jawaban Santi atau betul, tepat sekali !! 3) Pada saat belajar tentang pemuaian guru meminta anak untuk menyebutkan aplikasi konsep pemuaian di sekitar anak. Salah satu siswa menyebutkan penyambungan rel kereta api bu!! Guru menaggap balik bagaiman dengan penyambungan rel kereta api? Anak tersebut menjelaskan pada daerah sambungan diberi jarak antara batang satu dengan lainnya, sehingga pada saat panas batang tersebut memiliki tempat untuk memuai. Guru memberikan tanggapan balik tepat sekali, kamu memang pintar nak!!

Beragam ucapan-ucapan lain yang bisa dilontarkan guru secara spontan, kata yang digunakan diusahakan bervariasi agar ttap segar dan bersemangat. Dengan ucapan atau tanggapan balik tersebut siswa merasa terpuji, dihargai, diberikan perhatian, dan yang tidak kurang pentingnya adalah siswa merasa bahwa belajar tersebut sangat bermanfaat bagi dia.

b. Penguatan Non Verbal

3.3

Memberikan tanggapan balik yang bertujuan agar siswa terdorong untuk lebih berprestasi, tidak terbatas dalam bentuk ucapan saja. Banyak bentuk pemberian penguatan yang dapat dipilih oleh guru, sehingga tidak membosankan bagi anak. Bentk-bentuk perbuatan tersebut dapat dibefakan dalam kategori berikut: 1) Mimik dan Gerak Badan Komunikasi akan berjalan dengan baik apabila dua orang atau lebih yang berinteraksi saling berhadapan. Selama proses interaksi trsebut dipertahankan agar mimik muka atau wajah tidak cemberut, dingin, tanpa ekspresi dan tampilan-tampilan lain yang menimbulkan kesan tidak simpatik. Selama proses pembelajaran, interaksi antara siswa dengan guru berlangsung terus menerus selama waktu 2 x 40 menit atau 2 x 45 menit. Selama selang waktu yang relatif panjang tersebut diharapkan siswa berpartisipasi secara aktif dan untuk mempertahankan kondisi positif tersebut guru secara berkesinambungan memberikan berbagai penguatan. Salah satu bentuk penguatan tersebut adalah mimik. Senyuman, anggukan, gelengan yang mengisyaratkan rasa takjub dengan tanggapan anak, mengangkat kedua alis, acungan jempol, dan lain-lain dapat dipilih dan divariasikan guru selama proses pembelajaran berlangsung.

2) Mendekati Setiap anak memiliki kecendrungan yang sangat mungkin berbeda dengan temannya. Ada anak yang senang dipuji dan dibesarkan hatinya dengan kata-kata manis dan simpatik, ada anak yang puas hanya dengan senyuman atau tatapan bangga sesaat dari gurunya. Tapi ada anak yang berharap lebih dari itu. Mereka lebih senang kalau guru berada sampingnya waktu memberikan penguatan. Tipe anak yang lebih suka didekati tersebutguru sebaiknya memenuhinya. Karena tidak berat bagi guru untuk berpindah dari depan ke kedat anak yang baru saja member tanggapan atau jawaban pertanyaan, atau member penjelasan. Mendekati di sini bukan sekedar berdekatan secara fisik, tapi digabung dengan bentuk penguatan yang lain, sehingga tidak terkesan hambar atau dingin.

3) Sentuhan
3.4

Kontak fisik atau sentuhan memberikan dengan guru memberikan suatu kebanggan tersendiri bagi sekelompok siswa. Bagi siswa yang sudah memberikan jawaban pertanyaan, melengkapi jawaban temannya, atau memberi penjelasan, tanggapan bahkan kritikan atau meralat argument temannya, guru dapat memberikan penguatan dengan menyalami, menepuknepuk pundak anak, membelai kepala anak atau sentuhan lain yang membuat anak bangga dan ingin tampil lebih baik lagi.

4) Kegiatan yang menyenangkan hati siswa Guru yang profesional berusaha mengenal kecendrungan dan karakter semua siswanya. Guru berusaha mengetahui hal-hal seperti apa yang lebih disenangi oleh siswa. Sehingga apa bila diberikan suatu tugas mereka merasa senang melakkukannya. Sehubungan dengan pemberian penguatan di dalam pembelajaran fisika guru juga dapat memilih aktivitas yang membuat siswa senang. Misalnya mengajukan pertanyaan yang bersifat konpetisi dalam menjawab, meberikan tugas berupa menyusun puzzle, memperagakan sesuatu di depan kelas, mengerjakan latihan berbetuk teka-teki silang, melakukan studi tour, atau memberikan tugas proyek dan banyak lagi aktivitas lain yang dapat dipilih dan divariasikan. Bentuk kegiatan yang dipilih oleh guru disesuaikan dengan ksenangan anak di dalam belajar fisika. Misalnya bila kelas tersebut dinominasi oleh anak yang senang berolahraga. Pada saat mempelajari gerak dalam bidang guru membawa anak ke lapangan untuk memperagakan berbagai bentuk gerak parabola, gerak melingkar ataupun gerak pada bidang miring.

5) Simbol atau benda

Bentuk lain dari penguatan non-verbal adalah symbol atau pemberian hadiah berbentuk benda. Misalnya guru mempersiapkan mainan kecil dan lucu atau alat tulis, atau mungkin hanya permen untuk dibagikan kepada siswa yang berprestasi atau ber[artisipasi secara aktif di dalam pembelajaran. Bagi siswa yang mendapatkan hadiah, pemberian tersebut tersebut akan mendorong dia untuk tampil lebih baik dari sebelumnya.
3.5

Sedangkan siswa yang lain menjadi lebih bersemangat, juga ingin mendapat hadiah. Karena hadiah tersebut melambangkan prestasi mereka dalam belajar fisika. Jadi hadiah yang member kebanggaan dan mendorong semangat mereka untuk lebih baik lagi pada kesempatan berikutnya. 3. Prinsip Pemberian Penguatan Supaya penguatan yang diberikan oleh guru tepat sasaran, pemberian penguatan di dalam pembelajaran harus memperhatikan beberapa prinsip pemberian penguatan berikut:

a. Hangat dan Antusias Guru adalah pemberi semangat bagi siswanya. Semangat tentu saja tidak mampu diberikan oleh orang yang kurang atau tidak bersemangat. Aktivitas yang bertujuan memberikan semangat tersebut juga tidak akan sampai pada sasaran, apabila pemberiannya dilakukan tanpa dukungan kehangatan. Kehangatan yang ditampilkan oleh guru secara psikologis berdampak positif terhadap anak. Kehangatan tersebut dapat mencairkan suasana kaku, diam, ramai, dan tegang menjadi kondusif. Sikap antusias dalam batas kewajaran atau tidak berlebihan punya makna sendiri di hati anak. Melihat gurunya antusias, anak yang tadinya malas, mengantuk, capek, atau melakukan aktivitas lain menjadi tertarik ikut di dalam pembelajaran. Jadi bila sebelumnya hanya sebagian siswa yang aktif di dalam pembelajaran, antusiasme yang ditampilkan guru dapat menarik yang belum aktif menjadi aktif.

b. Kebermaknaan Penguatan yang diberikan oleh guru sangat berarti bagi siswa. Mereka merasa lebih percaya diri, merasa dihargai, merasa diperhatikan, merasa berhasil dalam belajar, merasa terpuji dan tersanjung. Perasaan ini berdampak terhadap mental mereka. Siswa jadi lebih berani mengemukakan pendapatnya, meningkat rasa ingin tahunya, dan lebih percaya diri. Dengan demikian diharapkan partisipasinya menjadi lebih baik pada kesempatan berikutnya. Bila guru melakukan penguatan secara tepat dan terus menerus, rasa ingin tahu siswa terpenuhi, akibatnya mereka merasakan bahwa belajar fisika membuat mereka jadi tahu banyak hal. Apa yang mereka ketahui tersebut membantu
3.6

mereka menjawab pertanyaan tentang suatu kejadian, yang mungkin sebelumnya membuat mereka penasaran atau bingung.

c. Menghindari respon negatif

Kadang kala siswa kurang baik dalam mengungkapkan buah pikirannya di dalam kelas, atau bahkan bisa jadi pendapat tersebut keliru. Seorang guru professional brusaha membesarkan hati anak dengan tanggapan yang positif. Tidak langsung menyalahkan atau menghakimi anak di hadapan teman-temanya.

Contoh :
Guru baru saja mendemontrasikan cara menggunakan jangka sorong, lalu

memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya, bila ada yang kurang dipahami. Namun tidak ada siswa yang bertanya. Guru tahu ada anak yang kurang memperhatikan pada saat memperagakan. Guru berpikir mungkin si anak sudah paham, jadi demonstrasi itu tidak menarik buat dia. Guru menganggap semua anak sudah paham dan bersiap untuk memberi kesempatan kepada anak untuk berlatih menggunakan jangka sorong.
Untuk meyakinkan diri bahwa memang kondisinya seperti yang

diperkirakan, guru menggunakan jangka sorong untuk mengukur kedalaman tabung reaksi.
Guru menunjuk anak yang tadinya tidak memperhatikan untuk membaca

hasil pengukuran dan menyampaikan kepada teman-temannya. Siswa tersebut tidak tahu cara membacanya, sehingga kebingungan. Pada kejadian seperti ini, seorang guru professional guru tidak langsung menyalahkan atau memarahi anak karena tidak memperhatikan sewaktu guru menerangkan pelajaran. Guru bisa menunjuk siswa lain untuk melaksanakan tugas itu dan anak tadi disuruh memperhatikan. Kepada anak yang menggantikan tugas tadi guru memberi penguatan dan kepada anak pertama guru membri dorongan agar belajar lebih tekun atau lebih serius dari sebelumnya. Guru tidak perlu mengeluarkan ucapan, makanya perhatikan saat saya menerangkan, jangan sok tahu!!
3.7

Ucapan atau tanggapan negatif dapat merusak kondisi kelas. Tidak hanya anak yang mendapat perlakuan tidak enak saja yang terpengaruh, anak laun akan ikut terkena dampaknya. Perasaan tenang yang dirasakan anak-anak lain bisa berubah menjadi tertekan, takut, cemas, dan was-was akan menghantui mereka. Suasana yang tadinya santai dan nyaman bagi sebagian anak berubah menjadi menegangkan. Akibatnya mereka tidak kosentrasi lagi mengikuti pelajaran. Khawatir hal yang sama menimpa mereka. Anak yang menerima perlakuan atau tanggapan yang tidak mengenakan atau bersifat negatif, bukannya akan menjadi bersemangat. Tetapi malah semakin mundur. Dia malu dengan guru dan teman-temannya. Merasa diadili dan persalahkan, merasa dinilai tidak mampu dan berbagai perasaan lainya. Ini dapat berakibat tumbuhnya rasa antipasti terhadap guru dan pelajaran fisika. Sama buruknya bagi anak yang mendapat tanggapan negatif dari guru dan anak yang lemah mentalnya. Menimbulkan ketidaknyamanan dan lebih ekstrim lagi menimbulkan dendam dan rasa benci atau antipasti. Jadi sebaiknya guru tidak pernah memberikan tanggapan negatif terhadap siswa. Guru boleh menghukum atau memarahi siswa, tapi harus dengan santun dan penuh rasa kasih orang tua kepada anaknya. d. Variasi bentuk penguatan Proses pembelajaran yang bersifat tatap muka berlangsung 1 atau 2 jam pelajaran, sekitar 40 atau 45 sampai 80 atau 90 menit. Waktu yang cukup lama untuk menjaga interaksi positif berlangsung secara terus menerus, atau untuk mempertahankan semangat belajar. Banyak aktivitas dan tugas yang bisa diberikan guru selama selangwaktu tersebut. Tentu saja beragam pula pertisipasi yang bisa diberikan oleh siswa. Setiap sumbangan pikiran siswa layak diberikan penghargaan, semua anak berhak mendapatkan penguatan. Agar tidak membosankan dan selalu hidup, guru harus pintar menvariasikan berbagai bentuk penguatan. Kadang kala mengatakan bagus, pada kesempatan lain mengacungkan jempol, berikutnya tersenym sambil mengangukan kepala, lalau mendekati anak, begitu seterusnya. Sehingga ucapan atau tanggapan yang sama tidak keluar brulang-ulang dalam waktu terbatas.

3.8

G. Contoh Rencana Pembelajaran

Rencana Mengajar Mikro

Bidang Studi Materi Pokok Sub Pokok Materi Satuan Pendidika Kelas/ Semester

: Fisika : Pengaruh kalor terhadap zat : Cara-cara perpindahan kalor : SMA : X Semester 2
3.9

Waktu

: 10 menit

Keterampilan yang dilatih : Keterampilan Memberi Penguatan

Standar Komptensi Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi

Kompetensi Dasar Menganalisis cara perpindahan kalor

Indikator Pencapain 1. Memahami cara perpindahan kalor secara konduksi 2. Mengkaji peritiwa perpindahan kalor secara konduksi dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi 3. Melakukan penelitian sederhana yang berhubungan dengan perpindahan kalor secara konduksi Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan prinsip perpindahan kalor secara konduksi 2. Memberikan contoh perpindahan kalor secara konduksi 3. Menerapkan konsep dan prinsip-prinsip fisika untuk menjelaskan proses perpindahan kalor secara konduksi 4. Secara berkelompok melakukan penelitian sederhana dan menulis laporan tentang konduksi

Materi Pelajaran 1. Perpindahan kalor secara konduksi

3.10

Uraian materi terlampir !!

Kegiatan Pembelajaran No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa 1 Sejenak memperhatikan seluruh Membalas salam siswa secara bergantian dan mengucapkan salam. 2 Mengajukan pertanyaan kenapa Menjawab pertanyaan guru bila temanmu Anto tidak hadir? mengetahui alasan ketidak hadiran temannya Guru mengucapkan terima kasih 3 Mendekati siswa yang terlihat Menjawab pertanyaan guru belum siap mengikuti pembelajaran. Mengajukan pertanyaan Rahmi, sudah siap untuk belajar? 4 Menyampaikan materi dan tujuan Menyimak apa yang pembelajaran disampaikan guru 5 Mengajukan pertanyaan tentang Menjawab pertanyaan guru pengaruh kalor terhadap zat dan menunggu beberapa saat untuk memberi kesempatan kepada siswa memikirkan jawaban. 6 Bila jawaban benar, guru mengacungkan jempol sambil tersenyum. 7 Menyampaikan strategi Menyimak penjelasan guru pembelajaran 8 Menyampaikan penjelasan umum Menyimak penjelasan guru tentang perpindahan kalor secara konduksi 9 Mendemonstrasikan percobaan Memperhatikan peragaan tentang konduktivitas bahan 10 Mengajukan pertanyaan batang Menjawab pertanyaan guru mana yang lebih dahulu melelehkan lilin? Guru menanggap balik dengan mengucapkan, ya, benar 11 Mengajukan pertanyaan kenapa Menjelaskan bahwa masingterjadi perbedaan waktu masing logam memiliki daya melelehkan lilin antara batang hantar panas berbeda, logam satu dengan yang lainnya? dengan daya hantar panas
3.11

Keterampilan Membuka Penguatan verbal

Mendekati

Gerakan tubuh

Penguatan verbal

Klarifikasi

terbesar akan mengirim panas lebih cepat ke ujung yang tidak dipanaskan dibandingkan logam lainnya. Akibatnya lilin mencair lebih cepat pada konduktor terbaik. Memberikan tanggapan dengan Kontak fisik mendekati anak tersebut lalu menepuk-nepuk pundaknya sambil mengucapkan tepat sekali!! Menanyakan siswa yang belum Bertanya tentang materi yang mengerti dengan materi pelajaran tidak dimengerti atau kurang dipahami Memberi kesempatan kepada Mencoba menjawab pertanyaan siswa lain untuk menjawab temanya. Bila jawaban yang diberikan Penguatan verbal benar, guru mengucapkan ya tepat sekali Menanyakan aplikasi perpindahan kalor secara konduksi yang ditemui siswa di dalam kehidupan sehari-hari. Jelaskan peristiwa konduktivitas panas yang kamu ketahui? Fika Menjawab pertanyaan guru dengan menyebutkan secara benar aplikasi tersebut. Misalnya wajan dan alat masak lain yang dpanaskan hanya bagian bawah, tapi bagian lain yang tidak terkena api ikut panas. Guru mengatakan karena Menerima dengan senang Symbol dan mimik jawabannya benar, ibu akan memberikan hadiah untuk Fika. Memberikan hadiah sambil tersenyum Mengajukan sejumlah pertanyaan Mencatat dan mengerjakan Memberi latihan tentang perpindahan panas secara latihan (bila waktu sudah habis, konduksi, untuk melihat mengerjakan sebagai Pekerjaan pencapaian kognitif siswa. Rumah) Misalnya Kenapa pegangan wajan diberi lapisan keramik? Diantara logam-logam berikut mana diantaranya yang memiliki konduktivitas panas terbesar ? besi, tembaga, aluminium, dan kuningan. Menutup pelajaran Mengucapkan salam menutup

12 13

14

15

3.12

Alat dan Sumber Belajar Alat white board, spidol, penghapus, power poin atau OHP, alat Muschenbroek, kapas, spiritus, korek api, lilin, stopwatch. Sumber: 1. Buku paket Fisika SMA yang direkomendasikan oleh BSNP 2. Sumber berupa LKS Penilaian Dari hasil demonstrasi: 1. Batangan logam mana yang merupakan konduktor panas terbaik?
2. Bandingkan waktu yang dibutuhkan masing-masing batangan untuk melelehkan lilin

pada salah satu ujungnya, 3. Buat kesimpulanmu tentang konduktivitas bahan yang digunakan pada demonstrasi, menggunakan teori yang terdapat di dalam buku teks.

H. Latihan dan Petunjuk Solusi


1. Susun rencana pembelajaran mikro (waktu 10 menit) untuk melatih keterampilan

member penguatan! Petunjuk mengerjakan latihan: a. b. c. Pelajari susunan sebuah rencana pembelajaran, Pilih dan bataskan materi ajar untuk kegiatan pembelajaran selama 10 menit. Tuliskan semua penguatan yang direncanakan akan diberikan pada saat pembelajaran nantinya.

3.13

2. Lakukan kegiatan latihan praktek mengajar untuk melatih keterampilan memberi

penguatan, dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Gunakan Rencana pembelajaran yang sudah disusun, b. Lakukan aktivitas pembelajaran dengan benar, sesuai rencana yang sudah disusun,
c. Minta teman saudara

untuk mengamati apakah keterampilan bertanya yang saudara tampilkan sudah terlaksana sesuai rencana atau belum,

d. Kalau ada alat rekam semua aktivitas pembelajaran, e. Lakukan diskusi dengan teman-teman untuk mengevaluasi catatan observer dan hasil rekaman, f. Manfaatkan saran-saran teman saudara sebagai masukan untuk memperbaiki kemampuan saudara pada latihan berikutnya. I. Penilaian LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN

Nama Praktikan Bidang Studi Materi Pokok Sub Materi Pokok

: .... : Fisika : : .

Tanggal Skolah Kelas Pengamat 1

: . : . : .. : .. Bobot Keterampilan 2 3 4 5

Komponen-komponen Keterampilan Bentuk Penguatan Penguatan verbal Mimik dan gerakan badan Mendekati anak Memberikan sentuhan atau kontak fisik Kegiatan yang menyenangkan Simbol atau benda Cara Penggunaan Ditujukan pada kelompok tertentu Diberikan kepada anak tertentu Diberikan sesaat setelah anak menunjukan prestasi
3.14

Bervariasi dalam penggunaannya Prinsip Penguatan Kehangatan dan keantusiasan Kebermaknaan Menghindari respon negatif
Keterngan: 1. Sangat kurang 2. Kurang 3. Sedang 4. Baik 5. Sangat baik Observer,

Bobot dilihat dari frekuensi dan kualitas

3.15

Anda mungkin juga menyukai