Anda di halaman 1dari 16

Perkembangan masyarakat dunia mengakibatkan perubahan besar pada berbagai bangsa di dunia.

Permasalahan kebangsaan dan kenegaraan di Indonesia semakin kompleks dan mengancam jati diri bangsa. Eksistensi Pancasila sebagai jati diri bangsa.

Apakah yang dimaksud dengan Pancasila sebagai sistem filsafat? Apakah fungsi Pancasila sebagai sistem filsafat?

Memahami Pancasila sebagai sistem filsafat Memahami fungsi Pancasila sebagai sistem filsafat

Pengertian Filsafat Pengertian Pancasila sebagai Sistem Kesatuan Sila-sila Pancasila Kesatuan Sila-sila Pancasila sebagai Suatu Sistem Filsafat

Berasal dari bahasa Yunani


Philein

Filsafat

(cinta )
Sophos hikmah atau kebijaksanaan atau wisdom)

Selain itu kata filsafat berasal dari bahasa Arab, dari falsafah, dari bahasa Inggris yaitu philosophy, bahasa Indonesia filsafat (kata sifat filsafati) atau filosofi (kata sifat filosofis), falsafah yang semuanya mempunyai arti yang sama.

Plato: filsafat adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan mencapai kebenaran yang asli. Aristoteles: filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang terkandung di dalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, politik dan estetika. Immanuel Kant: Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan, yang tercakup di dalam empat persoalan mengenai metafisika, etika, agama dan antropologi.

Sistem memiliki ciri sebagai berikut: Suatu kesatuan bagian-bagian Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri Kesemuanya dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan bersama (tujuan sistem) Terjadinya dalam suatu lingkungan yang kompleks (voich, 1974).

Sila dalam pancasila senantiasa dikualifikasi oleh sila-sila lainnya dan berhubungan erat sehingga membentuk suatu struktur yang menyeluruh.

1. Kesatuan Sila-sila Pancasila Sebagai Suatu Sistem Sila Pancasila merupakan suatu asas sendiri sendiri, fungsi sendiri-sendiri namun demikian secara keseluruhan adalah suatu kesatuan yang sistematis dengan tujuan (bersama) suatu masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila. 2. Susunan Kesatuan Sila-Sila Pancasila Yang Bersifat Organis

3. Susunan Pancasila yang Bersifat Hierarkhis dan Berbentuk Piramidal Tuhan,yaitu sebagai kausa prima; Manusia, yaitu mahluk individu dan mahluk sosial; Satu, yaitu kesatuan memiliki milik kepribadian sendiri; Rakyat, yaitu unsur mutlak Negara,harus bekerja sama dengan bergotong-royong ;serta Adil,yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya. 4. Kesatuan Sila-sila Pancasila yang Saling Mengisi dan Saling Mengkualifikasi

Apabila kita bicara tentang filsafat, ada dua hal yang patut diperhatikan, yaitu filsafat sebagai metode dan filsafat sebagai suatu pandangan, keduanya sangat berguna untuk memahami Pancasila. Di sisi lain, kesatuan sila-sila Pancasila pada hakikatnya bukanlah hanya merupakan kesatuan yang bersifat formal logis saja namun juga meliputi kesatuan dasar ontologis, dasar epistemologi dan dasar aksiologis dari sila-sila Pancasila

Dasar ontologi Pancasila adalah manusia yang memiliki hakikat mutlak monopluralis, oleh karenanya disebut juga sebagai dasar antropologis. Hal yang sama juga berlaku dalam konteks negara Indonesia, Pancasila adalah filsafat negara dan pendukung pokok Negara adalah rakyat (manusia).

Epistemologi adalah bidang/cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan. Pancasila dalam pengertian seperti itu telah menjadi suatu sistem citacita atau keyakinan-keyakinan (belief system) sehingga telah menjelma menjadi ideologi mengandung tiga unsur yaitu : 1. logos (rasionalitas atau penalaran), 2. pathos (penghayatan), dan 3. Ethos (kesusilaan).

Menurut Brameld, aksiologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki : Tingkah laku moral, yang berwujud etika, Ekspresi etika, yang berwujud estetika atau seni dan keindahan, Sosio politik yang berwujud ideologi. Aksiologi adalah cabang fisafat yang menyelidiki makna nilai, sumber nilai, jenis nilai, tingkatan nilai dan hakikat nilai, termasuk estetika, etika, ketuhanan dan agama. Nilai itu bukan hanya yang bersifat material saja tetapi juga sesuatu yang bersifat nonmaterial/rokhaniah

Pancasila sebagai dasar filsafat negara serta sebagai filsafat hidup bangsa Indonesia pada hakikatnya merupakan suatu nilai-nilai yang bersifat sistematis. fundamental, dan menyeluruh. Untuk itu, sila-sila Pancasila merupakan suatu nilai-nilai yang bersifat bulat dan utuh, hierarkis, dan sistematis. Dalam pengertian inilah, sila-sila Pancasila merupakan suatu sistem filsafat. Fungsi utama filsafat Pancasila bagi bangsa dan negara Indonesia yaitu: a. Filasafat Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia b.Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia c. Pancasila sebagai jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia

Anda mungkin juga menyukai