Anda di halaman 1dari 2

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1

KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisa maka terjawablah semua tujuan

penelitian ini yang dirumuskan dalam pertanyaan penelitian pada bab I. Sehingga bisa ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Industri Kecil Menengah (IKM) di Kota Pangkalpinang cenderung memusat, hal ini bisa dilihat dari nilai titik pusat koordinat (Mean) yang berdekatan dengan kilometer nol Kota Pangkalpinang. Pusat Kota merupakan tempat yang sangat ideal untuk lokasi usaha, karena ketersediaan beragam fasilitas dan kedekatan dengan pasar. Sedangkan berdasar analisa Tetangga Terdekat (Nearest Neighbour Analyses) Pola sebaran yang terbentuk adalah mengelompok (clustered). Hal ini memberikan kesan bahwa adanya pola aglomerasi pada IKM di Kota Pangkalpinang akan tetapi berdasarkan hasil analisa tidak adanya konsep aglomerasi sesuai dengan kondisi IKM di Kota Pangkalpinang. 2. Industri Kecil Menengah (IKM) sebagain besar berada dilokasi yang Strategis akan tetapi tidak Prospektif, artinya untuk kondisi saat ini lokasi yang ditempati saat ideal karena dekat dengan Pasar (Market) dan kemudahan akses jalan, akan tetapi untuk jangka panjang lokasi ini tidak terlalu baik karena tidak sesuai dengan Pola Ruang Wilayah Kota Pangkalpinang yang terdapat di Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kota Pangkalpinang 2011-2030. 3. Berdasarkan data kuisioner yang diolah dengan bantuan SPSS menggunakan Uji Kruskal Wallis menunjukan bahwa ada perbedaan preferensi pilihan lokasi antara Industri Mikro, Kecil dan Menengah. Artinya bahwa Masing-masing Industri tersebut memiliki preferensi masing-masing terhadap lokasi berdasarkan 9 faktor yang didefinisikan dalam penelitian ini, walaupun dikelompokan menjadi satu sebagai Industri Kecil Menengah (IKM). Faktor-faktor yang diprefrensikan berbeda oleh Pelaku IKM adalah Faktor Kepentingan Pribadi, Tenaga Kerja, Utilitas, Ketersediaan lahan/tempat, Kebijakan pemerintah, Lingkungan/Komunitas. Sedangkan Faktorfaktor yang dipreferensikan sama : Market/Pasar, Transportasi, Bahan Baku

6.2

SARAN Berdasarkan analisis dari hasil penelitian yang dilakukan, maupun manfaat yang

diharapkan, maka saran yang dapat diajukan khusunya ditujukan kepada Pemerintah Kota Pangkalpinang selaku Regulator dan untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut: a. Pemerintah Kota 1. Pemerintah Kota perlu mempertimbangkan keinginan pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) sebelum membuat rencana untuk membuat kawasan Industri Kecil Menengah (IKM). 2. Pengembangan Program berbasis Lokasi seperti One Village One Product (OVOP), Kluster, perlu memperhatikan pola sebaran Industri Kecil Menengah sebagai upaya untuk meningkatkan penerimaan dari Pelaku IKM dan Keberhasilan Program itu sendiri. 3. Perlu untuk membuat regulasi atau aturan mengenai keberadaan Industri Mikro Kecil yang berada di wilayah pemukiman, karena keberadaan Industri skala ini cenderung meningkat.

b.

Penelitian Lanjutan : 1. Perkembangan Industri Kecil Menengah (IKM) Kota Pangkalpinang terkati dengan masalah spatial, sehingga bisa memmbuat model peramalan pergerakan Industri Kecil Menengah (IKM) secara spatial. 2. Penelitian yang membahas mengenanai dampak keberdaan Industri Kecil Menengah di Kota Pangkalpinang, baik dari sudut pandang; Sosial, ekonomi dan lingkungan. 3. Perlu mengetahui tingkat kepuasan pelaku Industri kecil Menengah (IKM) Kota Pangkalpinang terhadap lokasi yang ditempati saat ini.

Anda mungkin juga menyukai