Anda di halaman 1dari 1

Dra.Retno Gitawati, Apt., M.

S
(Wednesday, 04 April 2007) - Written by Administrator - Last Updated (Monday, 30 April 2007)

JudulPengembangan Model Sistem Monitoring Keamanan Penggunaan Obat Tradisional.. Ketua PelaksanaDra.Retno Gitawati, Apt., M.S Abstrak Kecenderungan gaya hidup Back to Nature menyebabkan penggunaan obat tradisional (OT), obat herbal, maupun suplemen makanan cenderung meningkat. Meskipun sering disebut aman, tercatat banyak tanaman obat secara intrinsik berpotensi toksik (hepatotoksik, nefrotoksik) berinteraksi dengan sesama OT atau dengan obat konvensional, serta ditemukan adanya bahan-bahan kimia obat yang secara ilegal sengaja dicampurkan ke dalam OT tersebut. Departemen Kesehatan memandang perlu upaya mengurangi efek samping OT, termasuk ramuan OT yang digunakan pengobat tradisional (battra), agar keamanannya terjamin. Disamping itu sebagai badan pengawas, Badan POM berkepentingan untuk mendapatkan suatu cara memonitor keamanan penggunaan produk OT (termasuk suplemen makanan herbal). Salah satu cara memonitor keamanan OT, Badan POM mengembangkan sistem MESOT (Monitoring Efek Samping Obat Tradisional) yang bersifat pelaporan secara voluntary, namun sistem tersebut masih jauh dari yang diharapkan (under reporting). Survei eksploratif-kualitatif ini dilakukan untuk mengembangkan model monitoring keamanan penggunaan obat tradisional (MKOT) yang lebih sesuai dengan kondisi di Indonesia. Eksplorasi dilakukan terhadap responden dari institusi terkait penggunaan OT, yakni 4 (empat) dinas kesehatan kabupaten (Karawang, Pemalang, Sleman, dan Malang), 12 (dua belas) Battra, 12 (dua belas) penyalur (outlet) produk OT dan 120 konsumen pengguna OT di daerah-daerah terpilih tersebut, yang diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan simpul (komponen) pendukung jejaring MKOT. Dengan tehnik wawancara mendalam dan wawancara terstruktur diupayakan mengungkapkan berbagai pendapat dan tanggapan dari respomden, utamanya mengenai kebutuhan atau perlu-tidaknya dilakukan monitoring keamanan OT, dan kemungkinan peran serta mereka dalam jejaring sistem MKOT. Dari temuan di lapangan dan analisis dihasilkan suatu konsep MKOT berupa sistem surveilans melalui 3 (tiga) strategi pendekatan yakni, (1). MESOT yang bersifat voluntary reporting; (2). Surveilans rutin, berkala dengan memanfaatkan data dari, dan memberdayakan unit layanan pengaduan konsumen (UPLK) di Balai-balai POM dan Dinkes daerah; (3). Melakukan studi epidemiologi (survei aktif) penggunaan OT tertentu yang sedang trend di masyarakat. Data surveilans rutin dan studi epidemiologi merupakan informasi peringatan dini atas keamanan suatu produk OT tertentu yang mungkin perlu ditindak-lanjuti dengan penelitian lebih mendalam. Kata kunci: Pengembangan model, sistem monitoring, dan obat tradisional

http://www.pusat1.litbang.depkes.go.id - www.pusat1.litbang.depkes.go.id

Powered by Mambo Open Source

Generated: 26 April, 2012, 15:41

Anda mungkin juga menyukai