Anda di halaman 1dari 7

Teori hubungan Internasional I

Power Politics

Definisi power: kekuatan untuk mendorong orang lain melakukan sesuatu apa yang kita inginkan walaupun orang tersebut tidak menyukainya.

Kelemahan :

1. Ada argument yang bolak-balik

2. Power menjelaskan pengaruh Influence & power= sesuatu

3. Pengaruh dijadikan parameter untuk mengukur power

Maka power dijadikan sebagai sesuatu bukan sebagai proses, sehingga tidak dapat menjawab pertanyaan mengapa proses2 yang terjadi
di politik dunia

Karena ada kelemahan, maka ada alternatif definisi lain :

Power: potensi untuk mempengaruhi sehingga lebih mudah mengukurnya

Disebut potensial karena tergantung pada faktor2 lain disini ada proses. Jadi power masih tergantung pada variable lain

Ini berbeda dengan definisi yang diatas sebelumnya

e.g. kenapa AS kuat? Karena punya militer yang kuat, ekonomi yang kuat,dll. Tetapi jika diplomasinya tidak bagus maka tidak akan mendukung potensinya
itu.

Bentuknya:

1. Tangible : GDP, yang bisa diukur & parameternya jelas, level of income, dll.

2. Intangible : power of ideas(softpower) e.g. kekayaan agama, ideology demokrasi, free trade, etc.

*relative power: perbedaan kekuatan antara dua negara

Estimating Power

Asumsi: penting untuk mengantisipasi kekuatan lawan. “mengetahui musuhmu”, kekuatannya

Karena hanya estimasi, maka cenderung tidak pasti karena menyangkut berbagai macam elemen, e.g. hulu ledak, jarak jangkau, semua hanya perkiraan.

Pada umunya GDP paling bisa mengukur estimasi negara, yang penting GDP yang besar tidak menjamin pemenang dari perang, karena banyak elemen. Jadi
GDp bukan satu-satunya yang bisa mengukur.

Element Of Power

Source power: komponen/elemen dimana seorang actor bisa menjalankan dalam waktu lama mangembangkan aksi2 khusus. Dalam source power potensi
power menentukan ketahanan negara.

Disini ada tangible & intangible


Political culture(orientasi
masyarakat terhadap obyek2
politik), technology

GDP,natural
resources,population,geogra
phy
Power Capabilities(riil)

Fungible: sejauh mana elemen2 power diubah menjadi bentuk2 lain.

E.g. uang diubah manjadi senjata/capabilitas riil tetapi yang paling fungible adalah uang dan emas

Pandangan Realist terhadap Power

• Kekuatan militer adalah penting

• Elemen lain dalah penting, jadi unsur lain selain militer seperti ekonomi. Jadi semua elemen yang mendukung power suatu negara adalah penting.

• Morality, sejauh dia bisa menambah kekuatan baik sekutu/dukungan yang lain

• Geopolitics: geografi sebagai elemen power

Negara mengirimkan tentaranya semakin jauh maka power negaranya semakin berkurang karenafaktor2 seperti suplai makanan dll intuk para
tentara itu

• Military forces salah satu yang sangat penting

Variasi teori yang berkembang adalah: mc kinder heartland theory menyangkut geopolitics yaitu “siapa yang menguasai pivot area/eropa timur bagian
tengah, maka modal yang bagus untuk memperluas wilayahnya” yang kemudian bisa menguasai marginal cresent area di sekitarnya.

Contoh dalam konteks modern: mengapa AS menempatkan tentara secara besar2an di timur tengah? Intinya AS menggunakan alasan minyak untuk
meningkatkan power

Bargaining And Laverage

Laverage: kekuatan yang muncul dari kekuatan-kekuatan power dari suatu negara untuk mempengaruhi negara2 lain untuk mencapai persetujuan

Linkage : mengkaitkan 1 hal denagn hal lain, kesepakatan untuk memperoleh hal yang lebih besar lagi.

Reciprocity: saling respon antar negara, respon menjadi penting karena dengan respon bisa mengidentifikasi ada kepentingan ataukah tidak.

Deterrence :menggunakan ancaman untuk mendapat negative action

Compliance :menggunakan force untuk mendapat aksi lain

Escalation :

Unitary actor:actor diasumsikan bisa berpikir(capability to thing) & mempunyai beberapa pilihan(unitary choice) dan punya kepentingan

National interest hard to define: apakah benar-benar interest masyarakat ataukah interest pemimpinnya.

Game theory: pengaruh matematika dalam teori HI untuk memprediksi outcome. Asumsinya: setiap pelaku yang terlibat memilih tingkah lakunya secara
rasional untuk memperoleh game yang rasional

Zero sum game: mendapatkan apa yang pihak lain kehilangan.

Non zero sum: sama-sama menang

Game theory yang terkenal adalah present dilemma

International System

Anarchy

Menurut realis dunia internasional itu anarchy dimana aturan seperti hokum rimba, tidak mengacu pada aturan tertulis, yaitu tidak ada satu kekuatan terpusat
yang punya wewenang untuk untuk menerapkan aturan.
Rekomendasi:

1. Maka negara harus menolong dirinya sendiri karena yang lain merupakan predator bagi yang lain

2. Sensibilitas terhadap lingkungan sekitar

3. Anarki, dengan anarki setiap negara masih punya kemampuan ekspektasi yang dipunyai negara itu, negara kuat punya power yang kuat, denagn
ekspektasi maka negara tersebut akan berpikir dua kali jika diimbangi dengan peningkatan power dari yang lain(ada 1 pola yang diharapkan).

Jadi dengan anarki masih ada pola lain yang tidak mungkin

Sovereignity

• Definisi: pemerintah negara itu tidak punya hak untuk mengerjakan apa saja di teritorinya

Jadi asumsinya:dalam politik internasional terdapat nation state: negara bangsa dengan asumsi satu-kesatuan negara yang bertumpang tindih
dengan satu kesatuan bangsa. Oleh karena itu asumsi realis :aktornya political billiard internaty, dimana state merupakan satu actor yang
legitimate di for a internasional.

• setiap negara karena kedaulatan semakin otonomous, mandiri, dan tidak ada kekuasaan di atasnya karena anarkhi

• sovereignity menurut Stanley Hoffman adalah norm in conflit diantara kedaulatan democracy and human right

Security Dilemma

Bahwa menurut realis IRlah yang membuat security dilemma

• security dilemma: situasi dimana langkah suatu negara yang diambil untuk meyakinkan atau menegaskan keamanannya mengancam negaranya.

• Dilemma: ketika negara meningkatkan kekuatannya, menimbulkan ancaman baru di negara lain

• Realist: security dilemma tidak akan terselesaikan, akan terus terjadi peningkatan kekuatan. Dan ini bisa diselesaikan dengan norm.

Balance Of Power

• Definisi: dua/lebih kekuasaan negara yang digunakan untuk mengimbangi negara lain/group of states

• Dua arti:

1. Mengacu pada perbedaan kuantitas/kualitas power

2. Mengacu pada tingkat membuat suatu perimbangan (process in counterbalancing to pevent conquest)

Asumsi: balance of power tidak hanya perbandingan power tetapi juga proses menciptakan perimbangan untuk mencegah penaklukan

Related terms

Containment(pembendungan): suatu strategi untuk menyeimbangkan power tetapi memasukkan aspek2 geopolitik seperti wilayah.

e. g. NATO di eropa dan SEATO di asia tenggara

bandwagoning : kondisi negara2 yang lebih kecil “jumped on the hand bandwagoning on the most powerful state”. Negar kecil ini ikut karena akan
mendapat bantuan jika terancam. Artinya bandwagon ini adalh sesuatu dimana negara untuk ikut salah satu blok untuk mendapat keuntungan tertentu

e.g. korea selatan, jepang dan Taiwan dibawah paying amerika, sehingga bisa mengkonsentrasikan diri untuk membangun ekonominya.

Great Powers
Secara umum mengacu pada negara2 yang sangat kuat , indikatornya: military forces and economy

Maslahnya militer & ekonomi berubahnya sangat lama, maka sifat keanggotaannya berubahnya juga lambat. Tetapi pada umumnya Gross domestic Product
paling umum mengukur negara2 yang berpengaruh e. g. G8

Power Distribution

• Adalah karakteristik paling penting dalam sistem internasional karena kekuatan negara diimbangi oleh kekuatan negara lain

• Neorealist beranggapan pada pengaruh suatu negara pada struktur internasional

• Terkadang internasional sistem digambarkan sebagai polaritas e.g. bipolar & multipolar

• Perdamaian sangat mungkin

Hegemony

• Adalah suatu kondisi satu negara memegang kekuasaan yang besar, yang dominan

• Juga mencerminkan dominasi akan aturan dalam kontek hubungan politik dan ekonomi

• Hegemony sekarang buakan hanya dalam kontek hard tetapi juga dalam kontek “ide” e.g. demokrasi, capitalism, dan US culture

• Theory of hegemonic stability: dalam hegemoni ada positifnya juga, karena internasional sistem itu anarkhi maka dengan hegemoni mengurangi
anarkhi, karena juga mengurangi agresi negara lain karena takut pada negara yang hegemoni tadi.

Ambivalence US hegemony
Ada3 macam aspek/politik luar negeri di internal:

1. Internationalist Vs Isolationist

Sikap politik luar negeri AS yang aktif terlibaat dalam masalah2 internasional, seperti setelah PDII, kecendrungan menggunakan kekuatan
hegemon

Dimana AS tidak mau terlibat secara aktif dalam dinamika internasional pada sebelum PDII, indikatornya 70% penduduk
AS tidak setuju keterlibatan AS di Eropa, tetapi lebih menginginkan mengutamakan dalam negeri(politik luar negari AS
masih memakai isolationist)

2. Unilateralism Vs Multilateralism

Tidak perlu melibatkan negara lain, misal: langkah2/ide tentang “pre emptive strike” yang mnyerang Somalia karena alasan teroris dimana AS
melangkahi PBB

Tarik menarik politik luar negari yang melibatkan negara lain dengan kerjasama, melibatkan kerjasama internasional
e.g. AS di Bosnia melibatkan NATO

3. Realism Vs Morality

Menekankan aspek memaksimalkan interest dengan menekankan power

Ada pandangan dari masyarakat internasional apakah itu pantas/tidak


e.g. apa yang dikatakan Obama untuk menutup Guantanamo intuk menunjukkan bahwa AS bukan bangsa penyiksa

contoh dari Obama ini merupakan bentuk Hegemoni Ideas berupa Morality

Alliance

• Definisi: suatu koalisi yang mengkordinasikan negara2 yang berkoalisi untuk tujuan tertentu

Sebagian besar diwujudkan dalam bentuk perjanjian formal yang dipicu oleh ancaman bersama

• Tujuan: melebihi kekuatan anggotanya

Sun tzu “memecah aliansi negara2 musuh adalah satu jalan yang efektif untuk memenangkan persaingan power “

• Maka aliansi adalah komponen penting dari konsep balance of power

Setiap negara tunggal lebih lemah dari kombinasi antar negara

Aspek Lain Alliance

Penekanan realist: pada dasrnya aliansi di dunia tidak selalu bersifat fluid karena setiap negara pada dasarnya otonom

Fluidity(kemungkinan suatu negara untuk mengubah aliansinya) ini membantu aliansi of power untuk beroperasi

Dalam konteks aliansi penting untuk menghormati perjanjian atau “pacta sunt servanda” sekali perjanjian itu dilanggar sulit untuk dikembalikan
kembali/dibangun kembali.

Kohesi/Kedekatan Alliance

Adalah suatu kondisi dimana anggota2nya memgang bersama suatu aliansi

• Kohesi/kedekatan aliansi bisa tinggi jika masing2 kepentingan nasional negara dipertemukan sehingga kerjasama antar negara bisa
diinstitutionalisasikan dan bisa menjadi sebuah kebiasaan. Kohesi berkorelasi positif dengan kepentingan nasional dan kerjasama

• Kredibilitas alliance, seperti mampu tidaknya melawan musuh semua tergantung pada kohesivitasnya/kedekatannya & kapasitas power yang
dimilikinya

Important Alliance

• formal: NATO, Pakta Warsawa, US-japan security community(bilateral alliance), commonwealth of independent states(CIS)

• nonformal : non aligned movement and regional alignments

Alternatif Political Power in International System

• internasional system tidak total anarkhi(liberal), masih ada struktur2 power sering dikaitkan oleh hubungan2 power

• states bukan unitary actor(menurut liberal) masih dipengaruhi faktor2 di dalamnya, ada beberapa bargaining dalam aspek internal(tarik menarik di
dalam negeri missal antara departemen pertahanan & departemen luar negeri), jadi tidak tunggal states

• konsep irrasionalitas adalah problematic (menyryt liberal)

universality rationality is questionable: tingkah laku negara tidak hanya pada kalkulasi power & politik. Dan ini berbeda dengan realis yang
menganggap bahwa power adalah satu2nya yang rasional. Dan tidak semua negara itu terus2an meningkatkan power karena ada ruang untuk
ekonomi & yang lain

• militer bukan faktor pengaruh paling penting, karena militer itu mahal untuk mempengaruhi yang lain
Posisi Liberal(liberal stand)

• tidak seperti realis yang hanya memuaskan jangka pendek, liberal lebih menekankan keuntungan bersama jangka panjang karena menyangkut
ekonomi

• oleh karena itu konsep power bukan power untuk menguasai negara lain tetapi kekuatan untuk meraih/mewujudkan tujuan bersama yang
diinginkan (desirable ends yaitukeuntungan bersama jangka panjang)

• reciprocity membantu kerjasama internasional

• institusi organisasi (e.g. AFTA) dan norma internasional akan memfasilitasi kejasama-kerjasama internasional

Collective Goods And Regimes

 collective goods

yaitu barang milik bersama dibuat oleh anggota group, yang ada untuk semua anggota group. Bisa juga kontribusi itu banyak missal norwegia

e.g. dalam environment, udara yang bersih, kepentingan bersama menjaga udara yang bersih itu, milik semua negara.

Jadi ada free rider disini e.g. Australia yang tidak mau menandatangani dengan alasan ekonomi juga menikmati udara bersih tersebut.

 Internasional regime(tidak harus melalui treaty)

Yaitu sebuah perangkat aturan/norma dimana ada eksploitasi dari sekian actor yang bertemu dalm satu isu. Bisa tertulis dan tidak tertulis. Norm ini
akan mengendalikan behavior of states

 Collective security

Yaitu formasi 1 aliansi besar dari actor utama dalam panggung internasional untuk membentuk melawan agresi.

Kesuksesan tergantung:

• Komitmen setiap anggota pada aliansi

• Pemahaman bersama apa yang dimaksud agresi

Keuntungan/ mengapa collective security disenangi:

• Keamanan semua negara sedikit banyak bergantung satu sama lain

• Apapun macam perang termasuk perang dingin membuat bangkrut negara( biaya perang membuat keadaan ekonomi lemah)

• Memecahkan lingkaran setan security dilemma karena ada ancaman baru

Why gender matters in IR?

• ada asumsi tersembunyi di IR

• realist asumsi, mengungkapkan peran pria di dunia

• mempengaruhi pandangan dan keputusan:

 female tidak eleven dengan IR

 kejantana itu cocok dengan fungsi2 politik dan hokum, dan wanita lebih pada rumah tangga

Feminism

• standpoint feminism

 wanita adalah unik, tidak sama 100% dengan pria/ mempunyai karakteristik yang beda
 perbedaaan peranan2 wanita dikonstruk oleh sosial bukan wanita itu sendiri

• liberal feminism

 wanita sama dengan pria, perbedaan diremehkan(bertolak belakang dengan stand point feminism)e.g. wanita bisa berperang & tinju

 wanita bisa melekukan hal yang sama dengan pria

• postmodern feminism

 menolak semua asumsi liberal & standpoint tetapi mengkombinasikannya

 semua asumsi penting tetapi semua itu flexible

Masculinity of Realism

• asumsi separate, otonom,sovereignity,anarkhi itu adalah bias

• hubungan relasi anak laki2 terpisah dan otonomous, separate maksudnya terpisah dari wanita, pria lebih otonom, sedangkan kebutuhan wanita akan
pertemanan(caretaker, intimacy,connection itu penting) lebih tinggi, sehingga kemungkinan fighting pada pria lebih tinggi.

• Wanita didominasi perasaan

• Anarchy berbeda dengan parallel

Anarchy-masculine

Domestic(ordered)-feminine

Gender in War and Peace

• Realis melihat logika perang adalah bentuk dari otonomi, terpisah dari hubungan sosial(economics,domestic politics, sexism, racism),sedangkan
standpoint feminism tidak

• Feminist standpoint

Peranan wanita sanggup sebagai pendamai karena sikapnya yang pemberi layaknya seorang ibu yang menghindari perang

• Liberal feminism

Wanita dapat menerapkan realism seperti pemimpin negara & militer

Anda mungkin juga menyukai