Anda di halaman 1dari 9

Quiz 2 TTL

6. Prinsip kerja generator DC dan motor DC : Prinsip kerja suatu generator arus searah berdasarkan hukum Faraday : e = - N d/ dt dimana : N : jumlah lilitan : fluksi magnet e : Tegangan imbas, ggl(gaya gerak listrik) Apabila konduktor memotong garis-garis fluks magnetik yang berubah-ubah, maka ggl akan dibangkitkan dalam konduktor itu. Jadi syarat untuk dapat membangkitkan ggl adalah: - harus ada konduktor ( hantaran kawat ) - harus ada medan magnetik -harus ada gerak atau perputaran dari konduktor dalam medan, atau ada fluksi yang berubah yang memotong konduktor itu. Untuk menentukan arah arus pada setiap saat, berlaku pada kaidah tangan kiri : - ibu jari : gerak perputaran - jari telunjuk : medan magnetik kutub u dan s - jari tengah : besaran galvanis tegangan U dan arus I

Untuk mendapatkan arus searah dari arus bolak balik dengan menggunakan - saklar - komutator - dioda Prinsip kerja motor DC yaitu : Jika penghantar yang dialiri arus ditempatkan dalam medan magnet maka penghantar tersebut akan mengalami gaya. Gaya ini menimbulkan torsi yang akan menghasilkan

rotasi mekanik, sehingga motor akan berputar. Jadi motor DC mengambil arus dan merubahnya menjadi energi mekanik (putaran motor).

7. Prinsip kerja transformator dan motor induksi : Prinsip kerja transformator yaitu : Trafo terbuat dari dua buah kumparan yang dililitkan pada sebuah cincin besi lunak. Kumparan yang dihubungkan ke sumber tegangan disebut kumparan primer dan kumparan tempat hasil disebut kumparan sekunder. Ketika saklar disambung, listrik mengalir melalui kumparan primer dan besi lunak berubah menjadi magnet. Jarum galvanometer bergerak sesaat dan kembali ke nol. Dengan menghubungkan kumparan primer ke sumber listrik AC, maka arus listrik selalu berubah, kutub magnet juga selalu berubah dan kumparan sekunder terus mengalami perubahan garis gaya magnet dan menghasilkan listrik secara terus menerus. Listrik yang dihasilkan oleh kumparan sekunder hanya sesaat karena kumparan ini hanya mengalami perubahan jumlah garis gaya magnet pada saat listrik dinyalakan atau pada saat listrik dimatikan. Agar kumparan sekunder menghasilkan listrik terus-menerus, maka ia harus mengalami perubahan garis gaya magnet terus menerus, yaitu dengan cara merubah kutup-kutup magnet secara terus menerus. Dengan mengganti arah arus listrik secara terus menerus, maka kutub magnet juga akan berubah secara terus menerus. Ketika saklar diputus, listrik berhenti mengalir pada kumparan primer sehingga cincin kehilangan kemagnetannya, dan jarum galvanometer kembali bergerak sesaat dengan arah berlawanan.

8. Prinsip kerja generator sinkron dan motor sinkron : Prinsip kerja motor sinkron yaitu : Sebuah motor sinkron dapat dinyalakan oleh sebuah motor dc pada satu sumbu. Ketika motor mencapai kecepatan sinkron, arus AC diberikan kepada belitan stator. Motor dc saat ini berfungsi sebagai generator dc dan memberikan eksitasi medan dc kepada rotor. Beban sekarang boleh diberikan kepada motor sinkron. Motor sinkron seringkali dinyalakan dengan menggunakan belitan sangkar tupai (squirrel-cage) yang dipasang di hadapan kutub rotor. Motor kemudian dinyalakan seperti halnya motor

induksi hingga mencapai 95% kecepatan sinkron, saat mana arus searah diberikan, dan motor mencapai sinkronisasi. Torque yang diperlukan untuk menarik motor hingga mencapai sinkronisasi disebut pull-in torque. Seperti diketahui, rotor motor sinkron terkunci dengan medan putar dan harus terus beroperasi pada kecepatan sinkron untuk semua keadaan beban.

Selama kondisi tanpa beban (no-load), garis tengah kutub medan putar dan kutub medan dc berada dalam satu garis (gambar dibawah bagian a). Seiring dengan pembebanan, ada pergeseran kutub rotor ke belakang, relative terhadap kutub stator (gambar bagian b).

9. Macam-macam generator DC dan motor DC : Macam-macam generator DC yaitu : a. Generator berpenguatan bebas Generator tipe penguat bebas dan terpisah adalah generator yang lilitan medannya dapat dihubungkan ke sumber DC yang secara listrik tidak tergantung dari mesin. Tegangan searah yang dipasangkan pada kumparan medan yang mempunyai tahanan Rf akan menghasilkan arus If dan menimbulkan fluks pada kedua kutub. Tegangan induksi akan dibangkitkan pada generator.

Jika generator dihubungkan dengan beban, dan Ra adalah tahanan dalam generator, maka hubungan dapat dinyatakan sebagai berikut : Vf = If Rf Ea = Vt + Ia Ra Besaran yang mempengaruhi kerja dari generator :

Tegangan jepit (V) Arus eksitasi (penguatan) Arus jangkar (Ia) Kecepatan putar (n) b. Generator berpenguatan sendiri Generator searah seri

Vt = Ia Ra Ea = Ia (Ra + Rf) + Vt + < Vsi Generator Shunt

Vt = If Rf Ea = Ia Ra + Vt + < Vsi Pada generator shunt, untuk mendapatkan penguatan sendiri diperlukan : Adanya sisa magnetik pada sistem penguat Hubungan dari rangkaian medan pada jangkar harus sedemikian, hingga arah medan yang terjadi, memperkuat medan yang sudah ada.

Mesin shunt akan gagal membangkitkan tenaganya jika : Sisa magnetik tidak ada Cara memberikan sisa magnetik yaitu, pada generator shunt dirubah menjadi generator berpenguatan bebas atau pada generator dipasang pada sumber arus searah dan dijalankan sebagai motor shunt dengan polaritas sikat-sikat dan perpitaran nominal. Hubungan medan terbalik

Karena generator diputar oleh arah yang salah dan dijalankan, arus medan tidak memeperbesar nilai fluksi. Untuk memperbaikinya dengan hubungan-hubungan perlu diubah dan diberi kembali sisa magnetik. Tahanan rangkaian penguat terlalu besar Hal ini terjadi pada hubungan terbuka dalam rangkaian medan, hingga Rf tidak terhingga atau tahanan kontak sikat terlalu besar atau komutator kotor. c. Generator kompon Generator kompon merupakan gabungan dari generator shunt dan generator seri,yang dilengkapi dengan kumparan shunt dan seri dengan sifat yang dimiliki merupakan gabungan dari keduanya. Generator kompon bisa dihubungkan sebagai kompon pendek atau dalam kompon panjang. Perbedaan dari kedua hubungan ini hampir tidak ada, karena tahanan kumparan seri kecil, sehingga tegangan drop pada kumparan ini ditinjau dari terminal kecil sekali dan terpengaruh. Biasanya kumparan seri dihubungkan sedemikian rupa, sehingga kumparan seri ini membantu kumparan shunt, yakni MMF nya searah. Bila generator ini dihubungkan seperti itu, maka dikatakan generator itu mempunyai kumparan komponen bantu. Mesin yang mempunyai kumparan seri melawan medan shunt disebut kompon lawan dan ini biasanya digunakan untuk motor atau generator-generator khusus seperti untuk mesin las. Dalam hubungan kompon bantu yang mempunyai peranan utama ialah kumparan shunt dan kumparan seri dirancang untuk kompensasi MMF akibat reaksi jangkar dan juga tegangan drop di jangkar pada range beban tertentu. Ini mengakibatkan tegangan generator akan diatur secara otomatis pasa satu range beban tertentu. Kompon panjang

Ia = If1 = IL + If2 Ea = Vt + Ia (Ra + Rf1) + < Vsi

Kompon pendek

Ia = If1 + If2 = IL + If2 Ea = Vt + IL Rf1 + Ia Ra) + < Vsi

Macam-macam motor DC yaitu : a. Motor DC penguat terpisah b. Motor DC penguat sendiri : Motor DC shunt
Ra + Ia La Rf If Va DC motor Lf

Motor DC shunt terdiri dari rangkaian jangkar dan medan yang dihubungkan paralel yang memberikan kekuatan medan dan kecepatan motor yang sangat konstan. Motor DC seri Motor DC seri terdiri dari medan seri dihubungkan seri dengan jangkar. Jenis motor DC ini mempunyai karakteristik pada saat start kecepatan variabel yang tinggi, tetapi kecepatan akan bertambah apabila beban.
Ra Ia Rse

DC Motor

DC

c. Motor DC kompond : Kompond panjang Kompond pendek

10. Macam-macam transformator dan motor induksi : Macam-macam transformator yaitu : a. Trafo Step-Up Digunakan untuk menaikan tegangan listrik

Trafo ini memiliki ciri : Lilitan kumparan primer lebih sedikit dari pada lilitan kumparan sekunder Tegangan primer lebih kecil dari tegangan sekunder

b. Trafo Step-Down Digunakan untuk menurunkan tegangan listrik

Trafo ini memiliki Ciri: Lilitan kumparan primer lebih banyak dari lilitan kumparan sekunder Tegangan primer lebih tinggi dari tegangan sekunder

15. Cara mengendalikan kecepatan motor DC yaitu: a. Pengaturan kecepatan putar motor DC dengan pengaturan flux magnit Kecepatan putar motor DC akan minimum jika arus If minimum, dan ini akan terjadi pada posisi rheostat maksimum. Pengaturan kecepatan motor DC model ini pengerjaannya murah,mudah, dan panas yang terjadi rendah.

If Rf Ra

Vt Ea Rheostat

b. Pengaturan kecepatan putar motor DC dengan pengaturan arus armatur Pengaturan kecepatan putar motor DC dengan cara ini jarang dipakai karena rugi panas yang terjadi cukup besar

If Ia Rf Vt Ra

Rheostat

Ea

c.

Pengaturan kecepatan putar motor DC dengan pengaturan tegangan terminal Tegangan terminal Vt didapatkan dari tegangan generator DC yang diputar oleh motor induki M. Perubahan Vt diperoleh dengan cara mengatur hambatan RG yang mempengaruhi medan penguat Rf

20. Motor induksi 3 fase, jumlah kutub 6, frekuensi sumber 50 Hz, berputar pada kecepatan 900 rpm. Berapakah slipnya dan berapakah frekuensi arus pada rotornya? Frekuensi arus pada rotornya : Ns = Ns = Ns = Ns = 1000 rpm Slip yang terjadi : Slip = Slip = Slip = 10% x 100% x 100%

Jadi, frekuensi arus pada rotornya 1000rpm dan slip yang terjadi 10%

22. Kalau pada soal no. 21, tegangan fase ke netral sekundernya 220 volt, berapakah jumlah lilitan sekundernya bila jumlah lilitan primernya 400.000 lilitan? = = Ns = 4400 lilitan Jadi, lilitan sekundernya 4400 lilitan.

Anda mungkin juga menyukai