Anda di halaman 1dari 8

PORTOFOLIO DEMAM BERDARAH DENGUE

Oleh : dr. Dina Kusumawardhani

Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kupang Januari 2013


Kasus 1 Topik: Demam berdarah dengue Tanggal (kasus): Desember 2012 Presenter: dr. Dina Kusumawardhani Tanggal presentasi: 27 Desember Pendamping: 2012 dr. Putu Deniadi dr. Aisah

Tempat presentasi: RSUD Kota Kupang Objektif presentasi: Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa Dewasa Deskripsi: Wanita, 42 tahun, demam sejak 4 hari SMRS, DHF gr III terkompensasi Tujuan: Diagnosis & tatalaksana demam berdarah Bahan bahasan: Kasus Cara membahas: Presentasi dan diskusi Data pasien: Nama : Ny. I Jenis kelamin : Wanita Usia : 42 tahun Pekerjaan : Ibu rumah tangga Alamat : Oesapa Agama : Kristen Protestan Data utama untuk bahan diskusi: 1. Diagnosis/ gambaran klinis: DHF grade III with warning sign, keadaan umum lemah, disertai mual, muntah, petekie. 4 hari SMRS pasien mengeluh demam. Demam mendadak tinggi, tidak naik turun, sore hari tidak lebih tinggi dari pagi hari, menggigil (-). Mual (+), muntah (+) 1x isi makanan, sakit perut (+), diare (-), seluruh badan terasa sakit, sakit kepala (+), batuk (-), sesak napas (-). Badan lemas, nafsu makan menurun, hanya makan 1x/hari, minum banyak. BAK normal, warna kuning. BAB kadang keras, 1x/hari. Mimisan (-), gusi berdarah (-). Riwayat pengobatan: Parasetamol tablet (di rumah) Riwayat kesehatan/penyakit: Hipertensi (-), DM (-), keganasan (-), TB (-), asma (-), alergi (-) Riwayat keluarga: Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama (-)/demam berdarah (-), Hipertensi (-), DM (+) ibu. Riwayat pekerjaan: Ibu rumah tangga Riwayat psikososial: Pasien selalu makan makanan rumah, jarang membeli makanan diluar. Di lingkungan sekitar ada yang pernah terkena demam berdarah. Di lingkungan ada genangan air, jarang dibersihkan, kamar dan bak mandi

2. 3. 4.

5. 6.

dibersihkan 1 bulan sekali. 7. Pemeriksaan fisik: Keadaan umum: Tampak sakit sedang, lemah Kesadaran : Compos mentis Tanda vital : TD: 80/60, N: 100x/menit regular, kuat, isi cukup, oC, P: 22x/menit regular S: 37,8 Status Generalis: o Mata : Konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/o Mulut : Uvula di tengah, faring hiperemis (-), tonsil T1-T1 o Leher : KGB tidak teraba memebesar, JVP 5-2 cmH2O o Jantung : S-S2 normal regular, murmur (-), gallop (-) o Paru : Simetris, vesikular, rhonki -/-, wheezing -/o Abdomen : Datar, lemas, nyeri tekan (+) epigastrium, hati/limpa tidak teraba, shifting dullness (-), BU (+) normal o Ekstrimitas: Akral hangat, edema -/-, CRT <2 o Kulit : Petekie (+), rash (+) wajah 8. Pemeriksaan penunjang: Leukosit : 3900 () Diff count : lym (2,2), mid (0,6), gra (7,1) Eritrosit : 4,09 juta Hb : 11,9 g/dl HCT : 46% (n: 35-47) MCV : 80,5 fL () MCHC : 25,8 pg () MCHC : 33,2 g/dl RDW : 13,4 % Trombosit: 45.000 () DDR : malaria (-) Widal : titer O: 1/40, Parathypi (-) Daftar pustaka: WHO. Dengue: guidelines for diagnosis, treatment, prevention, and control. WHO press. 2009. Hasil pembelajaran: Diagnosis demam berdarah, dapat membedakan dengan demam dengue Mengetahui pola demam, memahami gejala klinis pada setiap fase demam berdarah, waspadai fase kritis Mengenali tanda syok Terapi demam berdarah sesuai klinis pasien Edukasi cairan Edukasi kebersihan lingkungan dan pencegahan penyakit demam berdarah

RANGKUMAN 1. SUBYEKTIF: Pasien mengeluh demam sejak 4 hari SMRS disertai mual dan muntah. Demam yang disertai keluhan gastrointestinal pada pasien ini bisa disebabkan banyak hal, seperti demam berdarah, malaria, thyfoid, infeksi saluran kemih, dll. 2. OBYEKTIF: Dari hasil pemeriksaan fisik dan penunjang ditemukan: Demam Hipotensi dan takikardi, namun nadi masih teraba kuat dan regular, akral hangat Nyeri tekan di regio epigastrium Petekie dan facial rash Laboratorium: leukopenia (3900) dan trombositopenia (45.000), DDR: malaria (-), widal: (-) 3. ASSESSMENT: Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan penunjang, diagnosis pasien mengarah ke demam berdarah dengue. Selain itu, daerah nusa tenggara timur, termasuk daerah endemik demam berdarah. WHO 1997 classification of dengue virus infection: Dengue Fever: demam, nyeri kepala/retroorbita, myalgia, ruam kulit, leukopenia Dengue Hemorrhagic Fever: demam 2-7 hari bifasik, tanda perdarahan + (tourniquet test +, petekie, purpura, ekimosis, perdarahan mukosa, hematemesis/melena), peningkatan Ht >20%, tanda kebocoran plasma +, trombositopenia <100.000 o Grade 1: tourniquet test (+) o Grade 2: perdarahan spontan o Grade 3: tanda kegagalan sirkulasi (akral dingin, takikardia, tekanan darah turun < 20 mmHg, napas cepat) o Grade 4: syok, nadi tidak teraba, TD sulit diniliai WHO TDR classification (revisi, 2009)

Sampai saat ini klasifikasi WHO1997 lebih banyak digunakan di asia tenggara karena lebih cepat dan spesifik untuk melihat tanda-tanda syok pada pasien demam berdarah. Berdasarkan klasifikasi tersebut pasien ini sudah masuk ke dalam grade 3 karena ditemukan adanya takikardia dan penurunan tekanan darah dengan selisih sistolik dan diastolik sebesar 20 mmHg, namun belum terjadi gangguan perfusi, akral masih hangat dengan CRT <2 detik. Apabila dimasukkan ke dalam klasifikasi WHO 2009 ditemukan adanya warning sign yaitu nyeri abdomen. Terapi Kelompok A (rawat jalan) Intake oral dengan oral rehydration solution (ORS), jus buah, dan cairan lain yang mengandung elektrolit dan gula untuk mengganti kehilangan cairan Parasetamol jika demam tinggi Kelompok B (dengan warning sign/hamil/bayi/lansia/gagal ginjal) RL/Normal saline mulai dgn 5-7 ml/kg/jam untuk 1-2 jam pertama, lalu 3-5 ml/kg/jam untuk 2-4 jam berikutnya, dan 2-3 ml/kg/jam atau kurang tergantung respon klinis Nilai kembali keadaan klinis dan nilai ulang hematokrit. Jika kadar hematokrit tetap sama atau meningkat sedikit lanjut dg 2-3 ml/kgBB/jam untuk 2-4 jam berikutnya. Jika tanda vital memburuk dan kadar hematokrit meningkat banyak, 5-10 ml/kg/jam selama 1-2 jam.

Kelompok C

Berdasarkan kriteria di atas, maka pasien masuk ke dalam kelompok terapi B. Pasien juga sudah masuk dalam fase kritis (demam hari ke-4 dan suhu

mulai turun). Maka dari itu perlu perawatan dan monitoring untuk mencegah terjadinya syok. 4. PLAN IVFD RL 400 cc/jam dlm 2 jam 300 cc/jam dalam 4 jam 2500 cc/24 jam (26 tpm) maintenance 20 tpm. Paracetamol 3 x 500 mg Edukasi cairan Observasi tanda vital/jam sampai stabil lanjut observasi tanda vital/4 jam, DPL serial/12 jam Edukasi kebersihan lingkungan dan pencegahan penyakit demam berdarah

Anda mungkin juga menyukai