LAPORAN OPERASI

Nama Penderita : Umur Jenis kelamin Agama Suku Alamat Pekerjaan Diagnosis Jenis Operasi Operator Dokter Muda : : : : : : : : : : Tn. Sihosbert Rompis 75 tahun Laki-laki Kristen Protestan Minahasa Karombasan Pensiunan PNS Katarak Senilis Stadium Matur Oculi Dextra 22 Juli 2011 Ekstraksi Katarak Ekstra Kapsuler + Intraocular Lens Oculi Dextra Dr. Novita Yappy, SpM Andre Imbar, S.Ked Vonny Wurangian, S.Ked Angel Koto, S.Ked Fignilia Masengi, S.Ked Sendi Paidun, S.Ked David wenas, S.Ked Persiapan Operasi 19 April 2006 (malam) Asetazolamid 250 mg (Diamox) 1 tablet Diazepam 5 mg 1 tablet

Tanggal operasi :

20 April 2006 (pagi) Asetazolamid 250 mg (Diamox) 1 tablet Diazepam 5 mg 1 tablet Jam 09.00 WITA : Periksa tanda vital (TD = 180/110 mmHg) Terapi : Nifedipin 10 mg sublingual Jam 10.00 WITA : Kontrol TD = 150/90 mmHg

 Jam 10.10 WITA : Pantocain 0,5% 1 tetes ODS lalu dilakukan pemeriksaan TIO o OD = 12,2 mmHg o OS = 12,2 mmHg Jam 10.25 WITA : Gunting bulu mata kanan Jam 10.35 WITA : Midriatil 0,5% ED 1 tetes OD Jam 10.45 WITA : Midriatil 0,5% ED 1 tetes OD Jam 10.55 WITA : Midriatil 0,5% ED 1 tetes OD Jam 11.05 WITA : Domet (Indomethasin) ED 1 tetes OD Jam 11.15 WITA : Fenicol 1% (Kloramfenicol) ED 1 tetes OD

Jalannya Operasi Operasi dimulai jam 11.25 WITA Penderita dibawa ke ruang operasi dan dibaringkan terlentang di meja operasi. Mikroskop diatur sehingga lapangan pandang operasi jelas. Mata kanan ditetesi dengan pantokain 0,5% 1 tetes. Selanjutnya dilakukan spooling pada kantus medial/lateral forniks superior/inferior bola mata dengan campuran povidon iodine : sol Ringer Laktat (RL) = 1 : 9. Daerah palpebra dextra didesinfeksi dengan sol Povidone iodine lalu dibilas dengan alkohol 70%. Tutup lapangan operasi dengan doek steril besar. Lapangan operasi diperkecil dengan doek steril, kemudian dipasang eye speculum pada mata kanan dan dilakukan anestesi subtenon 3 mm dari limbus inferior dengan lidocain 2% sebanyak 3 cc. Eye speculum dilepas, kemudian dilakukan massage oculi dextra selama 5 menit. Eye speculum dipasang kembali kemudian dilakukan fiksasi musculus rectus superior sepanjang 4 mm dari limbus superior dengan benang dexon 5,0 dan difiksasi pada doek steril selama operasi. Selama operasi, kornea dibasahi dengan sol RL, kemudian dilakukan peritomi konjungtiva forniks base sepanjang limbus superior 10 12 mm. Perdarahan yang terjadi dirawat dengan kapas pelintir dan kauter.

Dilakukan grooving dari arah jam 2 sampai jam 10. Kornea ditembus sampai COA dengan jarum 1 cc yang ujungnya dibengkokkan kemudian dilakukan kapsulotomi can opener. Insisi diperlebar dengan menggunting kornea ke kiri dan ke kanan dengan gunting kornea. Lensa dikeluarkan perlahan-lahan dengan muscle haak pada arah jam 06 dan lensa loop pada arah jam 01. Nukleus dapat dikeluarkan secara utuh. Dilakukan aspirasi dan irigasi dengan syringe untuk membersihkan sisa-sisa korteks. Luka insisi diperkecil dengan penjahitan kornea pada tepi luka sebanyak 2 jahitan. Dilanjutkan dengan penyuntikan cairan viscous ke COA. Kemudian IOL yang berkekuatan 21 D dimasukkan untuk mengganti posisi lensa. Setelah itu dimasukkan cairan miostat ke dalam COA. Luka insisi (kornea dan sklera) dijahit sebanyak 3 jahitan dengan benang Dexon 10-0. Sisa cairan viscous diaspirasi kembali. Mata kanan kemudian disuntik dengan campuran Dexamethasone 0,3% 0,5 cc dan Gentamycin 0,5% 0,5 cc dengan menggunakan jarum suntik 1 cc pada daerah subkonjungtiva pada posisi jam 12 sekitar 2 mm di atas limbus superior. Benang fiksasi dilepaskan. Eye speculum dilepaskan. Luka operasi diberi salep Gentamycine kemudian mata kanan ditutup dengan gaas steril dan diplester. Operasi selesai jam 12.10 Wita dan penderita diistirahatkan sejenak sebelum dipulangkan. Diagnosa Post Operasi : Pseudofakia Oculi Dekstra Terapi Post Operasi : Tobroson ED tiap 3 jam OD Noncort ED tiap 6 jam OD Asam mefenamat 3 x 500 mg

Ciprofloxacin 2 x 500 mg Prednison 3 x 1 tablet Doveri 3 x 1 tablet Floxa 6 x gtt I OD

Operator

Co Ass

Dr. Dyana Th. Watania, SpM

Ike Panduwinata Noya