Anda di halaman 1dari 5

ahmad_syahri79@yahoo.

com

THAHARAH (BERSUCI)
Pengertian Thaharah Thaharah (bersuci) menurut arti bahasa adalah bersih, sedangkan menurut syara adalah suci dari hadast dan najis, Suci dari Hadats dengan cara mengerjakan wudhu, mandi atau tayamum. Suci dari najis dengan cara menghilangkan najis yang ada di badan , tempat dan pakaian . Alat bersuci yang paling utama adalah air. MACAM - MACAM AIR A. Air yang suci dan mensucikan Air yang dapat dipergunakan untuk bersuci adalah air yang bersih (suci dan mensucikan) yaitu air yang turun dari langit atau keluar dari perut bumi dan belum dipakai untuk bersuci. Air yang suci lagi mensucikan ada : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Air hujan Air Sungai Air Sumur Air Laut Air Telaga (sumber , mata air) Air embun Air Es (salju) yang sudah mencair

Selain air tersebut diatas, tidak dianggap suci lagi dapat mensucikan seperti : Air kelapa, Air Teh, kopi,susu sekalipun air tersebut suci. Demikian pula air mustamal ( air yang telah dipergunakan untuk bersuci ) yang kurang dari dua kulah. B. Air suci , tetapi tidak mensyucikan Zatnya suci , tetapi tidak syah dipakai untuk menyucikan sesuatu. Yang termasuk dalam bagian ini ada tiga macam air , yaitu : a. Air yang telah berubah salah satu sifatnya karena bercampur dengan sesuatu benda yang suci, selain dari perubahan yang tersebut diatas , seperti air kopi,teh, dsb b. Air sedikit. Kurang dari dua kulah , sudah terpakai untuk menghilangkan hadas atau menghilangkan hokum najis, sedangkan air itu tidak berubah sifatnya dan tidak pula bertambah timbangannya

c. Air pohon-pohonan atau air buah buahan, seperti air yang keluar dari tekukan pohon kayu (air nira ) air kelapa dsb C. Air yang bernajis Air yang termasuk bagian ini ada dua macam : a. Sudah berubah salah satu sifatnya oleh najis. Air ini tidak boleh dipakai lagi, baik airnya sedikit atau banyak, sebab hukumnya seperti najis. b. Air bernajis, tetapi tidak berubah salah satu sifatnya. Air ini kalau sedikit _berarti kurang dari dua kulah***_tidak boleh dipakai lagi , bahkan hukumnya sama dengan najis. Kalau air itu banyak , berarti dua kulah atau lebih, hukumnya tetap suci dan mensucikan.
*** Banyaknya air dua kulah adalah : kalau tempatnya empat persegi panjang, maka panjangnya 1 hasta , lebar 1 hasta , dan dalam 1 hasta . kalau tempatnya bundar , maka garis tengahnya 1 hasta, dalam 2 hasta , dan keliling 3 1/7 hasta

D. Air Yang makruh Yaitu yang terjemur oleh matahari dalam bejana selain bejana emas atau perak. Air ini makruh dipakai untuk badan, tetapi tidak makruh untuk pakaian, kecuali air yang terjemur di tanah, seperti air sawah , air kolam, dan tempat-tempat yang bukan bejana yang mungkin berkarat. NAJIS Yang dimaksud najis adalah kotoran. Setiap najis pastilah kotor, sebaliknya tidak semua kotoran itu najis . contoh najis : Bangkai binatang darat yang berdarah selain dari mayat manusia, kotoran manusia atau binatang ( tinja atau air kencing) nanah,darah ,arak, anjing dan babi, bagian badan binatang yang diambil dari tubuhnya selagi hidup. dll Jadi bila badan , pakaian atau tempat yang akan dipergunakan untuk sholat terkena najis harus dibersihkan terlebih dulu. Najis terbagi atas tiga bagian : 1. Najis Mugalladzah(tebal) yaitu najis anjing . benda yang terkena najis ini hendaklah dibasuh tujuh kali, satu kali diantaranya hendaklah dibasuh dengan air yang dicampur dengan tanah (Cara mencuci bejana seseorang dari kamu apabila dijilat anjing, hendaklah dibasuh 7x, salah satunya hendaklah dicampur dengan tanah ( Riwayat Muslim )

2. Najis Mukhaffafah (ringan) misalnya kencing anak laki-laki yang belum memakan makanan lain selain ASI. Mencuci benda yang kena najis ini sudah memadai dengan memercikkan air pada benda itu, meskipun tidak mengalir. Adapun kencing anak perempuan yang belum memakan apa-apa selain ASI, cara mencucinya hendaklah dibasuh sampai air mengalir di atas benda yang kena najis itu, dan hilang zat najis dan sifat sifatnya , sebagaimana mencuci kencing orang dewasa. ( Kencing kanak-kanak perempuan dibasuh, dan kencing kanak-kanak laki-laki diperciki (Riwayat Tirmizi) 3. Najis Mutawassitah (pertengahan ) yaitu najis yang lain dari pada kedua macam yang tersebut diatas. Najis pertengahan ini terbagi atas dua bagian : a. Najis hukmiah, yaitu yang kita yakini adanya, tetapi tidak nyata zat, bau, rasa dan warnanya seperti kencing yang sudah lama kering, sehingga sifat-sifatnya telah hilang. Cara mencuci najis ini cukup dengan mengalirkan air diatas benda yang kena itu. b. Najis Ainiyah, yaitu yang masih ada zat, warna,rasa, dan bau nya kecuali warna atau bau yang sangat sukar menghilangkannya , sifat ini dimaafkan. Cara mencuci najis ini hendaklah dengan menghilangkan zat,rasa,warna, dan baunya. BERWUDHU Wudhu adalah bersuci untuk menghilangkan hadast kecil dengan menggunakan air yang suci lagi dapat mensucikan pada anggota tubuh yang telah ditentukan. Orang yang hendak sholat wajib berwudhu, karena wudhu adalah syarat syahnya sholat. 1. SYARAT SYARAT FARDU WUDHU Syarat syarat ini harus dipenuhi , jika ditinggalkan salah satunya saja maka wudunya tidak sah a. Islam b. Muayyiz(tamyis) artinya dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk sesuatu pekerjaan, oleh sebab itu ia sudah baligh dan berakal (sehat) c. Tidak berhadas besar( kecuali wudunya diniatkan untuk mendahului mandi wajib) d. Dengan air suci yang mensucikan e. Tidak ada sesuatu yang menghalangi (sampainya) air ke anggota wudhu f. Seperti getah , cat atau yang lainnya. 2. RUKUN (FARDU ) Wudhu

Fardhu wudhu ada enam , yaitu a. Niat (didalam hati) ketika membasuh bagian pertama dari muka. Sedangkan mengucapkan(melafalkan) niat dengan lisan adalah sunnat(memudahkan hati berniat) Bacaan niat wudhu adalah : Nawaitul wudhhu a liraf il hadatsil ash ghori fardhan lillahita aala. Artinya : Saya niat berwudu untuk menghilangkan hadast kecil fardhu karena Allah Taala. 1. Membasuh kedua tapak tangan. Membersihkan jari jemari tangan sambil membaca Bismillahir rahmaanir rahiimi ( ini sunat ) 2. Berkumur 3x sambil membersihkan gigi (dari sisa sisa makanan ) (ini sunat) 3. Membersihkan lubang hidung (ini pun sunat) 4. Membasuh muka 3x . mulai dari tempat tumbuhnya rambut kepala hingga tulang dagu , dan antara telinga kiri sampai dengan telinga kanan. Sambil berniat wudhu (dalam hati) ( ini fardu wudhu) 5. Membasuh kedua tangan sampai siku- siku , 3x dengan mendahulukan tangan kanan (ini fardu) 6. Mengusap sebagian kepala 3x (ini fardu) 7. Mengusap kedua telinga luar dalam 3x (ini sunat) 8. Membasuh kedua kaki hingga sampai mata kaki 3x dan mendahulukan kaki kanan. (ini fardu)

Demikian cara berwudhu yang harus dijalankan sesuai dengan urutanya. Tata cara wudhu :

3. HAL HAL YANG MEMBATALKAN WUDHU Seseorang Yang telah berwudhu diperbolehkan mengerjakan shalat beberapa kali , asalkan belum batal ( rusak wudhu nya). Sedangkan yang membatalkan wudhu adalah: 1. Mengeluarkan sesuatu baik dari kubul atau dubur, baik berupa zat atau angin, seperti: kencing,buang air besar dan kentut. 2. Hilang akal karena gila , pingsan, mabuk atau tidur nyenyak tidak dalam posisi duduk (yang memungkinkan kentut) 3. Bersentuhan kulit laki-laki dengan perempuan ( keduanya dewasa) yang bukan muhrim (keluarga yang tidak boleh dinikahi) 4. Menyentuh alat kelamin atau dubur dengan telapk tangan baik kemaluan anak-anak , atau dewasa, kemaluan sendiri atau milik orang lain. 4. DOA SESUDAH WUDHU Selesai berwudhu disunatkn membaca doa dalam posisi menghadap kiblat sambil mengangkat kedua tangan : Asyhadu al laa ilaaha illallahu wahdahuu laa syariika lahu, Wa asyhadu anna muhammadan abduhuu wa rosuuluhu. Alloohummaj alnii minat tawwaabiina waj alnii minal mutathahhiriin waj alnii min ibaadikash shoolihiina. Artinya: Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah Yang Esa , dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Aku bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah hamba dan utusan _Nya. Ya Allah . Jadikanlah aku orang yang bertaubat dan jadikanlah aku orang yang suci, serta jadikanlh aku (golongan) dari orang-orang yang saleh.

Anda mungkin juga menyukai