Anda di halaman 1dari 4

Perancangan Pentanahan Pada Gedung Terhadap Sambaran Petir

Abstrak Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus meningkat , telah berdampak pada arus yang sangat cepat di hampir semua aspek kehidupan Begitu pula tuntutan kebutuhan pengamanan gedung dan fasilitas gedung tersebut. Petir adalah pelepasan muatan negatif dari awan ke bumi atau dari awan ke awan. Dalam pelepasan muatan negatif dari awan ke bumi sasarannya adalah mudah benda yang mudah muatan dan cepat dijangkau listrik yang dari awan.Benda tersebut paling dekat dengan dilewati jaraknya

awan yaitu benda paling tinggi dari bumi. Petir tersebut apabila tidak diberi penangkal akan merusak peralatan atau benda yang dilewati Meskipun arus petir hanya menyambar sesaat kira-kira selama 200 micro detik tapi hasil kerusakan yang ditimbulkan sangatlah luar biasa, efek dari serangan langsung sangat jelas terlihat mulai kekuatan dari petir kerusakan yang pernah bangunan, sampai bahaya kematian manusia,karena

tercatat mulai ribuan ampere sampai 200.000 ampere atau sama dengan kekuatan yang dibutuhkan untuk menyalakan 500.000 lampu bohlam 100 Watt Selain itu pada saat petir menyambar akan ada loncatan muatan listrik ke benda yang bersifat konduktor disekitar pusat hantaman, loncatan itu bahkan bisa mengalir kemana-mana hingga puluhan meter. Sambaran petir langsung jarang sekali terjadi, namun sambaran petir yang tidak langsung merupakan salah satu penyebab semakin tingginya kerugian dan kerusakan peralatan elektronika Oleh karena itu penggunaan penangkal petir yang handal sangat perlu dilakukan terutama digedung yang bersifat vital seperti gedung amunisi, ruang elektronika, ruang pusat informasi elektronik. Untuk itu di dalam mendesain penangkal petir diperlukan tahanan pentanahan yang baik ( < 1 ohm).

Pendahuluan. Kehadiran listrik yang dapat dikendalikan sengaja diadakan ditengah masyarakat merupakan kebutukan yang sengaja diberdayakan manusia, sebagai alat pendukung yang dapat memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari. Namun kehadiran petir yang merupakan salah satu fenomena alam yang gedung, gedung amunisi, eletronika, manusia, binatang paling kuat tumbuhan

dan bersifat menghancurkan benda atau material yang dijumpainya, baik fasilitas maupun merupakan hal yang perlu diwaspadai. Bagi orang awam, petir merupakan sesuatu yang sangat menakutkan, tidak sedikit kerusakan,kerugian dan korban yang meninggal akibat sambaran termasuk korban manusia. Tetapi anggapan tenaga kelistrikan, petir merupakan dalam. Berbagai usaha dilakukan untuk bagi orang yang sesuatu perlu dikaji petir lebih dengan kekhususan

melindungi peralatan listrik dari petir,

gedung-gedung tinggi merupakan sasaran sambaran petir. Untuk itu diperlukan perlindungan diantaranya dengan menggunakan

penangkal petir. Perlindungan dengan menggunakan sistem penangkal petir telah dianjurkan oleh Undang-Undang RI nomor 28 Tahun 2002 pasal 17 ayat 4 Persyaratan kemampuan bangunan gedung dalam mencegah bahaya petir sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan kemampuan bangunan gedung untuk melakukan pengamanan terhadap bahaya petir melalui system penangkal petir adapun sistem yang dipakai sesuai persyaratan Undang-Undang RI nomor 28 Tahun 2002 pasal 20 ayat 2 Sistem penangkal petir sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan instalasi penangkal petir yang harus dipasang pada setiap bangunan gedung yang karena letak, sifat geografis, bentuk dan penggunaannya mempunyai resiko terkena sambaran petir. Indonesia memiliki hari guruh yang tingi Upaya proteksi manusia dan peralatan dengan jumlah sambaran petirnya namun dengan listrik dan

yang banyak, sehingga kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan semakin besar. telah dilakukan, semakin luas,semakin banyak dan semakin canggih peralatan

elektronika yang digunakan menyebabkan semakin rumitnya sistem penangkal petir yang dibutuhkan.

Apa Itu Petir Petir merupakan kejadian alam antara awan dengan bumi. Loncatan permukaan bawah pada awan dapat dimana terjadi loncatan muatan listrik muatan listrik tersebut diawali dengan mencapai jarak sekitar 8 km dengan

mengumpulkan uap air didalam awan. Ketinggian antara permukaan atas dan temperatur dibawah 60F dan temperatrur bagian atas -60F. Akibatnya didalam awan tersebut akan terjadi kristal-kristal es. Karena didalam awan terdapat angin segala arah, maka bergesekan sehingga kristal-kristal es terpisahkan tersebut antara akan saling bertumbukan dan muatan positif dan negatif.

Pemisahan muatan inilah yang menjadi sebab utama terjadinya sambaran petir, pelepasan muatan listrik dapat terjadi didalam awan, antara awan dengan awan, dan antara awan dengan bumi tergantung menahan beda potensial yang terjadi. Petir yang biasa kita kenal sekarang ini terjadi akibat awan dengan muatan tertentu menginduksi muatan yang ada dibumi. Bila muatan diawan sehingga beda bertambah besar maka muatan induksipun semakin besar potensialantara awan pelopor menurun dari awan dan diikuti pelopor dari kemampuan udara dalam

dengan bumi juga semakin besar. Kejadian ini diikuti menaik dari bumi yang

mendekati pelopor menurun. Pada saat itulah terjadi apa yang dinamakan petir.

Bahaya Sambaran Petir Pemakaian penangkal petir tradisional (eksternal) sudah sangat dikenal sejak jaman dahulu untuk melindungi asset bangunan atau instalasi terhadap bahaya petir. Penangkal petir pelindung induksi gedung tegangan tradisional terhadap ini hanya dapat digunakan masih belum terserap sebagai asset sepenuhna oleh bahaya kebakaran atau kehancuran, sedangkan

yang diakibatkan

penangkal tersebut. Induksi ini sangat berbahaya terhadap peralatan elektronika yang cukup sensitif. Dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat hingga kini,maka pelepasan muatan peteir dapat merusak jaringan listrik dan peralatan elektronika yang lebih sensitif. Kerusakan akibat sambaran petir dibagi dua tahap. Kerusakan sekaligus indikasi mengalir Terhadap Manusia. Apabila aliran listrik akibat sambaran petir melalui tubuh manusia maka organ-organ tubuh yang dilalui oleh akibat sambaran langsung. Kerusakan ini biasanya

langsung mudah diketahui sebabnya, karena petir menyambarsebuah gedung dan peralatan listrik/elektronik yang ada di dalam ikut rusak dengan

aliran tersebut akan mengalami kejutan (shock). Arus listrik dapat menyebabkan berhentinya kerja jantung. Selain itu efek rangsangan panas akibat arus petir pada organ tubuh dapat juga melumpuhkan jaringan-jaringan otot bahkan dapat menghanguskan tubuh manusia. TerhadapBangunan. Apabila aliran listrik akibat sambaran petir mengalir melalui gedung, yang mana besarnya dapat mencapai 200 kA, maka kerusakan yang terjadi adalah kerusakan thermis dan mekanis.Bahan bangunan yang paling parah apabila terkena sambaran petir adalah yang bersifat kering, isolasi maupun semi-isolasi.

Kerusakan diidentifikasi

akibat

sambaran

tidak

langsung.

Kerusakan

ini

sulit

dengan jelas karena petir yang menyambar pada satu titik lokasi

sehingga hantaran induksi melalui aliran listrik/kabel PLN, telekomunikasi, pipa, PAM dan peralatan besi lainnya dapat mencapai 1 km dari tempat petir terjadi. Sehingga tanpa disadari dengan tiba-tiba peralatan elektronika yang mendukung aktivitas manusia terbakar tanpa sebab yang jelas.

Anda mungkin juga menyukai