Anda di halaman 1dari 15

1.

Pengantar Ilmu Sosial Budaya Dasar


Ilmu Sosial Dasar meliputi 2 kelompok utama, yaitu : a. Mempelajari tentang manusia dan masyarakat, yang terdiri atas psikologi, sosiologi dan antropologi. b. Mempelajari tentang lembaga-lembaga social, yang terdiri atas ekonomi dan politik. Tujuan mempelajari Ilmu Sosial dan Budaya Dasar adalah untuk membentuk manusia dan Masyarakat yang : a. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa b. Berjiwa Pancasila c. Memiliki wawasan kehidupan yang luas tentang kehidupan bermasyarakat d. Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral Sebagai kesimpulan setelah mahasiswa menerima mata kuliah ISBD hendaknya mereka dapat memperlihatkan : a. Minat dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadi disekitarnya dan di luar lingkungannya. b. Kesadaran akan pola-pola nilai yang dianutnya serta bagaimana hubungan nilai-nilai ini dengan cara hidupnya sehari-hari. c. Kerelaan memikirkan kembali dengan hati terbuka akan nilai-nilai yang dianutnya. d. Keberanian moral unutk mempertahankan nilai-nilai yang disarankannya sudah dapat diterimanya dengan penuh tanggung jawab.

2. Manusia dan Kebudayaan


Budaya berasal dari kata Sansekerta budhayah yaitu bentuk jamak kata buddhi yang berarti budi atau akal. Jadi, Budaya adalah bentuk jamak dari kata budi dan daya yang berarti cinta, karsa, dan rasa. Kebudayaan atau budaya menyangkut keseluruhan aspek kehidupan manusia baik material maupun nonmaterial. Koentjaraningrat mengemukakan bahwa kebudayaan itu dibagi atau digolongkan dalam tiga wujud, yaitu : 1) Wujud sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, normanorma, dan peraturan. 2) Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat. 3) Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia. Sistem budaya merupakan komponen dari kebudayaan yang bersifat abstrak dan terdiri dari pikiran-pikiran, gagasan, konsep, serta keyakinan dengan demikian system kebudayaan merupakan bagian dari kebudayaan yang dalam bahasa Indonesia lebih lazim disebut sebagai adat istiadat. Kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi manusia. Sehingga kebudayaan memiliki peran sebagai : 1) Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompoknya. 2) Wadah unutk menyalurkan perasaan-perasaan and kemampuan-kemampuan lain. 3) Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia. 4) Pembeda manusia dan binatang.

5) Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berprilaku didalam pergaulan. 6) Pengaturan agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat, menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain. 7) Sebagau modal dasar pembangunan. Problematika Kebudayaan antara lain : 1) Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan. 2) Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan persepsi atau sudut pandang. 3) Hambatan budaya berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiawaan. 4) Masyarakat yang terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat luar. 5) Sikap tradisionalisme yang berprasangka buruk terhadap hal-hal baru. 6) Sikap Etnosentrisme. 7) Perkembangan Iptek sebagai hasil dari kebudayaan, sering kali disalah gunakan oleh manusia.

3. Manusia sebagai Individu dan Makhluk Sosial


Individu artinya tidak terbagi, atau suatu kesatuan. Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsure jasmani dan rohani, unsure fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Setiap manusia memiliki keunikan atau cirri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama. Ciri seorang individu tidak hanya mudah dikenali lewat ciri fisik atau biologinya. Sifat, karakter, perangai, atau gaya dan selera orang juga berbeda-beda.
3

Seorang individu adalah perpaduan antara faktor genotipe dan fenotipe. Faktor genotip adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir. Faktor fenotip adalah factor kemiripan secara fisik. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari pengaruh orang lain. Oleh karena itu manusia dikatakan sebagai makhluk social yaitu makhluk yang di dalam hidupnya tidak bias melepaskan diri dari pengaruh manusia lain. Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk social, karena beberapa alasan, yaitu : 1) Manusia tunduk pada aturan, norma social. 2) Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain. 3) Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain. 4) Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia. Masyarakat adalah kumpulan orang yang di dalamnya hidup bersama dalam waktu yang cukup lama. Unsur unsur masyarakat, yaitu : 1) kumpulan orang, 2) sudah terbentuk dengan lama, 3) sudah memiliki system dan struktur social tersendiri, 4) memiliki kepercayaan (nilai), sikap, dan perilaku yang dimiliki bersama 5) adanya kesinambungan dan pertahanan diri 6) memiliki kebudayaan bentuk umum proses-proses social adalah interaksi social yang dapat juga dinamakan proses social, karena interaksi social merupakan syarat utama terjasinya aktivitas-aktivitas social. Interaksi social merupakan hubunganhubungan social yang dinamis yang menyangkut hubungan orang perorangan

dengan sekolompok manusia. Apabila dua orang bertemu interaksi sosila dimulai, pada saat itu mereka slaing menegur, berjabat tangan, atau bahkan mungkin berkelahi. Aktivitas-aktivitas semacam itu merupakan bentuk interaksi social. Syarat-syarat terjadinya suatu interaksi social diperlukan adanya syarat-syarat yang harus ada, yaitu : 1) adanya kontak Sosial (Sosial Contak) 2) adanya komunikasi

4. Manusia dan Peradaban


Peradaban merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menyebutkan bagian-bagian atau unsur kebudayaan yang dianggap halus, indah, dan maju. Konsep peradaban tidak lain adalah perkembangan kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu yang tercemin dalam tingkat intelektual, keindahan, teknologi, spiritual yang terlihat pada masyarakatnya. Manusia dalam kehidupannya memiliki tiga fungsi, sebagai makhluk Tuhan, individu dan sosial-budaya. Sebagai makhluk social manusia akan hidup bersama dengan manusia lain yang akan melahirkan suatu bentuk kebudayaan. Perubahan social merupakan gejala yang melekat di setiap masyarakat. Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat, sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang tidak sesuai fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan. Perubahan social yaitu perubahan yang terjadi dalam masyarakat atau dalam hubungan interaksi, yang meliputi berbagai aspek kehidupan. Sebagai akibat adanya dinamika anggota masyarakat, dan yang telah didukung oleh sebagaian
5

besar anggota masyarakat, merupakan tuntutan kehidupan dalam mencari kestabilan. Teori dan Bentuk Perubahan Sosial : Teori Sebab-Akibat, Teori Proses atau Arah Perubahan Sosial. Modrenisasi dimulai di Italia abad ke 15 dan terbesar ke dunia Barat dalam lima abad berikutnya. Modrenisasi masyarakat adalah suatu proses transformasi yang mengubah : Di bidang ekonomi, modrenisasi berarti tumbuhnya kompleks industri yang besar. Di bidang politik, dikatakan bahwa ekonomi yang modern memerlukan ada masyarakat nasional dengan integrasi yang baik. Modrenisasi merupakan salah satu modal kehidupan yang ditandai dengan ciri-ciri : Kebutuhan materi dan ajang persaingan kebutuhan manusia. Kemajuan teknologi dan industrialisasi, individualsasi, sekularisasi,

diferensiasi, dan akulturasi. Modernisasi juga memberikan melahirkan teori baru Mekanisme masyarakat berubah menuju prinsip dan logika ekonomi serta orientasi kebendaan yang berlebih Kehidupan seseorang perhatian religiusnya dicurahkan untuk bekerja dan menumpuk kekayaan.

5. Manusia, Keragaman dan Kesederajatan


Keragaman yang dimaksud adalah suatu kondisi dalam masyarakat di mana terdapat perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang, terutama suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan, ideology, adat kesopanan, serta situasi ekonomi. Kesederajatan adalah suatu kondisi dimana dalam perbedaan dan keragaman yang ada manusia tetap memiliki satu kedudukan yang sama dan satu tingkatan dierarki. Suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke sangat beragam. Sedangkan perbedaan ras muncul karena adanaya pengelompokan besar manusia yang memiliki ciri-ciri biologis lahiriah yang sma seperti rambut, warna kulit, ukuran-ukuran tubuh, mata, ukuran kepala, dan lain sebagainya. Agama mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi manusia. Ikatan yang dimaksud berasal dari suatu kekuatan yang lebih tinggi dari manusia sebagai kekuatan gaib yang tak dapat ditangkap dengan panca indra. Fungsi agama dalam masyarakat adalah : 1) Berfungi edukatif : ajaran agama secara yuridis berfungsi menyuruh dan melarang 2) Berfungsi penyelamat 3) Berfungsi sebagai perdamaian 4) Berfngsi sebagai social control 5) Berfungsi sebagai pemupuk rasa solidaritas 6) Berfungsi transformative 7) Berfungsi kreatif

8) Berfungsi sublimatif Pada dasarnya agama dan keyakinan merupakan unsur pentig dalam keragaman bangsa Indonesia. Hal ini terlihat dari banyakanya agama yang diakui di Indonesia. Ideologi ialah suatu isitlah umum bagi sebuah gagasan yang berpengaruh kuat terhadap tingkah laku dalam situasi khusus karena merupakan kaitan antara tindakan dan kepercayaan yang fundamental. Ideology membantu untuk lebih memperkuat landasan moral bagi sebuah tindakan. Politik mencakup baik konflik antar individu dan kelompok untuk memperoleh kekuasaan, yang dipegang oleh pemegang bagi keuntungan sendiri atas kerugian dari yang ditakhlukkan. Tata karma ialah segala tindakan, perilaku, adat istiadat, tegur sapa, ucap dan cakap sesuai kaidah atau norma tertentu. Keterbukaan, kedewasaan sikap, pemikiran global yang bersifat inklusif, serta kesadaran kebersamaan dalam mengarungi sejarah, merupakan modal yang sangat menentukan bagi terwujudnya sebuah bangsa yang Bhinneka Tunggal Ika. Menyau dalam keragaman, dan beragama alam kesatuan. Segala bentuk kesenjangan didekatkan, segala keanekaragaman dipandang sebagai kekayaan bangsa, milik bersama. Siakp inilah yang perlu dikembangkan dalam pola piker masyarakat untuk menuju Indonesia Merdeka. Diskriminatif adala setiap tindakan yang melakukan pembedaan terhadap seseorang atau sekelompok orang berdasarkan ras, agama, suku, etnis, kelompok, golongan, status, dan kelas social-ekonomi, jenis kelamin, kondisi fisik tubuh, usia, pandangan ideology dan politik. Tuntutan atas kesamaan hak bagi setiap manusia didasarkan pada prinsip-prinsip hak asasi manusia (HAM).

Hubungan antara kebudayaan edngan peradaban sangat erat. Peradaban adalah salah satu perwujudan kebudayaan yang bernilai tinggi, indah dan harmonis yang mencerminkan tingkat kebudayaan masyarakat yang bersangkutan. Factor-faktor terjadinya perubahan social-budaya : 1) Factor berasal dai luar masyarakat : akuluturasi, difusi, penetrasi, invasi, asimilasi, Hibriditasi, milenarisasi. 2) Factor berasal dari dalam masyarakat : system pendidikan yang maju, menghargai hasil karya orang lain, keterbukaan di dalam masyarakat, adanya toleransi dalam perbuatan, penduduk yang heterogen.

6. Manusia, Nilai, Moral dan Hukum


Dalam bidang pendidikan, bukan hanya nilai moral individu yang dikaji, tetapi juga membahas kode-kode etik yang menjadi patokan individu dalam kehidupan sosialnya. Nilai erat hubunganya dengan manusia, manusia sebgai makhluk yang bernilai akan memakai nilai dalam dua konteks, pertama akan memandang nilai sebagai sesuatu yang objektif, apabila dia memandang nilai itu ada meskipun tanpa ada yang menilainya, bahkan memandang nilai telah ada sebelum adanya manusia sebagai penilai. Pandangan kedua memandang nlai yang subjektif, artinya nilai sangat tergantung pada subjek yang menilainya. Kualitas adalah sebuah sifat, kualitas menentukan tinggi rendahnya derajat sesuatu, kualitas pun menetukan berharga tidaknya suatu objek. Kualitas dibagi dua :

1) Kualitas primer, yaitu kualitas dasar yang tanpa itu objek tidak dapat menjadi ada. 2) Kualitas sekunder, yaitu kualitas yang dapat ditangkap oleh pancaindra seperti warna, rasa ,baud an sebagainya. Nilai berhubungan erat dengan kegiatan manusia menilai. Menilai berarti menimbang, yaitu kegiatan manusia menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain, yang selanjutnya diambil suatu keputusan. Sesuatu dipandang bernilai maka disebu nilai kebenaran, indah dipandang bernilai maka disebut nilai keindahan, baik dipandang bernilai maka disebu nilai moral, religious dpandang maka disebut nilai keagamaan, nilai itu memiliki polaritas dan hierarki, yaitu : 1) Nilai menampilkan diri dalam aspek positif dan negative yang sesuai (polaritas) seperti baik dan buruk, keindahan dan kejelekan. 2) Nilai tersusun secara hierarkis, yaitu hierarki urutan pentingnya. Dalam hierarki nilai sangat tergantung dari sudut pandang dan nilai yang menjadi patokan dasar si penilai. Tingkatan atau hierarki nilai akan berbeda antara orang ateis dengan orang religious, demikian juga dengan orang materialis. Di Indonesia hierarki nilai dibagi tiga, yaitu nilai dasar, nilai instrumental, nilai praktis. Nilai memiliki arti yang bervariasi, sehingga sulit mencari kesimpulan yang komprehensif agar mewakili setiap kepentingan dan berbagai sudut pandang, tetapi ada hal yang disepakati dari semua pengertian nilai tersebut bahwa nilai berhubungan dengan manusia, dan selanjutnya nilai itu penting.

10

Problematika pembinaan nilai moral di pengaruhi beberapa factor, yaitu keluarga, teman sebaya, figure otoritas, media komunikasi, otak dan berfikir, dan informasi. Manusia adalah makhluk social, makhluk yang selalu berinteraksi dan membutuhkan bantuan dengan sesamanya. Untuk terciptanya keteraturan diperlukan aturan yang disebut oleh kita sebagai hukum. Hukum dan moral terdapat hubungan yang erat, hukum tidak akan berarti tanpa dijiwai moralitas, hukum akan kosong tanpa moralitas. Moral juga membutuhkan hukum, sebab moral tanpa hukum hanya angan-angan saja, kalau tidak diundangkan atau dilembagakan dalam masyarakat.

7. Manusia, Sains, Teknologi dan Seni


Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam semesta secara sistematis, dan bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Teknologi adalah realitas/kenyataan yang diperoleh dari dunia ide, teknologi dalam makna subjektif adalah keseluruhan peraltan dan prosedur yang disempurnakan, sampai pernataan teknologi adalah segala hal, dan segala hal adalah teknologi. Seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu, dilihat dari segi keindahannya, kehalusannya, dan sebagainya. Seperti tari, lukis, ukir, dan lain sebagainya.

11

Berkat kemajuan ilmu dan teknologi manusia dapat mnciptakan alat-alat serta perlengkapan yang canggh untuk berbagai kegiatan, sehingga dalam kegiatan kehidpannya tersedia berbagai kemudahan. Hal ini memungkinkan manusia dapat melakukan kegiatan dengan lebih efektif dan efisien. Dampak penyalahgunaan iptek bagi manusia, yaitu nuklir, polusi, cloning, dan efek rumah kaca.

8. Manusia dan Lingkungan


Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan mati. Lingkungan adalah suatu media dimana makhluk hidup tinggal, mencari penghidupannya, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan riil. Manusia hidup, tumbuh, dan berkembang dalam lingkungan alam dan socialbudayanya. Dalam lingkungan alamnya manusia hidup dalm sebuah ekosistem yakni suatu unit atau satuan fungsional dari makluk-makhluk hidup dengan lingkungannya. Budaya yang dikembangkan oleh manusia akan berimplikasi pada lingkungan tempat kebudayaan itu berkembang. Suatu kebudayaan memancarkan suatu cirri khas dari masyarakatnya yang tampak dari luar, artinya orang asing. Dengan menganalisis pengaruh akibat budaya terhadap lingkungannya seseorang dapat

12

mengetahui, mengapa suatu lingkungan tertentu akan berbeda dengan lingkungan lainnya dan menghasilkan kebudayaan yang berbeda pula. Jika kita menelusuri kembali sejarah peradaban manusia di bumi ini, kita akan melihat adanya usaha dari manusia untuk menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya, demi kelangsungan hidup jenisnya. Akan tetapi lambat laun dengan bertambahnya jumlah populasi mereka, cara hidup semacam itu tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Kemudian mereka mulai mengenal cara bercocok tanam yang masih sangat sederhana, yaitu dengan membuka hutan untuk dibuat lading yang ditanami dengan umbi-umbian atau tanaman lain yang dikenal sebagai bahan makanan. Dan akhirnya mereka hidup menetap dari hasil pengalamannya, mereka mulai dapat bercocok tanam secara lebih baik. Tampaklah disini manusia sedikit demi sedikit mulai penyesuaikan diri pada alam lingkungan hidupnya. Banyaknya permasalah-permasalahan yang timbul akibat perubahan

lingkungan, seperti : masalah erosi dan banjir, pencemaran lingkungan, kehutanan.

9. Kearifan Tradisional Masyarakat Lokal


Masyarakat tradisional atau masyarakat adat disebut juga masyarakat tradisional, yaitu suatu komunitas yang memiliki asal-usul leluhur secara turun temurun, hidup dalam suatu wilayah tertentu, memiliki system nilai, system ideology, system politik, system social dan system budaya yang khas yaitu memiliki karakteristik yang berbeda dengan masyarakat lainnya.

13

Penduduk Indonesia yang sebagian besar tinggal di pedesaan dan berada di sekitar kawasan hutan umumnya memiliki pengalaman hidup dan kearifan tradisional dalm mengelola sumber daya alam sekaligus dalam pemanfaata yang dikembangkannya secara turun temurun. Kearifan local atau kearifan tradisional ini merupkan sumber daya yang berharga untuk kegiatan-kegiatan pembangunan, karena ia merupakan : Dasar kemandirian dan keswadayaan Memperkuat partisipasi masyarakat dalam proses pemberdayaan Menjamin daya hidup yang berkelanjutan Mendorong penggunaan teknologi tepat guna Menjamin pendekatan yang efektif dari segi biaya Memberikan kesempatan untuk memahami Memfasilitasi perancangan pendekatan pembangunan yang sesuai.

Di Indonesia, berbagai jenis system pengelolaan sumber daya alam yang berdasarkan kearifan tradisional sangat banyak ragamnya. Namun demikian dalam prakteknya tidak semua masyarakat local mempunyai kearifan tradisional tersebut. Hutan sebagai modal pembangunan nasional mengandung potensi manfaat yang besar bagi kehidupan dan penghidupan bangsa Indonesia baik dari asas manfaat, ekonomi, social budaya dan lingkungan. Pada era reformasi telah dihasilkan suatu perubahan yang mendasar yaitu dengan adanya perubahan dari system sentralisasi menjadi system desentralisasi. Peruabahan paradigm tersebut, diantaranya dengan tumbuhnya kesadaran bahwa

14

hutan tidak hanya terdiri dari pohon tetapi juga terdapat hasil hutan yang bukan kayu dan kehidupan social masyarakat di dalam dan di sekitar hutan. Perubahan pola piker ini intinya adalah dari pengolalaan kayu ke orientasi menghasilkan barang atau produk dan jasa hutan secara berkelanjutan dalam kuantitas dan kualitas dengan melibatkan keikutsertaan masyarakat local yang dikenal dengan istilah Pengelolaan Sumber Daya Hutan Bersama Masyrakat.

15

Anda mungkin juga menyukai