5) Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berprilaku didalam pergaulan. 6) Pengaturan agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat, menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain. 7) Sebagau modal dasar pembangunan. Problematika Kebudayaan antara lain : 1) Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan. 2) Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan persepsi atau sudut pandang. 3) Hambatan budaya berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiawaan. 4) Masyarakat yang terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat luar. 5) Sikap tradisionalisme yang berprasangka buruk terhadap hal-hal baru. 6) Sikap Etnosentrisme. 7) Perkembangan Iptek sebagai hasil dari kebudayaan, sering kali disalah gunakan oleh manusia.
Seorang individu adalah perpaduan antara faktor genotipe dan fenotipe. Faktor genotip adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir. Faktor fenotip adalah factor kemiripan secara fisik. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari pengaruh orang lain. Oleh karena itu manusia dikatakan sebagai makhluk social yaitu makhluk yang di dalam hidupnya tidak bias melepaskan diri dari pengaruh manusia lain. Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk social, karena beberapa alasan, yaitu : 1) Manusia tunduk pada aturan, norma social. 2) Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain. 3) Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain. 4) Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia. Masyarakat adalah kumpulan orang yang di dalamnya hidup bersama dalam waktu yang cukup lama. Unsur unsur masyarakat, yaitu : 1) kumpulan orang, 2) sudah terbentuk dengan lama, 3) sudah memiliki system dan struktur social tersendiri, 4) memiliki kepercayaan (nilai), sikap, dan perilaku yang dimiliki bersama 5) adanya kesinambungan dan pertahanan diri 6) memiliki kebudayaan bentuk umum proses-proses social adalah interaksi social yang dapat juga dinamakan proses social, karena interaksi social merupakan syarat utama terjasinya aktivitas-aktivitas social. Interaksi social merupakan hubunganhubungan social yang dinamis yang menyangkut hubungan orang perorangan
dengan sekolompok manusia. Apabila dua orang bertemu interaksi sosila dimulai, pada saat itu mereka slaing menegur, berjabat tangan, atau bahkan mungkin berkelahi. Aktivitas-aktivitas semacam itu merupakan bentuk interaksi social. Syarat-syarat terjadinya suatu interaksi social diperlukan adanya syarat-syarat yang harus ada, yaitu : 1) adanya kontak Sosial (Sosial Contak) 2) adanya komunikasi
besar anggota masyarakat, merupakan tuntutan kehidupan dalam mencari kestabilan. Teori dan Bentuk Perubahan Sosial : Teori Sebab-Akibat, Teori Proses atau Arah Perubahan Sosial. Modrenisasi dimulai di Italia abad ke 15 dan terbesar ke dunia Barat dalam lima abad berikutnya. Modrenisasi masyarakat adalah suatu proses transformasi yang mengubah : Di bidang ekonomi, modrenisasi berarti tumbuhnya kompleks industri yang besar. Di bidang politik, dikatakan bahwa ekonomi yang modern memerlukan ada masyarakat nasional dengan integrasi yang baik. Modrenisasi merupakan salah satu modal kehidupan yang ditandai dengan ciri-ciri : Kebutuhan materi dan ajang persaingan kebutuhan manusia. Kemajuan teknologi dan industrialisasi, individualsasi, sekularisasi,
diferensiasi, dan akulturasi. Modernisasi juga memberikan melahirkan teori baru Mekanisme masyarakat berubah menuju prinsip dan logika ekonomi serta orientasi kebendaan yang berlebih Kehidupan seseorang perhatian religiusnya dicurahkan untuk bekerja dan menumpuk kekayaan.
8) Berfungsi sublimatif Pada dasarnya agama dan keyakinan merupakan unsur pentig dalam keragaman bangsa Indonesia. Hal ini terlihat dari banyakanya agama yang diakui di Indonesia. Ideologi ialah suatu isitlah umum bagi sebuah gagasan yang berpengaruh kuat terhadap tingkah laku dalam situasi khusus karena merupakan kaitan antara tindakan dan kepercayaan yang fundamental. Ideology membantu untuk lebih memperkuat landasan moral bagi sebuah tindakan. Politik mencakup baik konflik antar individu dan kelompok untuk memperoleh kekuasaan, yang dipegang oleh pemegang bagi keuntungan sendiri atas kerugian dari yang ditakhlukkan. Tata karma ialah segala tindakan, perilaku, adat istiadat, tegur sapa, ucap dan cakap sesuai kaidah atau norma tertentu. Keterbukaan, kedewasaan sikap, pemikiran global yang bersifat inklusif, serta kesadaran kebersamaan dalam mengarungi sejarah, merupakan modal yang sangat menentukan bagi terwujudnya sebuah bangsa yang Bhinneka Tunggal Ika. Menyau dalam keragaman, dan beragama alam kesatuan. Segala bentuk kesenjangan didekatkan, segala keanekaragaman dipandang sebagai kekayaan bangsa, milik bersama. Siakp inilah yang perlu dikembangkan dalam pola piker masyarakat untuk menuju Indonesia Merdeka. Diskriminatif adala setiap tindakan yang melakukan pembedaan terhadap seseorang atau sekelompok orang berdasarkan ras, agama, suku, etnis, kelompok, golongan, status, dan kelas social-ekonomi, jenis kelamin, kondisi fisik tubuh, usia, pandangan ideology dan politik. Tuntutan atas kesamaan hak bagi setiap manusia didasarkan pada prinsip-prinsip hak asasi manusia (HAM).
Hubungan antara kebudayaan edngan peradaban sangat erat. Peradaban adalah salah satu perwujudan kebudayaan yang bernilai tinggi, indah dan harmonis yang mencerminkan tingkat kebudayaan masyarakat yang bersangkutan. Factor-faktor terjadinya perubahan social-budaya : 1) Factor berasal dai luar masyarakat : akuluturasi, difusi, penetrasi, invasi, asimilasi, Hibriditasi, milenarisasi. 2) Factor berasal dari dalam masyarakat : system pendidikan yang maju, menghargai hasil karya orang lain, keterbukaan di dalam masyarakat, adanya toleransi dalam perbuatan, penduduk yang heterogen.
1) Kualitas primer, yaitu kualitas dasar yang tanpa itu objek tidak dapat menjadi ada. 2) Kualitas sekunder, yaitu kualitas yang dapat ditangkap oleh pancaindra seperti warna, rasa ,baud an sebagainya. Nilai berhubungan erat dengan kegiatan manusia menilai. Menilai berarti menimbang, yaitu kegiatan manusia menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain, yang selanjutnya diambil suatu keputusan. Sesuatu dipandang bernilai maka disebu nilai kebenaran, indah dipandang bernilai maka disebut nilai keindahan, baik dipandang bernilai maka disebu nilai moral, religious dpandang maka disebut nilai keagamaan, nilai itu memiliki polaritas dan hierarki, yaitu : 1) Nilai menampilkan diri dalam aspek positif dan negative yang sesuai (polaritas) seperti baik dan buruk, keindahan dan kejelekan. 2) Nilai tersusun secara hierarkis, yaitu hierarki urutan pentingnya. Dalam hierarki nilai sangat tergantung dari sudut pandang dan nilai yang menjadi patokan dasar si penilai. Tingkatan atau hierarki nilai akan berbeda antara orang ateis dengan orang religious, demikian juga dengan orang materialis. Di Indonesia hierarki nilai dibagi tiga, yaitu nilai dasar, nilai instrumental, nilai praktis. Nilai memiliki arti yang bervariasi, sehingga sulit mencari kesimpulan yang komprehensif agar mewakili setiap kepentingan dan berbagai sudut pandang, tetapi ada hal yang disepakati dari semua pengertian nilai tersebut bahwa nilai berhubungan dengan manusia, dan selanjutnya nilai itu penting.
10
Problematika pembinaan nilai moral di pengaruhi beberapa factor, yaitu keluarga, teman sebaya, figure otoritas, media komunikasi, otak dan berfikir, dan informasi. Manusia adalah makhluk social, makhluk yang selalu berinteraksi dan membutuhkan bantuan dengan sesamanya. Untuk terciptanya keteraturan diperlukan aturan yang disebut oleh kita sebagai hukum. Hukum dan moral terdapat hubungan yang erat, hukum tidak akan berarti tanpa dijiwai moralitas, hukum akan kosong tanpa moralitas. Moral juga membutuhkan hukum, sebab moral tanpa hukum hanya angan-angan saja, kalau tidak diundangkan atau dilembagakan dalam masyarakat.
11
Berkat kemajuan ilmu dan teknologi manusia dapat mnciptakan alat-alat serta perlengkapan yang canggh untuk berbagai kegiatan, sehingga dalam kegiatan kehidpannya tersedia berbagai kemudahan. Hal ini memungkinkan manusia dapat melakukan kegiatan dengan lebih efektif dan efisien. Dampak penyalahgunaan iptek bagi manusia, yaitu nuklir, polusi, cloning, dan efek rumah kaca.
12
mengetahui, mengapa suatu lingkungan tertentu akan berbeda dengan lingkungan lainnya dan menghasilkan kebudayaan yang berbeda pula. Jika kita menelusuri kembali sejarah peradaban manusia di bumi ini, kita akan melihat adanya usaha dari manusia untuk menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya, demi kelangsungan hidup jenisnya. Akan tetapi lambat laun dengan bertambahnya jumlah populasi mereka, cara hidup semacam itu tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Kemudian mereka mulai mengenal cara bercocok tanam yang masih sangat sederhana, yaitu dengan membuka hutan untuk dibuat lading yang ditanami dengan umbi-umbian atau tanaman lain yang dikenal sebagai bahan makanan. Dan akhirnya mereka hidup menetap dari hasil pengalamannya, mereka mulai dapat bercocok tanam secara lebih baik. Tampaklah disini manusia sedikit demi sedikit mulai penyesuaikan diri pada alam lingkungan hidupnya. Banyaknya permasalah-permasalahan yang timbul akibat perubahan
13
Penduduk Indonesia yang sebagian besar tinggal di pedesaan dan berada di sekitar kawasan hutan umumnya memiliki pengalaman hidup dan kearifan tradisional dalm mengelola sumber daya alam sekaligus dalam pemanfaata yang dikembangkannya secara turun temurun. Kearifan local atau kearifan tradisional ini merupkan sumber daya yang berharga untuk kegiatan-kegiatan pembangunan, karena ia merupakan : Dasar kemandirian dan keswadayaan Memperkuat partisipasi masyarakat dalam proses pemberdayaan Menjamin daya hidup yang berkelanjutan Mendorong penggunaan teknologi tepat guna Menjamin pendekatan yang efektif dari segi biaya Memberikan kesempatan untuk memahami Memfasilitasi perancangan pendekatan pembangunan yang sesuai.
Di Indonesia, berbagai jenis system pengelolaan sumber daya alam yang berdasarkan kearifan tradisional sangat banyak ragamnya. Namun demikian dalam prakteknya tidak semua masyarakat local mempunyai kearifan tradisional tersebut. Hutan sebagai modal pembangunan nasional mengandung potensi manfaat yang besar bagi kehidupan dan penghidupan bangsa Indonesia baik dari asas manfaat, ekonomi, social budaya dan lingkungan. Pada era reformasi telah dihasilkan suatu perubahan yang mendasar yaitu dengan adanya perubahan dari system sentralisasi menjadi system desentralisasi. Peruabahan paradigm tersebut, diantaranya dengan tumbuhnya kesadaran bahwa
14
hutan tidak hanya terdiri dari pohon tetapi juga terdapat hasil hutan yang bukan kayu dan kehidupan social masyarakat di dalam dan di sekitar hutan. Perubahan pola piker ini intinya adalah dari pengolalaan kayu ke orientasi menghasilkan barang atau produk dan jasa hutan secara berkelanjutan dalam kuantitas dan kualitas dengan melibatkan keikutsertaan masyarakat local yang dikenal dengan istilah Pengelolaan Sumber Daya Hutan Bersama Masyrakat.
15