Anda di halaman 1dari 13

A. JUDUL Pemanfaatan Tanah Tulakan Sebagai Bahan Pengganti Semen pada Campuran Beton K300 . B.

LATAR BELAKANG PENELITIAN Pada masa pembangunan saat ini, Indonesia mengalami kemajuan yang pesat. Salah satu perkembangan teknologi pada bidang konstruksi yaitu perkembangan tentang teknologi beton. Hal tersebut tidak dapat dipungkiri karena hampir semua jenis bangunan menggunakan beton. Penggunaan beton sebagai bahan utama suatu konstruksi dikarenakan mempunyai kelebihan dalam mendukung tegangan tekan, mudah dalam perawatan, mudah dalam pembentukan sesuai dengan kebutuhan serta mudahnya dalam mendapatkan bahan-bahan susun beton dari bahan lokal. Penggunaan beton sudah memasyarakat, terutama dalam pembuatan struktur bangunan. Sehingga penggunaan kebutuhan beton ini akan perlu beton diantisipasi menjadi dengan

meningkat.Peningkatan

penggunaan alternative lain dalam memenuhi bahan baku beton. Dalam hal ini digunakan tanah Tulakan sebagai pengganti sebagian semen pada campuran beton. Dalam penelitian Supriyatno (2008) yang berjudul Pemanfaatan filler pada HRS- B Ditinjau dari Karakteristik Marshall dan Durabilitas ( studi kasus tanah pacitan ), Penambahan tanah Tulakan sebagai filler pada HRS-B memberikan durabilitas yang lebih baik pada kondisi rendaman. Pengaruh tanah tulakan tersebut memperkecil rongga udara yang terjadi, apabila tanah tersebut semakin lama terendam air maka tanah tersebut akan semakin mengeras. Hal itu dikarenakan sifat filler tanah liat ( Tulakan ) dengan kandungan semen akan semakin mengeras bila terkena air. Tanah Tulakan adalah tanah yang berasal dari kecamatan Tulakan, kabupaten Pacitan. Tanah ini mempunyai warna keabu-abuan mirip dengan warna semen. Tanah Tulakan diperoleh dengan cara menggali pada kedalaman + 8 m. Penduduk sekitar sering memakai tanah Tulakan tersebut dalam pembuatan

pondasi sumur, karena apabila sering terkena air maka akan menjadi semakin keras. Berdasarkan hasil analisis kimia yang telah dilakukan di Balai Penyelidikan dan Pengambangan Kegunungapian ( BPPK ) Yogyakarta, tanah Tulakan ini memiliki kandungan unsur penyusun Pozzolan.

Gb1. Foto Tanah Tulakan

Tanah Tulakan ini sudah banyak digunakan oleh warga sekitar Desa Bungur Kecamatan Tulakan Pacitan untuk bahan pengganti semen dan terbukti kuat diaplikasikan untuk berbagai jenis bangunan. Sehingga dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengujian ini

merupakan solusi dari pekerjaan rumah pemerintah saat ini yang mecanangkan peghematan energi untuk anak cucu kita. Karena pengujian ini menggunakan bahan alami dari alam.

C. PERUMUSAN MASALAH Beberapa permasalahan dirumuskan dalam penelitian ini yaitu : 1) Berapa kuat tekan beton silinder yang semennya diganti dengan tanah Tulakan pada campuran beton. 2) Bagaimana perbandingan antara kuat tekan beton silinder normal dengan kuat tekan beton silinder yang sebagian semennya diganti dengan tanah Tulakan.

D. TUJUAN PROGAM Tujuan Penelitian adalah : 1. Mengetahui kuat tekan beton silinder yang sebagian semen diganti dengan tanah Tulakan pada campuran beton.

2. Mengetahui perbandingan antara kuat tekan beton silinder normal dengan kuat tekan beton silinder yang sebagian semennya diganti dengan tanah Tulakan.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN Dapat menjembatani antara teknologi yang telah ada di kalangan perguruan tinggi sebagai lembaga riset dengan masyarakat khususnya dalam bidang rekayasa teknologi pemanfaatan tanah Tulakan sebagai pengganti agregat kasar konvensional dan juga ajang pengembangan penelitian dan teknologi baru bagi perguruan tinggi tersebut. Dengan dilakukan penelitian ini diharapkan dapat memberikan pandangan dan bukti nyata kepada masyarakat tentang penggunaan Tanah Tulakan sebagai bahan pengganti sebagian semen pada beton. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan tambahan sumbangan pemikiran tentang ilmu pengetahuan,

khususnya para peniliti agar dapat dikembangkan lebih lanjut guna mencari alternatif-alternatif mengenai bahan-bahan penyusun beton dengan hasil yang optimal dan biaya yang seminimal mungkin..

F. KEGUNAAN PROGAM a. Bagi pelaksana (mahasiswa) Melaksanakan salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Dan melakukan penelitian tentang pemanfaatan Tanah Tulakan sebagai bahan pengganti campuarn beton. b. Bagi masyarakat ( Pacitan) Ikut merasakan manfaat dari adanya metode baru sehingga dapat mengembangkan minat untuk menggunakan tanah tulakan sebagai bahan pengganti semen pada campuran beton, sehingga meningkatkan

pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Merangsang masyarakat untuk selalu peduli akan lingkungan hidup dalam melestarikan alam. c. Bagi Pemerintah Kabupaten Pacitan Dapat mengurangi tingkat pengangguran dan juga nantinya untuk pengembangan penelitian yang berkelanjutan di kemudian hari. d. Bagi Institusi a. Sebagai wahana evaluasi kurikulum b. Peran aktif bentuk pengabdian kepada masyarakat.

G. TINJAUAN PUSTAKA G.1. Pengertian Beton

Beton merupakan bahan yang banyak digunakan dalam konstruksi bangunan. Oleh karena itu perkembangan teknologinya sangat pesat dan tak pernah berhenti. Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengenal lebih jauh perilaku beton dan material pembentuknya, antara lain adalah sifat beton yang sangat getas dalam menerima tegangan beton merupakan fungsi dari bahan penyusunnya yang terdiri dari bahan semen hidrolik(Portland cement), agregat kasar, agregat halus, air dan bahan tambah (admixture atau additive). Untuk mengetahui dan mempelajari perilaku elemen gabungan (bahan-bahan penysun beton), kita memerlukan pengetahuan mengenai karakteristik masing-masing komponen. Nawy(1985:8) mendefinisikan beton sebagai sekumpulan interaksi mekanis dan kimiawi dari material pembentuknya. Dengan mempelajari beton secara keseluruhan. Perencana dapat mengembangkan pemilihan material yang layak komposisinya sehingga diperoleh beton yang efisien, memenuhi kekuatan batas yang disyaratkan oleh perencana dan memenuhi persyaratan serviceability yang dapat diartikan juga sebagai pelayanan yang handal dengan memenuhi kriteria ekonomi.

H. METODE PELAKSANAAN. 1. Tahapan Pelaksanaan Pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian ini, dibagi menjadi empat tahapan dan seminar hasil. Lima tahap pelaksanaan penelitian yaitu tahap pencarian lokasi, pengujian material dan perencanaan beton, pembuatan sample beton, pengujian beton, dan evaluasi. Berikut diagram alir pelaksanaan kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian : Pencarian Lokasi

Pengujian bahan dan Perencanaan Pembuatan Sample Beton Pengujian Beton Evaluasi 2. Tahap Pencarian Lokasi Tahap pencarian lokasi yaitu menetapkan sasaran atau titik penting yang banyak terdapat tanah tulakan. Setelah itu, menjalin kerja sama dengan masyarakan dalam pengadaan tanah tulakan sebagai objek untuk penelitian. Setelah proposal dinyatakan lolos seleksi, tim PKMP meminta perizinan untuk diadakan pembuatan kepada Kepala Desa Bungur Kecamatan Tulakan Pacitan. 3. Tahap Pengujian Material dan Perencanaan Beton Tahap penelitian material dilakukan di laboratorium teknik sipil Politeknik Negeri Malang. Pada tahap ini dilakukan beberapa pegujian material,antara lain : a) Tahap Persiapan Sebelum memulai membuat beton di laboratorium, hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain: a. Semua peralatan untuk pengadukan dan pengangkutan beton harus bersih.

b. Cetakan silinder beton harus bebas dari kotoran-kotoran. c. Material yang telah melalui proses pengujian dipersiapkan untuk selanjutnya ditakar. b) Tahap Pengadukan Pengadukan material penyusun benda uji dilakukan menggunakan molen (mesin aduk). Dengan menggunakan mesin aduk, campuran akan bersifat lebih homogen dan plastis. Mesin pengaduk harus diputar sesuai dengan kecepatan yang

direkomendasikan (tergantung pabrik pembuatnya). Menurut SK SNI 03-28342000, waktu pengadukan minimal untuk campuran beton yang volumenya lebih kecil atau sama dengan 1 m3 adalah 1,5 menit, dan ditambahkan selama 0,5 menit untuk penambahan 1m3 beton serta pengadukan ditambahkan selama 1,5 menit setelah semua bahan tercampur. c) Tahap Pencetakan Setelah tahap pengadukan selesai, campuran beton dituang pada cetakan silinder standar 15 x 30 cm. Untuk pengujian kali ini cetakan yang diperlukan sebanyak 7 buah sesuai dengan jumlah sampel yang dibutuhkan. 3.1 Pengujian Material Penyusun Beton a. Bahan: 1. Bahan Pengganti sebagian semen yang dipakai dalam penelitian ini adalah Tanah Tulakan dengan kadar pencampuran ( 0%, 10%, 15%, 20%, 25% ) dari 2. Semen yang dipakai adalah semen portland jenis I merk Semen Gresik. 3. Berat semen yang digunakan. Agregat kasar yang digunakan ialah agregat yang dipecah (split) asal Malang. 4. Agregat halus yang digunakan ialah agregat alami asal (Malang). 5. Air yang memenuhi syarat dan layak diminum dipakai sebagai campuran beton, diambil dari tempat pelaksanaan pembuatan benda uji.

6. Alat-alat: 1. Saringan/ayakan, dengan ukuran 19,52 mm; 9,52 mm; 4,75 mm; 2,36 mm; 1,18 mm; 0,60 mm; 0,30 mm; 0,15 mm. 2. Oven, digunakan untuk mengeringkan sampel dalam pemeriksaan bahanbahan yang akan digunakan dalam campuran beton. 3. Timbangan, untuk mengetahui berat dari bahan-bahan penyusun beton. 4. Mesin Los Angeles, untuk menguji tingkat keausan agregat kasar. 5. Gelas ukur, untuk menakar volume air, berat jenis dan memeriksa kadar lumpur pasir. 6. Mistar dan kaliper, digunakan untuk mengukur dimensi dari alat-alat dan benda uji yang digunakan. 7. Pelaksanaan pengujian material: 1. Pengujian agregat halus: Pemeriksaan gradasi agregat halus (pasir), pemeriksaan berat jenis agregat halus, pemeriksaan kadar air agregat halus. 2. Pengujian agregat kasar: Pemeriksaan gradasi agregat kasar (split), pemeriksaan berat jenis dan penyerapan air agregat kasar, pemeriksaan keausan agregat kasar, Pemeriksaan kadar lumpur agregat kasar, Pemeriksaan kadar air agregat kasar. 3. Pengujian tanah tulakan.

3.2 Pengujian Pra Campuran Beton a. Alat-alat: 1. Kerucut Abrams dengan ukuran diameter atas 100 3 mm, diameter bawah 200 3 mm, tinggi 300 3 mm dan baja penumbuk, digunakan untuk mengukur nilai slump dari beton segar. 2. Sekop, cethok dan talam, digunakan untuk menampung dan menuang adukan beton ke dalam cetakan. 3. Stop watch, digunakan untuk mengukur waktu saat pengisian terakhir beton yang telah diratakan dengan saat kerucut diangkat.

b. Pelaksanaan pengujian pra-cetakan beton: Uji Slump Rencana nilai slump berkisar antara 5,0 12,5 cm. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan kerucut Abrams. Pertama-tama kerucut slump diteliti apakah permukaan dalamnya sudah bersih, kering, dan tiada semen yang melekat. Kemudian kerucut ditempatkan diatas suatu bidang datar, licin dan tidak menyerap. Cetakan diisi sekitar seperempat dar tingginya dengan beton yang kemudian ditumbuk sebanyak 25 pukulan dengan tongkat berdiameter 16 mm, dan panjangnya 600 mm. Pengisian diselesaikan dengan tiga lapisan berikutnya yang sama tingginya dengan yang pertama, dan pada bagian atasnya ditumbuk sedemikian rupa sehingga cetakan tepat terisi. Langkah berikutnya cetakan diangkat secara tegak dengan cepat setelah pengisian, lalu diukur ketinggiannya. Cara pengukuran slump dengan

menempatkan kerucut slump di sisinya dan menggunakannya sebagai dasar pengukuran slump. Tahap pengujian ini dilakukan salama 3 minggu. Setelah tahap pengujian material selesai dilanjutkan ke tahap perencanaan beton ( mix design beton ). Dalam tahap perencanaan ini dipakai acuan SK SNI 03-2834-2000. 4. Tahap Pembuatan Sample Beton Dalam penelitian ini,untuk tanah tulakan sebagai bahan pengganti semen pada beton beton K-300, Setiap variasi dibuat 3 buah benda uji sehingga jumlah benda uji adalah 15 buah,ini kami lakukan agar data pengujian penelitian ini bisa valid. Kami mengganti semua agregat konvensional dengan agregat batu marmer,hal ini dikarenakan agar beton bisa memiliki kuat tekan maksimum. (Kuat tekan rencana ,fc = 28 MPa ). Urutan kerja pengerjaan beton: a. Penimbangan material b. Pencampuran dan pengadukan. c. Pengecoran. d. Pemadatan.

5. Tahap Pengujian Beton Pada tahap ini beton direndam selama 7 hari sebagai perawatan minimal, akan dilakukan pengujian kuat tekan. Dimana dalam pengujian ini akan diketahui kuat tekan karakteristik beton sebesar K-300 seperti yang kita rencanakan. Sebelum dilakukan pengujian kuat tekan,perendaman dihentikan setelah 7 hari dan beton dianginkan selama 24 jam agar air dalam beton yang berpengaruh nantinya pada pengujian kuat tekan bisa dihilangkan. 6. Evaluasi Tahap evaluasi dilakukan untuk mengetahui seberapa efektif Program Kreativitas Mahasiswa yang telah dilakukan, sehingga dapat mengetahui

keuntungan-keuntungan dalam menggunakan limbah batu marmer sebagai pengganti agregat konvensional. Dan juga dapat disimpulkan perbandingan antara tanah tulsksn,semen, pasir, dan split sehingga dapat dijadikan dalam acuan

penggunaan beton tulakan dilapangan bagi masyarakat. Tahap ini dilakukan 2 minggu setelah pelaksanaan penelitian . Dalam waktu 2 minggu ini, selain peneliti mengevaluasi hasil penelitian juga sebagai persiapan presentasi yang akan dilakukan setelah pengumpulan laporan kemajuan ini.

I. JADWAL KEGIATAN PROGAM Kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian ini dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut : Tabel 1 Pelaksanaan Kegiatan Program No 1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Item Penyelesaian Survei tanah tulakan di Pacitan Pengambilan tanah tulakan dari Pacitan Pemesanan material pasir, dan semen Analisa ayak tanah tulakan Pengujian nilai kekerasan tanah tulakan Pengujian kadar air dan berat jenis tanah tulakan Uji berat jenis dan penyerapan tanah tulakan Analisa ayak pasir Uji berat jenis dan penyerapan pasir Pengujian kadar air dan berat jenis pasir Mix desain Slump tes Perendaman benda uji Uji tekan pertama Pembuatan beton K-300 (1 set) Slump tes Perendaman benda uji Uji tekan kedua Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan kegiatan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang. Bulan ke-1 1 2 3 4 Bulan ke-2 1 2 3 4

10

J. RANCANGAN BIAYA No. 1. Keterangan Tahap Persiapan Kegiatan a. Survei tempat tanah tulakan @Rp.150.000/org x 3 b. Sewa Lab Beton @ Rp 150.000 x 10 c. Pembelian alat-alat penelitian 1. Timba Besar @ Rp. 25.000 x 3 2. Ayakan Kerikil @ Rp. 40.000 x 10 3. Gelas Ukur 1 liter 3 buah @ Rp. 45.000 4. Pisau Spatula @ Rp. 20.000 x 3 5. Wadah Seng @ Rp. 25.000 x 10 6. Sarung Tangan @ Rp. 10.000 x 3 7. Masker @ Rp. 8.000 x 3 d. Pembelian Bahan Penelitian 1. Pasir Malang @ 40.000/sak x 4 2. Semen Gresik @ 60.000/sak x 4 3. Bensin 6 Liter @ Rp. 5.000 x 8 e. Sewa Mobil Pick-up Jumlah 2. Tahap Pelaksanaan a. Pembuatan Sampel Beton K-300 @ 10 benda uji b. Sewa Alat Uji Los Angeles c. Sewa Alat Uji kuat Tekan Beton @ Rp 300.000 x 2 d. Biaya Teknisi Lab Beton @ Rp. 150.000 x 3 Jumlah 3. Tahap Pelaporan a. Penyusunan laporan b. Penggandaan laporan @ 50.000 x 5 c. Pembelian tinta hitam @ 45.000 x 2 d. Pembelian tinta warna @ 50.000 x 2 180.000 250.000 90.000 100.000 425.000 350.000 500.000 450.000 1.725.000 75.000 400.000 135.000 180.000 250.000 30.000 24.000 40.000 160.000 240.000 400.000 600.000 4.484.000 450.000 1. 500.000 Perkiraan Biaya (Rp)

11

e. Pembelian kertas @ 45.000 x 2 Jumlah 4. 5. 6. Biaya komunikasi (pulsa) @ Rp120.000 x 3 Fotokopi literatur Akses internet @Rp10.000 x 20 Total Biaya

90.000 710.000 360.000 120.000 200.000

7.599.000

12

K.PENUTUP J.1 Kesimpulan a. Tanah tulakan sebagai bahan pengganti semen pada beton meningkatkan kekuatan tekan beton. Setelah dilakukan metode pengujian tekan terhadap benda uji laboratorium dapat diketahui hubungan antara penganti semen yaitu tanah tulakan yang memiliki kandungan unsur penyusun Pozzolan pada beton dan kekuatan beton yang dihasilkan sebesar 20% pada umur 7 hari. b. Penggunaan material menurunkan biaya produksi beton. Penggunaan tanah tulakan bisa menurunkan fc` target yang bisa berdampak pada pengurangan penggunaan semen bahkan menurunkan biaya produksi beton dan mengurangi emisi gas CO2 yang tekandung pada pembuatan Porland Cement.

L. LAMPIRAN a. Daftar Pustaka b. Nama dan Biodata Ketua serta Anggota Kelompok c. Nama dan Biodata Dosen Pembimbing d. Daftar Riwayat Hidup

13

Anda mungkin juga menyukai