Anda di halaman 1dari 3

Tugas Harian Pendidikan Agama

Nama : Muhamad Nazar Yudha Nim : 10.11.4104

Kelas :S1TI-1H

Mahasiswa dan Tantangan Masa Depan Sebuah Perspektif Mahasiswa

Saat masih sma saya hanya berharap dapat lulus dengan nilai yang baik pada waktu ujian akhir nasional yang biasa kita singkat (UAN). Dengan persipan bimbingan belajar dari sekolah dan belajar di rumah saya merasa masih kurang mantap dan mendaftar bimbinagn belajar di primagama pun menjadi pilihan.padahal waktu yang diberikan sangat sempit untuk menguasai materi yang sangat banyak. Hal ini menyebabkan saya harus mengubah pola belajar sering malas menjadi sangat rajin demi meraih kelulusan dengan nilai maksimal. Dengan mengurangi jam bermain dan memperbanyak waktu belajar setidaknya dapat merubah pola pikir bahwa yang sering malas menjadi rajin di satu sisi memang melelahkan setelah pulang dari bimbinagn belajar di sekolah dan berslang waktu 2 jam harus ikut lagi bimbinagn belajar di primagama. Tapi, dengan mengikuti bimbinagn belajar dari luar sekolah waawasan dan keakuratan dalam menghitung menjadi meningkat hal ini terbukti saat ujian akhir nasional .

1|Page

Setelah semua ujian dilewati baik dari pusat maupun dari sekolah hari itu pun tiba yaitu hari pengumuman kelulusan. Jantung berdenyut kencang, kaki serasa berat untuk berdiri, tangan pun dingin. Saat memandang kearah temanteman ternyata hal sama terjadi mungkin ini memang momentum yang sangat menentukan 3 tahun perjuangan yaitu hasil dari ujian akhir nasional berlangsung selama kurang dari seminggu. Dan mengambilkan hasil dari UAN adalah abah saya dengan tersenyum abah saya memberikan hasil UAN dan saya bertanya apakah saya lulus bah kata saya. abah tidak tahu ? abah belum membukanya kata abah. Tanpa fikir panjang saya buka hasil UAN tadi dan ternnyata lulus serta hasilnya sangat memuaskan. Alhamdulillah langsung dipanjatkan dan sujud syukkurpun dilakukan. Setelah kelulusan saya mengikuti seleksi nasional masuk perguruan tinggi negara dengan jurusan teknik sipil. Dengan penuh semangat bercampur gugup saya memasuki ruang ujian dan mulai menjawab soal-soal yang di berikan. Penuh dengan ketelitian menjawab setiap soal yang tersedia baik dari menghitung dan juga dalam bahasa. Hari yang cukup menegangkan sudah terlewati dan hasilnya pun mulai terlihat di situs resminya dan ternyata saya tidak lulus. Memang ini pukulan yang keras semuanya telah berakhir. Impian masuk PTN telah sirna tapi ada seberkas cahaya terang yang menenangkan yaitu lulus di STIMIK AMIKOM

YOGYAKARTA hal ini tentu saja memberikan angin segar. Terlebih lagi perguruan tinggi ini memang menawarkan jurusan yang saya inginkan. Hari yang saya lewati mulai dari maya kuliah etika profesi, lalu ppm dan mulailah kulliah pertama yaitu kuliah pancasila hari-hari pun dilewati tapi pada hari ke kelima tepatnya hari jumat.musibah menimpa saya yaitu tabrakan yang tak terhindarkan hasilnya tempurung lutut kaki kiri geser ke atas syukur saya tinggal dengan kaka jadi ada yang mengurus. Walau ada yang mengurus tetap saja sakit itu tidak enak.

2|Page

Minggu pertama dan kedua serta ketiga tugas-tugas dikerjakan sendiri dan dititipkan kepada teman yang baik yaitu doni, damar, dwi dan juga untung. Saya sangat senang ada yang membantu jadi beban sedikit berkkurang. Di minggu keempat saya mulai masuk kuliah dengan kaki yang masih di balut dengan perban memang agak berat mengingat lantai yang akan dinaiki cukup tinggi. Tapi, hal itu tidak mengurangi semangat untuk menggapai apa yang saya suka apa yang saya bisa dan apa yang dapat diperjuangkan. Dengan semangat yang dimiliki sekarang pasti dan akan ku raih impian menjadi sarajana teknik informatika yang handal dan juga dapat berkembang dengan beriringnya jaman. Harapan Dengan lulus dari amikom dapat membuat saya bekerja di perusahaan microsoft hal ini telah menjadi impian sejak kecil dan harapan yang terbesar walau tantangan berat akan dihadapi tapi mudahan apa yang saya inginkan dan harapkan dapat terkabul amin. Mencoba meraihnya dengan giat dalam belajar dan membaca- baca artikel tentang komputer dan masih banyak lagi saya harap dapat menambah kemampuan dalam berkuliah di stimik amikom. Hambatan terbesar bukan datang dari orang lain. Tetapi, datang dari diri sendiri yaitu sifat yang mudah menyerah dan putus asa hal ini tentu saja menghambat dalam penyerapan ilmu pengetahuan yang berguna bagi pribadi ini. Mudah-mudahan nanti dengan ikut dalam kursus-kursus memperbesar peluang dalam meraih cita-cita yang besar amin. Pasti suatu saat nanti akan banyak tantangan yang akan menghadang dan juga akan banyak ujian yang harus di lewati dan di selesaikan yang akan membentuk saya pribadi menjadi profesional yang jujur.

3|Page

Anda mungkin juga menyukai