Anda di halaman 1dari 20

Kata Pengantar

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah seru sekalian alam. Banyak nikmat yang Allah diberikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat . Kadang kita baru mampu merasakan betapa besarnya nikmat yang Allah berikan sebagian berkurang atau hilang.semoga Allah perjalankan kita dalam kebaikan. Allah takdirkan bencana itu tidak di utara tidak di selatan, tetapi di tempat Allah takdirkan atau tujukan bagi manusia yang memang telah Allah kehendaki. Maka btncana itu dating kepadamu, ke mana lagi engkau akan lari kalau bukan kepada Allah. Jika engkau lari ke selatan untuk menghindari bencana yang dating dari utara, maka di selatan engkau akan disambut bencana yang telah diperuntukkan bagimu. Dari kata-kata tersebut dapat kita simpulkan bahwa Allah maha segalanya takkan ada yang bisa lari darinya tapi kita yang akan dating dating padanya. Selalu ada kurang.betapapun saya berharap tulisan-tulisan pada makalah ini terbebas dari kekurangan dan kesalahan, tapi kekurangan dan kekeliruan pasti ada. Oleh sebab itu maka berikan lah saya saran dan nasehat dalam segala kekurangan yang ada pada makalah ini. Akhirnya, saya berharap semoga makalah sederhana ini dapat member manfaat. Semoga sepertti pepatah, simplex veri sigillum. Kesederhanaan itu pertanda kebijakan, meski sederhana makalah ini semata-mata karna sedikitnya ilmu dan wawasan saya.

1|Page

Daftar isi
BAB I .................................................................................................................. 3 PENDAHULUAN ............................................................................................... 3 BAB II ................................................................................................................. 5 PEMBAHASAN .................................................................................................. 5 A. B. a. 1. 2. 3. b. 1. 2. 3. 4. C. a. b. D. E. Apa Itu Remaja ...................................................................................... 5 Karakter yang Terbentuk ...................................................................... 6 Kapan mulai menjadi Remaja ........................................................ 6 Perkembangan fisik ...................................................................... 7 Perkembangan kognitif ................................................................ 7 Perkembangan kepribadian dan sosial ........................................ 7 Terbentuknya karakter .................................................................... 8 Orang tua ...................................................................................... 8 Guru .............................................................................................. 8 Teman............................................................................................ 8 Lingkungan ................................................................................... 9 Pembentukan mental ....................................................................... 9 Sikap dan perilaku ......................................................................... 11 Karakter Remaja sekarang .................................................................. 12 Berteman dalam ISLAM ...................................................................... 14 1. 2. 3. 4. 5. 6. Memilih Teman Yang Baik ........................................................ 14 Cinta Karena Allah ..................................................................... 15 Lemah Lembut dan Bermuka Manis ......................................... 16 Saling Memberi Nasihat ............................................................. 16 Berlapang Dada dan Berbaik Sangka ........................................ 17 Menjaga Rahasia ........................................................................ 18

Peran Agama .......................................................................................... 9

Bab III ............................................................................................................... 19 Penutup.............................................................................................................. 19 DAFTAR PUSTAKA: ............................................................................... 20

2|Page

BAB I PENDAHULUAN
Dunia Remaja adalah dunia yang penuh dengan warna penuh dengan rasa yang dulunya saat anak-anak tidak dirasakan. Menjelang dewasa atau remaja akan hadir rasa baru yang indah maupun yang pahit karena memang perkembangan terjadi itu ada secara bertahap. segala macam perubahan baik dalam hal fisik maupun mental atau emosi. Yang dulunya suka menangis setelah beranjak dewasa mulai dapat mengendalikan diri untuk tidak menangis sampai berlebihan. Di dalam dunia Remaja akan banyak tantangan yang akan di hadapi baik dari dalam maupun dari luar diri kita. Karena proses menuju dewasa ini terjadi secara bertahap maka di saat Remaja seseorang kadang kala tidak bisa di kendalikan emosinya. Emosi di saat Remaja itu lebih bergejolak mudah tersinggung, mudah marah itu adalah hal yang biasa terjadi pada masa peralihan ini. Indahnya dunia Remaja kadang membuat orang yang merasakannya menjadi terlena dan terjebak diantara sikap yang merasa dirinya benar tanpa menimbang segala sesuatunya. Hal ini tentu saja menghambat perkembangan untuk mencapai Dewasa yaitu dapat mengatasi masalah tanpa menimbulkan masalah yang lain. Pergaulan sekarang berbeda dengan yang dulu contoh dulu apa bila seorang laki-laki berdekatan dengan perempuan maka akan diejek dan malu tapi sekarang malah terbalik.

3|Page

Pergaulan

yang

hidup

dalam

dunia

Remaja

sekarang

sungguh

memprihatinkan itu anggapan bagi para orang tua. Tapi, tidak dengan Remaja yang menjalaninya mereka merasa senang dan bahagia menurut versi mereka sendiri-sendiri.

4|Page

BAB II PEMBAHASAN
A. Apa Itu Remaja Masa remaja merupakan masa yang sangat penting, sangat kritis dan sangat rentan, karena bila manusia melewati masa remajanya dengan kegagalannya, dimungkinkan akan menemukan kegagalan dalam perjalanan kehidupan pada masa berikutnya. Sebaliknya bila masa remaja itu diisi dengan penuh kesuksesan, kegiatan yang sangat produktif dan berhasil guna dalam rangka menyiapkan diri untuk memasuki tahapan kehidupan selanjutnya, dimungkinkan manusia itu akan mendapatkan kesuksesan dalam perjalanan hidupnya. Dengan demikian, masa remaja menjadi kunci sukses dalam memasuki tahapan kehidupan selanjutnya. Harusnya di masa Remaja diisi dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat positif contoh dengan belajar, berolah raga, banyak mengikuti kegiatan yang bernuansa agama agar akhlaknya tetap terjaga di jalan yang benar. Dan janganlah sekali-kali diisi dengan menggunakan narkoba, sex bebas, dan jauh dari agama. Karena dampak jangka panjangnya dapat merusak fisik dan juga mental. Selayaknya sebagai Remaja haruslah bijaksana dalam memilih teman dan lingkungan agar dapat membawa kearah yang lebih baik dan bukan sebaliknya. Remaja, seperti dikatakan di atas, yang merupakan masa transisi dari anak menuju dewasa, memiliki potensi besar untuk melakukan hal-hal menyimpang dari kondisi normal. Seperti ada pergolakan dalam diri mereka untuk melakukakan hal-hal yang berbeda dengan yang lain di sekelilingnya, hal-hal

5|Page

yang dianggap normal oleh kebanyakan orang. Setiap manusia pada dasarnya pasti mengalami dorongan untuk melanggar pada situasi tertentu. Sebaliknya, orang yang dianggap normal dapat menahan diri dari dorongan-dorongan untuk menyimpang. Tak pelak, dorongan semacam itupun didasari oleh berbagai hal, seperti motif untuk mencari sensasi, bahkan karena sifat dasar remaja yang pada usia itu sedang melalui tahap mengidentifikasi, semisal yang dilakukan dari tokoh idola atau yang dianggapnya wah.

B. Karakter yang Terbentuk a. Kapan mulai menjadi Remaja Remaja dimulai ketika seseorang anak telah beranjak dari anak-anak ke tingkat pemikiran yang lebih tinggi dan mulai dapat membedakan antara baik dan buruk. Biasanya sikap kekanak-kanakan masih tampak karna masa peralihannya belum sempurna. Di masa ini orang tua, guru, teman, dan juga lingkungan

dimana berdiam menjadi faktor penentu bagi seorang anak yang beranjak ke Remaja agar tidak tersesat nantinya. Masa remaja dimulai dari saat sebelum baligh dan berakhir pada usia baligh. Oleh sebagian ahli psikologi, masa remaja berada dalam kisaran usia antara 11-19 tahun. Adapula yang mengatakan antara usia 11-24 tahun. Selain itu, masa remaja merupakan masa transisi (masa peralihan) dari masa anak-anak menuju masa dewasa, yaitu saat manusia tidak mau lagi diperlakukan oleh lingkungan keluarga dan masyarakat sebagai anak-anak, tetapi dilihat dari pertumbuhan fisik, perkembangan psikis (kejiwaan), dan mentalnya belum menjukkan tanda-tanda dewasa. Pada masa ini (masa remaja), manusia banyak

6|Page

mengalami perubahan yang sangat fundamental dalam kehidupan baik perubahan fisik dan psikis (kejiwaan dan mental). Remaja juga dapat terlihat dari beberapa cirri-ciri yang tampak yaitu: 1. Perkembangan fisik Yang dimaksud dengan perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan pada tubuh, otak, kapasitas sensoris dan ketrampilan motorik. Perubahan pada tubuh ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi. Tubuh remaja mulai beralih dari tubuh kanak-kanak yang cirinya adalah pertumbuhan menjadi tubuh orang dewasa yang cirinya adalah kematangan. Perubahan fisik otak sehingga strukturnya semakin sempurna meningkatkan kemampuan kognitif. 2. Perkembangan kognitif Perkembangan kognitif adalah perubahan kemampuan mental seperti belajar, memori, menalar, berpikir, dan bahasa. Piaget mengemukakan bahwa pada masa remaja terjadi kematangan kognitif, yaitu interaksi dari struktur otak yang telah sempurna dan lingkungan sosial yang semakin luas untuk eksperimentasi memungkinkan remaja untuk berpikir abstrak 3. Perkembangan kepribadian dan sosial Yang dimaksud dengan perkembangan kepribadian adalah perubahan cara individu berhubungan dengan dunia dan menyatakan emosi secara unik; sedangkan perkembangan sosial berarti perubahan dalam berhubungan dengan orang lain. Perkembangan kepribadian yang penting pada masa remaja adalah

7|Page

pencarian identitas diri. Yang dimaksud dengan pencarian identitas diri adalah proses menjadi seorang yang unik dengan peran yang penting dalam hidup .

b. Terbentuknya karakter Terbentuknya karakter pada jiwa Remaja itu ada beberapa yang mempengaruhi : 1. Orang tua Orang tua disini peran yang sangat penting dimana seorang Remaja dapat memperoleh ilmu tentang bergaul dengan masyarakat luas pertama kali. Karena ibarat rumus matematika bila awalnya saja salah bagaimana dengan selanjutnya. Walau kehidupan bukan sesuatu yang dapat diukur tapi ada baiknya kita lakukan hal yang benar dari awal agar selajutnya dapat melewati tahap-tahap dalam kehidupan dengan mudah. 2. Guru Guru adalah orang tua kedua yang mendidik kita dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak bisa menjadi bisa. Peran guru juga sangat berpengaruh bagi terbentuknya karakter Remaja yang diinginkan dalam arti terhindar bdari hal yang negatif. Guru itu tidak terpaku pada pengajar di sekolah tapi dalam penerapannya guru adalah orang yang mengajari kita sesuatu yang berguna. 3. Teman Dalam kehidupan Remaja teman itu penting dimana teman yang baik akan membawa dia kea rah yang baik pula. Tidak ada yang melarang kita untuk berteman dengan siapa tetapi kita harus bijak dalam memilih teman agar tidak menjerumuskan nantinya. Secara umum, orang merasa senang dengan banyak

8|Page

teman. Manusia memang tidak bisa hidup sendiri, sehingga disebut sebagai makhluk sosial. Tetapi itu bukan berarti, seseorang boleh semaunya bergaul dengan sembarang orang menurut selera nafsunya. Sebab, teman adalah personifikasi diri. Manusia selalu memilih teman yang mirip dengannya dalam hobi, kecenderungan, pandangan, pemikiran. Karena itu, Islam memberi batasanbatasan yang jelas dalam soal pertemanan. 4. Lingkungan Ada peribahasanya untuk ini yaitu di mana bumi dipijak di sana langit dijunjung. Orang yang baik itu biasanya berasal dari lingkungan yang mendukung untuk berbuat baik. Bila lingkungannya saja sudah tidak memungkinkan bagaimana dengan seterusnya. Hal ini perlu kita renungkan agar menjadi individu yang gemilang. Amin .

C. Peran Agama a. Pembentukan mental Agama menjadi faktor penting dalam pembentukan karakter yang berakhlak mulia sebab di dalam agama diajarakan bermacam-macam tentang baik buruknya suatu hal serta agama juga sebagai identitas seseorang. Tanpa moral yang tertanam lewat agama seseorang menjadi sombong karena menganggap bahwa tidak ada tuhan yang layak dia sembah berbeda orang seperti ini sering mendapat ketidaktenangan di dalam hati karena tidak ada tempat bersandar saat dia terjatuh. Telah menjadi pengalaman bahwa agama juga memberi pengaruh besar pada karakter anak yang lagi berkembang tentunya. Agama juga menjadikan

9|Page

seseorang lebih bermoral dan dapat menimbang baik buruknya suatu hal secara langsung maupun lewat proses yang lama. Seseorang yang berilmu tapi tidak beragama akan kurang di hormati. Tetapi sebaliknya orang yang berilmu dan juga mempunyai latar belakang agama yang baik akan di hormati halayak. Mental terbentuk karena sering dan adanya penekanan pada sikap seseorang sehingga akan timbul kebiasaan yang berujung pada pola fikir (mind set). Pola fikir terbentuk itu tidak instan tapi perlu waktu dan tenaga untuk mencapainya. Pola fikir juga yang yang akan memuat seorang menjadi baik atau sebaliknya. Sesungguhnya manusia diberi akal oleh Allah SWT untuk dapat menjaga dirinya agar tidak terjerumus ke hal yang di larang Allah. Pendidikan dimanapun dan kapanpun masih dipercaya orang sebagai media ampuh untuk membentuk kepribadian anak ke arah kedewasaan. Pendidikan agama adalah unsur terpenting dalam pendidikan moral dan pembinaan mental. Pendidikan moral yang paling baik sebenarnya terdapat dalam agama karena nilai-nilai moral yang dapat dipatuhi dengan kesadaran sendiri dan penghayatan tinggi tanpa ada unsur paksaan dari luar, datangnya dari keyakinan beragama. Karenanya keyakinan itu harus dipupuk dan ditanamkan sedari kecil sehingga menjadi bagian tidak terpisahkan dari kepribadian anak sampai ia dewasa. Melihat dari sini, pendidikan agama di sekolah mendapat beban dan tanggung jawab moral yang tidak sedikit apalagi jika dikaitkan dengan upaya pembinaan mental remaja. Usia remaja ditandai dengan gejolak kejiwaan yang berimbas pada perkembangan mental dan pemikiran, emosi, kesadaran sosial,

10 | P a g e

pertumbuhan moral, sikap dan kecenderungan serta pada akhirnya turut mewarnai sikap keberagamaan yang dianut (pola ibadah). Banyaknya praktek psikologi sekarang yang bertujuan untuk merubah pola fikir tapi pada ujungnya hanya niat dan tekadlah yang akan merubah pola fikir itu sendiri. b. Sikap dan perilaku Peran agama tidak berhenti di pola fikir saja melainkan juga akan mempengaruhi kreativitas, sikap dan perilaku. Banyak penilitian yang menyebutkan bahwa agama sangat berpengaruh karena di dalam nilai-nilai agama itu akan berdampak pada kekutatan imajinasi anak. Supaya kearah yang lebih positif.indahnya nilai-nilai moral yang ditanamkan oleh pendidikan agama juga membuat perilaku anak menjadi lebih baik. Pembinaan mental seseorang dimulai sejak ia kecil. Semua pengalaman yang dilalui baik yang disadari atau tidak, ikut mempengaruhi dan menjadi unsurunsur yang bergabung dalam kepribadian seseorang. Diantara unsur-unsur terpenting tersebut yang akan menentukan corak kepribadian seseorang dikemudian hari ialah nilai-nilai yang diambil dari lingkungan, terutama lingkungan keluarga. Nilai-nilai yang dimaksud adalah nilai-nilai agama, moral dan sosial. Apabila dalam pengalaman waktu kecil itu banyak didapat nilai-nilai agama, maka kepribadiannya akan mempunyai unsur-unsur yang baik. Demikian sebaliknya, jika nilai-nilai yang diterimanya itu jauh dari agama maka unsur-unsur kepribadiannya akan jauh pula dari agama dan relatif mudah goncang. Karena

11 | P a g e

nilai-nilai positif yang tetap dan tidak berubah-ubah sepanjang zaman adalah nilai-nilai agama, sedang nilai-nilai sosial dan moral yang didasarkan pada selain agama akan sering mengalami perubahan, sesuai dengan perkembangan masyarakat itu sendiri. Karena itulah maka mental (kepribadian) yang hanya terbina dari nilai-nilai sosial dan moral yang mungkin berubah dan goyah itu, akan membawa kepada kegoncangan jiwa apabila tidak diimbangi dengan nilai keagamaan. Peran serta orang tua, guru, teman, lingkungan yang bernuansa agamis hal ini akan mempermudah penyerapan nilai-nilai moral agama. Sering kali faktorfaktor tersebut dilupakan sehingga orang tua menjadi kambing hitam apabila anaknya berbuat salah. Anak adalah tanggung jawab bersama tidak hanya pada satu dua orang saja melainkan semua orang yang berada di sekitarnya.Coba kita fikirkan apabila orang tua, guru, teman, dan lingkungan itu mendukung maka anak tersebut juga akan terbentuk menjadi individu yang siap melawan kemaksiatan di dunia ini.

D. Karakter Remaja sekarang Remaja itu masa dimana anak akan mencapai tingkat emosi yang tinggi dia tidak mau disalahkan atas kesalahannya dan dia merasa apapun yang dilakukannya itu adalah hal yang benar (dalam versinya masing-masing). Kita tidak bisa menolaknya karena sikap itu adalah proses di mana anak akan belajar secara pelan tentang baik dan buruk.

12 | P a g e

Di mana anak pada jenjang ini mulai mencari arti dirinya dari mana berasal dan untuk apa kedepannya atau bahasa mudahnya lagi pencarian jati diri. Kadang kala seoarang anak akan salah dalam memilih pergaulan dan tugas orang tua dan gurulah yang harus membawa anak itu kepada arah yang tepat agar tidak terjerumus lebih jauh. beberapa karakteristik remaja yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada diri remaja, yaitu : 1. Kecanggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan. 2. Ketidakstabilan emosi. 3. Adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk hidup. 4. Adanya sikap menentang dan menantang orang tua. 5. Pertentangan di dalam diri sering menjadi pangkal penyebab pertentangan-pertentangan dengan orang tua. 6. Kegelisahan karna banyak hal yang diinginkan tetapi diri sendiri tak sanggup untuk memennuhi semuanya. 7. Senang bereksperimentasi. 8. Senang bereksplorasi. 9. Mempunyai banyak fantasi, khayalan, dan bualan. 10. Kecendrungan membentuk kelompok dan kecendrungan kegiatan berkelompok.

Sekarang banyaknya penggunanan narkoba, sex bebas, dan jauh dari agama hal ini banyak disebabkan di dalam lingkungan keluarganya dia merasa 13 | P a g e

tidak diperdulikan lagi bahasa kerennya anak broken home. Orang tua yang bertengkar sering keluarnya kata cerai mau tidak mau anak yang mendengar akan mengambil nilai dari itu. Banyak karena bosan akan rutinitas para Remaja memilih menggunakan narkoba dan juga melakukan sex bebas bahkan seorang yang memiliki iman kuat pun kadang dapat melakukan kesalahan apalagi dengan Remaja yang masih dalam perkembangan imannya.

E. Berteman dalam ISLAM Secara umum, orang merasa senang dengan banyak teman. Manusia memang tidak bisa hidup sendiri, sehingga disebut sebagai makhluk sosial. Tetapi itu bukan berarti, seseorang boleh semaunya bergaul dengan sembarang orang menurut selera nafsunya. Sebab, teman adalah personifikasi diri. Manusia selalu memilih teman yang mirip dengannya dalam hobi, kecenderungan, pandangan, pemikiran. Karena itu, Islam memberi batasan-batasan yang jelas dalam soal pertemanan. 1. Memilih Teman Yang Baik Teman memiliki pengaruh yang besar sekali. Rasulullah bersabda, seseorang itu tergantung agama temannya.(HR. Ahmad dan Tirmizi). Maka makna hadis tersebut adalah seseotang akan berbicara dan berperilaku seperti kebiasan kawannya. Karena itu beliau Rasulullah shalallaahu alaihi wasalam mengingatkan agar kita cermat dalam memilih teman. Kita harus kenali kualitas beragama dan akhlak kawan kita. Bila ia seseorang yang sholeh, ia boleh kita

14 | P a g e

temani. Sebaliknya bila ia seorang yang buruk akhlaknya dan suka melanggar ajaran agama, kita harus menjauhinya. 2. Cinta Karena Allah Persahabatan yang paling agung adalah persahabatan yang dijalin di jalan Allah dan karena Allah, bukan untuk mendapatkan manfaat dunia, materi, jabatan atau sejenisnya. Persahabatan yang dijalin untuk saling mendapatkan keuntungan duniawi sifatnya sangat sementara. Bila keuntungan tersebut telah sirna, maka persahabatan pun putus. Berbeda dengan persahabatan yang dijalin karena Allah, tidak ada tujuan apa pun dalam persahabatan mereka, selain untuk mendapatkan ridha Allah. Orang yang semacam inilah yang kelak pada Hari Kiamat akan mendapat janji Allah. Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, Sesungguhnya Allah pada Hari Kiamat berseru, Di mana orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini akan Aku lindungi mereka dalam lindungan-Ku, pada hari yang tidak ada perlindungan, kecuali per-lindungan-Ku. (HR. Muslim). Dari Muadz bin Jabalzia berkata, Aku mendengar Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, Allah Tabaraka wa Taala berfirman, Wajib untuk mendapatkan kecintaan-Ku orang-orang yang saling mencintai karena Aku dan yang saling berkunjung karena Aku dan yang saling berkorban karena Aku. (HR. Ahmad).

15 | P a g e

3. Lemah Lembut dan Bermuka Manis Paling tidak, saat bertemu dengan teman hendaknya kita selalu dalam keadaan wajah berseri-seri dan menyungging senyum. Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, Jangan sepelekan kebaikan sekecil apapun, meski hanya dengan menjum-pai saudaramu dengan wajah berseri-seri. (HR. Muslim dan Tirmidzi). Dalam sebuah hadis riwayat Aisyah Radhiallaahu anha disebutkan, bahwasanya Allah mencintai kelemah-lembutan dalam segala sesuatu. (HR. alBukhari). Dalam hadis lain riwayat Muslim disebutkan Bahwa Allah itu Maha Lemah-Lembut, senang kepada kelembut-an. Ia memberikan kepada kelembutan sesuatu yang tidak diberikan-Nya kepada kekerasan, juga tidak diberikan kepada selainnya. 4. Saling Memberi Nasihat Dalam Islam, prinsip menolong teman adalah bukan berdasar permintaan dan keinginan hawa nafsu teman. Tetapi prinsip menolong teman adalah keinginan untuk menunjukkan dan memberi kebaikan, menjelaskan kebenaran dan tidak menipu serta berbasa-basi dengan mereka dalam urusan agama Allah. Termasuk di dalamnya adalah amar maruf nahi mungkar, meskipun bertentangan dengan keinginan teman. Adapun mengikuti kemauan teman yang keliru dengan alasan solidaritas, atau berbasa-basi dengan mereka atas nama persahabatan, supaya mereka tidak lari dan meninggalkan kita, maka yang demikian ini bukanlah tuntunan Islam.

16 | P a g e

5. Berlapang Dada dan Berbaik Sangka Salah satu sifat utama penebar kedamaian dan perekat ikatan persaudaraan adalah lapang dada. Orang yang berlapang dada adalah orang yang pandai memahami berbagai keadaan dan sikap orang lain, baik yang menyenangkan maupun yang menjengkelkan. Ia tidak membalas kejahatan dan kezhaliman dengan kejahatan dan kezhaliman yang sejenis, juga tidak iri dan dengki kepada orang lain. Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, Seorang mukmin itu tidak punya siasat untuk kejahatan dan selalu (berakhlak) mulia, sedang orang yang fajir (tukang maksiat) adalah orang yang bersiasat untuk kejahatan dan buruk akhlaknya. (HR. HR. Tirmidzi, Al-Albani berkata hasan). Karena itu Nabi Shalallaahu alaihi wasalam mengajarkan agar kita berdoa dengan: Dan lucutilah kedengkian dalam hati- ku. (HR. Abu Daud, Al-Albani berkata shahih) Termasuk bumbu pergaulan dan persaudaraan adalah berbaik sangka kepada sesama teman, yaitu selalu berfikir positif dan memaknai setiap sikap dan ucapan orang lain dengan persepsi dan gambaran yang baik, tidak ditafsirkan negatif. Nabi Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, Jauhilah oleh kalian berburuk sangka, karena buruk sangka adalah pembicaraan yang paling dusta (HR.Bukhari dan Muslim). Yang dimaksud dengan berburuk sangka di sini adalah dugaan yang tanpa dasar.

17 | P a g e

6. Menjaga Rahasia Setiap orang punya rahasia. Biasa-nya, rahasia itu disampaikan kepada teman terdekat atau yang dipercayainya. Anas Radhiallaahu anhu pernah diberi tahu tentang suatu rahasia oleh Nabi Shalallaahu alaihi wasalam. Anas Radhiallaahu anhu berkata, Nabi Shalallaahu alaihi wasalam merahasiakan kepadaku suatu rahasia. Saya tidak menceritakan tentang rahasia itu kepada seorang pun setelah beliau (wafat). Ummu sulaim pernah menanyakannya, tetapi aku tidak memberitahukannya. (HR. Al-Bukhari). Teman dan saudara sejati adalah teman yang bisa menjaga rahasia temannya. Orang yang membeberkan rahasia temannya adalah seorang pengkhianat terhadap amanat. Berkhia-nat terhadap amanat adalah termasuk salah satu sifat orang munafik.

18 | P a g e

Bab III Penutup


KESIMPULAN

Dunia Remaja adalah dunia yang penuh dengan warna penuh dengan rasa yang dulunya saat anak-anak tidak dirasakan. Di dalam dunia Remaja akan banyak tantangan yang akan di hadapi baik dari dalam maupun dari luar diri kita. Karena proses menuju dewasa ini terjadi secara bertahap maka di saat Remaja seseorang kadang kala tidak bisa di kendalikan emosinya. Ada banyak aspek pembentuk mental dan perilaku remaja yaitu orang tua, guru, teman dan lingkungan. Setiap aspek memiliki peran dan keterkaitan masingmasing terhadap Remaja. Di dalam ISLAM juga berteman itu dianjurkan tapi ada beberapa syarat yang harus di penuhi yaitu : Memilih Teman Yang Baik, Cinta Karena Allah, Lemah Lembut dan Bermuka Manis, Saling Memberi Nasihat, Berlapang Dada dan Berbaik Sangka, Menjaga Rahasia.

SARAN Di dalam pembuatan makalah ini banyak sekali kekurangan dan kesalahan yang terdapat di dalam nya karena yang menciptakan makalah ini hanya manusia biasa dan berharap dapat membagi ilmunya kepada halayak. Mudah-mudahan terkabul amin ya rabbal alamin.

19 | P a g e

DAFTAR PUSTAKA:

1. Fauzil Adhim, Mohammad, Positive Parenting, Penerbit mizania, Bandung, 2006. 2. Dr. Zakiyah Darajat, Peranan Agama dalam Kesehatan Mental, Penerbit Gunung Agung, Jakarta, Cet. VII, 1983. 3. Drs. H. Abdul Aziz Ahyadi, Psikologi Agama: Kepribadian Muslim Pancasila, Penerbit Sinar Baru, Bandung, Cet. II, 1991. 4. Drs. Jalaluddin Rahmat Msc, Islam Alternatif, Penerbit Mizan, Bandung, Cet. I, 1986.

20 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai