Anda di halaman 1dari 11

2. Identifikasi karakteristik dari setiap metode penelitian tersebut.

Kategori penelitian dapat dibedakan menurut pendekatan, kebutuhan atau tujuan (purpose) dan menurut observasi atau metode pengamatan. Metode tersebut dapat dilihat di tabel di bawah ini.

Karakteristik penelitian berdasarkan pendekatan. Pembagian karakteristik metode penelitian berdasarkan pendekatan dapat dibagi menjadi 2 yaitu pendekatan kualitatif dan kuantitatif. a. Pengertian dari pendekatan kuantitatif ialah pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisis data dan kesimpulan data sampai dengan penulisannya mempergunakan aspek pengukuran, perhitungan, rumus dan kepastian data numerik. Karakteristik pendekatan kuantitatif : i. Pada dasar pandangan sifat realitas, maka pendekatan kuantitatif melihat realitas sebagai tunggal, konkrit, teramati, dan dapat difragmentasi. Itulah sebabnya peneliti kuantitatif lebih spesifik, percaya langsung pada sang obyek generalis, meragukan dan mencari fenomena selanjutnya pada sang obyek realitas. ii. Pada dasar pandangan interaksi antara peneliti dengan obyek penelitiannya, maka pendekatan kuantitatif melihat sebagai independen, dualistik bahkan mekanistik. Itulah sebabnya penelitian kuantitatif agak memisahkan antara si peneliti sebagai subyek pelaku aktif dan obyek penelitian sebagai obyek pelaku pasif dan dapat dibebani aneka model penelitian oleh si peneliti. iii. Pada dasar pandangan posibilitas generalis, maka pendekatan kuantitatif bebas dari ikatan konteks dan waktu (nomothetic statements). peneliti kuantitatif dapat dikenai atau dibebani dengan percobaan tertentu, lalu diukur hasilnya (ada macam-macam jenis eksperimen).

iv.

Dasar pandangan posibilitas kausal, maka pendekatan kuantitatif selalu memisahkan antara sebab riil temporal simultan yang mendahuluinya sebelum akhirnya melahirkan akibat-akibatnya. pendekatan kuantitatif selalu on line process, satu arah, mulai dari awal sebab, proses, dan akhirnya akibat.

v.

Pada dasar pandangan peranan nilai, maka pendekatan kuantitatif melihat segala sesuatu bebas nilai, obyektif dan harus seperti apa adanya. penelitian kuantitatif selalu mendaku bahwa penelitian yang terbaik ialah yang obyektif, jujur, netral, dan apa adanya, dan yang terpenting kebal terhadap nilai-nilai di sekitar suatu obyek penelitian. Dalam pandangan ontologi, pendekatan kuantitatif realitas adalah objektif dan
singular. Sedangkan dalam pandangan epistemology peneliti bebas (independent) dari apa yang ditelitinya. Untuk pandangan aksiologi Pertanyaan (inquiry) bebas dari pertimbangan nilai dan bias. Retorika dalam pandangan kuantitatif formal dan suara impersonal. Tujuan dalam penelitian kuantitatif generalisasi (rampadan) dan prediksi, hukum universal.

vi.

vii.

Permulaan dalam metode kuantitatif kita tahu bahkan kita tidak tahu akhirnya. Fenomena yang dibahas adalah tentang atomistik (fokus pada bagian-bagian) dan
kompleksitas rendah

viii.

Logika yang dipakai dalam pendekatan kuantitatif adalah tentang deduksi hipotetis. Teori yang digunakan bebas pada waktu dan konteks, hubungan sebab akibat.

ix.

Ukuran yang digunakan

keandalan kesahihan internal kesahihan eksternal

objektivitas. Dalam pengambilan sampel memiliki acak. Lingkungan keadaan merupakan lingkungan eksperimen (kontrol, penanganan). Data yang didapat bersifat kuantitatif. Pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara kuisioner, tes dan instrumen benda mati (skala, komputer, perekam atau recorder). Analisis data yang digunakan menggunakan analisis statistik yang objektif untuk keperluan
pengujian hipotesis

b. Pengertian dari pendekatan kualitatif ialah pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisis data dan kesimpulan data sampai dengan penulisannya mempergunakan aspek-aspek kecenderungan, non perhitungan numerik, situasional deskriptif, interview mendalam, analisis isi, bola salju dan story.

Karakteristik pendekatan kuanlitatif : i. Pendekatan kualitatif melihat realitas ganda (majemuk), hasil konstruksi dalam pengertian holistik. ii. Pendekatan kualitatif melihat sebagai proses interaktif, tidak terpisahkan bahkan partisipatif. Dalam pendekatan kualitatif ada substitusi situasi dan mutual experience, bersama-sama di suatu medan (arena) nan tak terpisahkan yang sangat mutual dan tumpang tindih. iii. Pendekatan kualitatif terikat dari ikatan konteks dan waktu (idiographic statements). peneliti kualitatif lebih menerjunkan diri dalam riak gelombang gejolak obyek penelitian dan terbenam di dalamnya. Ini agar dia menjadi mengerti, memahami, dan menghayati (verstehen) pada obyek penelitiannya. iv. Pendekatan kualitatif selalu mustahilkan usaha memisahkan sebab dengan akibat, apalagi secara simultan. Pendekatan kualitatif selalu on cyclus process, kontinyu dan banyak arah, suatu interaksi yang dipetakan dan masing-masing berupa sebab dan akibat sebagai kutub-kutubnya. Proses sebab akibat adalah suatu kelanjutan dari proses sistem model atau paradigma tertentu. v. Pada dasar pandangan peranan nilai, pendekatan kualitatif melihat segala sesuatu tidak pernah bebas nilai, termasuk si peneliti sendiri yang subyektif. Penelitian kualitatif memustahilkan hal ini. Hasil pengamatan jenis penelitian, analisa datang dan sekalian hasil penelitian tidak lepas (konstektual) dengan era, geografi, budaya dan aliran-aliran nilai yang berpengaruh di situ. Peranan nilai hendak dilihat dengan totalitas eksistensialnya. vi. Dalam pandangan ontologi, pendekatan kulitatif realitas adlah subjektif dan banyak. Sedangkan dalam pandangan epistemology peneliti berinteraksi dengan apa yang diteliti. Untuk paandangan aksiologi pertanyaan yang disampaikan terikat. Retorika dalam pandangan kualitatif informal dan suara personal. Tujuan dalam penelitian kualitatif Deskripsi yang kaya serta panjang dan pengembangan teori, dan

pemahaman yang terkait dengan konteks. vii. Permulaan dalam metode kualitatif kita tidak tahu bahkan kita tidak tahu akhirnya. Fenomena yang dibahas adalah tentang Holistik (focus pada keseluruhan) dan kompleksitas tinggi.

viii.

Logika yang dipakai dalam pendekatan kualitatif adalah tentang induksi analitik. Teori yang digunakan terikat pada waktu dan konteks, faktor simultan timbal balik.

ix.

Ukuran yang digunakan ketergantungan, kredibilitas, transferabilitas, konfirmabilitas Dalam pengambilan sampel memiliki tujuan . lingkungan keadaan merupakan lingkungan alami. Data yang didapat bersifat kualitatif. Pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara wawancara, Observasi lapangan, wacana dan manusia jadi makhluk hidup. Analisis data yang digunakan menggunakan analisis isi, deskripsi interpretasi untuk menghasilkan wawasan dan pemahaman.

Penelitian berdasarkan kebutuhan atau tujuan dapat dibagi menjadi 3 diantaranya explanation (eksplorasi), description (deskripsi), explanation (eksplanatori). a. Penelitian explanation (eksplorasi) adalah salah satu jenis penelitian sosial yang tujuannya untuk memberikan sedikit definisi atau penjelasan mengenai konsep atau pola yang digunakan dalam penelitian. Karakteristik penelitian eksplorasi i. Dalam penelitian ini, peneliti belum memiliki gambaran akan definisi atau konsep penelitian. ii. Peneliti akan mengajukan what untuk menggali informasi lebih jauh. Sifat dari penelitian ini adalah kreatif, fleksibel, terbuka, dan semua sumber dianggap penting sebagai sumber informasi. iii. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjadikan topik baru lebih dikenal oleh masyarakat luas, iv. v. vi. Memberikan gambaran dasar mengenai topik bahasan, Menggeneralisasi gagasan dan mengembangkan teori yang bersifat tentatif, Membuka kemungkinan akan diadakannya penelitian lanjutan terhadap topik yang dibahas, vii. Serta menentukan teknik dan arah yang akan digunakan dalam penelitian berikutnya. viii. Diperlukan penelitian yang lebih mendalam dan terfokus.

b. Penelitian description (deskripsi), penelitian berkaitan dengan pengkajian fenomena secara lebih rinci atau membedakannya dengan fenomena yang lain. Karakteristik penelitian description (deskripsi) i. Penelitian deskriptif menangkap ciri khas suatu obyek, seseorang, atau suatu kejadian pada waktu data dikumpulkan, dan ciri khas tersebut mungkin berubah dengan perkembangan waktu. Tapi hal ini bukan berarti hasil penelitian waktu lalu tidak berguna, dari hasil-hasil tersebut kita dapat melihat perkembangan perubahan suatu fenomena dari masa ke masa. c. Penelitian explanation (eksplanatori) adalah penelitian mengkaji hubungan sebabakibat diantara dua fenomena atau lebih. Karakteristik penelitian description (deskripsi) i. Penelitian seperti ini dipakai untuk menentukan apakah suatu eksplanasi (keterkaitan sebab-akibat) valid atau tidak, atau menentukan mana yang lebih valid diantara dua (atau lebih) eksplanasi yang saling bersaing. ii. Penelitian eksplanasi (menerangkan) juga dapat bertujuan menjelaskan, misalnya, mengapa suatu kota tipe tertentu mempunyai tingkat kejahatan lebih tinggi dari kota-kota tipe lainnya.

Penelitian menurut metode pengamatan atau observasi ada 5 diantaranya eksperimen, survey, field research, unobtrusive research, evaluation research a. Penelitian eksperimen, menurut Kerlinger (1986: 315) adalah sebagai suatu penelitian ilmiah dimana peneliti memanipulasi dan mengontrol satu atau lebih variabel bebas dan melakukan pengamatan terhadap variabel-variabel terikat untuk menemukan variasi yang muncul bersamaan dengan manipulasi terhadap variabel bebas tersebut. Karakteristik penelitian eksperimen menurut Isaac dan Michael (1977: 24-25) sebagai berikut: i. Menghendaki pengaturan variabel-variabel dan kondisi-kondisi eksperimen baik dengan kontrol maupun dengan manipulasi langsung dan randomisasi. ii. Secara khas menggunakan kelompok kontrol sebagai garis batas untuk dibandingkan dengan kelompok eksperimen. iii. Memusatkan perhatian pada pengontrolan varian:

Dengan memaksimalkan varian variabel yang berkaitan dengan hipotesis penelitian. Cara untuk memaksimalkan varian variable eksperimen ini adalah dengan menyusun desain penelitian dan membuat kondisi (kelompok) eksperimen menjadi sebeda mungkin satu dengan yang lainnya.

Dengan meminimalkan varian kesalahan, termasuk kesalahan pengukuran. Untuk mengatasi hal ini, perlu memberikan petunjuk secara jelas dan tegas kepada subyek penelitian (responden) serta menyingkirkan faktor-faktor situasi eksperimen yang tidak ada kaitannya dengan tujuan penelitian. Dalam hal ini menurut Kerlinger (1986:312) bisa dilakukan pula dengan meningkatkan keandalan (reliabilitas) alat ukur.

Dengan mengontrol variabel pengganggu (extranous variable) atau variabel yang tidak diinginkan, yang mungkin mempengaruhi hasil eksperimen, tetapi bukan menjadi tujuan penelitian. Dalam hal ini Kerlinger (1986: 309) menjelaskan bahwa dalam hal meminimalkan varian variabel pengganggu dapat ditempuh: Pertama, jika mungkin mengiliminasi variabel tersebut (yang diduga

mengganggu) sebagai variabel penelitian, dengan memilih subyek penelitian sehomogen mungkin. Kedua, dengan melakukan randomisasi atau pengacakan sempurna. Memasukkan subyek secara acak kedalam kelompok dan kondisikondisi, dan mengacak faktor-faktor lainnya dalam kelompok eksperimen. Ketiga, memasukkan variabel-variabel pengganggu tersebut ke dalam desain penelitian sebagai variabel bebas. Keempat, melakukan matching (penjodohan) terhadap subyek penelitian. iv. Validitas Internal merupakan suatu syarat yang tidak dapat ditolak (sine qua non) untuk rancangan ini, dan merupakan tujuan utama metodem eksperimen. Pertanyaan yang perlu dijawab adalah apakah manipulasi eksperimen dalam studi ini benar-benar menimbulkan perbedaan ? v. Validitas Eksternal yang menanyakan persoalan; seberapa jauh penemuanpenemuan penelitian ini hasilnya dapat digenerlisasikan kepada subyeksubyek atau kondisikondisi yang sama. (dalam hal validitas internal dan eksternal akan dibahas tersendiri) vi. Dalam desain eksperimen klasik, semua variabel penting diusahakan agar konstan kecuali variabel perlakuan yang secara sengaja dimanipulasikan atau dibiarkan

bervariasi. Kemajuan dalam metodologi, misalnya dalam desain faktorial (Factorial Design) dan analisis varian telah memungkinkan peneliti untuk memanipulasikan atau membiarkan bervariasinya lebih dari satu variabel, dan sekaligus menggunakan lebih dari satu kelompok eksperimen. Hal demikian ini memungkinkan untuk secara serempak menentukan (1) pengaruh variabel bebas utama, (2) variasi yang berkaitan dengan variabel-variabel yang digunakan untuk mengklasifikasikan, (3) interaksi antar kombinasi variabel bebas dan/atau variabel yang digunakan membuat klasifikasi tertentu. vii. Metode eksperimen adalah metode yang paling kuat, sebab metode ini memungkinkan peneliti untuk mengontrol variabel-variabel yang relevan (yang diinginkan dalam penelitian), namun cara ini juga sangat membatasi (restrictive) dan terkesan dibuat-buat (artificial). Inilah yang merupakan kelemahan utama dalam metode eksperimen, terutama jika digunakan untuk meneliti manusia dalam situasi dunia nyata. Karena sering manusia berbuat lain manakala dibatasi, dimanipulasi dan diobservasi secara sistematis. b. Penelitian survey menurut Singarimbun, (1998) penelitian yang mengambil sample dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. Karakteristik khusus penelitian survei i. Kesimpulan hasil penelitian digeneralisasikan atau berlaku untuk seluruh populasi sasaran meski data penelitian hanya diperoleh dari sampel (sebagian populasi). Karena hasil penelitian akan berlaku untuk seluruh populasi maka sampel/subjek penelitian harus dipilih secara acak. ii. Metode penelitian survei sering digunakan dalam penelitian deskriptif, eksplanatori dan eksploratori. iii. Survei merupakan studi yang bersifat kuantitatif yang digunakan untuk meneliti gejala suatu kelompok atau perilaku individu. iv. Survei adalah suatu desain yang digunaan untuk penyelidikan informasi yang berhubungan dengan prevalensi, distribusi dan hubungan antar variabel dalam suatu popilasi. Pada survey tidak ada intervensi, v. Survei mengumpulkan informasi dari tindakan seseorang,pengetahuan, kemauan, pendapat, perilaku, dan nilai.

vi.

Penggalian data dapat melalui kuisioner, wawancara, observasi maupun data dokumen. Penggalian data melalui kuisioner dapat dilakukan tanya jawab langsung atau melalui telepon, sms, e-mail maupun dengan penyebaran kuisioner melalui surat.

c. Penelitian field research, merupakan salah satu metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yang tidak memerlukan pengetahuan mendalam akan literatur yang digunakan dan kemampuan tertentu dari pihak penelitian. Penelitian lapangan biasa dilakukan untuk memutuskan ke arah mana penelitiannya berdasarkan konteks. Penelitian lapangan biasa diadakan di luar ruangan. Karakteristik penelitian lapangan : i. Penelitian lapangan adalah hasil penelitian ini dapat diberlakukan dalam kehidupan sehari-hari. ii. Penelitian lapangan adalah tingkat kepastian hubungan sebab akibat tidak sebesar pada penelitian laboratorium karena sulitnya untuk mengontrol variabel-variabel pengganggu. iii. iv. v. vi. vii.
Memilih peran social, mengumpulkan data di lapangan. Menganalisa data, mengembangkan, dan mengevaluasi hipotesakerja. Memfokuskan pada aspek-aspek khusus dari setting yang diamati dan melakukan pengambilan sampel secara teoritis.

Melakukan wawancara. Meninggalkan lapangan. lokasi, menyelesaikan analisa, dan menulis laporanpenelitian

d. Penelitian unobtrusive research, merupakan suatu penelitian yang termasuk dari penelitian kualitatif. Penelitian ini merupakan penelitian yang tidak memiliki batasan dalam menggali informasi dari sumber. i. Penelitian yang mengkaji studi hasil karya, catatan harian, dan bentuk-bentuk peninggalan lain. ii. Dalam penelitian ini terdapat penggalian lebih lanjut tentang adanya objek yang ingin dicapai,

iii.

Penelitian ini tidak terlihat secara langsung hanya mengkaji dari sumber sumber yang sudah relevan dan pasti.

e. Penelitian evaluation research, merupakan suatu prosedur ilmiah yang sistematis yang dilakukan untuk mengukur hasil program atau proyek (efektifitas suatu program) sesuai dengan tujuan yang direncanakan atau tidak, dengan cara mengumpulkan, menganalisis dan mengkaji pelaksaaan program yang dilakukan secara objektif. Kemudian merumuskan dan menentukan kebijakan dengan terlebih dahulu mempertimbangkan nilai-nilai positif dan keuntungan suatu program. Karakteristik penelitian evaluasi : i. Penelitian evaluasi mempunyai fungsi formatif, untuk pengumpulan data pada kegiatan yang sedang berjalan dan digunakan untuk perbaikan, pengembangan, dan modifikasi program dan fungsi sumatif yang dilaksanakan setelah program selesasi dilaksanakan. Digunakan untuk pertanggungjawaban program dan penentuan sejauh mana kemanfaatan program. Penelitian evaluasi bertujuan untuk mengevaluasi komponen-komponen program dan program secara menyeluruh. ii. Untuk mengambil keputusan maka pengambilan kesimpulan penelitian didasarkan atas tolok ukur dan kriteria tertentu. Biasanya yang dijadikan sebagai tolok ukur adalah sasran yang hendak dicapai melalui program yang dilaksanakan. Tolok ukur untuk komponen-komponen program adalah kualitas maksimal yang dikehendaki bagi setiap komponen. iii. Informasi mengenai hasil penelitian evaluasi disampaikan kepada pengelola program atau pihak yang minta bantuan kepada peneliti evaluasi. Evaluasi tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi tindak lanjut program yang dievaluasi.

3. Jelaskan keterkaitan diantara metode penelitian tersebut. Pada metode penelitian tersebut berdasarkan berbagai pendekatan yaitu pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Dalam pendekatan kualitatif dapat menggunakan metode penelitian survei dan eksperimen. Dalam penelitian menggali data untuk mencapai hasil pada penelitian deskripsi dan eksplanatori dapat dibantu dengan metode survei dalam mendapatkan data penelitian. Pada kegiatan manajemen dan bisnis, metode penelitian yang seringkali digunakan adalah: survei dan eksperimen (pendekatan kualitatif); namun terdapat juga penelitian dengan pendekatan kualitatif. Penelitian analisis data sekunder merupakan bagian dari survei. Metode survei dapat digunakan untuk mencapai penelitian deskripsi dan eksplanatori. Grounded Research, Field Research (Participant Observation) dan Unobtrusive Research tergolong pada kategori penelitian kualitatif. Evaluation Research untuk mengevaluasi dampak pelaksanaan program (intervensi sosial).

DAFTAR PUSTAKA

Alfin,

2011.

Metode

penelitian etnometodologi

http://alfinsosiologi.

Wordpress

.com/2011/06/21/metode-penelitian-etnometodologi/(diakses pada tanggal 19 Februari 2013) Mulyaningsih, endang. 2012. Metode penelitian evaluasi kebijakan pendidikan http://staff. uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/dra-endang-mulyatiningsih-mpd/4cmetodepenelitian-evaluasi-kebijakan-pendidikan.pdf Hakim 2011Penelitian Survei.http://mediaa410080108.wordpress.com/2011/12/04/penelitiansurvey/(diakses pada tanggal 19 Februari 2013) Prastowo Andi, 2011 Pengertian dan Langkah-Langkah Penelitian Lapangan http://duniapenelitian.blogspot.com/2011/12/pengertian-dan-langkah-langkah.html tanggal 19 Februari 2013) (diakses pada

Anda mungkin juga menyukai