Anda di halaman 1dari 8

DEMOKRASI INDONESIA KONSEP DAN PRINSIP DEMOKRASI DI INDONESIA

MAKALAH

(diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah pendidikan kewarganegaraan)

Oleh : Ony Tauriza Chumaimah Dessy Tyas (101810201022) (101810201028) (101810201032)

Fanny Hidayat P (1018102010 Haerul Hidayat (101810201048) Nur faizah (101810201050)

UNIVERSITAS JEMBER 2013

BAB1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Sepanjang masa kemerdekaannya, bangsa Indonesia telah mencoba

menerapkan bermacam-macam demokrasi. Hingga tahun 1959, dijalankan suatu praktik demokrasi yang cenderung pada sistem Demokrasi Liberal, yang berlaku di negara-negara Barat yang bersifat individualistik. Pada tahun 1959-1966 diterapkan Demokrasi Terpimpin, yang dalam praktiknya cenderung otoriter. Mulai tahun 1966 hingga berakhirnya masa Orde Baru pada tahun 1998 diterapkan Demokrasi Pancasila. Menurut (Supriyadi; 2006) menyatakan, Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan pemerintahannya berasal dari rakyat, baik secara langsung atau melalui perwakilan. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani dmokrata "kekuasaan rakyat, yang dibentuk dari kata Demos "rakyat" dan Kratos "kekuasaan". Istilah demokrasi diperkenalkan pertama kali oleh Aristoteles sebagai suatu bentuk pemerintahan, yaitu pemerintahan yang menggariskan bahwa kekuasaan berada di tangan orang banyak (rakyat). Abraham Lincoln dalam pidato Gettysburgnya mendefinisikan demokrasi sebagai "pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Hal ini berarti kekuasaan tertinggi dalam sistem demokrasi ada di tangan rakyat dan rakyat mempunyai hak, kesempatan dan suara yang sama di dalam mengatur kebijakan pemerintahan. Demokrasi bukan berarti kekuasaan di tangan penguasa, akan tetapi kekuasaan penuh di tanganrakyat. Melalui demokrasi, keputusan yang diambil berdasarkan suara terbanyak. Indonesia kini telah lahir kembali kebebasan dapat dirasakan oleh masyarakat Indonesia.Diantaranya kebebasan pers, kebebasan berkumpul, berpendapat dan

berekspresi di muka umum telah dijamin oleh Undang-undang. Sejak 10 tahun

belakangan ini (era reformasi), perkembangan demokrasi di Indonesia terasa jauh lebih baik. Kini, berbagai tayangan yang mengungkapkan perilaku pejabat tinggi, kritikan terhadap pemerintah, proses persidangan dapat dilihat oleh masyarakat tanpa ditutup-tutupi, mahasiswa dan masyarakat dapat berdemonstrasi menyampaikan aspirasinya, dan lain sebagainya, sehingga masyarakat semakin cerdas dan kritis. Puncaknya yaitu pemilihan langsung para kepala daerah serta presiden Republik Indonesia. Demokrasi memang identik dengan kebebasan, namun harus dapat dipertanggungjawabkan. Karena demokrasi yang kebablasan akan menimbulkan potensi konflik yang tinggi. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari makalah konsep dan prisip demokrasi sebagai berikut: 1. Apa pengertian demokrasi? 2. Bagaimana konsep dan prinsip demokrasi? 3. Bagaimana perkembangan demokrasi di Indonesia saat ini? 4. Apa perbedaan demokrasi Yunani kuno dengan demokrasi modern? 5. Apa keunggulan dan kelemahan demokrasi? 1.3 Tujuan Adapun tujuan dari dari makalah konsep dan prinsip demokrasi di Indonesia sebagai berikut: 1. Mengetahui konsep dan prinsip demokrasi. 2. Mengetahui perkembangan demokrasi di Indonesia saat ini. 3. Mengetahui perbedaan perkembangan demokrasi kuno dengan demokrasi modern. 4. Mengetahui keunggulan dan kelemahan demokrasi. 1.4 Manfaat Manfaat dengan adanya demokrasi, dapat mnegerti pentingnya demokrasi Indonesia bagi masyarakat Indonesia, seperti kebebasan perpendapat, kebebasan bertindak sesuai aturan hukum yang berlaku. Selain itu , agar masyarakat mengerti

bahwa kekuasaan tertinggi dalam sistem demokrasi ada di tangan rakyat dan rakyat mempunyai hak, kesempatan dan suara yang sama di dalam mengatur kebijakan pemerintahan.

BAB2. PEMBAHASAN

2.1 Konsep dan Prinsip Demokrasi Pemahaman mengenai demokrasi di Indonesia mungkin belum sepenuhnya dikuasai oleh masyarakat. Walaupun pada pelaksanaannya saat ini terjadi peningkatan yang signifikan dibandingkan sepuluh tahun yang lalu. Selain memberikan pengaruh yang positif, namun ternyata kran demokrasi yang baru saja terbuka memiliki potensi konflik dan perpecahan yang relatif tinggi. Beberapa konflik yang terjadi di Indonesia terjadi karena pihak-pihak yang terkait merasa memiliki hak dalam berpendapat dan membela diri dalam payung hukum. Hal ini terjadi karena pihak-pihak yang bersengketa bisa jadi tidak memahami konsep, prinsip, serta penerapan demokrasi yang sesungguhnya, sehingga yang terjadi justru kemunculan benih-benih anarkis di lapangan. Akibatnya, kerusakan yang ditimbulkan bukan saja merugikan kedua belah pihak, namun masyarakat yang tidak terlibat juga menjadi korban. Belajar dari sejarah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang pernah ada beberapa puluh tahun yang lalu, demokrasi menjadi sistem alternatif yang dipilih oleh beberapa negara yang sudah maju. Demokrasi sebagai suatu sistem telah dijadikan alternatif dalam berbagai tatanan aktivitas bermasyarakat dan bernegara di beberapa negara. Mahfud MD (1999) membenarkan pandangan di atas, yaitu bahwa terdapat dua alasan mengapa negara lebih memilih demokrasi sebagai sistem bermasyarakat dan bernegara, yaitu: 1. Hampir semua negara di dunia ini telah menjadikan demokrasi sebagai asas yang fundamental; 2. Demokrasi sebagai asas kenegaraan secara esensial telah memberikan arah bagi peran masyarakat untuk menyelenggarakan negara sebagai organisasi

tertingginya. Karena itulah diperlukan pengetahuan dan pemahaman yang benar kepada warga masyarakat tentang demokrasi. Prinsip demokrasi dan prasyarat dari berdirinya negara demokrasi telah terakomodasi dalam konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia.Prinsip-prinsip demokrasi, dapat ditinjau dari pendapat Almadudi yang kemudian dikenal dengan "soko guru demokrasi". Menurutnya, prinsip-prinsip demokrasi adalah: Kedaulatan rakyat. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah. Kekuasaan mayoritas. Hak-hak minoritas. Jaminan hak asasi manusia. Pemilihan yang bebas dan jujur. Persamaan di depan hukum. Proses hukum yang wajar. Pembatasan pemerintah secara konstitusional. Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik. Pelaksanaan demokrasi pada masa yunani kuno dan masa modern. Perkembangan pengertiannya sendiri dari perkataan demokrasi pada asanya tidak terjadi perubahan, yaitu suatu sistem pemerintahan yang dipegang oleh rakyat atau setidak tidaknya rakyat diikut sertakan didalam pembicaraan masalah masalah pemerintahan, dalam arti keseluruhan sebagai satu kedaulatan. Namun, karena akibat perkembangan zaman yang sudah barang tentu membawa pengaruh terhadap cara- cara pemerintahan menimbulkan perbedaan cara di dalam pelaksanaan demokrasi tersebut. Asasnya sama tetapi cara pelaksanaanya berbeda. Bentuk susunan Negara Indonesia pada masa yunani kuno masih snagat

sederhana dan hanya sebesar kota saja. Oleh karena itu jumlah rakyatnya masih belum sebanyak rakyat sekarang. Pemerintahan (demokrasi) dapat dilaksanakan dengan sebernanya, artinya seluruh rakyat dapat diikut sertakan dalam memecahkan persoalan persoalan Negara yang penting yaitu dengan jalan mengumpulkan masyarakat (rakyat) dalam suatu tempat. Untuk melaksakan sistem ini tidak sulit sebab jumlah rakyat yang tidak banyak, selain itu tidak semua orang di dalam polis itu tergolong rakyat Negara seperti budak budak.Lagi pula sifat pada persoalan Negara masih sangat sederhana sehingga rakyat biasa dapat diajak beebicara tentang persoalan Negara dan dapat mengerti akan persoalannya. Berbeda dengan keadaan Negara setelah menjadi semakin bertambah modern, dengan daerah Negara yang luas dan jumlah rakyat yang banyak tersebar diseluruh pelosok daerah Negara, dalam hal ini sukar sekali untuk melaksanakan pemerintahan secara benar benar untuki memebicarakan persoalan kenegaraan. Sehingga didapatkan solusi yaitu dengan sistem perwakilan. Rakyat menunjuk wakil wakilnya yang menjadi kepercayaan untuk menyampaikan keluhan dan kemauan di dalam pemerintahan. Dengan demikian timbullah asas pemerintahan dengan sistem perwakilan. Perkembangan deomkrasi indoswia saat ini Freedom House pada Tahun 2006 memasukkan negara Republik Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga setelah Amerika danIndia. Puja-puji atas demokrasi terus mengalir dari berbagai kalangan, lembaga-lembaga prosedural demokrasi terus disempurnakan dan dibangun. lembaga legislatif dari sistem satu kamar (unicameral) diubah menjadi sistem dua kamar (bekameral). Sistem yang sentralistik diganti menjadi desentralistik seiring dikuatkannya otonomi daerah.

Namun langkah di atas belum sepenuhnya menjadi pijakan bersama dalam membangun kehidupan berwarganegara yang civilized. Fenomena politik yang menyeruak sekarang ini belakangan mengarah pada arus balik yang cenderung mempertanyakan mensejahterakan kembali rakyat. demokrasi Demokrasi dibandingkan sekarang ini dengan dianggap otoriter oleh untuk

sebagian

menjengkelkan dan mengecewakan. Cara yang ditempuh memusingkan, hasil yang diraih jarang memuaskan. Penerapan Demokrasi dinilai sebagian kalangan tidak memberikan

kesejahteraan tetapi justru melahirkan pertikaian dan pemiskinan. Rakyat yang seharusnya diposisikan sebagai penguasa tertinggi, ironisnya selalu dipinggirkan. Keadaan itulah yang menjadikan demokrasi gampang mendatangkan banyak kekecewaan. Kondisi buruk diperparah elite politik dan aparat penegak hukum yang menunjukkan aksi-aksi blunder. Banyak perilaku wakil rakyat yang tidak mencerminkan aspirasi pemilihnya, bahkan opini publik sengaja disingkirkan guna mencapai aneka kepentingan sesaat. Banyak kasus-kasus yang amat mencederai perasaan rakyat sehingga mudah ditampilkan dan mengundang kegeraman.

Anda mungkin juga menyukai