Anda di halaman 1dari 48

BAB I

KRITERIA PERENCANAAN PELABUHAN


Direncanakan suatu dermaga dengan data-data sebagai berikut :
Data-data pasang surut
w Muka air terendah (LWS) = -0.75 m
w Muka air tertinggi (HWS) = 0.80 m
Jadi beda tinggi air pasang surut (t) = 0.80
-0.75 = 1.55 m

Bobot rencana kapal (Gross Tonage) = 7000 ton


Berdasarkan bobot rencana tersebut, dari tabel "Specifications of Vessels", diperoleh data sbb:
w Panjang kapal = 135 m
w Draft kapal
= 5.6 m
w Lebar kapal
= 18.5 m
w Tinggi kapal
= 15 m
Untuk dermaga bagi kapal-kapal yang memerlukan kedalaman lebih dari 4,5 m
dengan pasang pasang surut terbesar :
- 3 m atau lebih, maka elevasinya : ( 1
- 2) m
(dihitung dari HWS)
- kurang dari 3 m, maka elevasinya : ( 1
- 3) m
dihitung dari HWS.
Jadi, karena pasang surut terbesar =
1.55 m
maka elevasi dermaga = 1.55 + 1.2
= 2.75 m
Merencanakan lebar dermaga untuk water depth :
- kurang dari 4,5 m adalah 10 m
- antara 4,5 - 7,5 m adalah15 m
- lebih dari 7,5 m adalah 20 m
di ambil 17 m
Kemiringan lantai dan arah dermaga
- Kemiringan lantai dibuat 1% - 1,5% ke arah laut
- Arah dermaga diusahakan agar searah dengan angin dominan.
Fasilitas dermaga
- Bolder
Direncanakan jenis kapal antar samudera dengan jarak antar bolder
25 :m
- Fender
berdasarkan kedalaman jarak antara fender
10 m
Data-data lainnya :
- Kecepatan arus
=
- Beban angin
=
- Gaya tarikan kapal pada boulder=

0.6
m/det
40 kg/m2
bertiup sejajar dengan dermaga
50 ton/bh

- Kecepatan sandar kapal (V)

= 0.2 m/det

Topografi dan Hidrografi


Wilayah Gempa
=
Temperatur
=
Precipitation
=
Wind
=
Jenis dermaga
=
Beban lantai rencana :
* Beban hidup
=
* Beban titik :
- Crane
=
- Truck
=
- Peti kemas
=

/ Bathymetri (Tipe 1)
IV (I-VI)
30 oC
200 mm/thn
40 knot
Barang
3

ton/m2

35 ton
10 ton
20 ton

Dari kontur di dapat jarak yang direncanakan dari garis pantai adalah8.68
:
m
Direncanakan dermaga berbentuk PIER. Antara jembatan dan pantai dihibungkan.

Panjang dermaga
Lp = n.Loa + (n - 1).15,00 + 50,00
=
=

1 . 135 +
145 m

( 1 185 m

1 ) . 15,00 + 50,00

dimana :
n
= jumlah kapal yang ditambat
Loa = panjang kapal
Lp

= panjang dermaga

LAY OUT PERENCANAAN

145 m
135 m
5m

5m

GUDANG

Dermaga Tipe Wharf

###

Kapal

LAY OUT PERENCANAAN

145 m
135 m
5 m

17 m

5 m

GUDANG

GUDANG

Dermaga Tipe Wharf

LAY OUT PERENCANAAN

1.2 m
H
W
S
5.6 m

L
W
S

0.8 m
0.00 m
-0.075 m

5.6 m

1 m

draft

I. Analisa Gaya Pada Dermaga


Karakteristik Kapal
Kapal Barang untuk 7000 DWT
Panjang (Loa)
=
135
m
Lebar (Beam)
=
18.5
m
Sarat (draft)
=
5.6
m
Tinggi kapal
=
15
m
Berat Jenis air laut
=
1025
Kg/m3
Tekanan akibat angin dihitung dengan rumus :
1.1 Gaya Akibat Angin
Pangin

=
40.00 Kg/m2
Gaya angin dihitung dengan rumus :
Fangin

= Luas badan kapal di atas air x P x 1,3


= 65988.00
Kg
Luas badan kapal di atas air
= ### ton
1.2 Gaya Akibat Arus

P=

1269

m2

V2
2. g

Kecepatan arus
V
= 0,044 x Vangin
= 0.80 m/dtk
V = Kecepatan arus (m/s)
1025
Parus =
0.64
19.62
=
33.44 Kg/m2
Jadi, gaya arus :
Farus = Luas badan kapal di bawah air x Parus
=
25277.06 Kg
= ### ton
1.3 Gaya Akibat Benturan Kapal

Luas badan kapal di bawah air

756

m2

Benturan kapal saat mendekati dermaga tergantung dari system fender

E/2

V sin

F.d
2
Energi dermaga dapat dihitung dengan rumus :
Dimana : V = Kecepatan merapat
E = (0,5 x W / g ) . ( V Sin )2
W

=
=

Berat kapal = Berat air yang dipindahkan


0,8 x b x L x draf x

0.2 m/dt

= 11468520 kg
=
11468.52 ton
maka m = W / g =
1169.06
E
=
0.5 x 1169 x
0.2 sin 10
2
=
0.71
ton
Efen
= 0,5 x F x faktor keamanan
= 0.42 ton/m
Akan digunakan type fender Briggestinesuper arch (bentuk V)
d
= Konstanta rendaman oleh fender
= 0,6 (karet)
Efender = 0,5 x Efender x 0,6
= 2 x Efender / 0,6
F

1.41

ton

1.4 Gaya Tambatan Kapal


Gaya tarik tambatan

Gaya tarik tambatan

=
=
=
=

Gaya angin + Gaya arus


65.99
+
25.28
91.27
ton
Gaya tarik bollard

Tambatan pengikat kapal ke bollard membentuk sudut 10o

F/2
=Sin a
K1
0,5xF
Sin
K1 + K2 (simetris) gaya tarik tambang akibat F angin + Farus . K1 menjadi gaya pada tambatan
Tambatan pengikat kapal ke bollard membentuk sudut 10o terhadap garis dermaga. Direncanakan
setiap kapal mempunyai 2 buah penambat.
= 0,5 x F / Sin
K
=
262.8
ton
1.5 Dimensi Bollard
K1

K2

Gaya K bekerja pada ketinggian h di atas plat, jika system gaya K di bawa ke bawah maka akan

menimbulkan momen :
M=K.H
Ukuran diambil
tinggi bollard
=
0.5
m
Diameter
= 0.45
m
b
= 0.65
m
h
=
0.5
m
K
=
262.8
ton
Jadi : m
= K.H
= ### t.m
= 131393.64 kgm
Digunakan boulder tipe straigh dengan kapasitas
132 t.m
Tinjau kekuatan angker (baut)
T
= k . d/b
K.d
= b.T=M
= 202144.06 kg
direncanakan diameter baut =
1'
= 2.54 cm
maka luasnya
= 0,25 . . D2
= 5.06 cm2
'a
diketahui
= 1600 kg/cm2
maka kekuatan 1 baut = ### kg
Jumlah baut yang digunakan = ### diambil

28

baut

BAB II
PERENCANAAN PLAT DERMAGA
Mutu beton yang digunakan K
: 350
Mutu baja yang digunakan :U 32

=
=

au

=
=

a Perhitungan Tebal Plat


L ( 800 + 0.0819 . au )
tmin =
36000
=
=

kg/cm2
kg/cm2

L =
###

1000 ( 800 + 0.0819 . 2400


36000
###

350
2400

e diambil tebal plat = 30 cm

a Pembebanan
A. Akibat berat sendiri
w Tebal lapisan aspal 10 cm ( aspal = 2000 kg/m3 )
30 cm ( b = 2400 kg/m3 )
w Tebal plat
Sehingga

tebal aspal
tebal plat

10 cm
30 cm

= 0.1 x 2000 =
= ### x 2400 =
q
=

200
720
920

Perhitungan Momen
Keempat sisi plat diasumsikan terjepit penuh

5 m

x
y

5 m

Diperoleh
a. Momen tumpuan
2
= - (1/12) q . lx . x
w Mtx
= - (1/12) . 920 .
=
###
w Mty

b.

2
= - (1/12) q . ly . y
= - (1/12) . 920 .
=
###

Momen Lapangan
2
= . q . lx
w Mlx
=
0.02
.
=
###
w Mly

ly
lx

K =

2
= . q . ly
=
0.02

=
=
=
=

52 .

0.5

52 .

0.5

920

52

920

52

=
0.02
0.02
0.5
0.5

5
5

kg/m2 )
kg/m2 )
kg/m2 )

###

c.

Akibat beban hidup(


3 ton/m2 )
q Momen tumpuan
2
= - (1/12) q . lx . x
w Mtx
= - (1/12) . 3000
. 52 .
= -3125 kgm
w Mty

2
= - (1/12) q . lx . x
= - (1/12) . 3000
= -3125 kgm

52 .

q Momen lapangan
2
Mlx
= Mly
= . q . lx
=
0.02
. 3000 .
=
###

0.5

0.5

52

d. Akibat beban bergerak


w Beban crane = 35 ton
w Beban truck = 10 ton

Bidang kontak ban ( untuk truck = crane 20


) = x 50 cm2
Tekanan ban dianggap menyebar
45 0
20 cm

50 cm

10
30

45 0

45 0

45 0

by

45 0
bx

bx = 50 + 2 (30 tan 45 0 )
by = 20 + 2 (30 tan 45 0 )

= 110 cm
= 80 cm

Untuk menentukan momen desain akibat beban bergerak ditinjau 2 keadaan paling kritis
Pada saat roda Crane berada ditengah plat

bx

by

ly

bx
lx

110
500

= 0.22

by
ly

80
500

= 0.16

lx
Pada Tabel VI Konstruksi Beton Indonesia (Ir. Sutami) hal. 391, untuk ly/lx = 1,
harga-harga koefisien momen :

a1
a2
a3
a4

Mlx

Mly

Mtx

Mty

-0.062
-0.017
0.130
0.390

-0.017
-0.062
0.130
0.390

0.062
0.132
-0.355
1.065

0.136
0.062
-0.355
1.065

Untuk menghitung momen digunakan rumus:


M =

Mlx =

Mly =

Mtx =

Mty =

a1 . bx/lx + a2 . by/ly + a3
x
bx/lx + by/ly + a4

( ### .

0.22 ) + ( ### . 0.16 ) + 0.130


x 35
0.22 + 0.16 + 0.390

5.165 cm

( ### .

0.22 ) + ( ### . 0.16 ) + 0.130


x 35
0.22 + 0.16 + 0.390

5.288 cm

( 0.062 .

0.22 ) + (0.132 . 0.16 ) + ###


x 35
0.22 + 0.16 + 1.065

-7.757 cm

( 0.136 . 0.220 ) + (0.062 . 0.16 ) + ###


x 35
0.22 + 0.16 + 1.065

-7.634 cm

Pada saat 2 roda berdekatan dengan jarak 1.4 m antara truck dan crane berada ditengah plat :

by

bx

bx

lx

ly

0.8

1.1

0.1

1.1

III

II

I. Beban crane =35 ton


II. Beban truck = 10 ton
35 + 10
III.
x 0.1 = 2.05 ton
2.2

Harga a1, a2, a3, dan a4 sama dengan diatas


bx/lx

by/ly

Mlx
w (ton)
230 / 1000
80 / 1000 I + II + III 7.6872
10 / 1000
80 / 1000
III
0.5455
220 / 1000
80 / 1000
I + II
7.5000
Momen Desain
7.6872

Mly

Mtx

Mty

8.1409 -11.2971 -10.9063


0.5321 -0.6089 -0.6175
7.9109 -10.9055 -10.5534
8.1409 -11.2971 -10.9063

Pada saat 2 roda berdekatan dengan jarak 1.4 m antara crane dan crane
berada ditengah plat :

by

bx

bx

ly

0.8

lx

1.1

0.1

1.1

III

II

I. Beban crane =35 ton


II. Beban crane =35 ton
35 + 35
III.
x 0.1 = 3.18 ton
2.2

Harga a1, a2, a3, dan a4 sama dengan diatas :


bx/lx

by/ly

Mlx
Mly
Mtx
Mty
w (ton)
230 / 1000
80 / 1000 I + II + III 11.9579 12.6636 -17.5732 -16.9654
10 / 1000
80 / 1000
III
0.8486 0.8277 -0.9472 -0.9606
220 / 1000
80 / 1000
I + II 11.6667 12.3058 -16.9641 -16.4164
Momen Desain
11.9579 12.6636 -17.5732 -16.9654
Kombinasi pembebanan

Crane Truck dan


dan crane crane
Crane di
dengan
dengan
tengah
jarak 1,4 jarak 1,4
plat
m
m

Keadaan
Beban Roda

Mlx
Mly
Mtx
Mty
Mlx
Mly
Mtx
Mty
Mlx
Mly
Mtx
Mty

Berat
Berat Hidup
Sendiri (A)
(B)
412.62
1345.50
412.62
1345.50
-958.33
-3125.00
-958.33
-3125.00
412.62
1345.50
412.62
1345.50
-958.33
-3125.00
-958.33
-3125.00
412.62
1345.50
412.62
1345.50
-958.33
-3125.00
-958.33
-3125.00

Berat
Kombinasi Kombinasi
Kendaraan
(A+B)
(A+C)
(C)
5165.45
1758.12
5578.07
5288.18
1758.12
5700.80
-7756.68
-4083.33
-8715.01
-7633.63
-4083.33
-8591.97
7687.23
1758.12
8099.85
8140.88
1758.12
8553.50
-11297.07
-4083.33 -12255.40
-10906.33
-4083.33 -11864.67
11957.91
1758.12
12370.53
12663.59
1758.12
13076.21
-17573.22
-4083.33 -18531.55
-16965.41
-4083.33 -17923.74
Momen desain :
Ml = 13076.21 kgm
Mt =
###

PERHITUNGAN TULANGAN
Perhitungan Tulangan dengan cara ultimate
Rumus yang digunakan dari PB 71 hal. 166
A. Tulangan Lapangan
Ml = 13076.21 kgm
= 1.5 Ml
F Mult
= 1.5 x 13076.21
= 19614.32 kgm

F qmax

2205
au
7350 +
0.2262
0.04
317..au
1 0.04

=
=

qmin

=
=

Rumus

Mult
F q2 - q + bh2 . 2k . = 0
0
bk
q2 - q +

100

19614.32
. 25 2 . 2 . 0.5

A =

2400

au

2400

k0 =
h

q2 - q + 0.0009 = 0
Dengan rumus ABC diperoleh :q1 =
q2 =
Jadi

au

0.5
30

350

= 0

(pembebanan tetap)
- 5 = 25 cm

= 0

q1 < qmin

###
###

diambil q = 0.2262

q1 . 2k0 . bk . bh
au

=
=

0.23
82.45

2 0.5 .
350 .
2400
cm2 = 8245.19 mm2

100 .

25

Amin =

0.25% bh = 0.25% 100 . 25 = 6.25 cm2 =


Digunakan tulangan 30 luas tulangan tarik = 706.86 mm2
Jumlah batang per satu meter lebar (n)
A
8245.19
n =
=
= 11.66 = 12 batang
As
706.86
100
jarak tulangan =
= 8.33 cm

12
30 - 100

625 mm2

Tulangan tekan :
A tul tek = 20% . A tul tarik
= 20% . 8245.19 = 1649.04 mm2
Digunakan tulangan tekan 30 luas tulangan tekan = 706.86 mm2
Jumlah batang per satu meter lebar (n)
A
1649.04
n =
=
= 2.33 = 3 batang
As
706.86
100
jarak tulangan =
= 33.3 cm

3
30 - 350
B. Tulangan Tumpuan
Ml = 18531.55 kgm
F Mult
= 1.5 Ml
= 1.5 x 18531.55
= 27797.32 kgm
2205
au
F qmax =
au
7350 +
=
0.2262
0.04
au
F qmin =
317..au
1 =
0.04

2400

2400

= 0

Rumus

Mult
F q2 - q + bh2 . 2k . = 0
0
bk

k0 =
h

27797.32
100 . 25 2 . 2 . 0.5 .
0
= 0
q2 - q +
Dengan rumus ABC diperoleh :q1 =
q2 =
q2 - q +

Jadi
A =

0.5
30

(pembebanan tetap)
- 5 = 25 cm

= 0

350

q1 < qmin

0
1

diambil q = 0.0417

q1 . 2k0 . bk . bh
au

2 0.5 .
350 .
2400
= 15.2031 cm2 = 1520.31 mm2
=

0.04

100 .

25

Amin =

0.25% bh = 0.25% 100 . 25 = 6.25 cm2 = 625 mm2


Digunakan tulangan 30 luas tulangan tarik = 706.86 mm2
Jumlah batang per satu meter lebar (n)
A
1520.31
n =
=
= 2.15 = 3 batang
As
706.86
100
jarak tulangan =
= 33.33 cm

3
30 - 100
Tulangan tekan :
A tul tek = 20% . A tul tarik
= 20% . 1520.31 = 304.06 mm2
Digunakan tulangan tekan 30 luas tulangan tekan = 706.86 mm2
Jumlah batang per satu meter lebar (n)
A
304.06
n =
=
= 0.43 = 1 batang
As
706.86
100
jarak tulangan =
= 100 cm

1
30 - 350
Tegangan yang dizinkan
l = 0.33 .
K 350 =
350
au =
ST 32
=
2400 kg/cm2
Mult max = 27797.32 kgm
h = 25 cm
A = 3 x 706.86 =
cu =

h
Mult
2. k0 . b . bk

2120.58

=
2 .

115.50 kg/cm2

mm2

25
27797.32
0.5 . 100

cu = 28.0526
0
q2 - q +
q = 0.0417

= 0

1
u = q . C 2 =
0.0417
u

1
.

28.0526 2

= 0.0305

350

Mult
au = A . . h =
u
aytd

27797.32 kgm
= 998.638 kg/cm2
21.21
. 0.0305 . 25

= 0.58 . au
= 0.58 .
998.6
= 579.210 < 2400 kg/cm2

O.K.

au > aytd
998.638 > 579.210 O.K.
bytd =

aytd
A.

579.210
21.206 .
1.18

= 23.2 < 115.5 kg/cm2 O.K.

Sketsa Penulangan Plat

30

350

100

500 m

100

500

30

30
A

A
500

30

500

500

500

Pot. A-A

30 -

350

30 -

350

350

Momen di dalam pelat persegi yang menumpu pada keempat tepinya akibat beb
( Untuk tumpuan yang terjepit penuh Vs. terletak bebas )
ly/lx
I

II

III

IV a

IV b

Va

Vb

VI a

VI b

1.0

1.1

1.2

1.3

1.4

1.5

1.6

1.7

Mlx

q.lx2

44

52

59

66

73

78

84

88

Mly

q.lx2

44

45

45

44

44

43

41

40

Mtx

Mty

Mlx

q.lx2

21

25

28

31

34

36

37

38

Mly

q.lx2

21

21

20

19

18

17

16

14

0
0

Mtx

q.lx2

52

59

64

69

73

76

79

81

Mty

q.lx2

52

54

56

57

57

57

57

57

Mlx

q.lx2

28

33

38

42

45

48

51

53

Mly

q.lx2

28

28

28

27

26

25

23

23

Mtx

q.lx2

68

77

85

92

98

103 107 111

Mty

q.lx2

68

72

74

76

77

77

78

78

Mlx

q.lx2

22

28

34

42

49

55

62

68

Mly

q.lx2

32

35

37

39

40

41

41

41

Mtx

Mty

q.lx2

70

79

87

94

100 105 109 112

0
-

Mlx

q.lx2

32

34

36

38

39

40

41

41

Mly

q.lx2

22

20

18

17

15

14

13

12

Mtx

q.lx2

70

74

77

79

81

82

83

84

Mty

Mlx

q.lx2

31

38

45

53

60

66

72

78

Mly

q.lx2

37

39

41

41

42

42

41

41

Mtx

Mty

q.lx2

84

92

99

104 109 112 115 117

Mlx

q.lx2

37

41

45

48

51

53

55

56

25

24

22

21

Mly

q.lx2

31

30

28

27

Mtx

q.lx2

84

92

98

103 108 111 114 117

Mty

Mlx

q.lx2

21

26

31

36

40

43

46

49

Mly

q.lx2

26

27

28

28

27

26

25

23

Mtx

q.lx2

55

65

74

82

89

94

99

103

Mty

q.lx2

60

65

69

72

74

76

77

78

Mlx

q.lx2

26

29

32

35

36

38

39

40

Mly

q.lx2

21

20

19

18

17

15

14

13

Mtx

q.lx2

60

66

71

74

77

79

80

82

Mty

q.lx2

55

57

57

57

58

57

57

57

Ly

Lx

Keterangan :

di mana :

Lx
Ly

Momen di dalam pelat persegi yang menumpu pada keempat tepinya akibat beban terbagi rata
( Untuk tumpuan yang terjepit elastis Vs. terletak bebas )
ly/lx

1.0

1.1

1.2

1.3

1.4

1.5

1.6

1.7

II

III

IV a

IV b

Va

Vb

VI a

VI b

Keterangan :

Mlx

q.lx2

44

52

59

66

73

78

84

88

Mly

q.lx2

44

45

45

44

44

43

41

40

Mtx

Mty

Mlx

q.lx2

36

42

46

50

53

56

58

59

0
0
+

Mly

q.lx2

36

37

38

38

38

37

36

36

Mtx

q.lx2

36

42

46

50

53

56

58

59

Mty

q.lx2

36

37

38

38

38

37

36

36

Mlx

q.lx2

48

55

61

67

71

76

79

82

Mly

q.lx2

48

50

51

51

51

51

51

50

Mtx

q.lx2

48

55

61

67

71

76

79

82

Mty

q.lx2

48

50

51

51

51

51

51

50

Mlx

q.lx2

22

28

34

41

48

55

62

68

Mly

q.lx2

51

57

62

67

70

73

75

77

Mtx

Mty

q.lx2

51

57

62

67

70

73

75

77

0
-

Mlx

q.lx2

51

54

57

59

60

61

62

62

Mly

q.lx2

22

20

18

17

15

14

13

12

Mtx

q.lx2

51

54

57

59

60

61

62

62

Mty

Mlx

q.lx2

31

38

45

53

59

66

72

78

Mly

q.lx2

60

65

69

73

75

77

78

79

Mtx

Mty

q.lx2

60

65

69

73

75

77

78

79

0
-

Mlx

q.lx2

60

66

71

76

79

82

85

87

Mly

q.lx2

31

30

28

27

25

24

22

21

Mtx

q.lx2

60

66

71

76

79

82

85

87

Mty

Mlx

q.lx2

38

46

53

59

65

69

73

77

Mly

q.lx2

43

46

48

50

51

51

51

51

Mtx

q.lx2

38

46

53

59

65

69

73

77

Mty

q.lx2

43

46

48

50

51

51

51

51

Mlx

q.lx2

13

48

51

55

57

58

60

61

Mly

q.lx2

38

39

38

38

37

36

36

35

13

48

51

55

57

58

60

61

38

39

38

38

37

36

36

35

Ly

Lx

Mtx

q.lx2

Mty

q.lx2

di mana :

Lx
Ly

mpat tepinya akibat beban terbagi rata


Vs. terletak bebas )
1.8

1.9

2.0

2.5

> 2.5

93

97

100 103 106 108 110 112

2.1

2.2

2.3

2.4

125

39

38

37

36

35

34

33

32

25

40

40

41

41

41

42

42

42

42

13

12

12

11

11

11

10

10

82

83

83

83

83

83

83

83

83

57

57

57

57

57

57

57

57

57

55

57

58

59

59

60

61

61

63

22

21

19

18

17

17

16

16

13

113 116 118 119 120 121 122 122

125

78

78

79

79

79

79

79

79

79

74

80

85

89

93

97

100 103

125

41

40

39

38

37

36

35

35

25

115 117 119 120 121 122 123 123

125

42

42

42

42

42

42

42

42

42

11

10

10

10

84

84

84

84

83

83

83

83

83

83

88

92

96

99

102 105 108

125

40

39

38

37

36

35

33

25

119 121 122 122 123 123 124 124

125

58

59

60

60

60

61

61

62

63

20

19

18

17

17

16

16

34

15

13

119 120 121 122 122 123 123 124

125

51

53

55

56

57

58

59

60

63

22

21

21

20

20

19

19

18

13

106 110 114 116 117 118 119 120

125

78

78

78

78

78

78

78

79

79

40

41

41

42

42

42

42

42

42

12

12

11

11

10

10

10

10

83

83

83

83

83

83

83

83

83

57

57

57

57

57

57

57

57

57

2.4

2.5

> 2.5

Terletak bebas

Terjepit penuh

tepinya akibat beban terbagi rata

rletak bebas )
1.8

1.9

2.0

2.1

2.2

2.3

93

97

100 103 106 108 110 112

125

39

38

37

36

35

34

32

32

25

60

61

62

62

62

63

63

63

63

35

35

35

34

34

34

34

34

13

60

61

62

62

62

63

63

63

63

35

35

35

34

34

34

34

34

38

84

86

88

89

90

91

92

92

94

50

49

49

49

48

48

47

47

19

84

86

88

89

90

91

92

92

94

50

49

49

49

48

48

47

47

19

74

80

85

89

93

97

100 103

125

78

79

79

79

79

79

79

79

25

78

79

79

79

79

79

79

79

75

63

63

63

63

63

63

63

63

63

11

10

10

10

13

63

63

63

63

63

63

63

63

63

83

88

92

96

99

102 105 108

125

79

80

80

80

79

79

79

79

25

79

80

80

80

79

79

79

79

25

88

89

90

91

91

92

92

93

94

20

19

18

17

17

16

16

15

12

88

89

90

91

91

92

92

93

94

80

83

85

86

87

88

89

90

54

50

50

50

49

49

48

48

48

19

80

83

85

86

87

88

89

90

54

50

50

50

49

49

48

48

48

56

62

62

62

63

63

63

63

63

63

35

34

34

34

33

33

33

33

13

62

62

62

63

63

63

63

63

63

35

34

34

34

33

33

33

33

38

Terletak bebas

Menerus atau terjepit elastis

BAB III

. PERENCANAAN BALOK DERMAGA

1. Pembebanan
A.1 Muatan lantai + beban hidup
q1 = (1/2) . w1 . Lx + (1/2) . w2 . Lx
= 1/2 . 920
= 9800 kg/m

5 +

1/2

. 3000 .

A.2 Berat sendiri balok dermaga dengan dimensi50


q2 = 0.5 x 0.75 x 2400
= 900 kg/m

cm2

75

A.3 Beban titik (P)


Crane
= 35 ton
Truck
= 10 ton
Peti kemas
= 20 ton
P
= 65 ton
2. Perhitungan Momen
A. Beban merata
Digunakan panduan dari Ikhtisar momen PBI 1971 hal. 199
1/2

5/8

- 1/10

1/ 2

1/3

- 1/10

5/ 8

1/2

- 1/30

- 1/30
1/10

1/12

1/10

500 cm
RA

RB

Transfer beban segitiga ke beban merata :


RA = (1/4) . q . L
= 1/4 . 9800 .
= 12250 kg
Mmax

= RA . (1/2) - (1/2) . q1 . L/2 . L/2 . 1/3


=
=

12250 .
1/2
5187.5 kgm

1/2

900

2.5

Bila beban hidup ditiadakan, maka RA = (1/2) 920


.
.
Mmax = ( 2300 . 2.5 ) - ( 2/3 . 2300 .
= 1916.67 kg

2.5

5 = 2300 ton
2.5 )

1/3

Untuk beban merata


Mmax = 1/8 . q . L2
### =
q

1/8 . q . 5 2
1916.67
1/8 . 25
###

q
q

###
1/8 . 25
= 1660 kg/m
=

Beban terbagi rata yang dipikul oleh balok dermaga


qtot = ( 2 . 1660 ) + 900 = 4220 kg/m
qtot = ( 2 . ### ) + 900 =
###
Momen Lapangan
MAB = MCD = 1/10 . q . L2 =
MBC = 1/12 . q . L2
=

1/10
1/12

. 4220 .
. 4220 .

52
52

=
10550 kgm
= 8791.667 kgm

Momen Tumpuan
MA = M D = - 1/30 . q . L=2
MBC = -1/10 . q . L2
=

- 1/30
- 1/10

. 4220 .
. 4220 .

52
52

= -3516.667 kgm
= -10550 kgm

. 4220 .
. 4220 .

5
5

=
=
=

Gaya Lintang
DBA = DDE = 5/8 . q . L=
5/ 8
DA
= DD
= 1/2 . q . =
L
1/ 2
Dpd saat dermaga kosong =
5/4
. ###

13187.5 kgm
10550 kgm
2658.33 kgm

B. Beban terpusat
Sistem pembebanan dapat dilihat pada PBI 71 hal. 200
1

1.25

- 4/ 5

- 4/5

1.25

- 1/ 4

- 1/ 4
5/ 6

MD
Q0

=
=

-1/4 . P . L=
1/4 . P
=

3/ 4

- 1/ 4
1/ 4

5/ 6

. ### .
. ###

=
=

-81250 kgm
16250 kgm

Momen Lapangan
MAB = MCD = 5/6 . MD =
MBC = 3/4 . MD
=

5/ 6
3/ 4

. ### = 67708.33 kgm


. ### = 60937.5 kgm

Momen Tumpuan
MA = MD = -1/4 . MD =
MB = MC = -4/5 . MD =

- 1/ 4
- 4/ 5

. ### = -20312.5 kgm


. ### = -65000 kgm

Gaya Lintang
DAB = DBC
DBA = DCD

=
DBC =
= 1,25 . Q0

1 . Q0

=
=

16250 kg
20312.5 kg

Momen Maksimum
Momen lapangan =### + ### =
###
Momen tumpuan =### + 65000 = 75550 kgm
C. Perhitungan Tulangan
1). Tulangan Lapangan
bm

bm

ht =

75 cm

h0 = 30 cm

b0 = 50 cm

b0 = 50 cm

l0 = 500 cm
Ukuran balok
ht = 75 cm
b0 = 50 cm
Lebar manfaat (bm) dari PBI 1971 hal. 118
w bm b0 + 1/5 l0

w bm
w bm

= 50 + 1/5 . 500
= 150 cm
b
b0 + 1/10 . l0 + 1/2 . bk

= 50 + 1/10 . 500 +
= 350 cm
diambil bm yang terkecil =
150 cm

1/2

500

C1. Kontrol Balok T


Mmax =
Mu
=
w
w
w
w
cu =

cu =

bm
b0
ht
h0

###
1,5 Mmax
=
=
=
=

###
=
11738750
kg cm

150 cm
50 cm
75 cm
ht - d =75 -

h0
Mu
2. k0 . bm . bk
4.681

5 =

70 cm

=
2 .

70
11738750
0.5 . 150

350

Menentukan kontrol letak garis netral


= 0 . k0
karena cu > 5, maka 0 mendekati 0
jadi juga mendekati 0, < 1,25 ton, maka perhitungan didasarkan pada perhitungan
balok biasa
Koefisien lengan momen :
1
1
w =
= 1.0943
q . cu2 =
0.04
. 4.681 2
Mu
11738750 kg cm
w A =
au . . h0 = 2400 . 1.0943 . 70 =
w

A' = 0,20 . A =

0.2

63.85

Dipakai tulangan tarik : 10 30 =


Dipakai tulangan tekan : 2 30 =

12.77

63.85
cm2

7071.429 mm2 >


1414.286 mm2 >

cm2

= 1277.06 mm2
6385.31 cm2
1277.06 cm2

C2. Kontrol tegangan geser


Gaya lintang max = 13188 +
=
33500 kg
Qult
= 1.5 .
33500 =

###
50250 kg

Untuk ###
K
bu =

1
Ps . mb

bk

(hal. 106)

Ps = 1.0 (tabel 10.1.1)


mb = 1.4 /
=

bu =

1.0

bu*Mu =

1.0

Qult
b . zu

= 13.363 kg/cm2

'bk

2.5
.
1.4

1.0 (tabel 10.1.2)

350

1.4

2.5
Ps . mb

bu =

1
.

zu

350

= 33.408 kg/cm2

= . h0
= 0.87

. 70 = 60.9

50250
=
50 . 60.9
=
16.5
bu < bu*Mu

= ### mm2

tidak perlu pakai tulangan miring


Dipakai tulangan sengkang minimum 10
###
(lihat PBI 71/92)
-

C3. Kontrol lebar retak


w = (c3 . c + c4 . d/wp) (a - c5/wp) 10-6 cm
hal.115
harga wp, c3, c4 dan c5 diambil dari tabel 10.7.1
A
wp = b . h =
0
0

50

70.714
.
70

= 0.0202

w = lebar retak yang diizinkan dimana bangunan dermaga yang merupakan


konstruksi tidak terlindung dari hujan dan terik matahari langsung kontinue
berhubungan dengan air atau berada dalam lingkungan agresif (PBI 71
pasal 10.7 ayat 1.6) sebesar 0,1 cm.
h0 =

c = selimut beton = 5 cm
d = 3 cm
a = 2400 kg/cm2
A = luas tul. tarik = 70.714 cm2
b0 = 50 cm
w = 1.2 ( 1.5
= 0.033 cm
Kontrol

5 + 0.04

w < w
0.033 cm

c3
c4
c5
.

=
=
=
=

70 cm
koefisien tulangan polos = 1.2
1.5
0.04
7.5

3 / 0.020 ) ( 2400 -

7.5 / 0.020 ) . 10 -6

< 0.1 cm . O.K

2). Tulangan Tumpuan


bm

bm

ht = 75 cm

h0 = 30 cm

b0 = 50 cm

b0 = 50 cm

l0 = 500 cm
Ukuran balok
ht = 75 cm
b0 = 50 cm
Lebar manfaat (bm) dari PBI 1971 hal. 118
w bm b0 + 1/5 l0

w bm
w bm

= 50 + 1/5 . 500
= 150 cm
b
b0 + 1/10 . l0 + 1/2 . bk

= 50 + 1/10 . 500 +
= 350 cm
diambil bm yang terkecil =
150 cm

1/2

500

C1. Kontrol Balok T


Mmax = 75550 kgm = 7555000 kg cm
Mu
=
1,5 Mmax
=
11332500
kg cm
w
w
w
w

bm
b0
ht
h0

150 cm
50 cm
75 cm
ht - d =75 -

h0
Mu
2. k0 . bm . bk

cu =

cu =

=
=
=
=

5 =

70 cm

=
2 .

70
11332500
0.5 . 150

350

4.764

Menentukan kontrol letak garis netral


= 0 . k0
karena cu > 5, maka 0 mendekati 0
jadi juga mendekati 0, < 1,25 ton, maka perhitungan didasarkan pada perhitungan
balok biasa
Koefisien lengan momen :
1
w =
q . cu2 =
0.04

1
. 4.764 2

= 1.0564

Mu
11332500 kg cm
w A =
au . . h0 = 2400 . 1.0564 . 70 =
w

A' = 0,20 . A =

0.2

63.85

Dipakai tulangan tarik : 10 30 =


Dipakai tulangan tekan : 2 30 =

12.77

7071.429 cm2
1414.286 cm2

C2. Kontrol tegangan geser


Gaya lintang max =13187.5 + 20312.5
=
33500 kg
Qult
= 1.5 .
33500 =
50250 kg
Untuk ###
K
bu =

1
Ps . mb

bk

(hal. 106)

Ps = 1.0 (tabel 10.1.1)


mb = 1.4 /
=

bu =

1.0

1
.

1.4

350

1.0 (tabel 10.1.2)


= 13.363 kg/cm2

63.85
cm2
>
>

cm2

= ### mm2

= 1277.06 mm2
6385.31 cm2
1277.06 cm2

bu*Mu =

2.5
Ps . mb

bu =

1.0

Qult
b . zu

'bk

2.5
.
1.4

zu

= 33.408 kg/cm2

350

= . h0
= 0.87

. 70 = 60.9

50250
=
50 . 60.9
=
16.5
bu < bu*Mu

tidak perlu pakai tulangan miring


Dipakai tulangan sengkang minimum 10
###
(lihat PBI 71/92)
-

C3. Kontrol lebar retak


w = (c3 . c + c4 . d/wp) (a - c5/wp) 10-6 cm
hal.115
harga wp, c3, c4 dan c5 diambil dari tabel 10.7.1
A
wp = b . h =
0
0

70.7143
50
.
70

= 0.0202

w = lebar retak yang diizinkan dimana bangunan dermaga yang merupakan


konstruksi tidak terlindung dari hujan dan terik matahari langsung kontinue
berhubungan dengan air atau berada dalam lingkungan agresif (PBI 71 pasal
10.7 ayat 1.6) sebesar 0,1 cm.
h0 =

c = selimut beton = 5 cm
d = 3 cm
a = 2400 kg/cm2
A = luas tul. tarik = 70.714 cm2
b0 = 50 cm
w = 1.2 ( 1.5
= 0.033 cm
Kontrol

5 + 0.04

w < w
0.033 cm

c3
c4
c5
.

=
=
=
=

70 cm
koefisien tulangan polos = 1.2
1.5
0.04
7.5

3 / 0.020 ) ( 2400 -

< 0.1 cm . O.K

7.5 / 0.020 ) . 10 -6

10 30

II

75 cm

2 30

II
I

Penulangan Balok
2 30
30 cm

10 30

50 cm
Pot. A-A

75 cm

30

10

30

50 cm
Pot. B-B

BAB IV
PERENCANAAN FENDER

Pemilihan tipe fender didasarkan pada besarnya energi, yaitu :


1. Sebagian energi yang diterima fender dan sebagiannya diterima konstruksi
2. Seluruhnya diterima konstruksi.
Pada perencanaan ini akan didasarkan pada cara yang pertama.
Dermaga direncanakan untuk melayani kapal berbobot maks.7000
= ton dimana spesifikasi
kapal diketahui :
=135 m
w Panjang kapal
=5.6 m
w Draft kapal
w Displacement tonnage = 7000 ton
Besarnya energi tumbukan kapal yang diserap oleh fender di hitung dengan rumus :
w . V2
. k
2 .g
7000
. 0.2 2
E =
2 . 9.81
E =

0.5

7.14 ton m

k = 0.5
V = kecepatan sandar kapal
g = gaya gravitasi
w = berat kapal

Energi yang diterima fender


= 1/2 . E =
1/2 .
7.14
= 3.57 ton m
Dipilih tipe fender karet "Bridgestone Super Arch" dengan tipe FV 005-1-2
Data-data fender type FV 005-1-2 :
4 ton m
w A = 100 cm
w E =
w B = 120 cm
w Bidang kontak =0.393 m2
w C = 90 cm
w R/E = 7.50
w R = 30 ton

100 cm

Sketsa fender

-75

90 cm

Gaya materi fender


w . V2 . sin2
F =
2.g.d

90 cm 90 cm
120 cm

-75

(hal. 367, Perencanaan Pelabuhan)


dimana : - d
-

F =

7000
. 0.2 2 . sin2 10
2 . 9.81 . 0.05

= pergeseran fender 0.05


= m
= sudut pendekatan 10
=0

8.61 ton

Berdasarkan muka air tertinggi (HWS) =


0.8 m , maka balok fender
direncanakan tingginya : 200 = 2 m (fender dipasang vertikal)
Gaya horisontal yang bekerja pada balok fender :
8.61
F =
=
4.30 t/m
2
Dianggap reaksi oleh fender tersebar merata sepanjang bidang kontak pada
balok momen yang terjadi akibat benturan kapal adalah :
Mt = Ml = 1/12 . q . l2
=

1/12 .

4.30

52

8.965 ton m

= 8965 kgm

Beban angin bertiup sejajar dermaga =


40 kg/m2
Ditinjau permeter
= 2 x 40 = 80 kg/m
Mt = Ml = 1/12 . q . l2= 1/12 .
80
. 5 2 = 166.67 kgm
Momen total : Mtot =8965.16 + 166.67
=
9131.83 kgm

16667 kgcm

Mult = 1,5 . Mtot


=
=
Penulangan
w qmax
w qmin
Syarat :

1.5 .
9131.83
13697.75 kgm
=

###

balok fender
= 0.2262
= 0.0417
lihat perhitungan perencanaan
qmin < qperlu < plat
qmax

205 cm

h =

40

5 =

35 cm

h
Mult
q (1 - q) =bh2 . 2k .
0
bk

1369775
. 35 . 2 . 0.5

205
0.02 = 0
q - q2 0.98
Dengan rumus ABC diperoleh :q1 =
q2 =
0.02
Digunakan q2 = 0.02
A =

q . 2k0 . bk . bh
au

= 25.5413 cm4
Dipakai tulangan tarik

0.0417 .

350

> qmax
> qmin

2 0.5

. 350 .
2400

120 .

35

= 2554.13 mm4
:11 18 =

2800.286 mm2 > 2554.13 mm2

Kontrol tulangan geser :


qtot = 4303.28 +
80
= 4383.28 kg/m
D = RA = 1/2. qtot. L = 1/2 .
###
. 5 = 10958.2 kg
Dult = 1.5 . 10958.2 =
16437.3 kg
8
16437.3
.
=
4.47
kg/cm2 < bu = 9.50
=
7
120 . 35

kg/cm2 . O.K

BAB V
PERHITUNGAN BOULDER
Boulder sebagai penambat kapal harus sanggup memikul gaya-gaya horizontal yang timbul
akibat terseretnya kapal yang diakibatakan oleh pengaruh arus dan angin.

Gaya arus R2

300
Sudut arah horizontal

250
Sudut arah vertikal

Gaya T akibat angin


Beban angin diambil w =
- R1 = 1.3 wa

kg/m2 bertiup tegak lurus dengan dermaga

40

A = Luas bidang yang terkena angin spesifikasi kapal dengan bobot


7000

GT

- Panjang kapal =

135 m

- Lebar kapal

18.5 m

- Tinggi kapal

15 m

- Draft

5.6 m

A = Panjang kapal . (Tinggi kapal - Draft kapal)


=

135

1269

(
m

15

5.6

Jadi R1 =

1.3

40

. 1269

= 65988 kg
- Gaya akibat arus (Ra)
- Kecepatan
sejajar kapal (dianggap) =
=
0.2arus
m/det

0.2

m/det

- Luas bidang terkena arus = Draft kapal x Lebar kapal


B = 5.6 m x 18.5
= 103.6 m2
2
- R2 = 1/2 . .c. v . B

dimana :

= berat jenis air laut = 104.5 kg

c =
Jadi R2 = 0.5

1
.

104.5

0.20000

103.6

= 216.52 kg
- Jika R1 dan R2 bekerja bersama maka :
P = R1 + R2
=
=

65988

216.52

66204.52 kg

Maka gaya T akibat beban arus dan angin :


T =
=

p. sin 30
sin 30. Cos 25
33102.26 kg
0.65

50680.65 kg

50.68 ton

Gaya total akibat angin dan arus akan ditahan oleh 2 buah Boulder, maka besarnya gaya yang
terjadi untuk 1 Boulder

=
=

50.68 ton
2
25.34 ton

Jadi dipilih Boulder dengan kapasitas

30

ton

BAB VI
PERENCANAAN POER
Untuk poer yang digunakan, direncnakan sebagai berikut :

40 cm

50 cm

40 cm

40 cm

50 cm

40 cm

75 cm

50 cm

40 cm

50 cm

40 cm

A. Pembebanan Poer
Untuk setiap poer menahan beban lantai
- Berat sendiri poer
= ( 1.3 x
+ 4 ( 0.4
- Berat balok dari 4 arah= [ ( 0.75 x
0.5 x
- Berat plat lantai
= ( 5
x
- Beban hidup
= ( 5
x
- Beban truck + crane =
10000
Q =

P
A

149269.2
1.3 x 1.3

Ditinjau 1 pias ( 1.3 m )

q=

dengan luas
( 5 x
1.3 x 0.5 )
x 0.4 x 0.45 )
0.5 x
5 ) + (
(
5
- 0.5 ) ]
5
x 0.3 )
x
5
x 3000 )
+
35000

88324.97 kg/m2
88324.97 kg/m2

m2

x 2400 = 2719.2 kg
0.75 x
x 2400 = 8550 kg
2400
= 18000 kg
= 75000 kg
= 45000 kg
TOTAL =
###

Perhitungan Momen
o
q=

88324.97 kg/m2

75 cm

50 cm

o
40 cm

50 cm

40 cm

- Mo-o =
=

0.5 q. l2
0.5 . 88324.97

- Mult

1.5 Mo
1.5
18658.65

27987.98 kgm

=
=

0.65 2

18658.65 kgm

Penulangan Poer
Mult

27987.98 kgm = 2798797.5 kgcm


Mult
- q (1 - q) =
b.h2.2ko.'.bk
27987.98
=
=
130
. 50 2 . 2 0.5 . 350
- q2 - q +

q1 =
q2 =
digunakan qmin =
maka :

A =

=
=

= 0
> qmax
< qmin

1
0

( 0.2262 )
( 0.04 )

0.04

2.q . b. h. k0 . 'bk
au
2

0.04

39.53

dipakai tulangan

130

50
2400

0.5

cm2
:

10 30

70.6858

cm2

350

70.6858

cm2

>

39.5281

cm2

OK

Kontrol tulangan geser praktis


120 cm

75 cm

50 cm
45

45

50 cm
130 cm
Luas bidang geser
A = 4 x 120 x
P = 171875.7 kg
AP =
=

1.5 P
A
1.5 .

75

36000

171875.7
36000

7.16

' bpm untuk K350

A' =

20 % A

= 20 % .

1.08

39.53

kg/cm2

350

7.91

cm2

11.31
7.91

cm2
cm2

maka digunakan tulangan 10 12 =


11.31 cm2 >
digunakan tulangan beugel praktis =

cm2

6
###

20.2 kg/cm2
(Buku Teknik Sipil hal. 340)

OK

Sketsa Penulangan Poer

125 cm

20

6 20
10 30

10 30

50 cm
130 cm

125 cm

20

6 20
10 30

10 30

50 cm
130 cm

BAB VII
PERENCANAAN TIANG PANCANG BETON DAN DOLPHIN

A. Perhitungan gaya-gaya / beban rencana


Gaya vertikal

- Muatan A
- Berat balok

[ ( 0.75 x
0.5

- Berat plat lantai

- Berat poer

( 1.3

0.5 ) ] x 2400

8550 kg

0.3 )

18000 kg

1.3

+ 4 ( 0.4

10000

- Beban truck + crane =


- Beban hidup

0.4

) + ( 0.75 x

0.5

x 2400

0.5 )
x 0.45 )

x 2400 = 2719.2 kg

35000
5

x 3000 )
VA

45000 kg

75000 kg

###

- Muatan B
- Berat balok

[ ( 0.75 x
0.5

- Berat balok fender

- Beban truck + crane =


- Berat poer

x
5

) + ( 0.75 x

) ] x 2400

x 0.35 x

10000
( 1.3

0.5

+
x

+ 4 ( 0.4

1.2 )

x 2400

35000

1.3
x

0.4

8100 kg
=

5040 kg

45000 kg

0.5 )
x 0.45 )

- Beban hidup

x 3000 )

- Berat plat

0.3 )

x 2400 = 2719.2 kg
x 2400
VB

75000 kg

18000 kg

###

1. Penentuan daya dukung pada tanah


Ns . Ap

Q =

JHP . As
5

dimana :
Ns

: Nilai konis.(u/pelabuhan Ns min = 150 kg/cm2)

Ap

: Luas penampang tiang

JHP

: Jumlah hambatan pelabuhan

As

: Keliling tiang

Data Penyelidikan Tanah


Elevasi

Jenis Tanah

0.00 s/d -3.54

pasir

-3.55 s/d -13.48

pasir campur lempung

-13. 49 s/d -33.56 lempung campur pasir


-33.57 s/d -52.00 lempung padat berpasir
Tiang direncanakan dengan elevasi -:52 m dengan data -:

Ns

maka :

Q =

400

( 50

50 )

Q =

365333.33 kg

Q =

365333.33 kg

jadi panjang tiang =

52

800

50

: 400 kg/cm2

JHP : 800 kg/cm2


.

> V kritis

1.2

1.25

= 51.95 m
2. Perhitungan gaya horizontal tiang miring
2.1 Akibat reaksi fender

H =

E' . R
E

7.14

30

H = 53.52 ton

Reaksi reaksi ini dianggap diteruskan pada dermaga dan menyebar dengan sudut 450

Gaya horizintal ini ditinjau pada pinggir fender dan hanya menghasilkan
3 pasang
tiang miring yang menerima gaya tersebut.
37.16 ton
Jadi tiang menerima gaya ( 1 pasang ) =
= 12.39 ton
3

2.2 Gaya akibat tarikan kapal pada boulder


Gaya tarik pada boulder yang terletak pada lantai dermaga P =30 ton
gaya ini dipikul oleh
30 ton

3 pasang tiang sehingga tiap pasang menerima gaya :

10 ton

2.3 Gaya akibat rotasi (momen torsi) terhadap pusat berat dermaga
Ditinjau dermaga sebagai satu kesatuan struktur, dimana gaya akibat tumbukan kapal
dianggap menimbulkan torsi (momen torsi) terhadap pusat berat konstruksi dapat dihitung
dengan rumus :

Hi =

H
n

Xi
Xi2

H.e

dimana :
Hi

= Gaya horizontal pada tiang

= Gaya horizontal akibat reaksi fender

= Jumlah pasang tiang miring

Xi

= Jarak tiang yang ditinjau terhadap pusat berat konstruksi

Xi
Xi2 =

= Jumlah jarak tiang yang ditinjau terhadap pusat berat konstruksi

) + ( 26
) + ( 54
2
) + ( 82

) + ( 22
) + ( 50
2
) + ( 78

) + ( 18
) + ( 46
2
) + ( 74

) + ( 14
) + ( 42
2
) + ( 70

) + (6
( 30 ) + ( 34
2
( 58 ) + ( 62
2
( 86 ) + ( 90

) + ( 98
2
) + ( 126
2
) + ( 154

) + ( 102
2
) + ( 130
2
) + ( 158

) + ( 106
2
) + ( 134
2
) + ( 162

) + ( 110
2
) + ( 138
2
) + ( 166

) + ( 182
) + ( 210
2
2
2
( 226 ) + ( 230 ) + ( 234 ) + ( 238
2
2
2
( 254 ) + ( 258 ) + ( 262 ) ] x 2

) + ( 186
) + ( 214
2
) + ( 242

2
2

) + ( 194
) + ( 222
2
) + ( 250

) + ( 190
) + ( 218
2
) + ( 246

[( 2

) + ( 10
) + ( 38
2
) + ( 66

) + ( 94
2
2
( 114 ) + ( 118 ) + ( 122
2
2
( 142 ) + ( 146 ) + ( 150
2
2
( 170 ) + ( 174 ) + ( 178
2
2
( 198 ) + ( 202 ) + ( 206
2

2
2

) +
) +
) +
) +
) +
) +
) +
) +
) +

Xi2 =

Xi2 =

[( 4

36

100

196

324

484

676

900

1156

1444

1764

2116

2500

2916

3364

3844

4356

4900

5476

6084

6724

7396

8100

8836

9604

10404

11236

12100

12996

13924

14884

15876

16900

17956

19044

20164

21316

22500

23716

24964

26244

27556

28900

30276

31684

33124

34596

36100

37636

39204

40804

42436

44100

45796

47524

49284

51076

52900

54756

56644

58564

60516

62500

64516

66564

68644

x 2

3280320
150

Hi =
=

10

172

150

172

3280320

16.35 ton

Akibat beban gempa


Pada perhitungan beban akibat gempa diperhitungkan beban-beban yang bekerja adalah sbb :
w Berat sendiri konstruksi
- Lapisan aus

= 4

150

0.1

. 2200

= 132000

- Plat lantai

= 4

150

0.25

. 2400

= 360000

- Balok memanjang = 8

0.4

0.75

. 2400 =

- Balok fender

= 4

0.35

2.5

. 2400

- Balok poer

= 8

. 3152

23040
8400

= 25216
q1 = 548656 kg
= 548.66 ton

w Beban hidup
Beban hidup yang diperhitungkan 50 %
q2 = 50% .
20
. 0.3 . 3000
=

9000 kg

9 ton

Bebn total (w)

= q1 + q2
=

548.66

= 557.66 ton
w Gaya horizontal akibat gempa
F

= k.W

dimana : F

= Gaya horizontal akibat gempa

= berat sendiri konstruksi dan beban hidup

= Koefisien gempa
= Koef. Daerah x Koefisien kepentingan
= Koef. Daerah wilayah gempa IV =
0.03
= Koef. Kepentingan =1.2 (untuk bangunan dermaga klasifikasi A)
= 0.03 x

1.2

= 0.04

B. Perhitungan Penulangan pada tiang pancang


Berat tiang q =0.5

0.5

. 2400 =

600

w Kondisi pengangkatan tiang

1/3L

2/3L

1/4L

1/2L

Mmax =

1/4L

q . l2

Mmax =

32

q . l2
8

L = Panjang tiang miring =


51.95 m
a = tan . 51.95
a = tan 10.31
=

10.31

51.95

9.45

Lmax =

( 51.95 ) 2

+ ( 9.45 ) 2

52.8

a
Mmax =
Mult =

600

52.8

8
1.5

. Mmax =

= 209108.14

1.5 x

209108.14

= 313662.21
=

Cu

ho

###

Mult
2.ko. '. bk. b

Zu

1
q . Cu

45

0.5

. 30 . 50

1
0.04

31366221.25

0.31

247.63

0.31

Mult

A-A' =
Jadi

'.qu. Zu. ho

F = 0.04
=

31366221.25

2780

247.63

45

1.01

221.54

7.98

Jadi gaya horizontal maksimum yaitu gaya akibat reaksi dari fender jadi beban / gaya
maksimum pada tiang miring sbb :
V sin 2 + H cos 2

w P1 =

V
H

w P2 =

sin ( 1 +2 )
V sin 2 + H' cos 2
sin ( 1 +2 )

w tan 1 = tan 2 = 1/5 =


0.2
1 = 2 = 11.31

1:5

sin 1 = sin 2 = sin


cos 1 = cos 2 = cos

w
w

w sin ( 1 +2 )

H' =

153.86 kg

0.2

153.86

11.31

0.98

22.62

0.38

10.2

10.000

cos 10.2

0.2

0.18

cos

10.16

tan =

0.98

0.38461
104.358

P2 =

sin

P1 =

11.31

10.16 ton

104.358

52.548

ton < 365.33 ton .. O.K

0.2

10.16

0.98

0.38461
52.548

ton < 365.33 ton .. O.K

Sengkang/begel praktis .. PB 71/911


1. Ukuran tidak boleh kurang dari 15 cm.
2. As min = 1%
Jadi, As = 25
3. As maks = 6%

50

cm

50

min =
50

=
12

50

25

cm2

tulangan memanjang

mm

= 150 cm2

4. Jarak maks. sengkang =*

45

cm

15

x batang tulangan memanjang atau


30

diameter sengkang > 1/4 tul. memanjang dan minimal5


As min sengkang = 1/4 . 26
jarak sengkang = 15

cm, diambil 12 cm

mm

6.5 mm, digunakan 8

26

8 - 12

= 390 m atau

39

cm, diambil

39

cm

Anda mungkin juga menyukai