Anda di halaman 1dari 2

Ayah, Ibu..tak sayangkah kalian padaku?..

Ribuan anak setiap harinya, jadi korban sia sia di jalanraya. Karena himpitan ekonomi keluarganya harus berbagi ruang sempit dengan berboncengan tiga bahkan lebih dengan sepeda motor bersama kedua orang tuanya dan saudaranya. Bahkan tidak jarang merekalah yang mengalami kecelakaan lalu lintas, terluka, cacat seumur hidup bahkan meninggal di tempat. Menyedihkan, memilukan sebab tidak jarang pula anak anak itu menyaksikan kedua orang tuanya meregang nyawa di jalan raya. Jika anak-anak yang menjadi penumpang kendaraan bermotor diatas dapat berpendapat, mungkin kalimat inilah yang akan mereka sampaikan. Seiring dengan menjamurnya pengendara bermotor dikota jakarta, yang tidak diimbangi dengan kesadaran para pengendara tersebut akan pentingnya menggunakan alat keselamatan diri saat berkendara. Jangankan memikirkan alat pengaman diri bagi penumpangnya, bahkan alat pengaman diri bagi dirinya sendiri pun seringkali diabaikan. Hal ini semakin memprihatinkan disaat penumpang dari kendaraan bermotor itu adalah anak-anak, karena resiko yang dapat terjadi menjadi semakin berlipat ganda. Dengan berbagai alasan, diantaranya efisiensi waktu, biaya dan kebersamaan, orang dewasa khususnya orang tua sering melibatkan anak- anak mereka dalam perjalanan berkendara yang membahayakan bagi anak mereka. Mereka bahkan tidak memakaikan sekedar jaket bagi anak mereka untuk mengatasi udara dingin saat berkendara, apalagi menyediakan helm khusus bagi anak mereka. Kenyataan ini diperparah dengan adanya fakta banyak pemudik pada lebaran tahun ini tidak ragu untuk membawa anak mereka dalam perjalanan menggunakan motor. Dengan tingginya angka kecelakaan lalu lintas yang merenggut korban jiwa yang 70%nya adalah pengendara motor, maka tidak dapat dielakkan jika anak- anak juga ikut menyumbangkan angka dalam

daftar panjang korban kecelakaan baik luka ringan, luka berat bahkan meninggal dunia. Sudah saatnya kita secara bersama- sama sadar dan mulai berubah, Jangan hanya demi alasan efisiensi waktu maupun biaya yang tidak seberapa, kita merelakan anak ataupun anggota keluarga kita mengalami kecelakaan, karena sejatinya kecelakaanlah yang mengakibatkan pemiskinan terhadap keluarga. Jangan juga hanya karena ingin memenuhi keinginan anak kita, kita melupakan hal- hal yang seharusnya diperhatikan. Memang benar, bahwa umur seseorang memang tidak dapat ditentukan, tapi meninggal dalam sebuah kecelakaan lalu lintas yang kemungkinannya sudah diketahui tinggi adalah sama dengan bunuh diri. Atau apakah anda tidak benar-benar menyayangi diri dan anak anda?

Nama: Ari Dwi Jayanti NMP: 1106130690 Tugas: Mat kuliah PR dan Kehumasan

Anda mungkin juga menyukai