Ilmu tentang prilaku orang dan masyarakat dalam memilih cara mengunakan sumberdaya langka dan memiliki beberapa altenatif penggunaan dalam memproduksi komoditas untuk kemudian menyalurkan kepada individu atau masyakat (Paul A Samuelson)
Back
Back
Metode pengambilan keputusan untuk hal yang bersifat khusus berdasarkan kesimpulan umum
Metode pengamblian keputusan untuk hal yang bersifat umum berdasarkan kesimpulan yang bersifat khusus
EKONOMI DISKRIPTIF
EKONOMI TEORI
EKONOMI TERAPAN
MIKRO EKONOMI
MAKRO EKONOMI
EKONOMI
DISKRIPTIF
Cabang ilmu ekonomi yang bertugas mengumpulkan keterangan keterangan yang nyata yang relevan dengan permasalahan ekonomi
CONTOH : Sistem perekonomian di Bali
EKONOMI
TEORI
Cabang ilmu ekonomi yang bertugas menyusun model analisa ekonomi untuk menerangkan prilaku sistem ekonomi secara garis besar
CONTOH : TEORI MAKRO, MIKRO
EKONOMI
TERAPAN
Cabang ilmu ekonomi yang bertugas menggunakan hasil pemikiran teori ekonomi untuk menrangkan keterangan dari ekonomi diskriptif (
EKONOMI
MIKRO
Merupakan bagian dari teori ekonomi yang mempelajari prilaku pelaku ekonomi (Produksen , konsumen secara individu ) analisa biaya dan manfaat Teori Permintaan dan penawaran elastisitas Bentuk Pasar teori prilaku konsumen DSB
Ekonomi Mikro
Ekonomi mikro adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari ekonomi individu dan perilaku sistem pembuatan keputusan individu, yang terdiri dari perusahaan dan rumah tangga. Ekonomi mikro mempelajari alokasi sumber daya dan distribusi pendapatan yang dipengaruhi oleh sistem harga yang terjadi di pasar dan oleh kebijakan pemerintah. Selain itu, kita juga akan melihat cara penentuan harga dan kuantitas suatu hasil produksi yang ditawarkan dalam pasar individu dan hubungan di antara pasar tersebut.
Secara sistematis, pertanyaan-pertanyaan yang biasanya muncul di dalam ekonomi mikro antara lain :
Apakah
jenis-jenis barang dan jasa yang harus diproduksi ? Bagaimana cara memproduksi berbagai barang dan jasa tersebut ? Untuk siapakah barang dan jasa tersebut diproduksi ?
ekonomi bertindak mengikuti keinginan pribadi Produksen dan konsumen rasional Konsumen memaksimalkan kepuasan Produksen keuantungan Kelangkaan faktor Produksi
EKONOMI
MAKRO
Merupakan bagian dari teori ekonomi yang mempelajari bagaimana bekerjanya perekonomian secara keseluruhan Pendapatan Nasional Pengangguran Inflasi Kesempatan kerja Pertumbuhan ekonomi investasi Suku bunga
Ekonomi Makro
Ekonomi makro adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku ekonomi secara agregat, seperti total pendapatan, tingkat tenaga kerja, hasil produksi, dan sebagainya. Agregrat ini dihasilkan dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh berbagai pasar yang berbeda dan dari perilaku berbagai macam pembuat keputusan yang berbeda dari rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah.
Tenaga Kerja
Tenaga kerja dalam bisnis individu Pekerjaan dalam industri baja Jumlah pekerja dalam sebuah perusahaan Jumlah akuntan Tenaga kerja dan pengangguran dalam perekonomian Jumah pekerjaan Tingkat pengangguran
Produksi/hasil dari Harga dari bisnis individu barang dan jasa individu Ekonomi Mikro Berapa banyak baja Berapa banyak ruang kantor Berapa banyak mobil Hasil/produksi nasional Harga bensin Harga makanan Harga rumah
Pendapatan nasional
Ekonomi Makro
Pertumbuhan Ekonomi Kemiskinan (Relatif & Absulut Pengangguran dan Inflasi Defisit Anggaran Pemerintah dan Utang Nasional Penawaran Uang, Bank, dan Keuangan Internasional Energi Korupsi Pemerataan
Peranan Pemerintah
Fungsi Minimal. Fungsi ini terkait dengan peranan pemerintah sebagaimana sangat mendasar dan harus dilaksanakan oleh sebuah negara. Fungsi ini antara lain penyediaan pertahanan negara, hukum dan keteraturan, pengakuan hak milik pribadi, perlindungan kaum miskin, manajemen mikroekonomi dan penyediaan kesehatan masyarakat. Fungsi Menengah. Peranan pemeintah berdasarkan fungsi ini dapat dilakukan setelah fungsi minimal telah tercapai. Fungsi ini antara lain penyediaan fasilitas pendidikan, regulasi keuangan, perlindungan lingkungan, perlindungan konsumen, dan penyediaan asuransi sosial. Fungsi Aktivis. Peran pemerintah yang masuk dalam fungsi ini adalah pengembangan pasar domestik, dan retribusi aset yang dimiliki oleh setiap warga negara.
Hampir semua negara berkembang memiliki standar hidup yang rendah. Tingkat ini tercermin secara kuantitatif dalam bentuk pendapatan yang sedikit, perumahan yang layak, kesehatan yang buruk, bekal pendidikan yang minim, angka kematian bayi yang tinggi, tingkat harapan hidup yang rendah, dan peluang kerja yang rendah. Total ukur yang digunakan untuk mengetahui kondisi standar hidup dari negara berkembang : Pendapatan nasional per kapita Perbandingan antara pertumbuhan pendapatan nasional dan pendapatan per kapita Distribusi pendapatan Tingkat kemiskinan Kesehatan Pendidikan
Grafik di samping memperlihatkan kesenjangan pendapatan yang besar antara negaranegara maju seperti Norwegia, Inggris, Singapura dengan negaranegara berkembang seperti Philipina dan Indonesia
Grafik di samping memperlihatkan bahwa pendapatan di negaranegara berkembang cenderung untuk tidak merata dibandingkan dengan negara maju.
Rendahnya Produktivitas
Kita semua tentu mengingat konsep the law of marginal diminishing returns. Bila dikaitkan dengan konsep produksi, tambahan salah satu faktor produksi di mana faktor-faktor yang lain tetap, akan memberikan tambahan produksi sampai pada titik tertentu dan akan menurun setelah melewati titik tersebut. Konsep ini sangat terlihat nyata pada negara berkembang. Faktor produksi yang paling dominan adalah tenaga kerja dan tanah, sementara faktor lain seperti modal dan kewirausahaan sangatlah rendah. Sebagai akibatnya produksi tidak mencapai titik optimal. Tidak heran jika dengan faktor yang terbatas ini, produktivitas dari negara-negara berkembang kalah dibandingkan dengan negaranegara maju.
Rata-rata pertumbuhan penduduk di negara-negara berkembang mencapai 2,0 persen. Sementara di negara-negara maju hanya 0,5 persen per tahun. Sebagai akibatnya negara berkembang memiliki 40 persen penduduknya adalah anak-anak di bawah 15 tahun. Hal ini membebani ekonomi karena anak-anak tersebut bukanlah angkatan kerja produktif, yang masih tergantung pada angkatan kerja produktif. Di pihak lain, juga terdapat penduduk berusia lanjut yang juga menjadi tanggungan angkatan kerja produktif. Dalam ilmu ekonomi, proporsi penduduk berusia lanjut dan anakanak disebut beban ketergantungan (dependency ratio). Semakin besar beban ketergantungan, maka semakin tidak menguntungkan bagi suatu negara karena produktivitas negara semakin menurun.
Di banyak negara berkembang, perangkat hukum, budaya dan institusi, kalaupun ada masih sangat lemah dalam mendukung beroperasinya mekanisme pasar secara efektif dan efisien. Padahal mekanisme pasar yang efektif dan efisien adalah salah satu syarat mencapai pertumbuhan ekonomi yang mantap. Tanpa adanya sistem hukum yang mapan, bisnis takkan dapat berkembang dengan baik sehingga pasar tidak bekerja secara sempurna.
Dalam kondisi ini, informasi pasar juga sangat terbatas dan seringkali menyebabkan barang, uang dan sumber-sumber daya lainnya sulit menyebar.
Bagi negara-negara berkembang pada umumnya, salah satu faktor utama yang mengakibatkan rendahnya standar hidup masyarakat mereka, serta kian mencoloknya ketimpangan distribusi pendapatan internasional adalah distribusi kekuatan politik dan ekonomi yang tidak merata. Di bidang ekonomi, negara-negara berkembang sangat bergantung pada bantuan-bantuan ekonomi yang diberikan lembaga-lembaga internasional seperti IMF,ADB dan World Bank. Ketergantungan ini dilatarbelakangi oleh lemahnya sokongan modal yang dimiliki oleh negara-negara berkembang. Di bidang politik, negara-negara berkembang menjadi negara yang memiliki kekuatan politik yang rendah dan daya tawar yang lemah di kancah internasional.