Anda di halaman 1dari 9

Volume 3 Nornor 3, Desember 2(X)7

PENGARUH DERAJAT KEJENUHAN TERHADAP TINGKAT EKSPANSIFITAS TANAH LEMPUNG PENUJAK Saturatlon ventus Expansivity CIay Sollfrom Penuiak
lsmailHoesain M "

ABSTRAK

Desa Penuiak adatah merupakan satah satu desa di Lombok Tengah Bagian Selatan yang sebagian daerahnya ditu@i loh lapisan tanah Iempung hftam. Jenis tanah ini apabila di musim huian (kadar air meningkat) akan mengembang dan menyusat kembali di musim kemarau (kadar air be*urcngj. Sifat kembang susuf tana,h ini disebut iuga ekspansiviks tanah sehingga disebut iuga tanah lempung ekspansif. Karena sifaf ekspaSvifasnya ini dapat menimbulkan kerusakan pada bangunan di
atasnya.

Pengujian potensi dan tekanan pengembangan tanah undis:turb berdasarkan ASTM D 454696 dari D 2435-96 metade B pada tekanan efektif awal 6,9 kPa *laniutnya sampel tanah digenangi air dan dibiarkan mengembang hingga seimbang, *laniutnya dikonsolidasi. Kadar air awal ditetapkan 15%, 3V/o, 40yo, 50%. Pofensi pengembangan adalah prosentase dari pengembangan pada tekanan efeffiif 6,9 kPa dan tekanan pengembangan adatah tekan yang diperlukan untuk mengembalikan sampel ke tinggi semula setelah pengembangan. Hasil .uji pofensi pengembangan diperoleh nilai antan 56,35% sampai 18,12o/o dan tekanan pengemabangan dart 1600 kPa sampai 250 kPa pada kadar air antan (dai rcndah ke besar) 16,A yo samapi 50,48o/oTedihat bahwa kadar air awal makin rendah makin besar potensi dan tekanan pengembangan sehingga tingkat Rerusakan yang ditimbulkan

*makin

besar pula.

Kata kunci

pengembangan PENDAHULUAN

Ekspansive, Undisturb, Potensi pengembangan, Tekanan

Daerah Penujak merupakan salah satu daerah di pulau Lombok bagian selatan dimana daerah ini akan dibangun bandara inemasional' Sebagian besar tanah daerah ini terdiri dari lempung hitram. Jenis lempung ini, apabila musim hujan tanah ini akan mengembang (swelling) dan di musim kemarau (kadar air rendah) tanah ini akan menyusut (sfinnkage). Jenis tanah seperti ini disebut tranah lempung ekspansif. Membangun diatas tanah lempung yang mempunyai sifat kembang yang tinggi sering menyulitkan dan membutuhkan perencanaan susut khusus supaya bangunan yang dibangun di atasnya aman dari kerusakan. Kerusakan pada lantai bangunan, keretakan pada dinding tembok, permukaan jalan bergelombang dan retak karena penurunan yang tidak
.
lr. lsmail Hoesain M, MT. : Pengajar pada Jurusan Tknik Sipil Fakuttas Teknik Unive6itas Mataram

82

mempu nya i

penyusutan (shrinkage) pada tanah lempung pada prinsipnya adalah peristiwa perubahan volume tanah. Penyusutan terjadi karena adanya penurunan kadar air akibat evaporasi pada musim kering dan pengembangan terjadi karena adanya penambahan kadar air pada musim hujan. Peristiwa itu akan berlangsung sepanjang tahun seiring dengan adanya perubahan musim. (Mochtar, 1994 dalam Juniarti, 2AA4) |anah lempung ekspansif adalah jenis tanah kohesi yang memiliki potensi kembang susut yang tinggi. Volume tanah ini sangat tergantung dari kondisi air yang dikandungnya. Tanah ini mengembang seiring dengan peningkatan kadar air pada musim hujan, sebaliknya akan menyusut dengan drastis mengikuti penurunan kadar air apabila musim kemarau tiba. Rawiana (1999) dalam penelitiannya pada tanah lempung ekspansif tak terusik dengan alat Geonor, hasil pengujian swelling prssure menunjukkan semakin besar kadar air maka semakin kecil tekanan
pengembangan yang terjadi.

sitau<enillli'il'"li';"ffiilffi :'$;;;:ffi5H1ru:lfi;;ffi

:;

Syawal (2004) dalam penelitiannya pada tanah lempung ekspansif undisturb dengan alat oedometer, hasil pengujian menunjukkan kadar air awal mempengaruhi tingginya pengembangan. Semakin kecil kadar air awal maka semakin tinggi pengembangan yang terjadi. Pengembangan atau

tekanan pengembangan tanah akan meningkat dengan meningkatnya kepadatan tranah (kadar air berkurang, angka pori turun dan berat volume
kering naik).

Yuliet (2001) dalam penelitiannya pada lempung montmorillonite lGrangnunggal meneliti prilaku mengembang dari lempung tersebut dengan memvariasikan jumlah pemadatan dan kadar air. Hasil pengujian potensi dan tekanan mengembang pada kondisi kering optimum lebih kecil bila dibandingkan pada kondisi basah optimum untuk energi pemadatan yang

Oleh karena itu untuk mengetahui tingkat ekspansivitas tanah lempung Penujak maka perlu dilakukan penelitian Pengaruh Denjat Kejenuhan Terhadap Tingkat Ekspansivlhs Tanah Lempung.
TINJAUAN PUSTAKA Rawiana (1998), dalam pnelitiannya dengan alat Geonor, tekanan pengembangan (swelling pressuna) tanah lempung tak terusik, menunjukkan semakin kecil kadar air semakin besar tekanan pengembangan. Te_kanan pengembangan terbesar pada kadar air 16,51 o/o sebeJar 38,1ikgcm2. Yuliet (2001), dalam penelitiannya, membandingkan metoda ASTM D4546-90 (A, B, dan C) pada tanah lempung Karangnunggal didapatkan bahwa nilai potensi mengembang untuk ketiga metoda menunjukkan nilai yang hampir sama. Pada kadar air yang sama nilai potensi mengembang

sama.

semakin kecil dengan berkurangnya jumlah pemadatan. Nilai persen mengembang pada kering optimum berkisar antara 1.3 olo - 1.6 % dan tekanan mengembang 50 - 58 kPa, pada kondisi basah optimum persen mengembang berkisar antara 1.04 o/o - 1.1 o/o dan tekanan mengembang 45

83

Volume 3 Nomor 3, Desember 2007

potensidan pada !o.nOi9! kering optimum nilai - 46 kPa. Hal ini menunjukkan pada kondisi basah

tekanan

;;ifi;

yang sama' untui tanah lempuns cepu-Nsawi "n"tgi-pemadatan syawar aGl 30%' 25%' dan 20%' Tingkat dengan Alat Oedom"i6,o"ng"n kadar.air antara O'37o/o sampai dengan pengembangan -3!o/o 0.367" sampai dengan 33'14o/o dan t'-.Z*o/o, kadar air den'gan 50317.o. Dari hasil ",i"ii6'2"-"nijra 1.15% kadar air aual 2Ioi kadar air ""rnp"i diperoleh tekanan Ftlg9fi"ng1ry{yk oencuiian konsolidasi "ntr." t"dalSlr awat25 o/o 19So iC; ;mpai-dergJn OEs rp", fwai do"r anrara awal 20% antana 39 il"q". i!o.o.rpi o'an raoar airbahwa.semakin kecil antana 20.3 kpa r"nuniuxr"n kpa sampai oengan?dd tF;. Hal ini yarig tedadi semakin tinggi' '

mengemoanitl,ffi.'6;; uir"-ou"nJiigk'an

eoo+f';fiil'Fl;i'ri"*;; untuf-fi;;il;wd

,"*ti

kadar air awat maka

tiii-r"t'i".'gemu"ngan

I/IETODE PENELITIAN

SamPel

Tanah

**"**?X*ffi'oH%'1il''ffi i"ff#3LJr;lhillrffii'ill't"ililp'i;ii*,'gttl5l*1g15giXf l,'i;l; ff lff ffi (LL,tsJ,16"]i'iti-uJ6i5"t"Ji""'"P:e.::'-F::iA"#ti'5:: 33fi rot,ro-fo' r'a'|Er- vrsev[:1"5T'111il!6iHil'qFie?:Fi:.'.::t::;1L?HX',]2{3y:it batas carr ;;iyHndapatkan nirai Gs 2,72.
pada Gambar 1.

ofi Sampel tanah vans dig.unakan. -d'.TTf :"^H-*,"LH5 ililr"Jlq^::Tn1.,Y1131*itrTtti

j::,

p[dtia" inoers-t2s,08%.,uji -sPe?99:,, Lracirikaqi lem.uno anorqanik B5:J55,'-:1"ii3"5";ii'&r:i;,i"iiJi";;:il":gmi:TtlX?":lT:il1 ffilx'.T::-J;:irili'6, i.'oiriji"ii "rdn p"'tira tanin oisambarkan

Gambar 1. Distribusi ukuran partikeltanah

84

Volume 3 Nomor 3, Desember 2007

Perciapan SampelTanah

Dalam pengujian ini dilakukan pengujian dengan derajat kejenuhan yang berbeda-beda. Untuk mendapatkan derajat kejenuhan ini sampel tanah diangin-anginkan didapatkan variasi kadar air awal berturutturut yaitu 50.48olo, 4A.83o/o,29.47 o/o; dan 16.04 o/o. Hasil selengkapnya pad Tabel 1.rturut-turut adalah 98,85o/o ; 91,63% ; 81,63% ; 4g,g2o/o.
Tabel 1 Analisa hasil pengujian hubungan kadar air awal, angka pori awal,
kepadatan tanah dan indeks pemampahn (Cc)

KadarAir
Awal
(o/o)

Angka Pori Awal


(Yo)

yd

(gtu1

Derajat Kejenuhan S(7")

Pengujian Ekspansifitas
Sarnpel yang diteliti adalah sample undistub, yang dicetak dengan cincin pencetak sampel dengan diameter 5 cm dan tinggi 1,4 cm. Kadar air

sampel dibuat bervariasi dengan selisih 10 o/o, kadar air awat yang digunakan adalah 50.48 o/o, 40.83o/o, 29.47 o/o, dan 16.04 o/oPengujian ekspansivitas tekanan pengembangan dan potensi pengembangan tanah lempung menggunakan alat odometer sesuai dengan prosedur pengujian ASTM 45/;6 - metode B dengan tekanan awal 6,9 kPa. Setelah diterapkan beban awal, kemudian digenangiair dan dibiarkan mengembang selama 24 jam atau mencapai kecepatan mengembang 0,001 '/ jam (Coduto, 1gg4 dalam Hardiyatmo, 2002). Sesudah pengembangan selesai, trambahkan beban pada contoh tanah berangsur - angsur, sampai tanah kembali ke volume awalnya / tinggi awal (Gambar 2.).
(!
-o E
o)

g)
(o

! U

(tt E,
6)

TR

c (q o, c

{) o-

c (! (!. .hl (!t .ol

O-I

o)l

EI

TeiTangan

ditempat (o)

pengembanesfl. oc

Tegangan normal, o (skala log)


Gambar2. Uji Tekanan dan Potensi Pengembangan

85

Volume 3 Nomor 3, Desember 2007

HASIL DAN PEMBAHASAN

Potensl Pengembangan

Ujipotensipengembangan.menunjukan.semakinkecilderajat pengembangan rejenunai alau mOai air-sampel tanah mempunyai potensi.

Z.-H"l-ini dikarenakan'sematcin kecil kadar

rifin besar. nasif setiap Variasi kadar air terlihat pada.Gambar 3' dan Tabel air ingkat kepadatan tanah
r"*"rin

o"sar $auelz.t ietringga jumlah minerallempung semakin banyak' mineiat fenipng. yang. banyak semakin . banyak- pula ffig",., t!ry_qt ffi"y&p;ir. *a ini;rupa dntirq ianirr yan! lipadatlgn densan (2001)' iiipi'cid.-yang oeGoa yang tglafr iitat<utan oleh Yuliet kada r anian terbesar terFg i, ?a.d1 pe ru bah an #;"-Jihr'potEn si p"n g "t't ie peninitefln raOai air berikutnyq. H.alini menunjukan bahwa p"tJtii p"tgembangin terbesar saat mulai musim hujan'

fi*h

il i#il"h

GambarS.Hasilpengujianhubunganantararegangandanwaktupadauji
pengemUinlan tanah dengan variasi kadar air awal

Tabet

tekanan Pengembangan tanah

potensi dan Analisa hasil pengujian hubungan kadar air awal terhadap

No

KadarAir
Awd
(7o)

Potensi

Tekanan
(Vo)

Pengembangan 56.35

Pengembangan (kPa)

86

Volume 3 Nomor 3, Desember2ff)7

s
c t[
E
ID

y=-1.1274x+72.126
R2

= 0.9684

F tt
o It c

40.00

6 c
o-

t eo.oo
0.00

o o

J20.ffi

10.00

30.00

40.00
(%)

50.00

60.00

lGdarairawal

Gambar 4. Hubungan potensi pengembangan dengan variasi kadar air awal

Tekanan Pengembangan

Setelah uji potensi pengembangan dilakukan selama 5 hari, dilanjutkan dengan pengujian konsolidasi untuk mendapatkan tekanan pengembangan yang terjadi. Hasil Pengujian ditunjukan pada Tabel 2 , Gambar 5 dan Gambar 6.
.@

s s
a5

&

s
$
25

il

rc i5 io

-to
-15

1.s

ro@

r@.@
EFFECTIVE ATREG

r@o@
,IEA

t,.. ,*.-

?o

Gambar

5 Hasil

pengembangan dan konsolidasi dengan variasi kadar air awal.

pengujian hubungan tekanan efektif dengan regangan pada uji

87

Volume 3 Nomor3, Dsernber2007

semakin kecil kadar air awal Hasil pengujian menunjukkan.bahwa semakin besar' Nilai tekanan maka tekan"n 1600 kPa = 160 aii t-d,ui/o pengembangan terbe;;da- fuoir '".o4i ^a^t^h kecil kadar air makin ton/m2. Faktor oomnx ffitffi-ini-iii"i"n"kan padat tanah votume yang makin padat sampei'ttitJn fitoa kemampuan menyerap dan serriiggE iumlah minenat r"|npuni'rilri'n-uunyar pengembangan terbesar mensembang lebih'#;;Tfr'6'"h;1. .tek;;* peruua'rran kadar air berikuhya' re teriadi pada perubanfr'iliLi ilr-e**ir n u nj u kan ba hwa te kana pot"n"?' sama seperti dat mulai musim huian'

p"ng##il#t;;I

FqS:I'n

ilffi-da;g"iGtb"t"r

bHF"Lig;i; fii:en

o
:
Cq G

TE

tr g (!

-cl

E.

o o tr o

cl

c (0
C

(! o

ao

@40
jffil'rudf'I

oo

Terhadap Tekanan Pengembangan Korolael Potensl Pengembangan

Gambar6Hubunganvadasikadarairarlvaldangantekananpengembangan

Datahasilanalisapotensi.penge.qbangandantekanan
ffi
V"ng t"ti"Oijuga

il*dil:dtkfif :nlg[[:'*,:n"'."fif"g?:'ff TH*#lXxl semakin kecil'

88

Volume 3 Nomor 3, Desember 2(X)7

o-

(!

2M
y = 34.86x -455.06
R2

g l! 1500 ttt E

It E 1000 o

lE

= 0.9501

tt E
o
tr

o-

l}

500

IU J o

y{
0
15.00

30.@

45.00

60.00

Pobnd Pengembangan (%l Gambar

Hubungan antara potensi pengembangan dengan tekanan


pengembangan tanah

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Laboratorium Geoteknik Teknik Sipil Universitas Matiaram dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut

1. Diri hasil frngujian

2.

3.

pendahuluan tanah tak terganggu (undisturb) memiliki kadar air tanah asli 51.16 o/o, u1i batas-batras Atterbery batas cair (LL) sebesar 161.75 % , batias plastis (PL) sebesar 38.66 o/o , dan indeks plastisitas (lP) sebesar 123.08 o/o, dengan specific gra@ = 2,72. Uji gradasi sampel tanah mendapatkan kandungan lempung 52,2Ao/o, kandungan lanau 41,48o/o dan kandungan pasir 6,327o. Berdasarkan sistem klasiftkasi USCS termazuk jenis lempung dengan plastisitas tinggi(CH). Darihasil pengujian swelling dan swelling pressure dengan variasi kadar air awal diperoleh nilai persentase pengembangan dan tekanan pengembangan tertinggi berturut-turut sebesar 56,35 96, dan 1600 kPa, terjadi pada kondisi kadar air awal 16.040/o. Semakin bertambah kadar air awal maka potensi pengembangan dan tekanan pengernbangan yang terjadiakan semakin kecil. Kadar air awal mempengaruhi lGdar air awl mempengaruhi tingkat potensi pengembangan dan tekan pengembangan pada tanah lempung. Semakin kecil kadar air awal (derajat kejenuhan) maka semakin tinggi potensi pngembangan dan tekanan pengembangan tanah. Pada pengujian tanah tak terganggu semakin kecil kadar aimya, angka pori semakin kecil pula maka berat volume kering akan semakin tinggi. Hal ini menunjukan bahwa ketika sampel berkurang kadar air awalnya, pori-

89

Volume 3 Nomor 3, tlesember2007

4.

pori yang ditinggalkan oleh air diisi oleh partikel-partikeltanah sehingga sampelsemakin Padat.

Potensi pengembangan dan tekanan pengembangan tanah akan meningkai seiring dengan peningkatan kepadatan tanah (kadar air berkurLng, angki pori turun dan berat volume ke!$ meningkat)
mengatci6atfanlarak antar partikel semakin mer:apat sehingga interafsl partlfel makin besar. lnteraksi partikel ini akan mempercepat interaksi air paca lapisan ganda menyebabkan gaya osmotik semakin tinggi sefringga potensi dan tekanan pengembangan semakin besar.

Saran dilakukan pengambltan sampel tanah pada kedalaman yang berbeda-beda sehingga iit<etanui pada kedalaman berapa zona aktif dari pengembangan
tanah.

untuk mengetahui lebih teliti lagi pengaruh variasi kadar air perlu

DAFTAR PUSTAKA Al-Khavazi & Andersland, 1992, Geotechnical Enginertng & Soit Testlng, Michigan State University, New York. -Anoniri, 1gg7, Annual Book of ASTM Standart, section 4, volume 04.08, Philadelphia, USA.

Ghen,'F.H., 1975, Foundation on h<pansive Soll, Else vier Scienlific Publtshing Company, New York. Das, 8.M., 1993, Mekanika Tanah @rtnsip'pdnslp Rekayasa
Geoteknik), Penerbit Erlangga, Jakdrta. Harbiyatmo, H.C.,2b-02 , Mekanlka Tanah t, Gajah Mada University Press, Yogjakafta. Miicneil,J;K,1992, Fundamenbt of Soil Behaviour, John Wiley & Sons. lnc. New York.
Engineering Colonado State University, America.

Nelson JD, Miller DJ, 199a Ekspansive Solls Ptoblem and Pnctlce ln Faundation and Pavement Englneertng, Departement of Civil

*"t'tn'ff:hauran

penurunai Kekuatan Tanah Ekspnsif A*ibat Pembasahan, T.624.151

T. Endun, sfudi Kant<teristtk dan Perltaku Tanah


Terhadap

Lempu ng Ekspansif, Vol 9-7, lnternet.

'

{awiana

S, 1999, I(a,raiftertsliik Tanah El<spansif

Perllat<u Pembebanan, Tesis, Program Teknik Sipil' FT- UGM Syawal, 2004, tdentifikasi Pofensi dan Tekanan Pengembangan Tanah fbnpung Ekspanslf dengan llenggunakan Alat Ogdometer, Thesis, Jurusan Teknik Sipil, FT. UGM. Yuliet Rina, 2004, Sfudf Pertlaku Mengembang dengan lletoda

ASmt

D4A6-90 (A,B,C)

dan

Kekuatan Geser pada Lempung

Montnoriltonffe,Thesis, Jurusan Teknik Sipil, FT. lTB.

90

Anda mungkin juga menyukai